457 research outputs found
STUDI KARAKTERISTIK MODERN IKONIK PADA ARSITEKTUR
Abstract: The development of the modern architectural era is currently growing rapidly, especially in public buildings to attract tourists. Each iconic building has a different character, this is an expression of a function and identity that you want to show to the surrounding environment. Therefore, in designing iconic modern buildings, it is necessary to have a character study that discusses the modern iconic in architecture, especially in public buildings. The purpose of this research is to identify and describe the iconic modern characteristics used in the final project design in the form of mice building with an iconic modern approach. This study uses a literature study research method. The data collected will be sorted and then compiled, analyzed in-depth, and synthesized to become new findings. The findings are criteria or elements of iconic modern concepts that can be applied and considered in designing architectural buildings, including 1) Unique shape; 2) Strategic location; 3) has a majestic scale; 4) has high toughness. Limitations of the research are limited space for movement caused by the COVID-19 pandemic situation and also the limited time to complete the research. This research has originality in its findings so it is hoped that it will be useful for the community, and writers and can also be used as a reference for similar case studies for urban development.Abstrak: Perkembangan era arsitektur modern saat ini berkembang pesat, terlebih pada bangunan yang bersifat publik untuk menarik wisatawan. Setiap bangunan ikonik memiliki karakter yang berbeda, hal ini merupakan pengekspresian sebuah fungsi dan identitas yang mau di perlihatkan kepada lingkungan sekitar. oleh karena itu dalam mendesain bangunan modern ikonik perlu adanya studi karakteristik yang membahas mengenai modern ikonik pada arsitektur, terutama pada bangunan yang bersifat publik. tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan karakteristik modern ikonik yang digunakan dalam perancangan tugas akhir berupa bangunan mice dengan pendekatan modern ikonik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi pustaka. Data yang dikumpulkan akan dipilah lalu kompilasikan, dianalisis secara mendalam serta disintesiskan untuk menjadi temuan baru. Temuan yang di hasilkan merupakan Kriteria atau elemen konsep modern Ikonik yang dapat diterapkan serta dipertimbangkan dalam mendesain bangunan Arsitektur antara lain : 1) Bentuk yang unik; 2) Lokasi yang strategis; 3) memiliki skala yang megah; 4) memiliki kekokohan yang tinggi. Keterbatasan Penelitian dibatasi ruang gerak yang Disebabkan oleh situasi Pandemi COVID-19 dan juga keterbatasan waktu untuk menyelesaikan penelitian. Penelitian ini memiliki orisinalitas dalam temuannya sehingga diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat, penulis dan juga mampu dijadikan sebagai rujukan bagi studi kasus serupa untuk perkembangan kota
Citra Visual Koridor Kawasan Kota Lama Semarang Ditinjau dari Potensi Wisata Edukasi Arsitektur Heritage
Kawasan Kota Lama Semarang pada zaman dahulu merupakan sebuah benteng yang dibangun oleh Kolonial. Perkembangan masa kini beralih menjadi sebuah kawasan dengan beragam fungsi dan memiliki nilai arsitektural yang dikatakan sebagai kawasan cagar budaya. Koridor jalan Letjen Soeprapto merupakan salah satu koridor utama yang memiliki tatanan bangunan yang khas dengan kuantitas yang cukup banyak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rancangan koridor jalan Letjen Suprapto di Kawasan Kota Lama Semarang ditinjau dari potensi wisata edukasi arsitektur heritage. Pendekatan penelitian menggunakan kualitatif dengan studi kasus. Pengambilan data melalui observasi, dokumentasi dan wawancara. Metoda analisis digunakan dengan metode deskripsi. Hasil kesimpulan terlihat pemerintah kota Semarang telah melihat potensi wisata yang ada pada Kota Lama Semarang dengan menjadikan “world destination”. Koridor Jl. Letjen Soeprapto dirancang sebagai zona 1-culture sebagai pusat informasi kawasan Kota Lama. Pada koridor Jl. Letjen Soeprapto terdapat 39 bangunan dan 30 merupakan langgam heritage,5 bangunan merupakan high priority buiding. Hal tersebut menjadi potensi dalam wisata edukasi arsitektur heritage khususnya pada aspek visual lingkage, konsep kontras, ornamen langgam yang dapat menjadi wisata dan sumber edukasi arsitektur heritage
TEMPAT PENGOLAHAN SUSU SAPI DI BOYOLALI SEBAGAI WISATA EDUKASI
Cow's milk production in the district of Boyolali Cepogo at this time is very good to be developed, because most of the livelihood of residents in Boyolali are as farmers and dairy farmers. Nationally, growth in milk processing sector in 2013 reached 12%, an increase of 10% compared to the previous year. On the other hand, per capita milk consumption of Indonesian society still have to be improved, as has recently reached 11.09 liters / year when compared to the consumption of other ASEAN countries, which reached more than 20 liters / capita / year.
