SKRIPSI Jurusan Geografi - Fakultas Ilmu Sosial UM
Not a member yet
    1629 research outputs found

    Etos Kerja Peserta Didik dalam Memasuki Dunia Kerja

    No full text
    RINGKASANAmir. 2019. Etos Kerja Peserta Didik dalam Memasuki Dunia Kerja (Studi Kasus Implementasi Pembelajaran di Magistra Utama) Tesis. Pascasarjana Pendidikan Luar Sekolah, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dr. Umi Dayati, M.Pd dan (II) Dr. Zulkarnain, M.Pd., M.Si. Kata Kunci: Etos Kerja, Peserta Didik, Dunia KerjaMenumbuhkan etos kerja yang tinggi pada peserta didik perlu rancangan pendidikan yang mengedepankan pentingnya pendidikan yang bersifat soft and hard skill. Pentingnya etos kerja bagi peserta didik dalam memasuki dunia kerja untuk mencetak lulusan yang memiliki kompetensi baik hard skill atau soft skill sehingga pendidikan dengan segala upayanya dituntut untuk selalu mampu beradaptasi dan mampu memecahkan segala persoalan yang dihadapi. Pendidikan dipandang sangat perlu untuk mengembangkan hard skill dan soft skill untuk mendidik manusia yang berkualitas karena keduanya dituntut untuk selalu beriringan dalam kegiatan yang bersifat interaksi secara sosial yang pada akhirnya akan melahirkan generasi hebat, mandiri dan memiliki kualitas yang tinggi.  Pada penelitian ini peneliti memiliki fokus dan tujuan penelitian adalah proses pembelajaran soft and hard skill di Magistra Utama dalam pembentukan etos kerja sebagai persiapan memasuki dunia kerja sedangkan tujuan penelitian yaitu: (a) mendeskripsikan proses pembelajaran soft and hard skill di Magistra Utama Malang, (b) mendeskripsikan proses pembentukan etos kerja dalam pembelajaran, dan (c) mendeskripsikan pembelajaran peserta didik dalam memasuki dunia kerja.Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dimana lokasi penelitian dilakukan di Magistra Utama Malang Jalan Bogor 40 Malang Jawa Timur. Sumber data yang digunakan oleh peneliti yaitu data primer dan sekunder, sementara prosedur pengumpulan data melalui wawancara mendalam (indepth interview), observasi, dan dokumentasi. Analisis data penelitian dilakukan sebagai berikut: (a) reduksi data, (b) penyajian data (display) dan, (c) penarikan kesimpulan/verifikasi. Tahap terakhir yaitu validasi data dengan triangulasi sumber data dan triangulasi metode.Hasil penelitian bahwa proses pembelajaran disampaikan beberapa materi yang memadukan aspek pendidikan soft and hard skill agar lulusan mampu bersaing di dunia kerja dimana Magistra Utama sebagai lembaga pendidikan kursus dan pelatihan memiliki tanggungjawab bahwa tugas lembaga bukan hanya mendidik dan melatih sampai lulus, tetapi harus membantu setiap lulusannya untuk bekerja atau berwirausaha. Sistem pendidikan yang diterapkan yaitu triple competences seperti: (a) building the winning character, (b) job skill, dan (c) intrepreneur skill. Penyelenggaraan pendidikan untuk menambah keterampilan peserta didik agar lulusan mampu bersaing, kompeten dan memiliki etos kerja yang tinggi sehingga interaksi pendidikan softskill dan hardskill selalu diutamakan untuk keseimbangan pembelajaran karena perpaduan kegiatan pembelajaran di atas untuk memastikan lulusan berkualitas, bermutu, dan mempunyai etos kerja tinggi yang pada akhirnya peserta didik mampu bekerja sebelum lulus atau berhasil diterima kerja secara resmi oleh perusahaan.Mengacu kepada di atas, peneliti menyarankan kepada (1) pendidik/instruktur di Magistra Utama bahwa penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai referensi yang bisa dijadikan untuk pengembangan pendidikan soft and hard skill kepada peserta didik sebagai media dalam mempersiapkan peserta didik memasuki dunia kerja, (2) pengelola lembaga sebagai sumber dalam mengembangkan pendidikan soft and hard skill kepada peserta didik, dan  (3) peneliti selanjutnya untuk mengembangkan penelitian sesuai dengan kondisi jaman dan atau sesuai dengan keadaan masyarakat sekitar

