671,568 research outputs found
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN SIKAP SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA SMAN 12 TANGERANG SELATAN
The aim of the study is to reveal the empirical data about the effect of
instructional methodology and student's social attitude on the outcome of history
learning on the students of SMAN 12 Tangerang Selatan
The methodology used is the experimental method with a 2x2 treatment
design. Research instrumentation will include a test that will be used to measure
student's learning outcome, and a questionnaire that will be used to measure
student's social attitude on history outcomes. A total of 36 participants will be
randomly selected. Data analysis will be performed by using two way variance
analysis. The findings of the study will be demonstrate: 1) a higher student's history
learning outcome of those who were taught by Jigsaw instructional methodology
compared to those who were taught by conventional method. 2) There is an
interaction effect between instructional methodology and student's social attitude on
history learning outcome. 3) History learning outcome of students who has positive
social attitude and were taught by Jigsaw method are higher than those with the
same level of social attitude but were taught by conventional method. 4) History
learning outcome of students who has negative social attitude and were taught by
Jigsaw methodology are not below those with the same social attitude but were
taught by conventional method
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MESIN OPERASI DASAR ( MMOD ) DI SMKN 2 WONOSARI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hasil belajar Menggunakan Mesin Operasi Dasar (MMOD) dengan menggunakan metode pembelajaran Jigsaw dan metode pembelajaran konvensional kelas X Pemesinan di SMKN 2 Wonosari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode eksperiment yang pelaksanaannya menggunakan metode Quasi Eksperiment dengan desain Nonquivalent Control Group Design. Penelitian dilakukan di SMKN 2 Wonosari kelas X Pemesinan dengan kelas XMA sebagai kelas kontrol (metode Konvensional), XMC sebagai kelas Eksperimen (metode Jigsaw) pada pembelajaran Menggunakan Mesin Operasi Dasar (MMOD). Hasil pembelajaran pada kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional dalam pembelajarannya memperoleh hasil yang kurang memuaskan karena nilai rata- rata kelas 68,875 di bawah KKM yang bernilai 70. Nilai tengah kelas adalah 68. Nilai terbanyak yang diperoleh 68, kemudian nilai terendah 48 tertinggi 92. Hasil pembelajaran pada kelas Eksperimen yang menggunakan metode Jigsaw dalam pembelajarannya memperoleh hasil yang memuaskan karena nilai rata- rata kelas 72,75, nilai ini di atas KKM yang bernilai 70. Nilai tengah kelas adalah 72. Nilai terbayak yang diperoleh 72. Dengan demikian pembelajaran Menggunakan metode Jigsaw efektif pada pembelajaran menggunakan Mesin Operasi Dasar (MMOD). Pencapaian itu dapat dilihat dari nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 70, rata- rata hasil belajar kelas eksperimen 72,75. Pencapaian nilai rata- rata kelas eksperimen lebih tinggi dari Kriteria Ketuntasan Minimum yang ditetapkan, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa metode pembelajaran Jigsaw efektif digunakan pada pembelajaran Menggunakan Mesin Operasi Dasar (MMOD). Perhitungan yang digunakan menggunakan uji- t menunjukan bahwa ttabel < thitung (2,5062 < 2,040). Dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran Jigsaw berpengaruh pada hasil belajar peserta didik karena adanyanya perbedaan kelas Kontrol dan kelas Eksperimen
PENGARUH METODE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR LAS DASAR PADA KOMPETENSI DASAR PEMILIHAN, PENGESETAN MESIN LAS DAN ELEKTRODA DI SMK N 2 KLATEN