Decision philosophy cow horn shape of the building of a strong and firm menajdikan forms of facades of buildings which have an identity as an iconic building. The concept of cow's milk processing sites in Boyolali as educational tours aimed at accommodating the milk of dairy cows results in the district and surrounding Cepogo. This milk processing site will be a place of educational tours to provide information to the public about the importance of consuming milk and knowledge of all the processes related to cow's milk from herds process until processing into goods ready for consumption. In addition the processing of cow's milk may be the identity or the new icon for development in Boyolali district, especially in Sub Cepogo
Perancangan Corporate Identity Pendukung Promosi PT. Aerial Indonesia Surabaya
Corporate Identity penting untuk PT. Aerial Indonesia yang baru saja berdiri pada Desember 2012. Aerial Indonesia adalah pengembangan sayap dari Bintang Pagi Production yang sebelumnya telah sukses dalam Wedding Photography dan Videography serta dalam bidang Corporte Videography. Karakteristik daripada Aerial Indonesia adalah fotografi dan videografi udara yang berawaly dari Sumber Daya Manusia dengan spesialisasi dalam Fotografi dan Videografi serta pilot yang berkompeten. Perancangan Corporate Identity pendukung promosi PT. Aerial Indonesia ini dibuat untuk membentuk identitas Perusahaan. Dalam perancangan ini dilakukan pembuatan logo dan berbagai aturan aplikasi yang dijabarkan dalam GSM
Sekolah Tinggi Kesenian di Manado (Purisme dalam Arsitektur)
Kota Manado sendiri memiliki potensi yang layak untuk dikembangkan dalam bidang seni. Melihat Kenyataan bahwa seni saat ini penting untuk dipelajari dalam dunia pekerjaan, maka selayakya pendidikan seni dikedepankan juga di Manado. Menghadirkan suatu objek Sekolah Tinggi yang berfungsi sebagai sarana entertainment, agar dapat memacu aktifitas dan kreatifitas di bidang senipada wilayah Indonesia bagian timur khususnya Manado agar menjadi lebih maju dan berkembang.Dalam proses perancangan Sekolah Tinggi Kesenian di Manado menggunakan proses desain generasi II oleh John Zeisel dalam bukunya Inquiry by Design : Tools for Environment Behavior Research. Sekolah Tinggi Kesenian di Manado hadir sebagai fasilitas pendidikan yang menyelenggarakan program pendidikan akademik atau profesional dalam lingkup disiplin ilmu seni yang mengutamanak peningkatan kemampuan / keterampilan kerja atau menekankan pada aplikasi ilmu dan teknologi, dengan tujuan untuk menghasilkan para profesional muda yang mampu bersaing dan berkembang dalam negeri maupun di luar negeri.
