Publika Budaya (Journal)
Not a member yet
83 research outputs found
Sort by
PENGGUNAAN TINGKAT TUTUR BAHASA JAWA OLEH MASYARAKAT ETNIK MADURA DI DESA NOGOSARI KECAMATAN RAMBIPUJI KABUPATEN JEMBER
Abstrak Bahasa Jawa (BJ) merupakan bahasa daerah yang dipakai oleh masyarakat Jawa dan merupakan cermin bagi masyarakat Jawa terutama yang berdomisili di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dalam bahasa Jawa terdapat tingkat tutur (unggah-ungguhing basa) secara umum dikategorikan ke dalam tiga kelompok, yakni: (1) tingkat tutur ngoko, (2) tingkat tutur madya, dan (3) tingkat tutur krama. Masyarakat di Desa Nogosari bisa menggunakan dua bahasa daerah (Dwibahasawan). Masyarakat etnik Madura ketika berbicara dengan masyarakat etnik Jawa menggunakan bahasa Jawa dalam berkomunikasi sehari-hari. Penggunaan bahasa Jawa di Desa Nogosari memiliki penggunaan yang khas yakni terdapat beberapa unsur bahasa Madura yang masuk dalam penggunaan bahasa Jawa tingkat tutur ngoko. Hal tesebut wajar karena yang menggunakan bahasa Jawa berasal dari etnik Madura dan berbahasa Ibu bahasa Madura. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya Penggunaan Tingkat Tutur Bahasa Jawa oleh masyarakat etnik Madura, yaitu; faktor setting and scene dan faktor partisipant. Kata kunci: bahasa Jawa, tingkat tutur, etnik Madura, dwibahasawan.  
ISTILAH-ISTILAH KOMPONEN PERAHU DAN STRUKTUR PENGURUS NELAYAN DI DESA KILENSARI KECAMATAN PANARUKAN KABUPATEN SITUBONDO (KAJIAN ETIMOLOGI DAN SEMANTIK)
ABSTRAK Masyarakat nelayan di Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo memiliki ciri khas tersendiri dalam hal istilah-istilah kebahasaan yang unik dan menarik untuk diteliti. Salah satu istilah kebahasaan yang ditemukan oleh peneliti adalah penggunaan istilah komponen perahu dan struktur pengurus nelayan. Fokus penelitian istilah-istilah komponen perahu dan struktur pengurus nelayan terletak pada bentuk dan makna dengan perspektif kajian etimologi dan semantik. Metode analisis data yang digunakan adalah metode padan referensial yaitu metode yang digunakan untuk pemahaman makna istilah-istilah dan verifikasi referensi yang dirujuk. Berdasarkan analisis yang dilakukan istilah-istilah yang berupa bentuk dasar banyak ditemukan di bagian komponen perahu sedangkan bentuk turunan lebih banyak ditemukan di bagian struktur pengurus nelayan. Selain itu, istilah-istilah komponen perahu dan struktur pengurus nelayan yang ada di Desa Kilensari secara umum berasal dari bahasa Madura, bahasa Inggris, bahasa Indonesia, dan bahasa Melayu. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa kehidupan masyarakat nelayan setempat masih dipengaruhi oleh bahasa asing dan bahasa serumpun meskipun latar belakang masyarakat nelayan tersebut adalah etnik Madura. Kata kunci: nelayan, istilah, semantik, dan etimologi.  
