66,189 research outputs found

    Dinamika Sosio-Ekologi Pedesaan: Perspektif dan Pertautan Keilmuan Ekologi Manusia, Sosiologi Lingkungan dan Ekologi Politik

    Full text link
    Perkembangan bidang keilmuan ekologi-manusia, sosiologi lingkungan, dan ekologi-politik dipandang sangat impresif, selama dua dekade terakhir. Sekalipun berjalan tidak linier, transformasi ekologi-manusia menjadi sosiologi-ekologi-manusia (sosiologi lingkungan) telah mendorong munculnya ekologi-politik sebagai bidang keilmuan baru untuk melengkapi dua bidang sebelumnya.  Sekalipun memiliki akar epistemologis yang sama, namun ketiga bidang studi tetap bekerja pada “wilayah keilmuan†yang otonom. Sebagai bidang kajian paling mutakhir, ekologi politik dapat dikatakan sebagai bidang keilmuan yang mengambil manfaat paling besar atas dua bidang keilmuan sebelumnya yaitu sosiologi-ekologi-manusia dan antropologi budaya (cikal-bakal human ecology).  Dari perspektif lain, bidang kajian ekologi politik berkembang sebagai konsekuensi kompleksitas persoalan yang dihadapi oleh sistem ekologi planet bumi, dimana relasi manusia dan alam berlangsung relatif rumit dan saling menegasikan satu sama lain. Manakala aspek kekuasaan (power), konflik kepentingan, dan kekuatan-kekuatan ekonomi-politik harus diperhitungkan, maka ekologi-politik lebih mampu membedah persoalan yang tidak dapat dianalisis oleh ekologi manusia. “Dinamika konflik sumberdaya alam dan lingkungan†serta “olah kekuasaan pemangku kepentingan†menjadi fokus kajian ekologi politik saat ini. Dengan makin rumitnya dimensi persoalan ekologi dan lingkungan di abad 21, maka kerjasama para ahli dari ketiga cabang ilmu di atas makin diperlukan

    Penciptaan Metafora Dalam Ruang Persepsi Siswa Sekolah Dasar

    Get PDF
    Kajian ini memanfaatkan teori metafora dan ruang persepsi berdasarkan ekologi bahasa, dengan tujuan mengidentifikasi metafora siswa sekolah dasar sebagai gambaran persepsi pada ekologi. Data berbentuk metafora dalam puisi berdasarkan persepsi ekologi. Data dianalisis melalui distribusi kategori metafora dan ujud diksi pada ekologi bahasa. Hasil penelitian menunjukkan, metafora dominan pada ekologi manusia, dan terbatas pada   delapan ekologi lainnya. Kondisi ini menggambarkan interaksi dengan ekologi manusia lebih intens dibanding ekologi lainnya. Hasil kajian ini berimplikasi terhadap peningkatan kompetensi guru pada materi pembelajaran, keluasan dan kedalaman materi pembelajaran pada dokumen strategi pembelajaran, dan diversifikasi tema pada pembelajaran tematikKata:Kunci:metafora; ruang persepsi; siswa sekolah dasar Penciptaan Metafora Dalam Ruang Persepsi Siswa Sekolah Dasa

    ANALISIS EKOLOGI DALAM BUNGA RAMPAI PUISI INDONESIA SEPERTI BELANDA: DARI KONFLIK ACEH KE MOU HELSINKI

    Get PDF
    ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk ekologi implisit dan eksplisit dalam Bunga Rampai Puisi Indonesia Seperti Belanda dari Konflik Aceh ke Mou Helsinki. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik baca dan teknik catat. Data dalam penelitian berupa bentuk ekologi implisit dan eksplisit dalam Bunga Rampai Puisi Indonesia Seperti Belanda dari Konflik Aceh ke Mou Helsinki dan sumber datanya adalah Bunga Rampai  Puisi Indonesia Seperti Belanda dari Konflik Aceh ke Mou Helsinki yang berjumlah 50 puisi. Data diolah dengan menggunakan analisis kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa pada Bunga Rampai Puisi Indonesia Seperti Belanda dari Konflik Aceh ke MoU Helsinki bentuk ekologi eksplisit lebih banyak ditemukan daripada bentuk ekologi implisit. Bentuk ekologi eksplisit berjumlah 72 data, sedangkan bentuk ekologi implisit berjumlah 34 data. Kata kunci: ekologi, bunga rampai, puisi, eksplisit, implisi