Hotel Wisata Di Manado (Implementasi Konsep Taman Gantung Babylonia)
Dalam ilmu sejarah arsitektur dikenal dengan peradaban arsitektur Mesopotamia dengan ciri khas arsitekturalnya yaitu taman gantung babilonia (Hanging Garden Of Babylon) yang merupakan ikon dari arsitektur hijau di jaman purbakala. Dewasa ini perancangan arsitektur semakin berkembang kepada gaya arsitektur yang tanggap akan lingkungan. Hal tersebut didasari oleh semakin diperlukannya tindakan nyata ataupun tanggapan terhadap kerusakan yang telah disebabkan oleh manusia. Implementasi konsep Taman Gantung Babylonia pada Hotel Wisata di Kota Manado merupakan salah satu wujud nyata dari arsitektur yang tanggap akan lingkungan di masa kini. Tujuan dari Penerapan konsep Taman Gantung Babylonia yaitu untuk menunjang visi ekowisata yang merupakan program dari pemerintah Kota Manado sekaligus membentuk hubungan yang bersinergi antara bangunan dan alam. Upaya ini tentunya tak lepas dari keberadaan Kota Manado sendiri yang memiliki potensi pariwisata yang baik karena ditunjang dengan kekayaan sumber daya alam dan budaya yang besar sehingga menjadikan Kota Manado Sebagai salah satu kota tujuan pariwisata di Indonesia. Dengan dihadirkannya desain Hotel Wisata di Kota Manado diharapkan dapat menunjang kegiatan pariwisata yang ada ataupun dapat menjadi alternatif objek wisata baru dengan penerapan dari tema perancangannya
Balikpapan Convention Center (Implementasi Strategi “Sinsign” Dalam Arsitektur)
Seperti konser / show, seminar serta pertemuan bertaraf nasional maupun Internasional, namun Kota Balikpapan tidak mempunyai wadah khusus yang dapat menunjang aktivitas kovensi tersebut. Maka Balikpapan Convention Center yang berfungsi sebagai tempat pertemuan dan wadah seluruh kegiatan konvensi dihadirkan untuk menjawab permasalahan tersebut. Pada Laporan Perancangan Tugas Akhir ini, proses perancangan yang dipakai adalah proses desain generasi II yang terdiri dari tahap pengembangan wawasan komprehensif dan tahap siklus image-present-test. Substansi pembahasan meliputi kajian terhadap objek perancangan, kajian terhadap lokasi yang ada di Balikpapan, dan kajian terhadap implementasi strategi “Sinsign” dalam Arsitektur. Implementasi prinsip-prinsip Sinsign dapat dijadikan sebagai patokan untuk mengolah gubahan massa bangunan, façade, sistem struktur serta konsep ruang dalam. Berdasarkan hasil perancangan, dapat dilihat bahwa bangunan Balikpapan Convention Center pada bangunan Meeting Avenue terlihat seperti Rig minyak, bagian Crown Tower pada dianalogikan sebagai Sky View, bagian Moon Pool dianalogikan sebagai Sky Bridge, Subs-Structure dari Rig diterapkan sebagai struktur bangunan dan ornament façade, serta Rig Supplier Ship diambil sebagai dasar bentukan Conference Avenue dalam perancangan
Pengaruh Unsur Bentuk Simbol Terhadap Bangunan Ikonik Sea World Ancol
Indonesia merupakan negara yang mayoritas wilayahnya ditutupi oleh lautan sehingga dikatakan sebagai negara maritim. Namun banyak masyarakat yang tidak menyadari akan kekayaan biota laut yang ada di perairan Indonesia karena minimnya pengetahuan. Faktor lain yaitu kurangnya fasilitas tempat edukasi yang memudahkan masyarakat seperti Sea World. Sea World atau Oceanarium adalah bangunan museum dengan biota laut sebagai objek pamer, dengan tujuan edukasi, rekreasi, observasi, dan konservasi biota laut. Bangunan ini merupakan salah satu sarana edukasi yang paling dikenal luas di masyarakat seperti Sea World Ancol. Sebuah bangunan yang menerapkan arsitektur ikonik dapat dikatakan sebagai sebuah landmark/simbolik yang kehadirannya memberikan dampak yang signifikan terhadap lingkungan sekitar, dengan kemampuan memasarkan citra kota di setiap negara. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi pengaruh unsur bentuk simbol terhadap bangunan ikonik pada studi kasus Sea World Ancol. Penelitian ini menggunakan metodologi deskriptif kualitatif untuk mengumpulkan data sekunder melalui tinjauan literatur yang kemudian ditelaah dan diambil kesimpulannya. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa adanya unsur bentuk simbol pada bangunan Sea World Ancol dapat mempengaruhi konsep ikonik suatu bangunan
