<p>Pengaruh globalisasi politik adalah akan semakin menguatnya pengaruh ideologi liberal dalam<br />perpolitikan negara-negara berkembang yang ditandai oleh menguatnya ide kebebasan dan<br />demokrasi. Pengaruh globalisasi terhadap bidang politik, antara lain membawa internasionalisasi<br />dan penyebaran pemikiran serta nilai-nilai demokratis, termasuk di dalamnya masalah hak asasi<br />manusia. Disisi lain ada pula masuknya pengaruh ideologi lain seperti ideologi Islam yang<br />berasal dari Timur Tengah. Implikasinya adalah negara semakin terbuka dalam pertemuan<br />berbagai ideologi dan kepentingan politik negara.<br />Dari sisi negatif, seperti merebaknya konsumerisme, materialisme, hedonisme, sekularisme,<br />mengagung-agungkan ilmu pengetahuan dan teknologi, kemewahan yang tidak semestinya,<br />foya-foya, pergaulan bebas, budaya kekerasan, pornografi, pornoaksi, dan semacamnya.<br />Pengaruh tersebut bukan saja lewat dunia film, namun juga lewat media cetak dan televisi<br />dengan satelitnya, serta yang sekarang sedang menjadi trend adalah internet.<br />Perubahan-perubahan yang amat cepat dan terus menerus baik pada dimensi global itu menuntut<br />pula dilakukannya perubahan dan pembaharuan pendidikan di Indonesia khususnya pendidikan<br />yang menyiapkan warganegara agar dapat menjalani kehidupannya secara baik. Salah satu<br />elemen pendidikan yang bertanggung jawab dalam hal penyiapan warganegara demikian adalah<br />pendidikan kewarganegaraan atau citizenship education.<br />Penulis berpendapat, PKn sebagai pendidikan yang sifatnya interdisipliner dapat saja<br />mengemban misi sebagai pendidikan demokrasi sebagai antisipasi kecenderungan global dewasa<br />ini. Namun, menjadikan PKn sebagai pendidikan demokrasi kiranya masih kurang, sebab kita<br />tidak cukup dengan out world looking tetapi juga tetap menjadikan in world looking sebagai cara<br />pandang. Artinya kita mempergunakan PKn itu dari, oleh dan untuk kita sebagai bangsa.<br />Pendekatan in world looking beranjak dari asumsi bahwa pendidikan kewarganegaraan tidak<br />lepas dari konteks maupun kepentingan bangsa yang bersangkutan.<br />Empat pilar kebangsaan (Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika) yang sekarang<br />ini tengah gencar disosialisasikan oleh MPR memiliki makna penting, manakala PKn<br />difungsikan sebagai pendidikan kebangsaan termasuk pula pendidikan karakter kebangsaan.<br />Keempat pilar tersebut, menurut hemat penulis, berintikan pesan kebangsaan yang nantinya<br />dapat disampaikan melalui PKn sebagai jalur pendidikan.</p></jats:p
Is data on this page outdated, violates copyrights or anything else? Report the problem now and we will take corresponding actions after reviewing your request.