Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika
Not a member yet
99 research outputs found
Sort by
Etnomatematika sebagai salah satu upaya penguatan kearifan lokal dalam pembelajaran matematika
Globalization slowly threaten the nation’s noble values inherited from the ancestors. Local wisdom values which is a part of a nation's identity, is often forgotten as the life becomes more and more modern. If this kind of situation keep happening continously, then this nation might be lost their identity. Hence, strengthening the local wisdom is something that needs to be seriously conducted, with education being one of the means. This study talk about the effort to strengthening the local wisdom in learning process, especially in mathematics learning through culture based learning. In 1985, D’Ambrosio introduce the concept of culture based learning in mathematical context known as ethnomathematics. In general, ethnomathematics can be saw as concepts of mathematics in a cultural and anthropological framework. In ethnomathematics, students were not only encouraged to improve their math skills, but also preserving culture which is the nation's indigenous character. Therefore, ethnomathematics is considered relevant in not only improving the students' math skills, but also strengthens their local wisdom values.Arus globalisasi perlahan telah mengikis nilai-nilai luhur budaya bangsa yang telah diwariskan oleh para leluhur sejak abad-abad sebelumnya. Nilai-nilai kearifan budaya lokal yang merupakan bagian dari identitas diri suatu bangsa seringkali terlupakan seiring kehidupan yang semakin modern. Apabila hal semacam ini terus-menerus dibiarkan terjadi, maka bukan tidak mungkin jika pada akhirnya bangsa ini akan kehilangan jati dirinya. Untuk itulah penguatan kearifan lokal menjadi suatu hal yang perlu diupayakan dengan sungguh-sungguh, salah satunya melalui pendidikan. Dalam kajian ini dibahas mengenai upaya penguatan kearifan lokal dalam pembelajaran, khususnya pembelajaran matematika, melalui pembelajaran berbasis budaya. Sekitar tahun 1985, D’Ambrosio memperkenalkan konsep pembelajaran berbasis budaya dalam konteks matematika yang kemudian dikenal dengan istilah etnomatematika. Secara umum, etnomatematika dapat dipandang sebagai suatu konsep pembelajaran matematika dalam kerangka budaya dan antropologi. Dalam etnomatematika, siswa bukan hanya diajak untuk mengembangkan kemampuan matematisnya melainkan juga mempertahankan budaya yang merupakan karakter asli bangsanya. Oleh sebab itu, etnomatematika dipandang relevan tidak hanya untuk mengembangkan kemampuan matematis siswa, namun juga memperkuat nilai-nilai kearifan lokal dalam diri siswa tersebut
Pengembangan perangkat pembelajaran visual thinking disertai aktivitas quick on the draw pada mata kuliah metode numerik
This research aims to produce learning kits for even numerical semester subjects with visual thinking learning accompanied by quick on the draw activities on student learning outcomes. This type of research is research on the development of ADDIE (Analysis; Design; Development; Implementation; Evaluation) models. The subjects of this study were lecturers and students of class A in the fourth semester of Mathematics Education at Madura University. This study produced learning tools in the form of RPM, LKM, and THB. From the results of expert validation, scores of observations of lecturer and student activities, learning outcomes tests, and student response questionnaires indicate that RPM, LKM, and THB are valid, practical, and effective. Valid because the coefficient of validity of RPM, LKM, and THB has an average value of 3,79. Practical because the average score of lecturer and student activity was 3,78 (very good) and 3,38 (good) respectively. And effective because the student response is 84,76% (positive); and the test results amounted to 85,71% (completed classically).Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran mata kuliah metode numerik semester genap dengan pembelajaran visual thinking disertai aktivitas quick on the draw pada hasil belajar mahasiswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan model ADDIE (Analysis; Design; Development; Implementation; Evaluation). Subjek penelitian ini adalah dosen dan mahasiswa kelas A semester IV Pendidikan Matematika Universitas Madura. Penelitian ini menghasilkan perangkat pembelajaran berupa RPM, LKM, dan THB. Dari hasil validasi ahli, skor observasi aktivitas dosen dan mahasiswa, tes hasil belajar, dan angket respon mahasiswa menunjukkan bahwa RPM, LKM, dan THB adalah valid, praktis, dan efektif. Dinyatakan valid karena koefisien validitas RPM, LKM, dan THB memiliki nilai rata-rata 3,79. Praktis karena rata-rata skor aktivitas dosen dan mahasiswa berturut-turut sebesar 3,78 (sangat baik) dan 3,38 (baik). Dan efektif karena respon mahasiswa 84,76% (positif); dan hasil tes sebesar 85,71% (tuntas secara klasikal)
