SKRIPSI Jurusan Geografi - Fakultas Ilmu Sosial UM
Not a member yet
    1629 research outputs found

    Pengaruh Metode Pemberian Tugas Luar Kelas (Membuat Peta Pikiran (Mind Map)) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMPN 5 Malang

    No full text
    ABSTRAK     Istikomah, Yunita. 2008. Pengaruh Metode Pemberian Tugas Luar Kelas (Membuat Peta Pikiran (Mind Map))  Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMPN 5 Malang. Skripsi, Jurusan Geografi, FMIPA Universitas Negeri Malang, Pembimbing: (I) Prof. Dr. Edy Purwanto, M.Pd, (II) Drs. Timotius Suwarna, M.Pd.   Kata kunci: Metode Pemberian Tugas, Peta Pikiran, Hasil Belajar   Manusia dalam hidupnya selalu berpikir. Namun, pikiran manusia memiliki kelemahan yaitu kurang mampu mengingat sesuatu secara detil dalam waktu lama. Oleh sebab itu, tanpa mencatat atau mengulang-ulang untuk mengingatnya, manusia hanya mampu mengingat sebagian kecil saja informasi yang diterimanya tersebut. Dengan demikian, mencatat dapat meningkatkan daya ingat. Tetapi mencatat secara konvensional, yaitu mencatat kata per kata, baris demi baris, dalam bentuk kalimat dan paragraf  belum tentu mampu meningkatkan cara bekerja otak. Cara mencatat seperti ini mengakibatkan banyak bahan luput dari pencatatan kita dan umumya lebih banyak terdiri dari kalimat dan kata-kata yang tidak penting. Hal ini membuat proses review (pendalaman) menjadi lama dan terhambat. Maka untuk itu perlu menambahkan hal baru dalam mencatat guna memudahkan siswa untuk belajar lebih menyenangkan dalam memahami materi pelajaran, yaitu dengan menerapkan pembelajaran peta pikiran (mind map). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan peta pikiran (mind map) terhadap hasil belajar siswa dalam bidang geografi. Penelitian ini dilakukan dengan jenis penelitian eksperimen semu (quasy experiment) menggunakan subjek kelas VIII-E sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII-H sebagai kelas kontrol di SMPN 5 Malang tahun ajaran 2007/2008. Instrumen penelitian ini berupa prates dan pascates. Teknik analisis yang digunakan adalah uji-t, dengan menggunakan uji t independent samples dengan bantuan SPSS 13.0 for windows.             Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata hasil belajar kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Dari hasil analisis diketahui bahwa nilai rata-rata hasil belajar kelas eksperimen sebesar 30,37 sedangkan kelas kontrol sebesar 22,25 dengan nilai probabilitas (sig) 0,000 dan nilai t hitung 3,778. Dengan demikian, nilai probabiliatas 0,000 t tabel (1,991), maka hipotesis penelitian ini diterima, artinya ada pengaruh antara siswa yang menggunakan metode pemberian tugas membuat peta pikiran (mind map) dengan yang tidak menggunakan metode pemberian tugas membuat peta pikiran (mind map). Bertitik tolak dari temuan penelitian ini, dikemukakan saran-saran sebagai berikut: (1) pembelajaran peta pikiran perlu dilakukan oleh guru bidang studi geografi karena dapat meningkatkan hasil belajar geografi siswa; (2) penelitian ini perlu dikembangkan untuk materi selain Unsur Fisik Wilayah Indonesia.    

    Evaluasi Potensi Mata Air Sumbertopo Untuk Suplai Air Minum dan Pola Konsumsi Penduduk di Kecamatan Kedungjajang Kabupaten Lumajang.