    Pengaruh Model Pembelajaran Group Investigation (GI) terhadap Keterampilan Bepikir Kreatif Siswa pada Mata Pelajaran Geografi Kelas XI SMAN 8 Malang

    No full text
    RINGKASANNafi’ah, Siti Umi. 2019. Pengaruh Model Pembelajaran Group Investigation (GI) terhadap Keterampilan Bepikir Kreatif Siswa pada Mata Pelajaran Geografi Kelas XI SMAN 8 Malang. Skripsi, Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Dr. Budi Handoyo, M.Si (II) Drs. Rudi Hartono, M.Si.Kata Kunci: Model Pembelajaran Group Investigation (GI), Keterampilan Berpikir Kreatif Group Investigation (GI) merupakan model pembelajaran kooperatif yang memiliki keunggulan dalam memperbaiki performasi pembelajaran dan hasilnya. Pembelajaran Geografi dengan mempertimbangkan keterampilan berpikir kreatif belum berjalan optimal karena kurangnya latihan berpikir kreatif dan dasar-dasar berpikir kreatif belum dikuasai dengan baik oleh siswa. Berpikir kreatif diperlukan agar siswa dapat mengemukakan banyak ide atau gagasan dan mampu memikirkan cara yang berbeda-beda untuk menyelesaikan masalah. Model pembelajaran Group Investigation (GI) menjadikan siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran, sehingga terbukti berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis, analitis dan spasial. Namun pengaruhnya terhadap keterampilan berpikir kreatif belum diketahui.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran GI terhadap keterampilan berpikir kreatif siswa. Jenis penelitian ini termasuk Quasi Experiment dengan menggunakan rancangan penelitian pretest posttest control group design. Subjek penelitian adalah siswa SMAN 8 Malang kelas XI IPS 1 sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas XI IPS 3 sebagai kelompok kontrol. Instrumen penelitian menggunakan soal essai yang berjumlah empat butir soal yang sudah melalui uji validitas dan uji reliabilitas. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik dengan bantuan program SPSS 16.0 for Windows. Uji prasyarat terdiri uji normalitas dan uji homogenitas. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan independent sample T-Test.Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan model pembelajaran GI berpengaruh terhadap keterampilan berpikir kreatif siswa Kelas XI SMAN 8 Malang karena dalam model pembelajaran tersebut mengharuskan siswa menyusun pertanyaan-pertanyaan baru dan menggali informasi lebih mendalam, sehingga siswa dapat membentuk pengetahuannya sendiri. Hal ini dibuktikan dengan rata-rata nilai Gain Score kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol yaitu 13,5 untuk kelompok eksperimen dan 9,1 untuk kelompok kontrol. Hasil uji hipotesis melalui analisis T-Test dengan perhitungan aplikasi SPSS 16.0 for Windows adalah 0,04. Jadi, model pembelajaran GI berpengaruh terhadap keterampilan berpikir kreatif siswa kelas XI SMAN 8 Malang. Berdasarkan temuan penelitian, diajukan dua saran. Pertama, disarankan bagi guru untuk menggunakan model pembelajaran GI pada materi permasalahan yang diakibatkan oleh dinamika kependudukan karena sesuai dengan kegiatan yang dilaksankan. Kedua, saran untuk peneliti selanjutnya agar mengembangkan hasil penelitian dengan menggunakan variabel yang berbeda

    Pengembangan Media Mind Map Digital Berbasis Aplikasi Mindjet Mindmanager Pada Materi Atmosfer Kelas X

