2,456 research outputs found
Modul manajemen implementasi kurikulum 2013 jenjang SD
Dalam rangka membantu mempersiapkan semua sekolah dalam menerapkan kurikulum 2013 akan dilakukan pelatihan kurikulum 2013 bagi kepala sekolah pada jenjang satuan pendidikan SD, SMP, SMA, dan SMK. Untuk kepentingan tersebut maka sangat diperlukan sebuah penyediaan bahan pelatihan yang memenuhi standar. Sebagai salah satu bagian penting dari bahan pelatihan dimaksud. modul pelatihan kurikulum 2013 ini dirancang untuk membantu kepala sekolah dalam malakukan manajemen implementasi kurikulum 2013 dan pengembangan strategi penyusunan kurikulum 2013
Peningkatan proses pembelajaran dan penilaian pembelajaran abad 21 dalam meningkatkan kualitas pembelajaran SMK
Kebijakan yang relevan dan baik selalu ditopang oleh suatu kajian yang baik pula. Artinya selalu ada korelasi positif antara suatu kajian yang berbasis penelitian akademik dengan kebijakan apa yang diambil. Tentu dalam konteks ini adalah yang ada kaitannya dengan pengembangan SMK ke depannya. Kajian NSPK ini bertujuan tidak lain untuk menjawab hal tersebut. Tuntutan pembaharuan kebijakan ditengah arus dan gelombang modernisasi yang semakin dinamis sangat diperlukan terlebih perkembangan revolusi Industri sudah mencapai 4.0 yang berbasis cyber physical system ini. Revolusi industrisangat memiliki keterkaitan dengan Sekolah Menengah Kejuruan salah satunya pada aspek penggunaan peralatan praktik sebagai penunjang kompetensi siswa. Inti dari praktik siswa adalah memberikan kemampuan practical dalam penguasaan penggunaan peralatan praktik, semakin alat yang dimiliki relevan dengan perkembangan zaman semakin membantu pula peserta didik dalam upgrading skill-nya
Pengembangan Model Pembelajaran “GREATER” pada Pembelajaran Kimia sebagai Upaya Penanaman Literasi Sains Peserta Didik
Development of "Greater" Learning Model on Chemistry Learning as an Effort to Embed Students' Science Literacy. This study aimed producing a learning models named GREATER (Gear Up, Read, Explore, Analyze, Tell, Elaborate, Reflection) to foster the scientific literacy. The research method was Research and Development used simplified Borg and Gall consisting of two stages, research and development. Phase I includes 1) a field study and 2) study of literature producing factual models. Phase II includes 1) planning the design of the product, 2) validation expert, 3) revision I, 4) small-scale trials, 5) revision II, 6) a limited scale trials and 7) effectiveness test. The products included manual book, lesson plans, worksheets, reading material and KWHLAQ chart and achievement test. The research population were one class in SMA PGRI 1 Maospati and two classes in SMAN 1 Sukomoro. The instrument were the scientific literacy test, observation sheets, questionnaires. The results showed 1) expert validatition was obtained a valid scores meaning that the model was considered feasible to be applied in classroom setting. 2) empirically, showed the pretest and post score showed increase from 35.16% to 62.23% of students who answered correctly, while the percentage of students who answered “do not know” down from 19.43% to 12.63%. Model GREATER effective at improving the student's scientific literacy and they become more familiar with the scientific phenomena, variable scientific investigation and interpreting data
Modul manajemen implementasi kurikulum 2013 jenjang SMK (M1)
Dalam rangka membantu mempersiapkan semua sekolah dalam menerapkan kurikulum 2013 akan dilakukan pelatihan kurikulum 2013 bagi kepala sekolah pada jenjang satuan pendidikan SD, SMP, SMA, dan SMK. Untuk kepentingan tersebut maka sangat diperlukan sebuah penyediaan bahan pelatihan yang memenuhi standar. Sebagai salah satu bagian penting dari bahan pelatihan dimaksud. modul pelatihan kurikulum 2013 ini dirancang untuk membantu kepala sekolah dalam malakukan manajemen implementasi kurikulum 2013 dan pengembangan strategi penyusunan kurikulum 2013
Keunggulan Implementasi Kurikulum Merdeka Berbasis Pendekatan Deep Learning di SDN 1 Sungai Besar
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi implementasi Kurikulum Merdeka
berbasis pendekatan Deep Learning di SDN 1 Sungai Besar, Banjarbaru. Dengan
menggunakan metode studi kasus kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara dan
dokumentasi bersama guru dan kepala sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pendekatan Deep Learning telah diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran berbasis
proyek, seperti mendongeng, drama, dan pembuatan film pendek melalui program Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Kegiatan ini mendorong pengembangan
kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan kolaborasi siswa. Namun, penelitian juga
mengidentifikasi beberapa tantangan, seperti kesiapan guru yang bervariasi, keterbatasan
sumber belajar, dan kebutuhan akan pengembangan profesional yang berkelanjutan.