    No full text
    ABSTRAKHuda, Rofi'ul. 2009. Evaluasi Potensi Mata Air Sumbertopo Untuk Suplai AirMinum dan Pola Konsumsi Penduduk di Kecamatan KedungjajangKabupaten Lumajang. Jurusan Geogarfi Program Studi PendidikanGeografi Fakultas Matematika dan Ilimu Ppengetahuan AlamUniversitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Didik Taryana,M.Si, (II) Bagus Setiabudi Wiwoho, S.Si, M.SiKata Kunci: Evaluasi Potensi Mata Air, Suplai Air, Pola Konsumsi.Kuantitas air yang didistribusikan PDAM mata air Sumbertopo mengalamipenurunan pada saat musim kemarau. Pendistribusian air PDAM yang disalurkankepada masyarakat kurang lancar bahkan tersendat-sendat hingga tidak mengalir,hal ini dirasakan penduduk apabila musim kemarau tiba, terutama dirasakan oleh5 desa yang ada di Kecamatan Kedungjajang yaitu desa Kedungjajang, CurahPetung, Bence, Tempursari, dan desa Grobogan yang menggunakan PDAM darimata air Sumbertopo dalam memenuhi kebutuhan air bersih khususnya untuk airminum Penelitian ini bertujuan: (1) Mengetahui besarnya debit air dari mata airSumbertopo yang ada di Kecamatan Kedungjajang, (2) Untuk mengetahui polakonsumsi air bersih penduduk di Kecamatan Kedungjajang, (3) Untuk mengetahuibesarnya kebutuhan air bersih seluruh penduduk di Kecamatan Kedungjajang, (4)Mengevaluasi kuantitas mata air Sumbertopo dengan kebutuhan air bersihpenduduk di Kecamatan Kedungjajang,Penelitian ini merupakan penelitian survei, Pengumpulan data kebutuhanair minum dilakukan dengan teknik wawancara dan dokumentasi. Teknikpengambilan sampel daerah menggunakan metode proportional randomsampling, sedangkan pengambilan sampel responden menggunkan metode sampelbersrata/stratifaid random sampling. Teknik analisi data yang digunakan yaitumembandingkan antara besarnya debit air PDAM mata air Sumbertopo denganbesarnya kebutuhan air bersih seluruh penduduk. Besarnya debit air PDAMdiukur menggunakan alat water meter, dan besarnya kebutuhan air pendudukdapat diperoleh dengan melakukan wawancara.Hasil penelitian, bahwa debit air PDAM mata air Sumbertopo sebesar13.59 liter/detik atau 1.174.176 liter/hari. Hasil perhitungan kebutuhan air bersihpenduduk tiap-tiap desa di Kecamatan Kedungjajang perhari rata-rata antara lainsebesar desa Kedungjajang adalah 132,46 liter/jiwa/hari, desa Tempursari adalah131,03 liter/jiwa/hari, desa Bence adalah 103,93 liter/jiwa/hari, desa Groboganadalah 124,57 liter/jiwa/hari, desa Curah Petung adalah 134,01 liter/jiwa/hari ataujumlah totalnya adalah sebesar 2.491.583,67 liter/hari. Evaluasi perbandinganantara persediaan air yang diproduksi PDAM Sumbertopo tiap hari denganbesarnya kebutuhan air bersih penduduk Kecamatan Kedungjajang dihasilkanangka perbandingan 1 : 2. Hal ini menunjukkan bahwa air yang diproduksiPDAM Sumbertopo Kecamatan Kedungjajang masih kurang mampu mensuplaikebutuhan air bersih seluruh penduduk.

    Penerapan Model Pembelajaran Numbered Head Together untuk Meningkatkan Hasil belajar pada Kompetensi Mendeskripsikan Pola Keg Ekonomi, Penggunaan Lahan, dan Pola Permukiman Berdasarkan Kondisi Fisik Permukaan Bumi Kelas VII SMPN 1 Sumobito Jombang