    Pengaruh Perbedaan Jenis Kelamin dan Pengetahuan Tentang Konsep Dasar Ekologi terhadap Kepedulian Lingkungan

    Full text link
    Tujuan Penelitian ini untuk mengatahui pengaruh konsep dasar ekologi dengan perbedaan jenis kelamin terhadap kepedulian lingkungan. Penelitian ini dilaksanakan di smA Negeri 7 Depok dengan desain Anava 2X2 dengan mengambil 84 sampel, secara purposive random sampling. Dari analisis dan interpretasi data, diperoleh temuan (1) terdapat perbedaan kepedulian lingkungan siswa pria dengan siswa wanita; (2) terdapat interaksi yang signiikan antara perbedaan jenis kelamin siswa dan pengetahuan konsep dasar ekologi; (3) siswa pria yang memiliki pengetahuan konsep dasar ekologi tinggi lebih tinggi kepedulian lingkungannya dibandingkan dengan siswa wanita yang memiliki konsep dasar ekologi tinggi; (4) siswa wanita yang memiliki konsep dasar ekologi rendah lebih tinggi kepeduilian lingkungannya dibandingkan dengan siswa pria yang memiliki pengetahuan konsep dasar ekologi rendah

    Sistem Sosial Ekologi Kawasan Desa Pesisir Kabupaten Subang

    Full text link
    Interaksi sistem sosial - ekologi di desa pesisir sering menimbulkan permasalahan, mulai dari menurunnya kualitas ekologi hingga terjadinya konflik sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem sosial - ekologi yang terdapat di Desa Blanakan, Desa Tanjungtiga, Desa Rawameneng, dan Desa Mayangan serta mengetahui jaringan konektivitas sistem sosial - ekologi dari desa pesisir yang terintegrasi. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder terkait sistem sosial dan sistem ekologi, analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif dan spasial deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem sosial – ekologi Desa Blanakan, Desa Tanjungtiga, Desa Rawameneng, dan Desa Mayangan tersusun atas jaringan sumberdaya berupa sumberdaya ikan, sumberdaya ekosistem, sumberdaya lahan, dan sumberdaya air yang digunakan oleh nelayan, petani, dan masyarakat umum. Keberlanjutan pemanfaatan sumberdaya didukung oleh ketersediaan infrastruktur yang disediakan oleh pemerintah dan swasta. Jaringan konektivitas sistem sosial - ekologi dari integrasi desa pesisir menunjukkan bahwa sistem sosial antar desa pesisir terkonektivitas melalui interaksi pendidikan, kelembagaan nelayan, pelayaanan kesehatan, dan interaksi lainnya, sedangkan interaksi sistem ekologi terkonektivitas melalui jaringan fishing ground dan pemanfaatan ekosistem mangrove secara bersama terutama antara Desa Blanakan dan Desa Mayangan

    KRITIK EKOLOGI MENDALAM TERHADAP REGULASI PERSAMPAHAN DI INDONESIA

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi regulasi pengelolaan sampah di Indonesia menggunakan konsep ekologi mendalam, dengan harapan dapat menambah kekayaan wacana serta paradigma yang dapat digunakan dalam membuat kebijakan yang berkaitan dengan pengelolaan sampah serta kebersihan. Pendekatan penelitian yang dilakukan ialah pendekatan perundang – undangan dan pendekatan konseptual. Dalam hal ini pendekatan perundang – undangan terkait dengan regulasi yang mengatur pengelolaan sampah di Indonesia. Selain itu, pendekatan konseptual dilakukan dengan menggunakan konsep ekologi mendalam yang menelaah bahan hukum utamanya.Dalam menangani aneka persoalan lingkungan termasuk masalah sampah, terdapat dua kelompok  gerakan ekologi yakni gerakan ekologi dangkal dan gerakan ekologi mendalam. Regulasi pengelolaan sampah di Indonesia masih diwarnai oleh konsep ekologi dangkal. Hal ini dapat dilihat dari tujuan pengelolaan sampah yang berfokus pada kepentingan manusia serta kepentingan ekonomi. Dalam perspektif ekologi mendalam, tujuan pengelolaan sampah diprioritaskan untuk lingkungan yang berkelanjutan sehingga cara pandang, perilaku, dan kebiasaan hidup manusia yang perlu diatur serta diubah