KEMAMPUAN PENGUCAPAN LAFAL KOSAKATA BAHASA MADURA OLEH BAHRUL DAN SANIA ANAK USIA 4 TAHUN DI DESA TEGAL MIJIN KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN BONDOWOSO
Abstrak Bahasa merupakan salah satu sarana komunikasi yang digunakan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari. Semua anak mempunyai kemampuan berbicara atau bertutur, kecuali bagi seseorang yang mempunyai “kekhususan†misalnya tuna wicara atau tuna rungu. Kemampuan berbicara atau bertutur ini diperolehnya secara berjenjang sesuai dengan tingkatan usianya sejak bayi, anak-anak, remaja, dan dewasa. Bahrul dan Sania apabila mengucapkan lafal kosakata kurang tepat dan sempurna. Hal ini karena Bahrul dan Sania memiliki kemampuan pada golongan khusus yaitu gangguan berbicara. Penelitian ini membahas tentang kemampuan pengucapan lafal kosakata bahasa Madura oleh anak Bahrul dan Sania anak usia 4 tahun di Desa Tegal Mijin, Kecamatan Grujugan, Kabupaten Bondowoso. Hasil dari penelitian ini Bahrul tidak dapat mengucapkan lafal kosakata bahasa Madura apabila kata tersebut mengandung bunyi [l] dan [r], sedangkan Sania tidak dapat mengucapkan bunyi awal apabila bunyi awal tersebut berupa konsonan dan bunyi [y]. Kata kunci : bahasa, psikolinguistik, kemampuan berbicara, gangguan berbicara.  
SUBJEKTIVITAS PENYAIR GRESIK TAHUN 2000-AN STUDI PSIKOANALISIS JACQUES LACAN
Abstrak Subjektivitas dalam psikoanalisis Lacan adalah proses pencarian, mengetahui, atau mengidentifikasi identitas diri subjek. Proses identifikasi selalu mendapat dorongan dari hasrat, dan pergerakan hasrat mendapat pengaruh dari kekuatan bawah sadar. Secara mendasar hasrat di bagi menjadi dua macam, yakni hasrat narsistik dan hasrat anaklitik. Perkembangan subjektivitas seseorang akan melewati tiga tahap (tripatrie) yakni, tahap Nyata (Real), tahap Imajiner (Imajinary), dan tahap Siombol (syimbolic). Implementasinya dalam penelitian ini adalah, bahwa Mardi Luhung, Lennon Machali dan Rikhwan Rifai merupakan penyair Gresik yang selalu kekurangan, dan mengalami keterbelahan dalam memenuhi hasrat idealnya. Perkembangan subjektivitas penyair Gresik dapat diidentifikasi melalui pergerakan hasrat narsistik dan hasrat anaklitik. Mekanisme tersebut dijelaskan dengan metode tripatrie Lacan. Kata Kunci: Psikoanalisis Jacques Lacan. Hasrat. Subjektivitas. Penyair Gresik
KONSTRUKSI VISUAL SCENE TEMBANG DURMA KUNTILANAK DALAM FILM KUNTILANAK MELALUI TEKNIK MONTAGE
AbstrakPenelitian ini membahas tentang konstruksi visual dalam film Kuntilanak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana konstruksi visual scene tembang durma kuntilanak dalam film Kuntilanak Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif untuk membedah secara detail penyelesaian masalah yang ada dalam penelitian. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik montage Sergei Eisenstein. Hasil analisis data memberikan kesimpulan bahwa penggunaan teknik montage tonal sangat berperan untuk dapat meningkatkan suasana horor pada film Kuntilanak khususnya pada scene tembang durma kuntilanak. Secara keseluruhan, teknik montage tonal tidak hanya menyusun urutan gambar namun memberikan nyawa berupa rasa dan emosi untuk membentuk sebuah konstruksi visual yang dapat merepresentasikan tembang durma kuntilanak sebagai daya tarik bagi film Kuntilanak
KONSTRUKSI VISUAL SCENE TEMBANG DURMA KUNTILANAK DALAM FILM KUNTILANAK MELALUI TEKNIK MONTAGE
Abstrak
