Dampak Keterbukaan Tajuk terhadap Kelimpahan Tumbuhan Bawah pada Tegakan Pinus oocarpa Schiede dan Agathis alba (Lam) Foxw.

Abstract

Keberadaan tumbuhan bawah sebagai akibat adanya bukaan tajuk merupakan keuntungan tersendiri bagi ekosistem lokal termasuk penyediaan nutrisi bagi tegakan yang ada. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dampak keterbukaan tajuk terhadap keragaman tumbuhan bawah. Metode pengambilan data dilakukan menggunakan line transect dengan plot 2 m × 2 m dengan arah memotong garis kontur pada tegakan Pinus oocarpa, Agathis alba, dan hutan alam sebagai pembanding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keragaman tumbuhan bawah pada semua tegakan tergolong tinggi, dimana indeks keragaman pada tegakan Pinus oocarpa sebesar 3,19, tegakan Agathis alba sebesar 3,19, dan hutan alam sebesar 3,48. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa semakin tinggi prosentase tutupan tajuk maka keragaman jenis akan semakin berkurang. Pengurangan tutupan tajuk sebesar 100% akan menghasilkan kenaikan indeks keragaman sebesar 2,11. Kegiatan penjarangan atau perampingan tegakan perlu dilakukan pada tegakan pinus di tegakan pinus di Petak 43 Lebak Siu (nilai rerata tutupan tajuk/X=0,7 dan Petak 44 Rangkahan (X= 0,65), serta pada tegakan agathis di Petak 55 Kompos (X =0,51) dan Petak 55 Pancuran (X= 0,50). Pembabatan tumbuhan bawah perlu dilakukan untuk jenis-jenis eksotis yang berpotensi invasif seperti Clidermia hirta, Disporum uniflorum, dan Nephrolepis exaltata untuk mempertahankan kelestarian jenis asli. Impacts of Canopy Gap to the Understory Plants Abundance on Stands of Pinus oocarpa Schiede and Agathis alba (Lam.) Foxw.AbstractUnderstory plant existed by canopy gap is distinct advantages for the local ecosystem, including the provision of nutrition for the forest stand. The research aimed to identify impacts of canopy gap to the understory plants abundance. Data were collected using line transect method, which a plot (2 m × 2 m) was placed on opposite direction with contour line in Pinus oocarpa stand, Agathis alba stand, and the natural forest as a control. The results showed that diversity of understory in all stands was high, i.e. Diversity Index (H’) of pine stands was 3.19, agathis stands was 3.19, and the natural forest was 3.4. Regression analysis showed a higher value of canopy cover significantly decreased species diversity. Reduction of 100% canopy cover would result in an increase of diversity index of 2.11. Thinning and pruning were required on pine stands in Block 43 Lebak Siu (canopy cover average/ X=0.7) and Block 44 Rangkahan (X=0.65) as well as agathis stands in Block 55 Kompos (X =0.51) and Block 55 Pancuran (X=0.50). Clearing was required to the exotic plants i.e. Clidermia hirta, Disporum uniflorum, and Nephrolepis exaltata to maintain the sustainability of native species

Similar works

This paper was published in Jurnal Ilmu Kehutanan.

Having an issue?

Is data on this page outdated, violates copyrights or anything else? Report the problem now and we will take corresponding actions after reviewing your request.