Berkala Ilmiah Pertanian
Not a member yet
138 research outputs found
Sort by
Pengaruh Dosis Kotoran Kambing Dan Konsentrasi Paclobutrazol Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Mentimun (Cucumis Sativus L.)
Produktivitas tanaman mentimun di Indonesia umumnya masih rendah, salah satu penyebabnya adalah kondisi tanah yang keras akibat pemupukan anorganik yang terus, menerus. Bunga jantan pada mentimum juga banyak sehingga jumlah buah yang dihasilkan sedikit. Untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun dapat dilakukan dengan pemberian pupuk organik kotoran kambing yang dapat memperbaiki sifat fisik kimia dan biologi tanah serta zat pengatur tumbuh (ZPT) paclobutrazol yang dapat meningkatkan jumlah bunga betina. Penelitian untuk mendapatkan dosis kotoran kambing dan konsentrasi ZPT paclobutrazol yang tepat dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Jember, menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama yaitu dosis pupuk kotoran kambing terdiri dari: 0, 10, 20 dan 30 ton/ha. Faktor kedua konsentrasi paclobutrazol terdiri dari : 0; 0,250 ; 0,375 dan 0,500 ml/l, dengan 3 ulangan. Parameter pertumbuhan dan hasil tanaman di analisis dengan analisis varian dan uji t dengan tingkat kepercayaan 95 %, apabila berbeda nyata di uji dengan uji jarak berganda Duncan dengan α,5 %. Hasil penelitian membuktikan bahwa dosis pupuk kotoran kambing 10 - 30 ton/ha meningkatkan tinggi tanaman, luas daun, berat segar dan berat kering total tanaman. Pemberian Paclobutrazol 0,250 - 0,500 ml/liter menurunkan tinggi tanaman, luas daun, berat segar dan berat kering total tanaman serta jumlah bunga jantan. Konsentrasi paclobutrazol 0,375 ml/l berpengaruh terbaik pada jumlah bunga betina dan jumlah buah. Terdapat interaksi perlakuan dosis kotoran kambing dan konsentrasi ZPT Paclobutrazol terhadap bobot buah pertanaman dan potensi produksi dengan perlakuan terbaik : dosis kotoran kambing 20 hingga 30 ton/ha dan Paclobutrazol 0,375 ml/l yang menghasilkan bobot buah pertanaman sebesar : 4200,13 -4338,63 g dan potensi produksi mentimun sebesar : 138,61-143,14 ton/ha
Pengaruh Penambahan Monokalium Fosfat Dan Media Tanam Terhadap Produktivitas Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.) Pada Hidroponik Sistem Tetes
Mentimun merupakan komoditas hortikultura yang sering dikonsumsi dan dibudidayakan di Indonesia. Tingkat produksi mentimun di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun 2018 hingga tahun 2021, namun pada tahun 2022 produksi mentimun mengalami penurunan. Tahun 2018 produksi ketimun sebanyak 433.931 ton, tahun 2019 sebanyak 435.975 ton, tahun 2020 sebanyak 441.286 ton, tahun 2021 sebanyak 471.941 ton. Pada tahun 2022 produksi akan turun menjadi 444.057 ton (BPS, 2022). Peningkatan produksi mentimun juga dapat menggunakan urban farming yang salah satunya menggunakan sistem hidroponik. Sistem hidroponik sangat membutuhkan media tanam sebagai tempat tumbuhnya sistem perakaran tanaman agar pertumbuhan tanaman lebih maksimal dengan menggunakan media tanam yang tepat. Penelitian ini menggunakan media tanam berupa cocopeat, arang sekam, dan arang kayu. Selain menggunakan media tanam, penelitian ini menggunakan konsentrasi MKP 270 ppm, 420 ppm, dan 570 ppm. Penambahan konsentrasi monopotassium fosfat dengan semua perlakuan tidak berpengaruh terhadap hasil produksi mentimun. Media tanam berpengaruh nyata terhadap semua variabel penelitian kecuali diameter buah. Cocopeat berpengaruh nyata terhadap produksi mentimun dibandingkan dengan media arang sekam dan media arang kayu. Interaksi antara penambahan konsentrasi monopotassium fosfat dan media tanam tidak berpengaruh nyata terhadap produksi mentimun.
Kata Kunci: Mentimun, Hidroponik, Media tanam, MK
Pengaruh Jenis dan Dosis Pupuk Serta Varietas Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Padi (Oryza Sativa L.)