    No full text
    Media pembelajaran merupakan alat bantu untuk peserta didik agar memberikan kemudahan dalam belajar. Mind map digital adalah media pembelajaran dalam bentuk peta pikiran dengan berbantuan aplikasi presentasi mindjet mindmanager. Tujuan utama pengembangan mind map adalah menghasilkan produk berbasis digital untuk peserta didik kelas X pada materi atmosfer. Media ini dapat menjadi rujukan materi, contoh, dan sumber belajar terbaru seputar atmosfer untuk memberikan peserta didik kemudahan dalam memahami pelajaran. Mind map digital yang dikembangkan telah di uji internal oleh ahli media dan ahli materi. Hasil akhir berupa rancangan desain produk mind map digital yang telah direvisi berdasarkan saran dan rekomendasi dari masing-masing validator. Penelitian dan pengembangan ini menggunakan model ADDIE yang dimodifikasi hanya pada bagian ADD dengan prosedur penelitian yaitu perumusan tujuan, desain media, validasi media. Subjek penelitian adalah 28 peserta didik kelas X IPS 4 SMA 2 Batu. Data penelitian yang digunakan meliputi hasil angket kelayakan media, sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif untuk mengolah data hasil uji coba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mind map digital layak digunakan dalam proses pembelajaran dengan masing-masing memperoleh nilai dari ahli materi 98% dan ahli media 79%. Kemudian penilaian atau tanggapan produk dari peserta didik selaku subjek penelitian mendapatkan nilai 80,02%

    Penerapan Pendekatan Saintifik Dilengkapi UKBM untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Analitis Siswa Kelas X IPS 5 SMA Negeri 7 Malang.

    No full text
    Kemampuan berpikir analitis merupakan salah satu kemampuan penting yang harus dimiliki siswa. Siswa dengan kemampuan berfikir analitis akan lebih memahami dan menyerap inti pelajaran tanpa harus menghafal. Namun,faktanya permasalahan rendahnya berfikir analitis masih terjadi yakni di SMA Negeri 7 Malang, dikarenakan pembelajaran yang diterapkan cenderung pembelajaran satu arah. Guru sering menggunakan metode ceramah, sehingga guru mendominasi dalam pembelajaran, dengan model tersebut maka ketika guru mengajukan pertanyaan kognitif C4 siswa menjawab dengan jawaban C1 dan C2, kebiasaan menghafal siswa dalam mempelajari konsep, pendekatan dan fenomena-fenomena geografi akan menghadirkan kemampuan yang bersifat mudah terlupakan.Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan  berpikir analitis pada mata pelajaran geografi siswa kelas X IPS 5 SMA Negeri 7 Malang dengan Pendekatan Saintifik dilengkapi UKBM.Penelitian ini menggunakan racangan Penelitian Tindakan Kelas dengan dua siklus, setiap siklus terdiri atas empat kegiatan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Siklus I terdiri dari dua pertemuan, demikian pula dengan siklus II.  Subjek penelitian siswa kelas X IPS 5 SMA Negeri 7 Malang dengan jumlah siswa sebanyak 34 siswa dengan rincian: 15 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan. Data aktivitas siswa diperoleh dari Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa, sedangkan data kemampuan berpikir analitis siswa diperoleh melalui tes siklus I dan Siklus II. Hasil penelitian menunjukkan pada siklus I menunjukkan 64,5% siswa memiliki kemampuan berpikir analitis dengan nilai rata-rata 70,9. Pada siklus II diperoleh hasil sebanyak 75.7% dengan nilai rata-rata 80,9. Berdasarkan hasil kedua siklus tersebut, maka telah diperoleh peningkatan sebanyak 8% dan peningkatan nilai rata-rata sebanyak 10. Hasil penelitian menunjukkan bahwasanya Pendekatan Saintifik dilengkapi UKBM mampu mengatasi permasalahan rendahnya kemampuan berpikir analitis siswa kelas X IPS 5 SMA Negeri 7 malang. Peningkatan kemampuan berpikir analitis dalam mata pelajaran geografi terjadi karena Pendekatan Saintifik yang telah diterapkan mampu membimbing siswa mengembangkan kemapuan berpikir analitis