Penelitian ini bertujuan untuk; (1) mengetahui pengaruh metode jigsaw terhadap keaktifan belajar dan prestasi belajar pelajaran las dasar pada kompetensi dasar pemilihan, pengesetan mesin las dan elektroda dengan menggunakan metode kooperatif model jigsaw di SMK Negeri 2 Klaten; (2) Mengetahui keaktifan siswa pembelajaran pengelasan dasar dengan menggunakan motode pembelajaran kooperatif model jigsaw;dan (3) Mengetahui perbedaan hasil belajar kelompok kontrol dan kelompok eksperimental dengan model pembelajaran jigsaw pada mata pelajaran pengelasan dasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen jenis quasi experiment. Penelitian dilakukan di SMK Negeri 2 Klaten dengan Kelas 2 Teknik Mesin (2MA) sebagai kelompok eksperimen dan Kelas 2 Teknik Mesin 2 (2MB) sebagai kelompok kontrol. Kelas 2MA sebagai kelompok eksperimen mengalami perlakuan dengan menggunakan metode pembelajaran cooperative learning model jigsaw dalam kegiatan belajar mengajarnya. Pelaksanaan metode jigsaw di kelas eksperimen dibagi menjadi kelompok asal dan kelompok ahli pada proses pembelajaran. Kelas 2MB sebagai kelompok kontrol tetap menggunakan metode pembelajaran ceramah dan tanya jawab dalam kegiatan belajar mengajarnya. Instrumen yang digunakan adalah soal pilihan ganda dan lembar observasi. Analisis data yang digunakan adalah perhitungan mean, modus, median dan uji komparasi dengan uji t. Hasil penelitian ini adalah: (1) Keaktifan siswa kelas eksperimen model jigsaw 90% siswa sangat aktif dalam proses kegiatan pembelajaran. (2) Hasil belajar pada kelompok eksperimen yang menggunakan pembelajaran model jigsaw memperoleh nilai rata-rata 87,7. Nilai terbanyak yang diperoleh adalah pada pada skor/nilai 88. Nilai tengah dari data tersebut adalah pada skor/nilai 88. Nilai tertinggi 98, sedangkan nilai terendahnya 78; dan, (3) Perbedaan hasil belajar dihitung dengan uji beda t yang menghasilkan thitung < ttabel = 0.15616 < 1,990, jadi perhitungan menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kelompok eksperimental dengan menggunakan pembelajaran model jigsaw dan kelompok kontrol dengan menggunakan pembelajaran ceramah konvensional
EFEKTIVITAS MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS PADA PEMBELAJARAN ELEMEN MESIN DI SMK TAMTAMA KROYA
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui hasil belajar siswa pada pembelajaran elemen mesin menggunakan metode ceramah, (2) mengetahui hasil belajar siswa pada pembelajaran elemen mesin menggunakan model STAD, (3) mengetahui efektifitas model STAD pada pembelajaran elemen mesin, (4) mengetahui perbedaan hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode penelitian experiment. Dalam pelaksanaannya menggunakan jenis quasi experiment. penelitian dilakukan di SMK Tamtama Kroya Cilacap dengan kelas X Teknik Pemesinan 2 (X TP2) sebagai kelompok eksperimen, kelas X Teknik Pemesinan 1 (X TP1) sebagai kelompok kontrol. Kelas X TP2 sebagai kelompok eksperimen mengalami perlakuan dengan menggunakan metode pembelajaran cooperative learning model STAD dalam kegiatan belajar mengajarnya, sedangkan kelas X TP1 sebagai kelompok kontrol tetap menggunakan metode pembelajaran ceramah dan tanya jawab dalam kegiatan belajar mengajarnya. Hasil dari penelitian ini yaitu: (1) Hasil belajar kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah memperoleh mean 72,8, modus 73, median 73, nilai tertinggi 85, dan nilai terendahnya adalah 63, (2) Hasil belajar pada kelas eksperimen yang menggunakan model STAD memperoleh mean 83,1, modus 85, median 85, nilai tertinggi 100, dan nilai terendahnya adalah 70, (3) Pembelajaran model STAD dinilai efektif diterapkan pada pembelajaran elemen mesin, hal tersebut dapat dilihat dari aktivitas keaktifan siswa kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol, (4) terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kelas kontrol dengan kelas eksperimen, hal tersebut dapat dilihat dari perbedaan rata-rata pada kelas eksperimen lebih tinggi dari nilai rata-rata kelas pada kelas kontrol. Sehingga dapat dikatakan model pembelajaran STAD lebih efektif dibandingkan dengan metode ceramah
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL DRILLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SISTEM PEMINDAH TENAGA KOMPETENSI MEMELIHARA TRANSMISI KELAS XI TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 1 GANTIWARNO, KLATEN TAHUN AJARAN 2010/2011