    No full text
    ABSTRAKIza, Ni'matul. 2009. Penerapan Model Pembelajaran Numbered Head Together(NHT) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada KompetensiMendiskripsikan Pola Kegiatan Ekonomi, Penggunaan Lahan, dan PolaPermukiman Berdasarkan Kondisi Fisik Permukaan Bumi Kelas VIISMP Negeri 1 Sumobito Kabupaten Jombang. Skripsi, JurusanPendidikan Geografi FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing:(I) Drs. Budi Handoyo, M.Si, (II) Drs. Sudarno Herlambang, M.Si.Kata kunci: Numbered Heads Together (NHT), hasil belajar.Hasil observasi awal menunjukkan bahwa metode pembelajaran IPSGeografi yang dilakukan oleh guru kelas VII F di SMP Negeri 1 Sumobito berupaceramah, penugasan, dan diskusi kelompok. Metode tersebut dirasakan masihkurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran, kerja kelompok, dankemampuan siswa dalam menguraikan materi pembelajaran sehingga hasil belajarsiswa kurang optimal dalam mencapai kompetensi yang ditetapkan. Hal ituterlihat dari ketuntasan klasikal sebesar 47%. Ketuntasan belajar siswa tersebutkurang dari standar ketuntasan minimal (SKM), sebesar > 65 dan ketuntasanbelajar klasikalnya, sebesar > 85%.Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa agar mencapaikompetensi pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran NumberedHead Together (NHT) dengan rancanngan penelitian tindakan kelas. Teknikpengumpulan data menggunakan tes, dan dianalisis secara deskriptif. Penelitiandilaksanakan dalam dua siklus dengan subjek siswa kelas VII F yang berjumlah34 siswa pada bulan Mei-Juni 2009.Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalamipeningkatan mulai dari pra tindakan ke siklus I dan siklus I ke siklus II.Peningkatan hasil belajar dilihat dari peningkatan ketuntasan belajar siswa.Ketuntasan belajar siswa pada pra tindakan sebesar 47%, pada siklus I meningkatmenjadi 65% dan siklus II meningkat menjadi 91%.Berdasarkan hasil tersebut disarankan agar model pembelajaran NumberedHead Together (NHT) diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar yang berupapengembangan kompetensi dasar mendiskripsikan atau kompetensi sejenis yangperlu dilakukan penelitian. Bagi guru bidang studi IPS Geografi di SMP Negeri 1Sumobito disarankan untuk menjadikan model Numbered Head Together sebagaisalah satu pembelajaran alternatif, agar dapat meningkatkan hasil belajar. Untukpenelitian lanjutan model ini perlu dikembangkan pada kompetensi dasar analisisdengan aspek hasil belajar dan aktivitas siswa.Click here to buyABBYY PDF Transformer 2.0www.ABBYY.comClick here to buyABBYY PDF Transformer 2.0www.ABBYY.co

    PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL GI (GROUP INVESTIGATION) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI POKOK BAHASAN PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN KELAS XI IPS III MAN TULUNGAGUNG I