    PENGARUH MEDIA VOLCANO SIMULATION TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA KELAS X MA AL MAARIF SINGOSARI

    No full text
    RINGKASANSari, Tri Novita. 2018. Pengaruh Media Volcano Simulation terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas X MA Al Ma’arif Singosari. Skripsi, Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Ardyanto Tanjung S.Pd, M.Pd. (II) Purwanto S.Pd, M.Si. Kata Kunci: Media Volcano Simulation, Kemampuan Berpikir Kritis.Materi vulkanisme dan dampaknya bagi kehidupan dalam penyampaiannya memiliki keterbatasan ruang, waktu dan bahaya, oleh karena itu dibutuhkan media pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar siswa. Salah satunya menggunakan media volcano simulation. Media volcano simulation merupakan video simulasi mengenai erupsi gunung berapi. Media volcano simulation dilengkapi dengan gambar, video simulasi, suara dan tulisan yang menyajikan materi pembelajaran dan bahan diskusi. Media volcano simulation dapat membantu meningkatkan kemampuan berpikir kritis dengan siswa mengkritisi informasi yang ada dalam video mengenai vulkanisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media volcano simulation terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas X IIS di MA Al Maarif Singosari. Penelitian ini menggunakan eksperimen semu dengan menggunakan desain posttest only control group. Penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Subjek penelitian ini adalah kelas X-IIS 3 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-IIS 1 sebagai kelas kontrol. Pengukuran kemampuan berpikir kritis siswa menggunaan instrumen soal berupa esai. Analisis data menggunakan uji independent sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh media volcano simulation terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan hasil hipotesis yang menunjukkan nilai signifikansi 0.014 < 0.05, serta perbandingan rata-rata kemampuan akhir antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen mendapatkan nilai rata-rata kemampuan akhir berpikir kritis lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Saran yang diajukan dalam penelitian ini yaitu: (1) bagi guru disarankan untuk dapat memanfaatkan penggunaan media di kelas terutama pada mata pelajaran geografi agar pembelajaran lebih efektif dan efesien, (2) bagi lembaga pendidikan, khususnya kepala sekolah disarankan lebih memotivasi guru untuk memanfaatkan media pembelajaran yang bervariasi di dalam kelas dan menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung pemanfaatan media video, (3) bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian yang serupa disarankan dapat membuat atau memanfaatkan media dalam pembelajaran Geografi untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. SUMMARYSari, Tri Novita. 2018. The Influence Of Volcano Simulation Media Critical Thinking Ability Of Student Class X-IIS In MA Al Maarif. Thesis, Geography Departement, Faculty Of Social Sciences, State University of Malang. Advisors: (I) Ardyanto Tanjung S.Pd, M.Pd. (II) Purwanto S.Pd, M.Si. Key Word : Volcano Simulation Media, Critical Thinking Ability.Volcanism material and its impact on life in its delivery have limited space, time and danger, therefore learning media that can provide student learning experience are needed. One of them uses media volcano simulation. Media volcano simulation is a simulation video about volcanic eruptions. The volcano simulation media is equipped with pictures, simulation videos, sounds and writing that presents learning material and discussion material. Media volcano simulation can help improve the ability to think critically with students criticizing the information contained in videos about volcanism. This study aims to determine the effect of volcano simulation media on critical thinking skills of class X IIS students at MA Al Maarif Singosari. This study uses a quasi experiment using the posttest only control group design. This study uses two classes, namely the experimental class and the control class. The subject of this study was class X-IIS 3 as the experimental class and class X-IIS 1 as the control class. Measurement of students' critical thinking skills uses question instruments in the form of essays. Data analysis using the independent sample ttest. The results of the study show that there is an influence of volcano simulation media on students' critical thinking abilities. This can be seen based on the results of the hypothesis which shows a significance value of 0.01

    Pengaruh Model Project Based Learning pada Mata Pelajaran Geografi terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Kelas XI SMA Nasional Malang