Padi (Oryza Sativa L.) merupakan tanaman yang mengandung kadar karbohidrat tinggi pada biji padi menjadikan salah satu bahan pokok masyarakat sedangkan jumlah konsumsi beras meningkat menyebkan kebutuhan konsumsi nasional tidak terpenuhi. Solusi dari permasalah tersebut dapat dilakukan dengan penanaman varietas ataupun jenis dan dosis pupuk yang sesuai agar hasil tanaman maksimal. Jenis dan dosis pupuk yang diberikan merupakan anjuran dari kementrian pertanian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui interaksi antara varietas dengan jenis dan dosis pupuk terhadap pertumbuhan padi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor, yaitu varietas (Mantap, Inpari 32,Way apo buru) dan jenis dan dosis pupuk (Urea 250kg/ha, ZA 100kg/ha, SP- 36 50kg/ha, KCl 50kg/ha, NPK I 225 kg/ha Urea 175 kg/ha, ZA 100 kg/ha, NPK II 175 kg/ha Urea 150 kg/ha, ZA 100 kg/ha, Urea 250kg/ha, ZA 100kg/ha, SP- 36 50kg/ha, KCl 50kg/ha + pupuk organik 5 ton/ha). Perlakuan diulangi 3 kali sehingga didapatkan sebanyak 36 percobaan. Data yang diperoleh dianalisi dengan sidik ragam (ANOVA). Perlakuan yang berpengaruh nyata diuji lanjut menggunakan DMRT taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi yang sangat nyata antara perlakuan varietas dengan jenis dan dosis pupuk terhadap kehijauan daun pada pertumbuhan tanaman padi. Perlakuan terbaik dijumpai pada varietas Inpari 32 dan perlakuan jenis dan dosis pupuk Urea 250kg/ha, ZA 100kg/ha, SP-36 50kg/ha, KCl 50kg/ha + pupuk organik 5 ton/ha
Pengaruh Pupuk NPK Terhadap Karakter Agronomi Tiga Varietas Padi Gogo (Oryza sativa L)
Padi (Oryza sativa L) merupakan tanaman penghasil beras yang menjadi bahan pangan pokok masyarakat Indonesia. Tanaman padi merupakan tanaman yang penting dalam menjaga ketahanan pangan, hal tersebut disebabkan karena belum terdapat tanaman pangan yang mampu menggntikan padi sebagai makanan pokok masyarakat. pengembangan budidaya padi gogo di Indonesia memiliki potensi yang tinggi karena didukung oleh sumber daya alam yang ada. Peningkatan produktivitas padi gogo dapat dilakukan dengan cara menggunakan varietas unggul serta pemberian pupuk yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi antara pemberian pupuk NPK dengan varietas terhadap fisiologis tanaman padi gogo. Metode penelitian menggunakan rancangan petak terbagi (split plot) yang diulang sebanyak 3 kali dengan faktor utama yaitu dosis pupuk NPK yang terdiri dari 3 taraf antara lain P1 (150 kg/ha), P2 (200 kg/ha), dan P3 (250 kg/ha). Faktor kedua yaitu varietas yang terdiri dari V1 (varietas Inpago 13 Fortiz), V2 (varietas Situbagendit), dan V3 (varietas Towuti). Hasil penelitian menunjukan bahwa interaksi pemberian dosis pupuk NPK dengan tiga varietas padi gogo tidak berbeda nyata, pada seluruh variabel pengamatan
Pengaruh Aplikasi Beberapa Jenis dan Dosis Bahan Organik Terhadap Populasi Trichoderma Sp Dalam Menekan Intensitas Penyakit Moler Bawang Merah
Bawang merah (Allium ascalonicum) merupakan komoditas hortikultura yang memiliki banyak manfaat dan nilai tinggi dengan permintaan yang terus meningkat. Peningkatan produksi bawang merah belum mampu memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat sehingga dianggap masih belum optimal dalam hal budidaya bawang merah. Permasalahan selama proses budidaya bawang merah tidak terlepas dari gangguan penyakit penyakit moler oleh cendawan Fusarium oxysporum f.sp cepae yang menyebabkan tanaman tidak dapat tumbuh dengan baik. Tujuan penelitian kali ini yaitu untuk mengetahui interaksi dan pengaruh antara jenis bahan organik dengan pemberian dosis yang beragam terhadap populasi Trichoderma sp., intensitas penyakit moler dan bobot segar umbi bawang merah. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit Tanaman Pangan dan Hortikultura Jember dan Lahan Budidaya di Desa Karanganyar, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember mulai bulan Oktober 2022 sampai Januari 2023. Metode percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial, yang terdiri dari 2 faktor dengan 4 kali ulangan. Faktor pertama terdiri dari 2 perlakuan yaitu P1 (kompos jerami) dan P2 (vermikompos) dan faktor kedua terdiri dari 4 perlakuan yaitu: N0 = 0kg/ha, N1 = 15 ton/ha (0,48 kg/petak), N2 = 20 ton/ha (0,64 kg/petak), dan N3 = 25 ton/ha (0,80 kg/petak). Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan Analysis of Varians (ANNOVA). Variabel yang diamati meliputi populasi Trichoderma sp, intensitas penyakit moler, dan hasil berat segar umbi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara jenis bahan organik dan dosis bahan organik pada semua variabel pengamatan. Pengaruh faktor tunggal aplikasi dosis bahan organik berpengaruh sangat nyata terhadap populasi Trichoderma sp., masa inkubasi penyakit, intensitas penyakit moler dan bobot segar umbi bawang merah. Dosis 20 ton/ha memberikan hasil terbaik pada semua parameter pengamatan
