27,256 research outputs found

    ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASAR ( Penelitian Studi Kepustakaan )

    Get PDF
    Penelitian ini dilatar belakangi karena motivasi belajar peserta didik yang rendah. Penyebab rendahnya motivasi belajar peserta didik yaitu tidak adanya minat untuk belajar, tidak tekun menghadapi tugas, cepat putus asa saat menghadapi kesulitan. Beberapa penyebab dari masalah tersebut di antaranya karena proses pembelajaran masih menggunakan pembelajaran konvensional. Oleh karena itu, perlu dilakukan inovasi model pembelajaran yang selaras dengan kebutuhan dan kenyataan yang\ud terjadi sekarang. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan ialah model Problem Based Learning Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Untuk mengetahui konsep model Problem Based Learning .2) Untuk mengetahui kondisi motivasi belajar peserta didik selama ini, 3) Untuk mengetahui penggunaan model Problem Based Learning berpengaruh terhadap motivasi belajar peserta didik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kulitatif dengan jenis penelitian yang dipakai adalah studi kepustakaan ( librarary research ). Sumber data yang dipeproleh dari buku, jurnal-jurnal ,artikel dan publikasi dengan mengumpulkan beberapa penelitian terdahulu tentang model Problem Based Learning terhadap motivasi belajar peserta didik. Berdasarkan jurnal- jurnal penelitian yang peneliti analisis, menunjukan bahwa model Problem Based Learning berpengaruh terhadap motivasi belajar peserta didik sekolah dasar ,dilihat dari hasil tes belajar peserta didik dalam motivasi belajar peserta didik SD mengalami peningkatan. Belajar peserta didik melalui model Problem Based Learning menunjukkan adanya pengaruh, dilihat dari kelas yang diberi perlakuan dengan menggunakan model Problem Based Learnin nilainya lebih tinggi dibandingkan kelas yang diberi perlakuan model konvensional. Kata Kunci: Model Problem Based Learning dan Motivasi Belaja

    Penggunaan Media Visual dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa

    Get PDF
    Hal yang paling menarik dan di namis pada perkembangan dunia sekarang ini adalah pendidikan. Termasuk di dalamnya penggunaan media pembelajaran. Zaman yang begitu pesat menyebabkan pendidikan juga harus pesat. Berbagai media digital memudahkan pembelajaran. Teknologi pendidikan ini memudahkan dan membuat peserta didik aktif apabila digunakan pada kesempatan yang tepat. Di makalah kali ini kami sampaikan sedikit observasi pada kelas 5 di MI Muhammadiyah 3 Penatarsewu. Bagaimana teknologi pembelajaran dapat bermanfaat bagi peserta didik dan pendidik .dilembaga ini membutuhkan sarana dan prasarana adalah salah satu contoh yaitu media pembelajaran yang bersifat efektif, efisien dan akuntabilitas sehingga manfaatnya benar-benar dapat dapat dirasakan. Kata kunci: teknologi pendidikan, media visua

    Keefektifan Penerapan Quantum Teaching Terhadap Materi Makhluk Hidup

    Get PDF
    IPA merupakan salah satu mata pelajaran hafalan, sehingga proses pembelajaran di kelas lebih mengarahkan peserta didik untuk menghafal . selain itu, cenderung pembelajaran di kelas berpusat pada pendidik. Metode yang digunakan merupakan model pembelajaran konvensional yang didominasi oleh metode ceramah. Padahal kemampuan dan cara siswa dalam mengolah informasi tersebut dan memahaminya berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh gaya belajar oleh setiap guru. Gaya belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pembelajaran. Gaya belajar adalah cara siswa mencoba untuk belajar. Ini mencakup bagaimana pendekatan, pembelajaran, pengalaman belajar dan penggunaan informasi. Gaya belajar atau metode pembelajaran yang tepat untuk materi makhluk hidup salah satunya yaitu dengan metode Quantum Teaching yang dapat menimbulkan dampak positif bagi peserta didik karena peserta didik dapat aktif dalam mengikuti pembelajaran, dengan melakukan pengalaman dan percobaan langsung

    Pengembangan Modul Pembelajaran Tematik Berbasis Teknologi Informasi Power Point di Madrasah Ibtidaiyah