    Pemetaan Bidang Ilmu Pada Skripsi Fakultas Ekologi Manusia Lulusan Tahun 2014-2018 Berdasarkan Standar Universal Decimal Classification

    Get PDF
    Ekologi manusia adalah studi yang mengkaji interaksi manusia dengan lingkungan. Sebagai bagian dari ekosistem, manusia merupakan makhluk hidup yang ekologik dominan. Kajian sosial akan penyebaran manusia dalam tata wilayah dipelajari dalam konteks ekologi manusia. Ekologi manusia menekankan penyebaran manusia dan variable sosialnya dalam tata ruang, sehingga kajiannya berkaitan dengan geografi. Saat ini semua kajian berkaitan dengan ekologi manusia, yaitu biologi, antropologi, ekonomi, teknologi, psikologi, hukum, pertanian, pendidikan, kesehatan masyarakat, filsafat, agama dan lain-lain. Untuk mengetahui sebaran topik peminatan di bidang ekologi manusia maka dilakukan kajian. Kajian ini menggunakan metode deskriptif analisis. Data yang dikaji semua berasal dari skripsi mahasiswa lulusan tahun 2014 – 2018 (lima tahun).  Selanjutnya data dikelompokan disesuaikan dengan pengelompokan bidang ilmu dengan standar Universal Decimal Classification. Tabel yang dihasilkan kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil yang diharapkan dapat diketahui sebaran topik penelitian di bidang ekologi manusia, membuat pemetaan bidang ilmu berdasarkan hasil penelitian mahasiswa Fakultas Ekologi Manusia, serta nenghasilkan rekomendasi kepada pimpinan agar dapat mengarahkan mahasiswa untuk meneliti bidang bidang yang belum pernah ditelit

    PENGARUH KESADARAN EKOLOGIS TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X MA AL ITTIHAD

    Get PDF
    Abstrak: proses belajar mengajar sangat berpengaruh kepada siswa apalagi pada kesadaran ekologi disekitarnya. Maka dari itu tujuan dari penelitian ini yakni 1) Mendeskripsikan pengaruh kesadaran ekologi terhadap kemampuan membaca cerita pendek pada siswa kelas X MA Al Ittihad. 2) Mendeskripsikan pengaruh kesadaran ekologi terhadap kemampuan menulis cerita pendek pada siswa kelas X MA Al Ittihad. 3) Mendeskripsikan pengaruh kesadaran ekologi terhadap kemampuan membaca dan menulis cerita pendek pada siswa kelas X MA Al Ittihad.Kata Kunci: kesadaran, ekologi, cerpen, menulis, membac

    VALIDITAS BUKU SAKU MATERI EKOLOGI UNTUK SISWA KELAS X SMA

    Get PDF
    Telah dilakukan pengembangan buku saku pada materi ekologi yang mencakup sub bab ekosistem, aliran energi, siklus atau daur biogeokimia, dan interaksi dalam ekosistem untuk kelas X SMA. Buku saku yang dikembangkan memiliki beberapa keunggulan diantaranya memuat rangkuman materi ekologi yang esensial, dilengkapi strategi mengingat, info ekologi, dan fitur coba pikirkan. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan buku saku materi ekologi yang layak dan mendeskripsikan validitas buku saku materi ekologi. Model pengembangan buku saku dalam penelitian ini adalah Research and Development (R&D) yang meliputi tahap pengembangan dan ujicoba. Validitas buku saku ditentukan berdasarkan hasil validasi oleh tiga validator terdiri atas dua orang dosen ahli dan satu orang guru biologi. Validitas buku saku dilihat dari kelayakan isi, kelayakan bahasa, dan kelayakan tampilan. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata seluruh aspek pada buku saku materi ekologi mendapat skor sebesar 3,7 dengan persentase skor sebesar 92,22% dan termasuk kategori sangat layak. Berdasarkan hasil validasi dapat disimpulkan bahwa buku saku materi ekologi untuk kelas X SMA yang dikembangkan berkategori sangat layak. Kata kunci: validitas, buku saku, ekolog
    • …
    corecore