Analisis Korelasi Karakter Agronomi Kuantitatif Terhadap Penentu Hasil Biji Kacang Kratok (Phaseolus Lunatus)
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakter kuantitatif yang memiliki korelasi yang erat dengan karakter hasil yaitu berat biji per tanaman dan dapat dijadikan karakter seleksi efektif penentu hasil biji kacang kratok (Phaseolus lunatus). Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK). Aksesi yang digunakan merupakan aksesi benih dari kacang kratok (Phaseolus lunatus) sebanyak 20 aksesi. Penelitian ini dilakukan dengan 3 kali ulangan sehingga total tanaman yaitu 60 tanaman. Pertama data hasil karakter kuantitatif dianalisis dengan menggunakan ANOVA dan apabila terdapat karakter menunjukkan hasil berbeda nyata dilanjutkan dengan uji lanjut dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) atau Tukey dengan taraf 5 %. Kedua data karakter kuantitatif dianalisis dengan analisis korelasi dan dilanjutkan dengan menggunakan analisis lintas untuk mencari karakter kuantitatif yang berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap hasil yaitu karakter berat biji per tanaman. Hasil ANOVA didapatkan karakter yang memperlihatkan hasil berbeda nyata yaitu hari berbunga dan berbeda sangat nyata yaitu karakter jumlah cabang dan panjang polong. Hasil analisis korelasi didapatkan karakter yang memiliki korelasi dengan karakter berat biji per tanaman yaitu karakter jumlah polong sebesar 0,655 (kuat), karakter berat polong sebesar 0,898 (sangat kuat) dan karakter berat 100 biji sebesar 0,578 (cukup kuat). Kemudian dilakukan analisis lintas terhadap ketiga karakter tersebut. Berdasarkan hasil analisis lintas dari ketiga karakter tersebut, karakter yang menunjukan pengaruh paling besar dan signifikan yaitu karakter berat polong dengan nilai total pengaruh yang signifikan sebesar 0,871 atau 87,1%. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa karakter berat polong dapat dijadikan karakter seleksi yang efektif untuk menentukan hasil biji tanaman kacang kratok (Phaseolus lunatus)
Respon Pertumbuhan Serta Hasil Tanaman Stevia (Stevia Rebaudiana Bert) Terhadap Pemberian Air Kelapa Tua dan Perbedaan Jenis Irigasi
Penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui respon dan hasil tanaman stevia terhadap perbedaan konsentrasi air kelapa tua dan dikombinasikan dengan dua jenis irigasi yang berbeda, yaitu irigasi tetes dan irigasi curah. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu pola rancangan petak terbagi (RPT) dengan pola rancangan dasar RAK dengan dua faktor penelitian. Faktor pertama yaitu penggunaan jenis irigasi yang berbeda yaitu terdiri dari jenis irigasi tetes dan irigasi curah. Faktor kedua yaitu konsentrasi air kelapa yang terdiri dari 5 taraf, yaitu A0 = konsentrasi air kelapa 0%, A1 = konsentrasi air kelapa 25%, A2 = konsentrasi air kelapa 50%, A3 = konsentrasi air kelapa 75%, dan A4 = konsentrasi air kelapa 100%. Variabel pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah daun, berat basah tanaman, berat kering daun, dan panjang akar. Analisis data yang digunakan yaitu uji T untuk mengetahui pengaruh jenis irigasi dan ANOVA untuk mengetahui pengaruh pemberian air kelapa tua dengan uji F pada taraf α= 0,05. Jika F-Hitung lebih besar dari F-Tabel maka hal itu menunjukkan adanya pengaruh beda nyata yang selanjutnya dilakukan uji lanjut DMRT dengan taraf kepercayaan p = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak adanya interaksi antara perbedaan jenis irigasi dan pemberian air kelapa dan faktor tunggal air kelapa tua terhadap semua variabel pengamatan. Penggunaan jenis irigasi yang berbeda memberikan hasil berbeda sangat nyata, berbeda nyata, dan berbeda tidak nyata. Pemberian air kelapa tua memberikan hasil yang berbeda pada setiap percobaan
Pengaruh Komposisi Media Tanam dan Larutan Nutrisi Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Sawi Pagoda (Brassicaee Narinosa L.) pada Sistem Hidroponik Substrat