Penelitian ini membahas tentang konstruksi visual dalam film Kuntilanak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana konstruksi visual scene tembang durma kuntilanak dalam film Kuntilanak Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif untuk membedah secara detail penyelesaian masalah yang ada dalam penelitian. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik montage Sergei Eisenstein. Hasil analisis data memberikan kesimpulan bahwa penggunaan teknik montage tonal sangat berperan untuk dapat meningkatkan suasana horor pada film Kuntilanak khususnya pada scene tembang durma kuntilanak. Secara keseluruhan, teknik montage tonal tidak hanya menyusun urutan gambar namun memberikan nyawa berupa rasa dan emosi untuk membentuk sebuah konstruksi visual yang dapat merepresentasikan tembang durma kuntilanak sebagai daya tarik bagi film Kuntilanak. Kata Kunci: Film Kuntilanak , tembang durma kuntilanak, konstruksi visual, montage
KONSTRUKSI MEDIA TERHADAP SOSOK TOKOH PAHLAWAN PEREMPUAN DALAM NOVEL MOCKINGJAY KARYA SUZANNE COLLINS
Abstrak Kajian ini mencoba untuk menganalisa tentang konstruksi media terhadap sosok tokoh pahlawan perempuan dalam karya Suzanne Collins di novel Mockingjay. Di novel Mockingjay, televisi merupakan media yang mengkonstruksi wacana tentang sosok tokoh pahlawan perempuan. Kajian ini berfokus pada konstruksi dari sosok tokoh pahlawan perempuan televisi di Distrik 13. Tujuan dari kajian ini adalah untuk menemukan wacana tentang sosok tokoh pahlawan perempuan di dalam novel untuk memperoleh pengertian tentang konstrusksi media terhadap sosok tokoh pahlawan prerempuan. Kajian ini menggunakan teori representasi dengan model diskursif dari Stuart Hall. Model ini menekankan pada konstruksi tentang wacana sosok tokoh pahlawan perempuan. Hal ini berhubungan dengan kondisi kontekstual tentang konstruksi media di Amerika. Dalam hal ini, kondisi kontekstual yang berhubungan dengan konstruksi realitas melalui realitas televisi Amerika. Hasil dari kajian ini menunjukkan bahwa Katniss digambarkan sebagai sosok tokoh pahlawan perempuan yang dikonstruksi oleh televisi. Tujuan dari pengkonstruksian ini adalah untuk melawan Capitol dan otoritas Snow sebagai kekuatan dominan. Model konstruksi ini juga berjalin-kelindan dengan perkembangan reality TV yang sangat mempengaruhi pola pikir penonton terkait representasi ideal dalam kehidupan. Kata Kunci: konstruksi, televisi, tokoh pahlawan perempuan, Mockingjay.  
DARI SENIMAN KE BIROKRAT: BIOGRAFI ENTHUS SUSMONO 1984-2014 FROM ARTIST TO BUREAUCRAT THE BIOGRAPHY OF ENTHUS SUSMONO 1984-2014
ABSTRACT This thesis discuss the success of Enthus Susmono who is firstly a narrator to be a regent in Tegal regency (From Artist to Bureaucrat; The Biography of Enthus Susmono 1984-2014). This research is to describe how and what factors that become the background and encourage him to take a part in political field. the method used in this research is historical method that is heuristic, source criticism, interpretation and historiography. The approach used in this research is biography approach by using theory of psychology. The results of this research shows that the art in the blood of Enthus Susmono was derived from his father and his grandfather. He began to replace his father to be a narrator in 1984. His ability of art was strengthened when he was in Junior High School by learning karawitan, and it is continued in Senior High School by learning drawing and theatre. The ability of creating story was got from the famous narrators, like Ki Anom Suroto, Ki Manteb Soedarsono, Ki Nartosabdo and kyai. Based on this background, Enthus Susmono is called as an insane narrator and he is popular with his wayang santri, because he is capable of creating story with the social fact. It makes him take a part in political field by becoming the success team, then it makes him jailed. Being arrested can strengten his political interest, so that in 2014 he was appointed as a regent by Kebangkitan Bangsa Party (PKB) and was coupled with Umi Azizah, the chairperson of Muslimat Nahdatul Ulama of Tegal regency with their jargon “tolak politik uangâ€. The conclusion of this research shows that an artist has a potential and capable of being a leader. Keywords : Enthus Susmono, Insane Artist, Tolak Politik Uang, Regent.  