    No full text
    Model Project Based Learning dipilih untuk dieksperimenkan karena beberapa alasan. Alasan tersebut terdiri dari: (1) model Project Based Learning sesuai dengan Kurikulum 2013, (2) model Project Based Learning membuat peserta didik lebih aktif dan (3) model Project Based Learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh model Project Based Learning terhadap kemampuan berpikir kreatif pada mata pelajaran geografi siswa kelas XI SMA Nasional Malang.Rancangan penelitian ini menggunakan eksperimen semu (quasy experiment) dengan desain postest only control grup. Penelitan ini dilakukan pada dua kelas yaitu kelas eksperimen yang diberikan model Project Based Learning dan kelas kontrol yang tidak diberikan perlakuan model tersebut. Subjek yang diteliti adalah siswa kelas XI IPS SMA Nasional Malang. Pemilihan subjek penelitian karena kedua kelas memiliki rata-rata nilai yang hampir sama. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal esai untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif. Uji coba instrumen menggunakan menggunakan validitas dan reliabillitas. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji beda statistic parametrik meliputi uji t dengan bantuan SPSS 16.0 for windows.Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata kemampuan berpikir kreatif pada kelas yang menggunakan model Project Based Learning memiliki nilai rata-rata lebih tinggi (82,80) dari kelas yang tidak menggunakan model Project Based Learning (70,63). Hasil perhitungan uji t mendapatkan nilai signifikansi 0,00 < 0,05 dengan kata lain hipotesis nol (H0) ditolak. Hal tersebut berarti model Project Based Learning berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa kelas XI IPS di Sma Nasional Malang. Berdasarkan hasil dalam penelitian ini diperoleh kesimpulan model Project Based Learning berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa pada mata pelajaran geografi kelas XI IPS SMA Nasional Malang. Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka saran yang dapat diberikan yaitu: bagi guru, disarankan untuk menggunakan model Project Based Learning pada mata pelajaran geografi. Bagi pihak sekolah, dapat memberikan kesempatan eksperimen model-model kurikulum 2013 yang menggunakan pendekatan saintifik. Bagi peneliti lanjut dapat melakukan penelitian model Project Based Learning dengan materi pembelajaran yang berbeda

    Pemetaan Potensi Objek Wisata Sejarah Di Lasem, Kabupaten Rembang

    No full text
    Kecamatan Lasem termasuk dalam kawasan rencana pengembangan wisata sejarah Kabupaten Rembang. Lasem memiliki peninggalan bersejarah yang banyak dan kompleks. Pengelolaan potensi wisata sejarah Lasem belum dilakukan dengan baik dan maksimal. Hal ini dibuktikan dengan rendahnya kunjungan wisatawan selama sepuluh tahun terakhir. Tujan dalam penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi potensi objek wisata sejarah di Lasem, kemudian menganalisa tingkat potensi objek wisata sejarah di Lasem, dan terakhir memetakannya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu menjelaskan data hasil penelitian yang telah diperoleh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik survei lapangan yang terdiri atas observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis penelitian menggunakan metode deskreptif kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif dilakukan berdasarkan metode penilaian dari Mac Kinnon dan Gunn. Penilaian dilakukan terhadap parameter potensi wisata sejarah yang terdiri atas keunikan, estetika, keutuhan, keaslian dan atraksi. Penilaian juga dilakukan pada parameter potensi pendukung wisata sejarah seperti jarak, aksesibilitas, informasi/promosi, kunjungan wisatawan, fasilitas wisata, pelestarian objek, dan kebijakan pemerintah. Penilaian dilakukan di 19 lokasi bersejarah atau objek wisata sejarah Lasem. Metode kuantitatif dilakukan untuk proses pemetaan. Pemetaan dilakukan berdasarkan hasil pengumpulan data dan analisis yang telah dilakukan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwasanya, (1) Identifikasi potensi objek wisata sejarah di Lasem diperoleh 19 objek peninggalan sejarah di Lasem. 19 objek bersejarah tersebut dianggap telah mewakili setiap masa pembabakan sejarah di Lasem. (2) Analisis terhadap potensi objek wisata sejarah di Lasem menunjukkan terdapat 6 objek wisata sejarah Lasem masuk dalam kategori sangat potensial, 6 objek wisata sejarah masuk dalam kategori cukup potensial, dan 7 objek wisata sejarah masuk dalam kategori kurang potensial. (3) Pemetaan potensi objek wisata sejarah Lasem menunjukkan bahwa, sebagian besar lokasi objek wisata mengelompok di pusat kegiatan Kecamatan Lasem dan sebagian besar objek wisata sejarah tidak didukung / jauh dari fasilitas pendukung wisata sejarah

    Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) dengan Media Video untuk Meningkatkan Hasil belajar Siswa Kelas XI pada Materi Mitigasi Bencana di SMA Widyagama

    No full text
    ABSTRAKBudiharto, Arum Mega Setya, 2019. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) dengan Media Video untuk Meningkatkan Hasil belajar Siswa Kelas XI pada Materi Mitigasi Bencana di SMA Widyagama. Skripsi, Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Hadi Soekamto, S.H, M.Pd, M.Si, (II) Syamsul Bachri, S.Si, M.Sc, Ph.D. Kata Kunci:  Model Problem Based Instruction (PBI), Hasil Belajar.Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan , diketahui bahwa hasil belajar siswa kelas XI IPS 2 SMA Widyagama pada mata pelajaran Geografi masih rendah. Data pratindakan menunjukkan bahwa hanya ada 5 siswa yang tuntas dalam materi Geografi. Rendahnya nilai siswa disimpulkan karena tidak maksimalnya model pembelajaran dan tidak adanya pemanfaatan fasilitas di kelas.Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa Kelas XI IPS 2 pada mata pelajaran Geografi di SMA Widyagama Malang. Penelitian ini merupakan tindakan kelas dengan dua siklus dan 2 kali pertemuan untuk setiap siklusnya, yang terdiri dari 4 tahaan yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan observasi tindakan dan refleksi. Objek penelitian adalah hasil belajar siswa ranah kognitif yang berasal dari post test. Penelitian tindakan kelas ini menerapkan model pembelajaran Problem Based Intruction (PBI). Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS 2 di SMA Widyagama setelah diterapkannya model pembelajaran Problem Based Intruction (PBI). Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan kualitatif Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode pembelajaran Problem Based Intruction (PBI) pada mata pelajaran geografi  dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS 2 SMA Widyagama. Pada siklus I nilai rata-rata post test adalah 78.37 dengan presentase ketuntasan 56.25% 7 siswa yang tuntas dan 15 siswa tidak tuntas dengan kriteria kurang, pada siklus II nilai rata-rata post test adalah 84.10 dengan presentase ketuntasan sebesar 81.81% yaitu 16 siswa tuntas dan 6 siswa tidak tuntas dengan kriteria baik. Saran bagi guru mata pelajaran Geografi dianjurkan untuk menerapkan model pembelajaran Problem Based Intruction (PBI). Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk mengaplikasikan model pembelajaran ini untuk materi geografi yang lainnya

    Pemanfaatan Google Maps untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Geografi Kelas X Bahasa di SMA Negeri 1 Turen