Penerapan media dan buku ajar siswa berbasis meaningful learning pada materi bangun datar untuk meningkatkan berpikir kreatif siswa kelas III sekolah dasar
Based on the results of observations and discussions with teachers at Pelambuan 7 Elementary School in Banjarmasin with class III teachers, it was concluded that students were still having difficulties in following mathematics learning, especially on flat-build material. The teaching materials that they use so far are ordinary textbooks and limited number of LKS and are not made by the teacher itself, so that they are not in accordance with the character of students. Meaningful learning is a process of connecting new information with relevant concepts contained in one's cognitive structure. The model used in this study is the Plomp model because it has a simple, systemic and clearly understood sequence, according to Plomp (Hobri 2010) there are five phases in designing this development, namely (1) Initial investigation phase (2) Design phase (3) Realization / construction (4) Evaluation and revision phase (5) Implementation phase. The results of this study produce student textbooks. Student textbooks consist of three parts, namely the introduction, discussion and closing. The results of expert and practitioner validation showed that the developed student textbooks were declared valid with an average score of 3.4. so that the student textbooks have met the practicality criteria. The effectiveness of student textbooks is determined from the analysis of (1) the mastery test of textbook material, (2) the activity of teachers and students, and (3) the results of interviews with students. Based on the trials that have been carried out, the results obtained are as much as 85% get a minimum score of 65, so that the classical completeness criteria have been met.Berdasarkan hasil pengamatan dan diskusi dengan guru di SDN Pelambuan 7 Banjarmasin dengan guru kelas III disimpulkan bahwa siswa masih kesulitan dalam mengikuti pembelajaran matematika,khususnya pada materi bangun datar. Bahan ajar yang mereka gunakan selama ini berupa buku pelajaran biasa dan LKS yang jumlahnya terbatas dan bukan buatan guru itu sendiri, sehingga tidak sesuai dengan karakter siswa. Meaningful learning merupakan suatu proses dikaitkan informasi baru dengan konsep-konsep yang relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Plomp karena memiliki urutan sederhana, sistemis dan jelas dipahami, menurut Plomp (Hobri 2010) ada lima fase dalam mendesain pengembangan ini yaitu (1) Fase investigasi awal (2) Fase desain ( 3) Realisasi/konstruksi (4) Fase evaluasi dan revisi (5) Fase implementasi. Hasil penelitian ini menghasilkan buku ajar siswa. Buku ajar siswa terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian pendahuluan, pembahasan dan penutup. Hasil validasi ahli dan praktisi menunjukkan buku ajar siswa yang dikembangkan dinyatakan valid dengan skor rata-rata 3,4. sehingga buku ajar siswa tersebut telah memenuhi kriteria kepraktisan. Keefektifan buku ajar siswa ditentukan dari analisis (1) tes penguasaan materi buku ajar, (2) aktivitas guru dan siswa, dan (3) hasil wawancara dengan siswa. Berdasarkan uji coba yang telah dilaksanakan, diperoleh hasil yaitu sebanyak 85% mendapat nilai minimal 65, sehingga kriteria ketuntasan secara klasikal telah terpenuh
Penerapan model pembelajaran ARIAS untuk meningkatkan kemampuan penalaran matematis mahasiswa pada mata kuliah analisa real
The purpose of this research is to know the application of model learning ARIAS in real analysis and knowing students ' mathematical reasoning ability improvement on real analysis. The research method used is the class action Research (PTK) conducted collaboratively and these forces cycle. This research consists of two cycles, each cycle consists of four stages, namely, the Act of planning, analysis, and reflection. The subject of research is the 6th semester students of mathematics education UNINDRA PGRI academic year 2017/2018 a number of 30 persons. To check the validity of the data, the researchers used a system of triangulation, i.e. one way in collecting and summing up the data with the results of observations of the three parties, namely: student, researcher and observer. The results of this research is the application of the model of learning can improve the capability of reasoning ARIAS mathematically students on real analysis. It can be seen from the increase in the average value of mathematical reasoning ability tests on the research introduction to cycle II. Preliminary tests at an average of mathematical reasoning ability is 60.50, on average I cycle the ability of mathematical reasoning is 73.07, cycle II average mathematical reasoning ability has increased into 82.43.