    No full text
    ABSTRAK   Su'ud, Mohamad Mambaus. 2009. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model GI (Group Investigation) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Geografi Pokok Bahasan Pelestarian Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan Kelas XI IPS III MAN Tulungagung I. Skripsi, Jurusan Geografi FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Prof. Dr. Sumarmi, M.Pd, (II) Drs. Sudarno Herlambang, M.Si.   Kata Kunci: pembelajaran kooperatif model GI, aktivitas, hasil belajar               Proses pembentukan kompetensi dikatakan efektif apabila seluruh peserta didik terlibat secara aktif baik mental, fisik, maupun sosial. Pada pendekatan pembelajaran kontekstual, siswa dituntut mampu menemukan sendiri fenomena yang terdapat di lingkungan mereka yang berkaitan dengan materi pembelajaran di kelas. Pengalaman siswa secara langsung dapat meningkatkan hasil belajar serta keberhasilan proses. Data hasil observasi awal menunjukkan; 1) pada aktivitas hanya terdapat 28,87% siswa mencapai taraf keberhasilan dan 2) pada hasil belajar hanya terdapat 33,33% siswa tuntas belajar. Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu diterapkan pembelajaran yang mampu mengarahkan siswa untuk menemukan sendiri di lapangan tentang materi yang telah didapat di kelas. Alternatif pembelajaran tersebut adalah penerapan pembelajaran kooperatif model GI (Group Investigation) yang bertujuan meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Tahapan pembelajaran model GI (Group Investigation) adalah tahap pengelompokkan dan pemilihan topik, tahap perencanaan, tahap investigasi, tahap pengorganisasian, serta tahap evaluasi.             Penelitian ini bertujuan meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran kooperatif model GI (Group Investigation) pada pokok bahasan "Pelestarian Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan". Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang terdiri dari dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari tiga pertemuan. Teknik pengumpulan data aktivitas siswa menggunakan lembar observasi aktivitas siswa, sedangkan hasil belajar dengan menggunakan tes pada akhir setiap siklus. Data tersebut dianalisis dengan perhitungan rata-rata dan persentase yang kemudian diartikan secara deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di MAN Tulungagung I, jalan Mastrip, Beji, Boyolangu, Tulungagung, dengan subjek siswa kelas XI IPS III yang berjumlah 42 siswa.             Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa meningkat dari sebelum tindakan ke siklus I, dan dari siklus I ke siklus II, di mana persentase keberhasilan aktivitas siswa pada saat sebelum tindakan adalah 28,37% meningkat pada siklus I mencapai 50,00%, dan mencapai 83,33% pada silklus II. Peningkatan persentase juga ditunjukkan pada ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal, dimana persentase ketuntasan belajar sebelum tindakan adalah 33,33%, meningkat pada siklus I mencapai 59,52% dan 88,09% pada siklus II. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif model GI (Group Investigation) dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa siswa kelas XI IPS III MAN Tulungagung I.             Pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran di awal pelaksanaan pembelajaran GI (Group Investigation) perlu disampaikan oleh guru.Tetapi sebelum materi disampaikan, guru perlu melakukan tes awal untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi, sehingga batas penyampaian guru dapat disesuaikan. Pembelajaran GI (Group Investigation) dapat diterapkan pada materi yang bersifat analitik yang lain, misalkan pada kompetensi dasar; "Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Bumi, Menganalisis Sebaran Hewan dan Tumbuhan, Mengidentifikasi Jenis-Jenis SDA dan Pemanfaatannya". Penyususnan lembar investigasi perlu dibuat secara sistematis dan lebih mudah dipahami siswa

    Pengaruh Model Pembelajaran Snowballing terhadap Hasil Belajar Geografi Siswa kelas VII SMP Negeri 1 Mlarak Ponorogo

    No full text
    ABSTRAK     Wulandari, Putri Diana. 2009. Pengaruh Model Pembelajaran Snowballing terhadap Hasil Belajar Geografi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Mlarak Ponorogo. Skripsi, Jurusan Geografi, FMIPA Universitas Negeri Malang, Pembimbing: (I) Prof. Dr. Edy Purwanto, M.Pd, (II) Drs. Marhadi Slamet Kistiyanto, M.Si.   Kata kunci:  Model pembelajaran snowballing, diskusi kelompok, hasil belajar geografi   Pembelajaran yang bermakan adalah apabila siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Keterlibatan siswa secara aktif dapat menciptakan pembelajaran yang efektif dan saling bekerjasama dalam belajar sehingga tercipta suasana yang menyenangkan. Kegiatan pembelajaran tersebut akan mempengaruhi hasil belajar yang tidak hanya meningkatkan pemahaman, tetapi meningkatkan kemampuan berfikir siswa. Salah satu model pembelajaran yang sering digunakan untuk meningkatkan aktivitas siswa adalah diskusi kelompok, namun hanya beberapa siswa saja yang aktif dan interaksi tatap muka antar anggota kelompok masih kurang. Maka untuk itu perlu variasi model pembelajaran yang lain untuk menumbuhkan keaktifan belajar siswa, yaitu model pembelajaran snowballing. Penggunaan model pembelajaran tersebut mendorong aktivitas siswa yang terlibat secara fisik, intelektual, dan emosional sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar geografi siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran snowballing dan siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran diskusi kelompok. Penelitian ini dilakukan dengan jenis penelitian eksperimen semu (quasy experiment) menggunakan subjek kelas VII B sebagai kelas eksperimen dan kelas VII D sebagai keals kontrol di SMP Negeri 1 Mlarak, Ponorogo tahun ajaran 2008/ 2009. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa pascates. Teknik analisis yang digunakan adalah uji-t dengan menggunakan bantuan komputer dengan program SPSS 13.00 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata hasil belajar geografi kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Dari hasil analisis diketahui bahwa nilai rata-rata hasil belajar kelas ekpserimen sebesar 69,25 sedangkan kelas kontrol sebesar 63,25 dengan nilai p = 0,020. Dengan demikian, p = 0,020 < 0,05 maka hipotesis penelitian ini diterima, artinya ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar geografi siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran snowballing dan siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran diskusi kelompok.             Bertitik tolak dari temuan penelitian ini, maka pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran snowballing perlu dilakukan oleh guru bidang studi geografi yakni dalam kegiatan pembelajaran untuk topik geografi sosial guru sering menggunakan model pembelajaran snowballing karena dapat meningkatkan kemampuan siswa berdiskusi untuk memecahkan masalah sosial yang dihadapi