    Get PDF
    Kurikulum 2013 untuk tingkat SD maupun MI menggunakan pembelajaran tematik integratif yang artinya menuangkan semua kompetensi dari semua mata pelajaran melalui sebuah tema. Salah satu upaya dalam mewujudkan hal tersebut adalah dengan mengembangkan salah satu bahan ajar yang maksud yaitu modul. Namun terdapat banyak kendala yang ditemukan antara lain kesiapan pendidik yang kurang dalam mengembangkan modul sebagai bahan ajar mandiri. Selain itu kemajuan teknologi yang menuntut siswa untuk lebih aktif dan kreatif dalam pembelajaran sehingga bahan ajar media cetak dirasa kurang menarik minat peserta didik tingkat SD maupun MI. Maka dari itu perlu adanya pengembangan modul berbasis teknologi, khusunya dalam artikel ini adalah teknologi informasi power point. Setelah dilakukan pengamatan di salah satu bimbingan belajar di Sidoarjo terjadi peningkatan hasil belajar setelah percobaan penggunaan modul berbasis power point dalam pembelajaran. Kondisi kelas saat pembelajaran menggunakan modul cetak kurang kondusif. Pembelajaran lebih aktif dan kondusif karena semua siswa memperhatikan dan aktif mengisi modul tersebut. Sehingga pengembangan modul tematik berbasis power point sangat tepat karena dapat diimplementasikan dengan mudah bagi guru dan menarik minat peserta didik dalam proses pembelajaran. Kata kunci : Modul Tematik, Power Poin

    Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika SD

    Get PDF
    This study aims to determine differences in learning outcomes of Mathematics of primary school students usingproblem based learning model. The type of research used is the meta-analysis of research that has been donebefore. This research uses quantitative synthesis method. The purpose of this study is to determine the effect ofusing problem based learning model on elementary mathematics subjects. Data collection in this research isdone by searching journal through google scholar. Keywords used for journal search are: improving the resultsof elementary mathematics learning, problem based learning. From the model of problem based learningselected 10 research results to be analyzed further in% form. Based on the results of the analysis of 10 researchresults, it can be concluded that the learning with Problem based learning model (PBL) can improve thelearning outcomes of learners learner. Increased learning outcomes from the lowest 5% to the highest 40%, withan average of 22.9%

    PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI DAN MENUMBUHKAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK SMA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan produk perangkat pembelajaran berbasis Problem Based Learning yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran, (2) mengetahui seberapa besar peningkatan penguasaan materi peserta didik setelah menggunakan perangkat pembelajaran berbasis Problem Based Learning yang dikembangkan, dan (3) mengetahui besar pencapaian minat belajar peserta didik SMA setelah menggunakan perangkat pembelajaran berbasis Problem Based Learning yang dikembangkan. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (R&D) dengan model 4-D. Tahap define merupakan tahap awal untuk mendefinisikan permasalahan. Tahap design berupa pengumpulan referensi, penentuan format, dan pembuatan rancangan awal perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan. Tahap develope melipui validasi, revisi, uji coba terbatas, dan uji coba luas. Tahap disseminate berupa penyebarluasan produk akhir perangkat pembelajaran. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas X MIPA 1 dan X MIPA 2 SMA N 1 Minggir. Hasil penelitian ini adalah: (1) Perangkat pembelajaran Usaha dan Energi berbasis Problem Based Learning (PBL) layak digunakan untuk meningkatkan prestasi dan minat belajar peserta didik dengan perolehan skor RPP dan LKPD ialah 4,67 dan 4,72 yang termasuk dalam kategori sangat baik., (2) Perangkat pembelajaran Usaha dan Energi berbasis Problem Based Learning (PBL) efektif digunakan ditinjau dari peningkatan prestasi belajar peserta didik dengan nilai standart gain sedang yaitu 0,47, (3) Pembelajaran Usaha dan Energi berbasis Problem Based Learning (PBL) efektif digunakan ditinjau dari peningkatan minat belajar peserta didik dengan nilai standart gain sedang yaitu 0, 31. Kata Kunci: Pengembangan Perangkat Pembelajaran, Problem Based Learning, prestasi belajar, minat belaja

    IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KARAKTER DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF

    Get PDF
    Pelaksanaan kurikulum tentunya sangat menekankan pada aspek pembenukan karakter bang- sa dan penekanan pada aspek pemerolehan pengetahuan secara konstrukivis. IPS sebagai salah satu ata pelajaran di SD tentu memiliki peran penting dalam mengaplikasikan tujua kurikulum terlebih lagi pendidikan karakter tersebut. Pembelajaran dengan menggunakan tematik integrative yang dilaksanakan di SD tentu mengharapkan sikap kreatif dari seorang guru pada pembelaja- ran tersebut dalam penekanan terhadap penanaman nilai-nilai karakter dan proses pembelajaran secara konstrutivis. Model Problem Based Learning merupakan suatu model yang sangat kontek- stual dengan lingkungan anak dengan karakteristik open ended contextual activity-based learn- ing, suatu pembelajaran yang melibatkan siswa dalam memecahakn persoalan-persoalan sosial dan bagian dari proses pembelajaran yang menekankan pada aspekpemecahan masalah dalam lingkun- gan. Dengan adanya model ini tentu saja sangat kontekstual dengan lingkungan siswa, tema-tema dalam pembelajaran tematikdapat dijadikan dalam kegiatan yang akan dilaksanakan siswa dengan menggabungkan berbagai pembelajaran. Nilai-nilai karakter harus tentu dihasilkan dari proses model PBL ini pada pembelajaran di kelas, pengembangan sikap madiri, kerjasana, penanaman sikap lingkungan dapat ditanamkan ada anak. Kata kunci: Problem Based Learning, Tematik Integratif, Pendidikan Karakter

    BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH DASAR: SEBUAH KAJIAN AWAL

    Get PDF
    Bimbingan dan konseling merupakan suatu proses bantuan atau pertolongan yang diberi- kan oleh pembimbing kepada individu melalui pertemuan tatap muka atau hubungan timbal balik antara keduanya, agar konseli memiliki kemampuan memecahkan masalahnya sendiri. Memecah- kan masalahnya sendiri inilah yang cenderung kebanyakan orang beranggapan hanya mampu dilakukan oleh anak-anak yang sudah berusia lanjut (bukan siswa sekolah dasar). Hal ini yang mendorong penulis untuk melakukan kajian (sederhana) teoritis-empiris bimbingan dan konsel- ing di sekolah dasar. Tujuan kajian ini berupa: 1) Mengetahui ada atau tidaknya program bimb- ingan dan konseling serta metode atau model dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di SD, 2) mengetahui mampu atau tidaknya siswa SD dalam memecahkan masalahnya sendiri dengan didampingi oleh konselor. Kajian ini dilaksanakan dalam waktu 1 bulan. Tahap yang dilakukan berupa: (1) kajian teoritis tentang bimbingan dan konseling (khususnya sekolah dasar); (2) ob- servasi dan wawancara terhadap siswa dan seluruh stakeholder yang ada di sekolah dasar. Subjek kajian ini adalah siswa SD Negeri 2 Jogopaten Kebumen (yang merupakan salah sekolah mitra PGSD Kebumen FKIP UNS). Kata kunci: bimbingan dan konseling, sekolah dasar, stakeholder

    PENGEMBANGAN PROFESIONALITAS KONSELOR UNTUK MENYIAPKAN PERENCANAAN KARIR PESERTA DIDIK MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

    Get PDF
    Negara-negara ASEAN mulai memberlakukan kawasan perdagangan bebas di wilayah Asia Tenggara pada tahun 2015 yang disebut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Dengan diber- lakukannya MEA, Dunia pendidikan akan terkena imbas. Indonesia menghadapi persaingan sum- ber daya manusia menghadapi MEA dan menuntut peningkatan mutu manusia terdidik. Pendidi- kan memiliki peranan yang sangat penting dalam menghasilkan tenaga terdidik yang profesional untuk menyiapkan lulusan peserta didik yang kompeten di bidang nya. Konselor sebagai pendidik profesional melakukan layanan konseling sebagai salah satu upaya pendidikan dalam membantu peserta didik mengembangkan diri secara optimal sesuai tahap perkembangan diri dan tuntutan lingkungan. Konseling sebagai profesi bantuan adalah konsep yang melandasi peran dan fungsi konselor masyarakat dewasa ini. Konselor dapat melaksanakan bimbingan dan konseling karier di sekolah yang bertujuan agar peserta didik mampu membuat perencanaan karier bagi masa depan- nya. Artikel ini akan memaparkan tentang profesionalitas konselor yang dapat menyiapkan peserta didik sebagai sumber daya yang berkualitas dalam menghadapi MEA. Peserta didik mengetahui secara jelas perencanaan karir dalam hidupnya dengan mengeksplorasi bakat, minat, kepribadian, nilai-nilai, peluang karir, kinerja, dan gaya hidup yang dapat dijadikan bekal dalam kompetisi dengan masyarakat global. Kata Kunci: Profesionalitas, Konselor, Perencanaan Karir, MEA
    corecore