Analisis Konsep Arsitektur Regionalisme: Islamic Center Subang Sebagai Studi Kasus
ABSTRACTThe application of regionalism architecture is important to preserve the characteristic of local culture which is a legacy of ancestors. The research aims to analyze the application of regionalism architectural principles in the Subang islamic center building as a case study. The research method used is descriptive qualitative, where data is collected througt secondary data collection. The location of the care studi is on di Jl. Arief Rahman Hakim, Dangdeur, Kec. Subang, Kab. Subang, West Java. The result show that the Subang islamic center building applies several principles of regionalism architecture that are in accordance with the local context. The use of local material such as stone, wood, and clay roof tiles shows an effort to maintain the cultural characteristics of the local area. In addition, the technology used in the construction of the building is also able to crate efficient spaces. The adaption to the local climate is reflected in the design of ventilation and natural lighting, which support the comfort of the occupants. However, there are some elements of visual domination that do not reflect Subang’s cultural identity, such as roof design that resemble Joglo architecture from other regions. This show the influence of outside architecture that may obscure the local characteristics that should be prioritized. This research confirms the importance of integration between traditional and modern elements in supporting the preservation of local culture and result in the design of regionalism architecture in Subang islamic center which is not only a necessity, but also has the potential to inspire the development of architecture in Indonesia more broadly. This research is expectes to contribute to the development of regionalism architecture in Indonesia and encourage further exploration of the application of regionalism principles in other building context. ABSTRAKPenerapan arsitektur regionalisme menjadi penting untuk melestarikan ciri khas budaya lokal yang merupakan warisan nenek moyang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan prinsip-prinsip arsitektur regionalisme pada bangunan islamic center Subang sebagai studi kasus. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dimana data dikumpulkan melalui pengumpulan data sekunder. Lokasi studi kasus berada di Jl. Arief Rahman Hakim, Dangdeur, Kec. Subang, Kab. Subang, Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bangunan islamic center Subang menerapkan beberapa prinsip arsitektur regionalisme yang sesuai dengan konteks lokal. Penggunaan material lokal seperti batu batu, kayu, dan genteng tanah liat menunjukkan upaya untuk mempertahankan karakteristik budaya daerah setempat. Selain itu, teknologi modern yang digunakan dalam konstruksi bangunan juga mampu menciptakan ruang yang efisien. Penyesuaian terhadap iklim setempat tercermin dalam desain ventilasi dan pencahayaan alami, yang mednukung kenyamanan pernghuninya. Namun terdapat beberapa unsur domnasi visual yang kurang mencerminkan identitas budaya Subang, seperti desian atap yang menyerupai arsitektur Joglo dari daerah lain. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh dari arsitektur luar yang mungking mengaburkan ciri khas lokal yang seharusnya diutamakan. Penelitian ini menegaskan pentingnya integrasi antara elemen tradisional dan modern dalam mendukung pelestarian budaya lokal dan menghasilkan desain arsitektur regionalisme di islamic center Subang tidak hanya menjadi sebuah keharusan, tetapi juga berpotensi untuk menginspirasi pengembangan arsitektur di Indonesia secara lebih luas. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan arsitektur regionalisme di Indonesia dan mendorong eksplorasi lebih lanjut mengenai penerapan prinsip arsitektur regionalisme dalam konteks bangunan lain
- …
