3 research outputs found

    ANALISIS PERUBAHAN JUMLAH KANAL DAN VARIASI NOISE TERHADAP PERFORMANSI SISTEM TIME DIVISION MULTIPLEXING (TDM) DENGAN MEDIA TRANSMISI PLASTIC OPTICAL FIBER (POF)

    Get PDF
    Time Division Multiplexing (TDM) merupakan sebuah proses pentransmisian beberapa sinyal informasi yang hanya melalui satu kanal transmisi dengan masing-masing sinyal di transmisikan pada periode waktu tertentu. Pada sistem TDM terdapat beberapa faktor yang dapat mempegaruhi performansi sistem, salah satunya adalah karakteristik kanal yang digunakan. Pada penelitian ini akan dikaji pengaruh banyaknya jumlah kanal yang digunakan dan variasi noise terhadap kinerja sistem TDM dengan media transimisi Plastic Optical Fiber (POF). Parameter kinerja yang diamati adalah Bit Error Rate (BER) dan Eye Pattern. Metode peniltian yang digunakan meliputi penentuan jenis dan cara pengambilan data, variabel dan cara analisis data, serta kerangka solusi masalah. Data yang diperlukan dalam penelitian ini ada dua, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil eksperimen, sedangkan data sekunder diperoleh dari referensi. Eksperimen dilakukan dengan menggunakan Advance Fiber Optic Communication Lab dari Falcon Electro-Tek. Hasil penelitian ini adalah semakin banyaknya kanal yang digunakan dan semakin rendah nilai SNR, mengakibatkan semakin besar nilai BER yang terjadi. BER mulai muncul pada 1 kanal dengan SNR 5,937523dB dengan nilai 5,468x10-6. Nilai BER tertinggi adalah 4,33594 x 10-5 yang terjadi pada 6 kanal dengan SNR sebesar 4,069095 dB. Semakin banyak kanal yang digunakan dan semakin rendah nilai SNR, mengakibatkan semakin rendah nilai noise margin. Nilai noise margin terendah yang dapat terbaca adalah 49,09952607% yang terjadi pada 6 kanal dengan SNR sebesar 8,929856 dB, sedangkan nilai noise margin tertinggi yang dapat terbaca adalah 85,82240161% pada penggunaan 1 kanal dengan SNR 26,73931dB. Semakin banyak kanal yang digunakan dan semakin rendah nilai SNR, maka semakin besar nilai timing jitter. Nilai timing jitter terbesar yang dapat terbaca adalah 9,973396091% yang terjadi pada 6 kanal dengan SNR sebesar 10,16804 dB, sedangkan nilai timing jitter terendah yang dapat terbaca adalah 5,390361199% pada penggunaan 1 kanal dengan SNR 26,73931 dB. Nilai SNR eye pattern lebih besar jika dibandingkan dengan nilai SNR perhitungan. Hal ini dikarenakan pada sistem TDM sinyal informasi lebih tahan terhadap noise. SNR terkecil pada 6 kanal yang terbaca pada eye pattern adalah 7,182690089 dB sedangkan SNR hasil perhitungan adalah 4,4649 dB.Kata Kunci β€” TDM, POF, noise, kana
    corecore