    Remitensi Dan Sosial Ekonomi Keluarga Daerah Asal (Suatu Kajian Tenaga Kerja Wanita (TKW) Di Desa Kananga dan Rasabou Kecamatan Bolo Kabupaten Bima NTB)

    No full text
    ABSTRAK     Astuti, Sri. 2007. Remitensi Dan Sosial Ekonomi Keluarga Daerah Asal (Suatu Kajian Tenaga Kerja Wanita (TKW) Di Desa Kananga dan Rasabou Kecamatan Bolo Kabupaten Bima NTB). Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Marhadi Slamet Kistiyanto, M, Si, (II) Drs. Djoko Soelistijo, M, Si   Kata kunci: Remitensi, tenaga kerja wanita (TKW), kondisi sosial ekonomi keluarga, pendapatan, pemanfaatan remiten               Rendahnya penghasilan dan kesempatan kerja menyebabkan sebagian penduduk dari Desa Kananga dan Rasabou melakukan migrasi ke Malaysia untuk menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW). Dari kegiatan migrasi ini menghasilkan kiriman ke daerah asal (remiten) yang akan dialokasikan untuk kegiatan konsumtif (pangan dan non pangan), dan kegiatan produktif dalam berbagai peluang usaha. Dari kegiatan-kegiatan alokasi remiten TKW ini pula dapat membawa perubahan kepada kondisi keluarga di daerah asal. Beberapa tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengetahui karakteristik demografi sosial ekonomi Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Desa Kananga dan Rasabou, (2) Mengetahui pemanfaatan remiten oleh keluarga Tenaga Kerja Wanita (TKW) selama bekerja dan pasca bekerja di Malaysia di Desa Kananga dan Rasabou, (3) Mengetahui hubungan remiten dengan transformasi pekerjaan.             Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian survey, cara utama memperoleh datanya dengan menggunakan angket (quesioner). Penelitian ini yang dijadikan populasi adalah semua Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Desa Kananga dan Rasabou yang pernah bekerja di Malaysia berjumlah 56 orang. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan perhitungan persentase dan tabulasi silang. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Karakteristik demografi sosial ekonomi yakni sudah kawin, beban tanggungan keluarga cukup rendah, pendapatan kepala keluarga tergolong rendah, berusia produktif, rata-rata berpendidikan SMA, jenis pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga dan pendapatan perbulan tergolong tinggi. (2) Pemanfaatan remiten yakni jumlah kiriman (remiten) perbulan rata-rata sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga, cara mengirimkan remiten melalui bank, pemanfaatan remiten selama bekerja rata-rata digunakan untuk biaya pendidikan anak dan pemanfaatan hasil kerja pasca bekerja digunakan untuk modal usaha. (3) Hubungan remiten dengan transformasi pekerjaan yakni hubungan jenis pekerjaan dengan pendapatan, rata-rata jenis pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga mempunyai pendapatan yang lebih besar dibandingkan dengan pekerjaan sebagai pengasuh maupun pelayan toko, hubungan remiten dengan pendapatan, dengan pendapatan yang besar maka remitenpun akan besar, hubungan pemanfaatan hasil kerja pasca bekerja di Malaysia dengan pendapatan yaitu rata-rata dipergunakan untuk modal usaha, hubungan status perkawinan dengan remiten, rata-rata responden yang berstatus kawin lebih banyak mengirimkan remiten dibandingkan dengan yang belum kawin maupun yang berstatus janda, hubungan beban tanggungan keluarga dengan remiten yaitu sedikitnya beban tanggungan keluarga di daerah asal maka remitenpun sedikit, hubungan jenis pekerjaan dengan remiten yakni pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga lebih banyak mengirimkan remiten dibandingkan dengan pekerjaan sebagai pelayan toko maupun pengasuh dan hubungan pemanfaatan remiten selama bekerja di Malaysia oleh keluarga di daerah asal dengan remiten yaitu rata-rata remiten yang paling banyak adalah dipergunakan untuk biaya pendidikan.  