Sawi pagoda adalah jenis sayuran yang berasal dari tiongkok, cina. Sawi pagoda merupakan salah satu jenis sawi yang berkerabat dekat dengan pakcoy (Brassica rapa subs. Chinensis). Kebutuhan sawi juga terus meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Upaya yang dapat dilakukan dengan membudidayakan menggunakan teknik hidroponik substrat dengan komposisi media yang tepat dan penambahan larutan nutrisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi komposisi media tanam dengan larutan nutrisi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi pagoda bertempat di Jl. Kaliurang Gg. Swadaya 3 No. 7 Sumbersari Jember pada bulan Agustus sampai September 2023. Penelitian ini dirancang menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor perlakuan dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama 4 taraf komposisi media, faktor kedua 4 taraf komposisi larutan nutrisi, sehingga jumlah keseluruhan tanaman yang digunakan adalah 48 tanaman. Data yang telah diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA dan apabila terdapat pengaruh perlakuan yang berbeda nyata atau sangat nyata maka dilakukan uji lanjut dengan menggunakan uji Duncan DMRT pada taraf 95%. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian media tanam dan larutan nutrisi berpengaruh nyata pada variabel terhadap diameter tajuk, berat basah akar dan klorofil daun, sedangkan faktor tunggal perlakuan media berpengaruh nyata pada pada berat basah akar, berat kering akar dan klorofil daun. Pada faktor tunggal perlakuan air kelapa berpengaruh nyata pada variabel diameter tajuk daun, jumlah daun, berat basah akar dan berat kering akar
Populasi dan Intensitas Serangan Hama Kepik Penghisap (Helopeltis Spp.) Pada Tanaman Jambu Kristal (Psidium Guajava L.) Di Desa Kemiri Kecamatan Panti Kabupaten Jember
Jambu kristal (Psidium guajava L.) termasuk salah satu buah yang berpotensi untuk dikembangkan di Indonesia karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Besarnya peningkatan jumlah produksi jambu kristal tidak terlepas dari berbagai faktor kendala dalam proses budidayanya. Hama menjadi salah satu masalah penting terhadap produksi jambu kristal baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Penelitian dilakukan pada tiga lokasi lahan tanaman jambu kristal yang berbeda-beda. Pengamatan dilakukan pada bagian tunas daun, bunga, pentil buah dan buah besar. Hasil pengamatan populasi kepik penghisap (Helopeltis spp.) pada lahan tanaman jambu kristal di Desa Kemiri, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember di lokasi sampel pertama rata-rata sebesar 1.24 ekor per tanaman, pada lokasi sampel kedua ditemukan rata-rata populasi sebesar 0.15 ekor per tanaman, dan pada lokasi sampel ketiga ditemukan rata-rata populasi sebesar 0.05 ekor per tanaman. Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa intensitas serangan tertinggi kepik penghisap pada bagian tunas daun, bunga, pentil buah dan buah besar ditemukan pada sampel lokasi pertama. Rata-rata intensitas serangan berat yang disebabkan oleh Helopeltis spp. adalah di tunas daun dan pentil buah
Pengaruh Pemberian Hormon Auksin Dan Asam Humat Terhadap Pertumbuhan Bibit Stek Kopi Robusta (Coffea canephora)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode aplikasi konsentrasi auksin IBA dan dosis asam humat terhadap pertumbuhan bibit stek kopi robusta. Metode yang digunakan yaitu menggunakan pola dasar Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor 1 yaitu konsentrasi IBA yang terdiri dari 4 taraf. Faktor 2 yaitu dosis asam humat yang terdiri dari 4 taraf. Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan analisis ragam, jika terdapat perbedaan yang nyata maka akan dilakukan uji jarak berganda duncan pada taraf kepercayaan 95 %. Hasil penelitian menunjukan (1) terdapat interaksi antara aplikasi konsentrasi hormon auksin IBA dan dosis asam humat terhadap pertumbuhan bibit stek kopi robusta berpengaruh sangat nyata terhadap variabel pengamatan volume akar dan berpengaruh nyata pada variabel pengamatan panjang akar. (2) Pemberian hormon auksin IBA pada pertumbuhan bibit stek kopi robusta berpengaruh sangat nyata terhadap variabel pengamatan diameter batang dan berpengaruh nyata terhadap variabel pengamatan tinggi tanaman (3) Pemberian asam humat pada pertumbuhan bibit stek kopi robusta berpengaruh sangat nyata terhadap variabel pengamatan volume akar dan panjang akar namun berpengaruh nyata terhadap variabel pengamatan tinggi tanaman dan jumlah dau