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan model pembelajaran ARIAS pada mata kuliah analisa real dan mengetahui peningkatan kemampuan penalaran matematis mahasiswa pada mata kuliah analisa real. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif dan bersiklus. Penelitian ini terdiri dari dua siklus dan masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan, tindakan, analisis, dan refleksi. Subjek penelitian adalah mahasiswa semester 6 pendidikan matematika UNINDRA PGRI tahun akademik 2017/ 2018 sejumlah 30 orang. Untuk mengecek keabsahan data, peneliti menggunakan sistem triangulasi, yaitu salah satu cara dalam mengumpulkan serta menyimpulkan data dengan hasil pengamatan tiga pihak yaitu: mahasiswa, peneliti dan observer. Hasil dari penelitian ini adalah penerapan model Pembelajaran ARIAS dapat meningkatkan kemampuan penalaran matematis mahasiswa pada mata kuliah analisa real. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata tes kemampuan penalaran matematis pada penelitian pendahuluan hingga siklus II. Pada tes pendahuluan rata-rata kemampuan penalaran matematis adalah 60,50, pada siklus I rata-rata kemampuan penalaran matematis adalah 73,07, siklus II rata-rata kemampuan penalaran matematis mengalami peningkatan menjadi 82,43
Pemberian scaffolding untuk menyelesaikan soal cerita materi perbandingan senilai dan berbalik nilai
This qualitative research aims to describe the results of scaffolding in helping students solve the problem of comparative matter of worth and the ratio of reversed values. The main instrument in this study is the researchers themselves, assisted test sheets and interview guides. Subject consisted of 3 students of class VIII SMP N 1 Tengaran with Low-ability math. Subjects, have studying comparative material worth and turning value and making the most mistakes in solving the problem of comparative matter worth of value and turning value. Data of students mistake are grouped by Newman’s error analysis. The results of this grouping became the basis of the scaffolding. The design of scaffolding is 3 levels of Anghileri namely environmental provisions, explaining, reviewing and restructuring and developing conceptual thinking. The results showed that the most mistakes made by the subject is a transformation error. Error reading and error understanding problem solved with reviewing. Transformation errors and skill errors are handled by explaining and restructuring. Error writing answers and mistakes carelessly corrected by reviewing. Proven provision of such scaffolding can help students to correct errors in solving the problem of comparative matter worth of value and turning value.Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil pemberian scaffolding dalam membantu siswa menyelesaikan soal cerita materi perbandingan senilai dan perbandingan berbalik nilai. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, dibantu lembar tes dan pedoman wawancara. Subjek terdiri dari 3 siswa kelas VIII SMP N 1 Tengaran berkemampuan matematika rendah, pernah belajar materi perbandingan senilai dan berbalik nilai dan melakukan kesalahan terbanyak dalam menyelesaikan soal cerita materi perbandingan senilai dan berbalik nilai. Data kesalahan siswa dikelompokkan berdasarkan kriteria Newman. Hasil pengelompokkan ini menjadi dasar pemberian scaffolding. Desain pemberianan scaffolding adalah 3 level Anghileri yaitu environmental provisions, explaining, reviewing dan restructuring dan developing conceptual thinking. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan terbanyak yang dilakukan subjek adalah kesalahan transformasi. Kesalahan membaca dan kesalahan memahami masalah diatasi dengan reviewing. Kesalahan transformasi dan kesalahan keterampilan ditangani dengan explaining dan restructuring. Kesalahan penulisan jawaban dan kesalahan kecerobohan diperbaiki dengan reviewing. Pemberian-pemberian scaffolding tersebut dapat membantu siswa memperbaiki kesalahan dalam menyelesaikan soal cerita materi perbandingan senilai dan berbalik nilai