    Keberadaan Objek Wisata Kayangan Api terhadap Kondisi dan Kontribusi Sosila, Ekonomi, dan Budaya Masyarakat Desa Sendangharjo Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro

    No full text
    ABSTRAK   Pramadyani, Nika. 2009. Keberadaan Objek Wisata Kayangan Api Terhadap Kondisi dan  Kontribusi Sosila, Ekonomi, dan Budaya Masyarakat di Desa Sendangharjo Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro. Skripsi, Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Geografi FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Prof. Dr. Ach. Fatchan, M.Pd, M.P. (II) Drs. Sudarno Herlambang, M.Si Kata kunci: Pariwisata, Kondisi, dan Kontribusi   Potensi wisata Kayangan Api sedang dikembangkan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bojonegoro. dengan fasilitas-fasilitas yang cukup memadai, aksebilitas mudah, dan tarif yang cukup murah seharusnya objek wisata Kayangan Api mampu mendatangkan wisatawan yang banyak dan bisa memberikan kontribusi yang lebih kepada masyarakat sekitar, namun pada kenyataannya hal itu tidak terjadi. Hal itulah yang melatarbelakangi diadakannya penelitian mengenai kondisi dan kontribusi objek pariwisata Kayangan Api terhada kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat sekitar. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah pertama, bagaimana kondisi sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat sekitar objek pariwisata Kayangan Api; kedua: bagaimana kontribusi objek pariwisata Kayangan Api terhadap kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat sekitar. Tujuan penelitian ini adalah  untuk mendeskripsikan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat sekitar objek pariwisata Kayangan Api serta untuk mendeskripsikan kontribusi objek pariwisata Kayangan Api terhadap kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat sekitar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan survei. Analisis yang digunakan adalah deskriptif dengan menggunakan tabel persentase. Populasi penelitian ini adalah seluruh Kepala Keluarga di Desa Sendangharjo. Sampel diambil dengan menggunakan metode random sampling sehingga diperoleh 117 sampel dari 1180 populasi. Hasil penelitisn menunjukkan: (1). Kondisi sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat Desa Sendangharjo yakni, sebanyak 35,8% masyarakat tamat SMA, pekerjaan yang dimiliki adalah pertanian dengan persentase 45%. Pendapatan yang diperoleh per bulan rata-rata lebih dari Rp.800.000. Budaya yang dimiliki yakni Nyadranan/bersih desa dan Ruwatan Masal. (2). Kontribusi sosial, ekonomi, dan budaya yang diperoleh dari objek wisata Kayangan Api adalah pekerjaan yakni sebagai pedagang dengan jumlah 35 orang. Pendapatan yang diperoleh per bulan rata-rata yakni Rp.500.000 sampai Rp.599.900. Budaya yang ada di Desa Sendangharjo yang dilaksanakan di objek wisata Kayangan Api dapat dikembangkan dan diperkenalkan sebagai salah satu budaya khas daerah Kabupaten Bojonegoro

    PENERAPAN PEMBERDAYAAN BERPIKIR MELALUI PERTANYAAN (PBMP) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS GEOGRAFI POKOK BAHASAN ATMOSFER DAN HIDROSFER SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 1 SINGOSARI