Temuan ini sejalan dengan teori pembelajaran konstruktivis dan menunjukkan bahwa
keberhasilan implementasi membutuhkan inovasi sekaligus dukungan institusional. Studi
ini memberikan kontribusi dalam memahami bagaimana pendekatan Deep Learning dapat
diintegrasikan secara efektif dalam pendidikan dasar melalui Kurikulum Merdeka
Perubahan Paradigma Pendidikan Islam: Aplikasi Ict dalam Proses Pembelajaran Pai di Sekolah
The use of ICT as a medium of learning and teaching needed to realize the effectiveness and optimization of learning. But be aware that regardless of the medium used learning principles are upheld. It must be recognized that there are still many teachers who "technology illiterate" and must be improved further educational qualifications and professionalism. And that is also the problem is the low level of use of ICT in schools (digital divide) whereas ICT can support the optimization of the school, because of the potential of ICT is quite large. Application of ICT in learning PAI, if carried out by PAI teacher, it will have a positive impact on the interest of students towards subjects PAI in school. So that students in the following subjects PAI is not forced, but self-consciousness. In addition, if the PAI learning in the classroom, teachers use ICT, this will spread the "virus positive" on the teachers of other subjects, so they do the same thin
COPING STRESS PADA MEDITATOR SUFI
Menurut Atwater (1983) stres adalah efek dari situasi keadaan dan kondisi yang memiliki potensipotensi
menekan dan berakibat negatif terhadap individu. Sementara Reshad (2002) menjelaskan bahwa
manusia pad a dasarnya menginginkan ketentraman serta kebahagian dalam kelanjutan hidupnya, mencari
pembenaran-pembenaran dan solusi dalam setiap masalah yang dihadapi merupakan bentuk nyata sikap
manusia. pencarian akan keseimbangan dan penyelarasan setiap permasalahan yang dihadapi merupakan
bentuk abstrak dari keutuhan man usia. Oalam hal ini kebutuhan-kebutuhan yang bersifat abstrak sekaligus
diyakini sebagai penyeimbang kehidupan manusia dapat disentuh melalui wilayah spiritual. Oi lain pihak,
Thouless (2000) menjelaskan bahwa kebutuhan manusia yang bersifat spiritual keagamaan muncul seiring
harapan akan keselamatan serta terhindar dari ancaman. Keyakinan terhadap eksistensi dunia spiritual
kemudian diwujudkan melalui bentuk-bentuk perbuatan ritual doa pengharapan & meditasi yang dianggap
dapat memberikan perlindungan dan ketenangan jiwa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran
stres dan koping stress pada meditator sufi. Oengan menggunakan wawancara dengan pedoman standar
yang terbuka, penelitian ini dilakukan pada dua orang pria yang telah melkukan meditasi sufi selama lebih dari
delapan tahun. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa stresor kedua Subjek dapat dengan cepat
terkelola dengan meditasi sufi. Oengan menyandarkan diri secara total kepada Tuhan melalui kesabaran,
kepasrahan dan keikhlasan, mereka dapat merasakan ketentraman batin dan kemudahan dalam menghadapi
segala permasalahan serta mengkelola sumber-sumber stres baik yang ada di dalam diri maupun di luar diri
mereka
ISLAMIC EDUCATION ENTREPRENEURSHIP IN THE DIGITAL ERA: OPPORTUNITIES, CHALLENGES, AND INNOVATIONS
Educational entrepreneurship in the digital era has become a crucial strategy for addressing dynamic global changes. In the context of Islam, educational entrepreneurship aims not only to integrate technology into learning but also to uphold the values of justice, sustainability, and benefit for the community. This article seeks to analyze opportunities, challenges, and innovations in educational entrepreneurship, particularly from an Islamic perspective, in the digital age. Using a qualitative approach and literature study, the article explores solutions such as the development of entrepreneurship curricula grounded in Islamic values, digital competency training for educators, and strengthening entrepreneurial ecosystems through collaboration among Islamic educational institutions, government, and the private sector. This approach aims to produce a generation that is not only digitally innovative but also firmly rooted in Islamic principles to face future global challenges
MEMBANGUN KURIKULUM DEEP LEARNING UNTUK MEMPERSIAPKAN GENERASI DIGITAL
Technological developments in the era of Industrial Revolution 4.0 and Society 5.0 demand an adaptive education system to prepare a generation capable of competing at the global level. This article discusses the development of a deep learning-based curriculum as an innovative approach to improve students\u27 holistic competencies, covering cognitive, affective, and psychomotor aspects. Using a qualitative method based on a literature review, this research identifies the benefits of a deep learning curriculum, including the strengthening of critical thinking, analytical skills, creativity, and digital literacy. In addition, it supports the personalization of learning through the integration of technologies such as augmented reality, virtual reality, and artificial intelligence. The results show that the deep learning curriculum is able to prepare generation Z and Alpha to face global challenges. However, its implementation faces obstacles such as limited infrastructure, educator readiness, and data privacy issues. The study highlights the importance of collaboration between educational institutions, government and industry, as well as investment in teacher training and provision of supporting technology. In conclusion, deep learning-based curriculum not only offers an innovative solution to improve the quality of education but also a strategic step to build an adaptive and competitive society of learners. This research recommends strengthening education policies and providing digital infrastructure to support the successful implementation of this curriculum.
Keywords: Deep learning, Digital Generation, Education Curriculum, Learning Technology, Curriculum Strategy
Buku praktik baik: implementasi penguatan pendidikan karakter dan penerapan lima hari sekolah jenjang sekolah dasar
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) merupakan bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yang telah diamanatkan dalam Nawacita Nomor 8. PPK juga telah diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter. Implementasi PPK dalam lingkup Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter di Satuan Pendidikan Formal. Dalam rangka mempersiapkan generasi bangsa yang cakap dalam menghadapi tantangan perkembangan era globalisasi, maka penguatan karakter melalui restorasi pendidikan karakter di sekolah, di lingkungan keluarga, maupun masyarakat menjadi sebuah keniscayaan. Untuk itulah diterbitkan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah yang memiliki tujuan untuk menguatkan karakter peserta didik melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Dalam Permendikbud tersebut, diatur bahwa Hari Sekolah dilaksanakan 8 (delapan) jam dalam 1 (satu) hari atau 40 (empat puluh) jam selama 5 (lima) hari dalam 1 (satu) minggu
- …