KAJIAN PSIKOANALISIS JACQUES LACAN DALAM FILM OPERA JAWA (ANALISIS FASE THE REAL TOKOH LUDIRO)
ABSTRAK Film merupakan media seni paling muda dibandingkan seni lain seperti teater, tari dan musik. Namun begitu film berkembang dengan cepat baik secara teknis maupun konten. Film tidak lagi dapat dikaji melalui sinematografinya saja tetapi juga melalui disiplin ilmu lain. Misalnya, psikoanalisis. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis kejiwaan tokoh Ludiro di film Opera Jawa dalam prosesnya menuju fase the real menurut teori psikoanalisis Jacques Lacan melalui unsur-unsur pembentuk film, khususnya dialog dan mise en scène; (2) memotivasi adanya penelitian lanjutan mengenai psikoanalisis di bidang televisi dan film. Subjek dalam penelitian ini adalah film Opera Jawa yang diproduksi tahun 2006 oleh SET Film Workshop dan disutradarai oleh Garin Nugroho. Objek yang dikaji adalah tokoh Ludiro melalui unsur-unsur pembentuk film dan psikoanalisis Jacques Lacan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan hasil analisis induktif. Data primer penelitian ini berupa film Opera Jawa karya Garin Nugroho dan teori psikoanalisis Jacques Lacan serta data sekunder berupa skripsi, jurnal, dan buku-buku pendukung teori utama. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi tidak bereperanserta dan studi pustaka. Data yang telah diperoleh selanjutnya akan direduksi dan disajikan dalam bentuk screencapture adegan, potongan dialog dan deskripsi untuk menjelaskan pembahasan. Hasil penelitian ini adalah (1) kondisi kejiwaan tokoh dapat diketahui melalui mise en scène, dialog dan adegan yang diperankan; dan (2) Ludiro tidak dapat memenuhi idnya karena adanya superego di masyarakat yang mengatur bahwa seorang lelaki tidak boleh menggoda wanita yang sudah menikah dan seorang wanita yang sudah menikah harus mempertahankan kesetiaannya kepada suami. Akibatnya Ludiro merasa putus asa sehingga merasa ingin kembali ke rahim ibunya di mana Ludiro bisa merasakan 'saat keutuhan'. Kata kunci : mise en scène, psikoanalisis, fase the real.  
GAYA BERPAKAIAN SEBAGAI REPRESENTASI IDENTITAS DALAM NOVEL THE HUNGER GAMES KARYA SUZANNE COLLINS
Abstrak Kajian ini menganalisa gaya berbusana para tokoh dalam novel ‘The Hunger Games’ yang memiliki kecenderungan dalam menggunakan gaya berbusana sebagai alat untuk membentuk identitas seseorang ataupun identitas sebuah kelompok tertentu. Kajian ini fokus pada pembentukan identitas melalui gaya berbusana dan juga untuk mengetahui ideologi di balik gaya berbusana para tokoh ‘The Hunger Game’. Kajian ini menggunakan teori representasi dari Stuart Hall dengan pendekatan semiotika mitologi dari Roland Barthes. Roland Barthes menekankan bahwa proses penandaan berfungsi untuk menaturalisasikan ideologi tertentu dalam masyarakat. Sehingga pendekatan ini sesuai untuk diaplikasikan dalam proses menemukan ideologi di balik gaya berbusana para tokoh ‘The Hunger Games’. Hasil dari kajian ini menunjukkan bahwa terdapat tiga ideologi dibalik gaya berbusana para tokoh tersebut. Pertama pemberontakan terhadap budaya popular. Kedua objektifikasi yang mengarah pada dominasi sistem patriarki. Ketiga dominasi sistem kapitalis. Analisa lebih lanjut menunjukkan bahwa melalui novel ini penulis ingin mengkritik gaya hidup masyarakat moderen yang sangat bergantung pada kemajuan teknologi untuk mendapatkan kemudahan dalam hidup dan juga bahaya dari kemajuan teknologi jika dikendalikan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab dan hanya ingin mendapatkan keuntungan dari kurangnya pemahaman dalam penggunaan teknologi tingkat tinggi tersebut. Kata Kunci: Gaya berbusana, Fashion dan Pembentukan identitas, Kapitalisme, The Hunger Games