Deskripsi berpikir tingkat tinggi siswa SMP dalam menyelesaikan soal PISA konten change and relationship
This research is a qualitative descriptive which aims to determine how junior high school students’ higher order thingking skill to solve PISA mathematical problems on change and relationship content. Subjects in this research were two grade IX students of SMP N 1 Salatiga on academic year 2018/2019 who had high mathematical skill. Data collecting methods in this research are test, interview, and documentation. This research uses data reduction, data display and conclusion drawing in data analyzing. Based on the results of the analysis are gained (1) subject INA and subject PSP can achieve all level of higher order thinking starting from analyzing (C4), evaluating (C5), and creating (C6), (2) the two subject show different solving in the C5 and C6 problems but there’s no difference for the C4 problems. This research is expected to provide an overview for the teacher, especially in mathematics learning about students’ higher order thinking level that teachers are able to apply learning strategies which appropriate to students' thinking skills.Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa SMP dalam menyelesaikan soal matematika PISA pada konten change and relationship. Subjek dalam penelitian ini adalah 2 siswa kelas IX SMP Negeri 1 Salatiga tahun pelajaran 2018/2019 yang memiliki kemampuan matematika tinggi. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah tes, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teknik reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan dalam analisis data. Berdasarkan hasil analisis diperoleh (1) subjek INA dan subjek PSP mampu mencapai semua level berpikir tingkat tinggi mulai dari menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mencipta/mengkreasi (C6), (2) kedua subjek menunjukkan adanya perbedaan penyelesaian pada soal C5 dan C6 namun tidak ada perbedaan penyelesaian untuk soal C4. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran kepada guru terutama dalam pembelajaran matematika mengenai level berpikir tingkat tinggi yang dimiliki oleh siswa sehingga guru mampu menerapkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan berpikir siswa
Penggunaan permainan puzzle pada materi bangun datar di kelas VII SMP Negeri 12 Yogyakarta
This study aims to describe how student activity in application of puzzle game media on the material wake flat in class VII SMP Negeri 12 Yogyakarta. In addition, this study also aims to determine the results of learning and student response with the application of these media. The method used in this research is descriptive research method. The study was conducted in SMP Negeri 12 Yogyakarta with 36 students. Data collection techniques used include tests, observations, and questionnaires. The results of this study indicate that the application of puzzle game media on the flat wake material can be said to work well, because it produces a positive influence for students. Students' learning outcomes with the puzzle game media provide an enhanced view of the completeness level. In addition, students' responses to learning mathematics by using puzzle games show very strong response qualifications, meaning students feel happy and enthusiastic in applying the game.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana aktivitas siswa dalam penerapan media permainan puzzle pada materi bangun datar di kelas VII SMP Negeri 12 Yogyakarta. Selain itu, penelitian ini bertujuan juga untuk mengetahui hasil belajar serta respon siswa dengan penerapan media tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 12 Yogyakarta dengan jumlah siswa 36 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi tes, observasi, dan angket. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan media permainan puzzle pada materi bangun datar dapat dikatakan berhasil dengan baik, karena menghasilkan pengaruh positif bagi siswa. Hasil belajar siswa dengan media permainan puzzle memberikan peningkatan dilihat dari tingkat ketuntasannya. Selain itu respon siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan permainan puzzle menunjukkan kualifikasi respon sangat kuat, artinya siswa merasa senang dan antusias dalam menerapkan permainan tersebut
Kemampuan pemecahan masalah mahasiswa pada mata kuliah kalkulus diferensial