    No full text
    RINGKASANHerni. 2019. Pemanfaatan Google Maps untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Geografi Siswa Kelas X Bahasa di SMA Negeri 1 Turen. Skripsi, Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Ardyanto Tanjung, SPd, M.Pd., (II) Purwanto, S.Pd, M.Si. Kata kunci: Google Maps, aktivitas belajar, hasil belajar Siswa kelas X Bahasa di SMA Negeri 1 Turen diketahui memiliki aktivitas dan hasil belajar geografi yang rendah. Rendahnya aktivitas ditunjukkan dengan kurangnya antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran geografi. Siswa banyak yang tidak memperhatikan guru pada saat pembelajaran geografi. Kepasifan siswa juga menandakan rendahnya aktivitas belajar. Kepuasan terhadap hasil belajar siswa juga mempengaruhi aktivitas belajar. Sedangkan permasalahan rendahnya hasil belajar siswa didasarkan data nilai akhir semester ganjil. Data nilai akhir siswa menunjukkan rata-rata nilai sebesar 74,74. Hal tersebut belum memenuhi nilai kriteria ketuntasan (KKM) yaitu sebesar 75. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar dengan memanfaatkan Google Maps sebagai media belajar di kelas X Bahasa SMA Negeri 1 Turen. Rancangan penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Langkah-langkah dalam penelitian ini dilakukan dalam bentuk siklus yang diawali perencanaan, kemudian pelaksanaan tindakan, observasi, dan yang terakhir refleksi. Jika pada siklus pertama penelitian belum berhasil, maka dilakukan siklus 2 dan seterusnya. Subjek penelitian ini adalah kelas X Bahasa dengan jumlah 35 siswa. Penelitian ini menggunakan instrumen lembar observasi untuk mengukur aktivitas belajar dan soal esai sebanyak 5 butir untuk mengukur hasil belajar. Analisis aktivitas belajar dilakukan dengan cara membandingkan skor yang diperoleh pada masing-masing tindakan. Analisis hasil belajar dilakukan dengan cara membandingkan nilai rata-rata pada masing-masing siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Google Maps sebagai media belajar bisa meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X Bahasa di SMA Negeri 1 Turen pada materi Dinamika Lithosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan. Rata-rata skor aktivitas belajar siswa pada pra tindakan 36,54, pada siklus I meningkat 25,93 (70,95%) menjadi 62,47, pada siklus II meningkat 7,24 (11,59%) menjadi 69,71, pada siklus III meningkat 8,74 (12,54%) menjadi 78,46. Rata-rata nilai hasil belajar siswa pada pra tindakan sebesar 74,74, pada siklus I meningkat 2,55 (3,41%) menjadi 77,29, pada siklus II meningkat 3,56 (4,61%) menjadi 80,86, pada siklus III meningkat 0,17 (0,21%) menjadi 81,03. &nbsp;&nbsp;&nbsp;SUMMARYHerni. 2019. Utilization of Google Maps to Improve Activities and Geographical Learning Outcomes of the Class Students of X Language in SMA Negeri 1 Turen. Thesis, Department of Geography, Faculty of Social Sciences, Universitas Negeri Malang. Advisor: (I) Ardyanto Tanjung, SPd, M.Pd., &nbsp;(II) Purwanto, S.Pd, M.Si. Keywords: Google Maps, learning activities, learning outcomes Students of class X Language in SMA Negeri 1 Turen are known to have low geography activity and learning outcomes. The low activity is indicated by the lack of enthusiasm of students in participating in geography learning. Many students do not pay attention to the teacher during geography learning. Student passivity also indicates low learning activities. Satisfaction with student learning outcomes also affects learning activities. While the problem of the low student learning outcomes is based on the odd semester final grade data. The final grade data of students showed an average score of 74.74. This does not meet the completeness criteria (KKM), which is equal to 75. This study aims to determine the improve activity and learning outcomes by utilizing Google Maps in the X language class of SMA Negeri 1 Turen. The design of this study is Classroom Action Research (CAR). The steps in this study are carried out in the form of a cycle that begins with planning, then the implementation of actions, observations, and the last reflection. If in the first cycle the research has not been successful, then cycle 2 is carried out and so on. The subject of this study was the X Language class with 35 students. This study uses an observation sheet instrument to measure learning activities and essay questions as much as 5 items to measure learning outcomes. Analysis of learning activities by comparing scores obtained in each action. Analysis of learning outcomes by comparing average values in each cycle. The results of the study show that Google Maps as a learning medium can improve the activity and learning outcomes of X Language class students at SMA 1 Turen in the material of Lithosphere Dynamics and Its Impact on Life. The average score of student learning activities in the pre-action was 36.54, in the first cycle it increased 25.93 (70.95%) to 62.47, in the second cycle it increased 7.24 (11.59%) to 69.71, in the third cycle it increased 8.74 (12.54%) to 78.46. The average value of student learning outcomes in the pre-action was 74.74, in the first cycle it increased 2.55 (3.41%) to 77.29, in the second cycle it increased 3.56 (4.61%) to 80.86, in the third cycle it increased 0.17 (0.21%) to 81.03