    No full text
    ABSTRAK     Ariska, Mahfud. 2009. Penerapan Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan PBMP) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Geografi Pokok Bahasan Atmosfer dan Hidrosfer Siswa Kelas VII C SMP Negeri 1 Singosari. Skripsi, Jurusan Geografi FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Prof. Dr. Achmad Fatchan, M.Pd, M.P (II) Prof. Dr. Sumarmi, M.Pd.   Kata kunci:    Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan, aktivitas belajar, dan hasil belajar.   Berdasarkan observasi yang dilakukan pada bulan Pebruari sampai dengan Maret 2009 di kelas VII C diketahui bahwa jarang terdapat siswa yang aktif dalam proses pembelajaran. Pada pertemuan pertama, persentase aktivitas siswa hanya sebesar 31%, pada pertemuan kedua 31,4%, dan pertemuan ketiga 31,5%. Berdasarkan hasil ulangan harian peta, atlas, dan globe sebanyak 19 anak atau 52,7% dengan hasil tes di bawah Standart Ketuntasan Minimum (SKM). Berdasarkan nilai ulangan harian materi tenaga endogen dan eksogen siswa yang lulus berjumlah 9 atau 25%. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan ditambah 1 jam pelajaran untuk tes akhir siklus. Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas VII C semester genap tahun ajaran 2008-2009 SMP Negeri 1 Singosari yang berjumlah 36 siswa terdiri 12 siswa laki-laki dan 24 siswa perempuan. Dalam penelitian ini data yang diperoleh berupa aktivitas dan hasil belajar siswa. Aktivitas belajar siswa diukur menggunakan deskriptor aktivitas belajar siswa, sedangkan hasil belajar siswa diukur berdasarkan selisih tes pada siklus I dengan tes pada siklus II. Instrumen yang digunakan yaitu soal tes, lembar observasi aktivitas siswa dan catatan lapangan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa adanya peningkatan aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa kelas VII C SMP Negeri 1 Singosari ditunjukkan dengan peningkatan rata-rata persentase aktivitas belajar siswa dari 45,31% pada siklus I pertemuan pertama menjadi 65,39% pada pertemuan kedua. Pada Siklus II menjadi 69,06% pada pertemuan pertama dan 80,4% pada pertemuan kedua. Peningkatan hasil belajar siswa dapat diketahui dari rata-rata nilai tes sebesar 75,76 pada siklus I dan meningkat menjadi 80,21 pada siklus II, sedangkan ketuntasan belajar siswa mengalami penigkatan pada siklus I sebesar 69,44% kemudian meningkat lagi menjadi 86,11% pada siklus II. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa melalui PBMP dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Disarankan bagi sekolah untuk menggunakan PBMP untuk perbaikan pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa. Bagi guru bidang studi IPS Geografi disarankan untuk menjadikan model PBMP sebagai salah satu pembelajaran alternatif, agar hasil belajar dan aktivitas siswa dapat lebih baik. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan model PBMP dengan metode yang berbeda serta aspek yang diteliti atau ditingkatkan juga berbeda

    . Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi, Perhatian Orang Tua, Dan Jarak Tempat Tinggal Dengan Sekolah Terhadap Anak Putus Sekolah Pada Sekolah Pada Sekolah Dasar Di Desa Tegal Maja Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Barat