This research aims to describe problem solving abillity of mathematics education departement students STKIP PGRI Banjarmasin in the academic year 2017/2018 on differential calculus. The populations of research were 21 of differential calculus students in the academic year 2017/2018. This research was a Total sampling Population Research. The research method was a descriptive method. Data Collection Technique was a test. The research instrument was a problem solving abillity test on maximum-minimum problem topic. Data was analyzed by using averages and percentages. The study found that problem solving abillity of students on differential calculus is in the middle level.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa program studi pendidikan matematika STKIP PGRI Banjarmasin pada mata kuliah kalkulus diferensial tahun akademik 2017/2018. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program studi pendidikan matematika yang mengambil mata kuliah Kalkulus Diferensial pada semester ganjil tahun akademik 2017/2018 yang berjumlah 21orang. Peneltian ini merupakan Penelitian Sampel Total. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes. Instrumen Penelitian yang digunakan adalah Tes Kemampuan Pemecahan Masalah pada mata kuliah kalkulus diferensial pada materi masalah maksimum-minimum. Teknik analisis data yang digunakan menggunakan rata-rata dan persentase. Hasil Penelitian menunjukkan Kemampuan Pemecahan Masalah Mahasiswa pada mata kuliah kalkulus diferensial berada pada kualifikasi Cukup
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS pada mata kuliah struktur aljabar
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitaif untuk menggambarkan atau menjelaskan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi tertentu. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar kerja kelompok melihat pemahaman mahasiswa tentang konsep grup dan sifat-sifatnya, lembar observasi untuk mengetahui capaian keterlaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay-Two Stray (TS-TS), serta lembar observasi aktivitas mahasiswa. Sedangkan teknik analisis data dengan persentase. Hasil penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay-Two Stray (TS-TS) pada mata kuliah struktur aljabar di materi grup dan sifat-sifatnya menunjukkan: (1) terlaksananya semua sintaks pada pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (2) Memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep grup dan sifat-sifatnya dikarenakan karakteristik sistem kandang (stay) dan tandang (stray) yang memungkinkan mahasiswa untuk bertanya dan menjelaskan secara tidak langsung dapat memperdalam pemahaman tentang konsep yang dipelajari; (3) Memperbanyak variasi aktivitas yang dilakukan mahasiswa saat perkuliahan, tidak hanya sekadar mencatat, mendengarkan penjelasan dosen, tetapi sharing bertanya jawab dengan teman maupun anggota kelompok
Soal pilihan ganda yang valid dan reliabel untuk menginterpretasikan keterampilan berpikir siswa SMP
This study aims to obtain good multiple choice questions, viewed from valid and reliable. Validity test used in this study is Pearson correlation test, and reliability testing using Cronbach alpha. The draft of the questions was 24, with the proportion of each level of thinking skill represented by 4 questions. The level of thinking skill in question is based on the revised version of Bloom's taxonomy namely Remembering, Understanding, Applying, Analyzing, Evaluating, and Creating. Each question has four answer choices according to the provisions for junior high school students. From the results of the trial and data analysis, it was found that there were 16 valid and reliable questions, with an overall reliability score of 0.602. The results of this study are expected to be used to obtain an overview of the level of thinking skills of junior high school students in schools and in other regions.penelitian ini bertujuan untuk memperoleh soal pilihan ganda yang baik, ditinjau dari valid dan reliabel. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji korelasi pearson, dan uji reliabilitasnya menggunakan alpha cronbach. Draf soal yang dibuat berjumlah 24 buah, dengan proporsi masing-masing tingkat keterampilan berpikir diwakili oleh 4 soal. Tingkat keterampilan berpikir yang dimaksud adalah berdasarkan taksonomi Bloom versi revisi yaitu Mengingat, Memahami, Mengaplikasikan, Menganalisis, Mengevaluasi, dan Mencipta. Setiap soal memiliki empat pilihan jawaban sesuai dengan ketentuan untuk siswa SMP. Dari hasil uji coba dan analisis data diperoleh bahwa soal yang valid dan reliabel berjumlah 16 buah, dengan skor reliabilitas secara keseluruhan adalah 0,602. Hasil penelitian ini diharapkan mampu digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai tingkat keterampilan berpikir siswa SMP di sekolah maupun di daerah lain