    ANALISIS KESESUAIAN LAHAN PERTANIAN PASCA ERUPSI GUNUNG KELUD 2014 MENGGUNAKAN PEMBOBOTAN METODE AHP (Analytical Hierarchy Process) (StudiKasus di Kawasan Barat dayaGunung Kelud, JawaTimur)

    No full text
    RINGKASANAdillah, Akhmad Amri. 2017. Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian Pasca Erupsi Gunung Kelud 2014 Menggunakan Pembobotan Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) Di Kawasan Barat DayaGunung Kelud, Jawa Timur, Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Syamsul Bachri, S.Si., M.Sc., Ph.D. (II) Purwanto, Spd., M.Si. Kata Kunci:KesesuaianLahanPertanian, metode AHP (Analytical Hierarchy Process).Dampak erupsiber pengaruh terhadap potensi dan karakteristik lahan pertanian yang terdapat di wilayah barat daya Gunung api Kelud. Banyak lahan pertanian rusak akibat erupsi dan menyebabkan kerugian. Namun terdapat kenaikan nilai produksi dari praerupsi dengan pasca erupsi.hasil dari analisis akan disajikan dalam bentuk peta yang dapatmemberikaninformasispasialsebagai modal perencanaan dan pengembangan kawasan pertanian dimasa mendatang.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan teknik pengumpulan data secara observasi untuk pengambilan sampel di lapangan. Pendekatan yang dipakai adalah bentuk lahan sebagai unit analisisnya. Hasil penilaian dari sampel tanah pada setiap bentuk lahan dianalisis menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process), metode ini akan menentukan bobot dari masing-masing parameter sehingga ditemukan parameter yang paling menentukan mengapa lahan di daerah penelitian tersebut dijadikan sebagai lahan pertanian. Hasil pembobotan AHP ditemukan bahwa bobot tertinggi atau parameter yang paling berpengaruh pada lahan di daerah penelitian dijadikan sebagai lahan pertanian adalah tingkat ekonomi suatu lahan dan nilai pH tanah. Tingkat ekonomi merupakan faktor pendukung yang penting pada lahan di daerah penelitian dijadikan sebagai lahan pertanian karena lahan tersebut mampu menghasilkan keuntungan yang lebih bila dijadikan sebagai lahan pertanian dibandingkan penggunaan lahan yang lain hal ini didukung dengan adanya perkembangan komoditas unggulan nanas dan juga meningkatnya produktifitas pertanian secara umum pasca erupsi Gunung Kelud 2014. Hasil survey dan uji laboratorium menunjukkan bahwa nilai  Ph tanah di daerah penelitan cenderung netral yaitu 6-7 maka lahan pada daerah penelitian sangat baik bila digunakan sebagai media tanam. Hasil klasifikasi dari pembobotan AHP kemudian disajikan dalam peta kesesuaian lahan pertanian kawasan barat daya Gunung Kelud kecuali pada KRB 3 (radius 2km dari puncak) yang menunjukkan Kelas S1 mepunyai luas 18862,26 hektar, S2 seluas 7589,13 hektar, dan S3 seluas 903,68 hektar. Selanjutnya setelah disesuaikan kategori pertanian lahan basah, kering, dan tanaman tahunan menurut peraturan menteri PU No.41/PRT/M/2007 ditemukan arahan bahwa setiap lahan pada daerah penelitian setiap lahan lebih cocok untuk digunakan sebagai kawasan pertanian lahan basah dan lahan kering yang disebabkan tanah pada daerah penelitian mempunyai faktor kedalaman tanah yang didominasi dengan kedalaman 30 – 60 cm, kemudian faktor penghambat lainnya hanya didominasi oleh nilai KTK danC organik yang rendah

    0

    full texts

    1,629

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    SKRIPSI Jurusan Geografi - Fakultas Ilmu Sosial UM
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