    No full text
    ABSTRAK Artono, Rodi. 2008. Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi, Perhatian Orang Tua, Dan Jarak Tempat Tinggal Dengan Sekolah Terhadap Anak Putus Sekolah Pada Sekolah Pada Sekolah Dasar Di Desa Tegal Maja Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Barat. Skripsi, Jurusan Geografi FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Timotius Suwarna, M.Pd., (II) Drs. Marhadi Slamet Kistianto, M.Si.   Kata kunci:  anak putus sekolah, sosial ekonomi.    Dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting, di mana pendidikan merupakan proses pendewasaan diri seseorang untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,  kepribadian ,  kecerdasan , pengendalian diri, akhlak mulia, serta  keterampilan  yang diperlukan dirinya dalam ber masyarakat . Salah satu program pemerintah dalam meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan yaitu dengan pelaksanaan program wajib belajar sembilan tahun di mana pada program tersebut mentargetkan 95% anak usia sekolah harus menempuh pendidikan sampai jenjang SMP, akan tetapi pada kenyataan di lapangan khususnya pada daerah penelitian terdapat fakta lebih dari 60% anak usia sekolah mengalami putus sekolah pada jenjang Sekolah Dasar. Pada Desa Tegal Maja Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Barat memiliki angka anak putus sekolah pada Sekolah Dasar yang lebih tinggi dalam satu kecamatan dibandingkan dengan desa-desa yang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Hubungan kondisi sosial ekonomi terhadap anak putus sekolah pada Sekolah Dasar, (2) Hubungan perhatian orang tua terhadap anak putus sekolah pada Sekolah Dasar, (3) Hubungan jarak tempat tinggal dengan sekolah terhadap anak putus sekolah pada Sekolah Dasar, (4) Pengaruh kondisi sosial ekonomi, perhatian orang tua, dan jarak tempat tinggal dengan sekolah terhadap anak putus sekolah pada Sekolah Dasar,  (5) Dari ketiga faktor di atas, manakah yang mempunyai pengaruh dominan terhadap anak putus sekolah pada Sekolah Dasar. Penelitian ini berbentuk penelitian korelasional. Teknik pengambilan sampel daerah menggunakan teknik purposive sampling yaitu sampel yang dipilih secara cermat dengan mengambil orang atau obyek penelitian yang selektif dan mempunyai ciri-ciri. Pengambilan sampel responden menggunakan teknik  random sampling. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 115 orang. Jumlah sampel yang diambil 52 responden. Responden yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kepala keluarga (KK). Analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi ganda untuk menguji hipotesis dan untuk mengetahui sumbangan efektif masing-masing variabel bebas. Hasil penelitian diperoleh bahwa (1) Terdapat hubungan yang signifikan antara keadaan sosial ekonomi dengan anak putus sekolah pada Sekolah Dasar, hal ini dibuktikan dengan hasil analisis regeresi ganda diperoleh nilai koefisien regresi t yaitu thitung 3,355 > ttabel 2,0106 dengan probabilitas 0,002, (2) Terdapat hubungan yang signifikan antara perhatian orang tua dengan anak putus sekolah pada Sekolah Dasar, hal ini dibuktikan dengan hasil analisis regersi ganda diperoleh nilai koefisien regresi t yaitu thitung 3,286 > ttabel 2,0106 dengan probabilitas 0,002, (3) Terdapat hubungan yang signifikan antara jarak tempat tinggal dengan sekolah terhadap anak putus sekolah pada Sekolah Dasar, hal ini dibuktikan dengan hasil analisis regresi ganda diperoleh nilai koefisien regresi t yaitu thitung 2,419 > nilai ttabel 2,0106 dengan probabilitas 0,019, (4) Terdapat pengaruh yang signifikan antara keadaan sosial ekonomi, perhatian orang tua, dan  jarak tempat tinggal dengan sekolah terhadap anak putus sekolah pada Sekolah Dasar, hal ini dibuktikan dengan hasil analisis regresi ganda dengan uji F diperoleh nilai Fhitung 31,179 > nilai Ftabel 2,80 dengan probabilitas 0,000, (5) Faktor yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap anak putus sekolah pada Sekolah Dasar adalah kondisi sosial ekonomi, hal ini dibuktikan dengan hasil analisis regresi ganda diperoleh nilai koefisien beta sebesar 40,3%. Berdasarkan hasil penelitian Pemerintah Kabupaten Lombok Barat disarankan (1) Usaha meningkatan kesejahtraan sosial ekonomi, (2) Meningkatkan perhatian masyarakat akan pentingnya pendidikan, (3) Meningkatkan keterjangkauan dengan perbaikan sarana dan prasarana penunjang berlangsungnya pendidikan. Bagi penelili lebih lanjut disarankan perlu penelitian lebih lanjut mengenai peningkatan kesejahtraan sosial ekonomi, guna dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan dimasa depan

    0

    full texts

    1,629

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    SKRIPSI Jurusan Geografi - Fakultas Ilmu Sosial UM
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