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan memperbaiki proses pembelajaran dalam mata pelajaran sistem pemindah tenaga kompetensi memelihara transmisi melalui metode pembelajaran snowball drilling dan mengetahui seberapa besar peningkatan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa pada proses pembelajaran mata pelajaran sistem pemindah tenaga kompetensi memelihara transmisi siswa melalui metode pembelajaran snowball drilling. Penelitian ini dilakukan di SMK N 1 Gantiwarno, Klaten tahun ajaran 2010/2011, dengan subjek penelitian adalah siswa kelas XI C TKR sebanyak 32 siswa. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas, metode pembelajaran yang digunakan adalah dengan metode pembelajaran snowball drilling. Penelitian dilakukan dengan 3 siklus. Langkah-langkah penelitian ini dimulai dengan pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa, selanjutnya pemberian materi yang diajarkan, latihan soal dengan metode snowball drilling yaitu menggelindingkan bola salju berupa soal latihan dengan cara mengundi untuk mendapatkan kelompok siswa yang akan menjawab soal snowball drilling. Jika kelompok yang mendapat giliran pertama menjawab soal nomor tersebut dapat langsung menjawab benar maka kelompok itu diberi kesempatan menunjuk salah satu temannya untuk menjawab soal nomor berikutnya. Seandainya, kelompok yang pertama mendapat kesempatan menjawab soal gagal maka kelompok itu diharuskan menjawab soal berikutnya dan seterusnya hingga berhasil menjawab benar. Tahap selanjutnya adalah postest, untuk mengetahui pemahaman serta keberhasilan belajar yang telah dicapai siswa. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran pada mata pelajaran sistem pemindah tenaga kompetensi memelihara transmisi menggunakan penerapan metode snowball drilling ini menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini dilihat dari peningkatan rata-rata nilai postest; nilai rata-rata pada siklus I 6,9 dan ketuntasan belajar sebesar 68,75%; pada siklus II nilai rata-rata 7,52, ketuntasan belajar 78,13%; dan pada siklus III nilai rata-rata 7,84 dan ketuntasan belajar 87,50%. Peningkatan tersebut telah memenuhi KKM dan ketuntasan belajar yang telah ditentukan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah hasil belajar siswa dapat ditingkatkan melalui metode pembelajaran kooperatif snowball drilling
Implementasi Metode STAD (Student Teams Achievement Division) Berbantuan Media Video Interaktif untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa Di Kelas XI-7
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas siswa kelas VII di SMPN 26
Malang dengan mengimplementasikan Metode Student Teams Achievement Division (STAD)
dengan berbantuan media video interaktif. Metode STAD merupakan sebuah metode tipe
pembelajaran kooperatif yang menekankan interaksi antar siswa untuk saling memotivasi
dan saling membantu dalam menguasai materi secara maksimal. Penelitian ini merupakan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi,
studi dokumentasi dan tes. Hasil penelitian menunjukan bahwa implementasi metode STAD
dengan berbantuan media video interaktif berdampak positif terhadap peningkatan
keaktifan siswa kelas XI SMAN 2 Batu. Siswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode
STAD dan media video pembelajaran menunjukkan peningkatan yang signifikan terhadap
keaktifan individu dan kelompok belajar siswa sebesar 28% dan 58
PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN CHASIS DI SMK I SEDAYU
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan memperbaiki proses pembelajaran dalam mata pelajaran Chasis kompetensi memelihara/servis transmisi melalui metode pembelajaran mind mapping dan mengetahui seberapa besar peningkatan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa pada proses pembelajaran mata pelajaran chasis kompetensi memelihara/servis transmisi melalui metode pembelajaran mind mapping. Penelitian ini dilakukan di SMK 1 Sedayu tahun ajaran 2011/2012, dengan subjek penelitian adalah siswa kelas XI B TKR sebanyak 36 siswa. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas, metode pembelajaran yang digunakan adalah dengan metode pembelajaran mind mapping. Penelitian dilakukan dengan 3 siklus. Langkah-langkah penelitian ini dimulai dengan pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa, selanjutnya pemberian materi yang diajarkan kemudian siswa secara berkelompok membuat mind map (yaitu cara mencatat yang kreatif dan efektif yang dapat dikombinasikan dengan warna, simbol, garis, dan gambar yang sesuai dengan cara kerja otak) tentang materi pelajaran yang telah disampaikan oleh guru dan kemudian mempresentasikannya di depan kelas. Tahap selanjutnya adalah postest, untuk mengetahui pemahaman serta keberhasilan belajar yang telah dicapai siswa. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran pada mata pelajaran chasis kompetensi memelihara/servis transmisi menggunakan penerapan metode mind mapping ini menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini dilihat dari peningkatan rata-rata nilai postest; nilai rata-rata pada siklus I 6,7 dan ketuntasan belajar sebesar 50%; pada siklus II nilai rata-rata 7,5, ketuntasan belajar 75%; dan pada siklus III nilai rata-rata 7,7 dan ketuntasan belajarnya 86,11%. Peningkatan tersebut telah memenuhi KKM dan ketuntasan belajar yang telah ditentukan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah hasil belajar siswa dapat ditingkatkan melalui metode pembelajaran mind mapping
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN METODE GURU MENGAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI SMK YPKK 3 SLEMAN TAHUN AJARAN 2011/2012
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui hubungan antara persepsi
siswa tentang pemanfaatan media pembelajaran dengan prestasi belajar akuntansi
siswa kelas XI SMK YPKK 3 Sleman, 2) mengetahui hubungan antara metode
guru mengajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI SMK YPKK 3
Sleman, 3) mengetahui hubungan antara persepsi siswa tentang pemanfaatan
media pembelajaran dan metode guru mengajar dengan prestasi belajar akuntansi
siswa kelas XI SMK YPKK 3 Sleman.
Penelitian ini merupakan penelitian Ex post Facto. Penelitian ini
dilaksanakan di SMK YPKK 3 Sleman, yang beralamat dikarangnongko,
Maguwoharjo, sleman Yogyakarta. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI
SMK YPKK 3 Sleman yang berjumlah 60 siswa yang seluruhnya diambil sebagai
subjek penelitian. Pengumpulan data menggunakan angket dan nilai UTS
Akuntansi. Uji coba instrumen dilaksanakan pada 30 siswa kelas XI SMK YPKK 2
Sleman. Uji validitas dilakukan dengan teknik korelasi Product Moment.
Sedangkan uji reliabilitas digunakan rumus Alpha Cronbach. Sedangkan untuk
mengetahui hubungan antara persepsi siswa tentang pemanfaatan media
pembelajaran dan metode guru mengajar secara bersama-sama dengan prestasi
belajar digunakan teknik analisis korelasi ganda dilanjutkan dengan analisis
regresi. Tingkat signifikansi hasil analisis ditentukan sebesar 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) terdapat hubungan yang signifikan
persepsi siswa tentang pemanfaatan media pembelajaran dengan prestasi belajar
dibuktikan dengan nilai p 0,000<0,05; 2) terdapat hubungan yang signifikan
metode guru mengajar dengan prestasi belajar dibuktikan dengan nilai p
0,000<0,05; 3) terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi siswa tentang
pemanfaatan media pembelajaran dan metode guru mengajar secara bersamasama
dengan prestasi belajar, dibuktikan dengan nilai p 0,000<0,05. Sedangkan
sumbangan efektif masing-masing variabel yaitu sebesar 33,1% untuk variabel
persepsi siswa tentang pemanfaatan media pembelajaran dan 16,2% untuk
variabel metode guru mengajar, sehingga secara bersama-sama kedua variabel
tersebut memberikan sumbangan efektif terhadap variabel prestasi belajar siswa
sebesar 49,3% dan sisanya sebesar 50,7% (100%-49,3%) berhubungan dengan
variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Kata kunci : Media Pembelajaran, Metode Guru Mengajar, Prestasi belaja
Perbandingan Pengaruh Metode Pembelajaran Jigsaw Dan Metode Pembelajaran Diskusi Terhadap Prestasi Belajar Sosiologi Siswa Program Jurusan IPS SMA Batik 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan pengaruh metode pembelajaran jigsaw dan metode pembelajaran diskusi terhadap prestasi belajar sosiologi siswa program jurusan IPS SMA BATIK 1 SURAKARTA tahun pelajaran 2013/2014. (2) Untuk mengetahui metode pembelajaran yang memberikan pengaruh lebik baik terhadap prestasi belajar sosiologi, pada pembelajaran sosiologi dengan metode pembelajaran jigsaw atau pembelajaran sosiologi dengan metode pembelajaran diskusi.Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif bersifat eksperimental semu dengan desain penelitian Nonrandomized Control Group Pretest-Posttest Design. Populasi penelitian ialah seluruh siswa program jurusan IPS SMA Batik 1 Surakarta tahun pelajaran 2013/2014. Sampel penelitan sebanyak dua kelas sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan teknik Multistage Cluster Random Sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes prestasi berbentuk pilihan ganda, observasi, dan dokumentasi. Teknik uji prasayarat analisis data yang digunakan adalah uji liliefors untuk uji normalitas dan uji bartlett untuk uji homogenitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik uji-t saple tidak berhubungan.Hasil penelitian menunjukkan: (1) terdapat perbedaan pengaruh secara signifikan antara penggunakaan metode pembelajaran jigsaw dan metode pembelajaran diskusi terhadap prestasi belajar sosiologi siswa program jurusan IPS SMA Batik 1 Surakarta tahun pelajaran 2013/2014. Ini ditunjukkan dari hasil analisis data yang menunjukkan thitung > ttabel yaitu 2,488 > 1,994. (2) pembelajaran sosiologi yang menggunakan metode pembelajaran Jigsaw memberikan pengaruh prestasi belajar sosiologi lebih baik dibandingkan pembelajaran sosiologi yang menggunakan metode pembelajaran diskusi. Hal ini ditunjukkan Mean X1 > Mean X2 yaitu 23,44 > 15,84 dan SD1 > SD2 yaitu 13,561 > 12,555.Kesimpulan penelitian adalah terdapat perbedaan pengaruh secara signifikan antara penggunakaan metode pembelajaran jigsaw dan metode pembelajaran diskusi terhadap prestasi belajar sosiologi. Pembelajaran sosiologi yang menggunakan metode pembelajaran Jigsaw memberikan pengaruh prestasi belajar sosiologi lebih baik dibandingkan pembelajaran sosiologi yang menggunakan metode pembelajaran diskusi pada siswa program jurusan IPS SMA Batik 1 Surakarta tahun pelajaran 2013/2014
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENGOLAHAN MAKANAN KONTINENTAL MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS X DI SMK BOPKRI 2 YOGYAKARTA
Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui pelaksanaan aktivitas pembelajaran teori mata pelajaran Pengolahan Makanan Kontinental dengan penerapan metode pembelajaran Make A Match.2) Mengetahui peningkatan prestasi belajar mata pelajaran Pengolahan Makanan Kontinental pada pembelajaran teori dengan penerapan metode pembelajaran Make A Match.
Penelitian ini merupakan penelitian Tindakan Kelas yang menggunakan desain penelitian model Spiral Kemmis dan MC Taggart dengan prosedur perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di SMK BOPKRI 2 Yogyakarta pada bulan Februari sampai Juni 2012. Subyek penelitian ini adalah siswa SMK BOPKRI 2 Yogyakarta jurusan Tata Boga I kelas X tahun ajaran 2011/2012 yang terdiri atas 18 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan tes hasil belajar, observasi, dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar. Uji validitas menggunakan validitas isi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Pelaksanaan aktivitas pembelajaran teori mata pelajaran Pengolahan Makanan Kontinental dengan menerapkan metode pembelajaran Make A Match dengan dua siklus. Siklus I diterapkan pada sub indikator: dry heat cooking dan moist heat cooking, dan siklus II diterapkan pada sub indikator: fat cooking. Masing-masing siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Terdapat peningkatan kualitas proses pembelajaran dengan ditandai siswa sudah dapat bekerjasama dalam menyelesaikan tugas 2.) terdapat peningkatan hasil belajar pembelajaran teori mata pelajaran Pengolahan Makanan Kontinental kelas X Tata Boga I pada sub indikator: dry heat cooking dan moist heat cooking, dan sub indikator: fat cooking untuk siklus II dengan menerapkan metode pembelajaran Make A Match. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas dari siklus I sebesar 41.50 untuk pre test I dan 80.00 untuk post test I. Sedangkan untuk siklus II sebesar 63.11 untuk pre test II dan 87.27 untuk post test II. Jika dipersentasekan peningkatan prestasi belajar dengan menggunakan metode Make A Match mengalami peningkatan pada siklus I 72.22 % dan siklus II 77.78%. Berdasarkan data tersebut seluruh siswa diakhir tindakan dapat mencapai standar Ketentuan Ketuntasan Minimal (KKM)
- …