Research Report - Engineering Science
Not a member yet
    269 research outputs found

    KARAKTERISASI CARBON NANOSPHERES (CNSs) DARI MINYAK GORENG DENGAN KATALIS FERROCENE DI PERMUKAAN KARBON AKTIF

    Get PDF
    Carbon nanospheres (CNSs) merupakan salah satu golongan nano karbon yang terbentuk sebagai produk samping dalam pembuatan carbon nanotubes (CNTs). CNSs memiliki ukuran antara 50 nm sampai 1 μm, dapat berupa bola kosong atau berisi. CNSs memiliki ikatan yang menggantung (dangling bonds) yang menyebabkan sifatnya reaktif. Dewasa ini CNSs banyak diteliti untuk dimanfaatkan sebagai support katalis, adsorbent, atau pun elektroda baterai dan superkapasitor.Pada penelitian ini, dilakukan sintesis CNSs dengan menggunakan support karbon aktif. Katalis yang digunakan adalah katalis besi yang berasal dari ferrocene, Fe(C5H5)2. Sementara itu minyak goreng digunakan sebagai sumber karbon pembentuk CNSs. Campuran minyak goreng, katalis, dan karbon aktif kemudian dikarbonisasi dengan menggunakan electrical furnace pada 700oC selama 1 jam dengan atmosfer nitrogen. Dalam percobaan ini divariasikan konsentrasi awal katalis 2,5, 5, 7,5 dan 10g katalis/100 ml minyak goreng, dengan rasio karbon aktif terhadap minyak goreng 1:3 (b/b). Karakterisasi produk menggunakan x-ray diffraction (XRD), analisa luas permukaan BET, Raman spektroskopi, energy dispersive X-ray spectroscopy (EDS), dan xray photoelectron spectroscopy (XPS). Morfologi permukaan karbon aktif diamati dengan scanning electron microscope (SEM) dan transmission electron microscopy (TEM).Hasil analisa SEM dan TEM menunjukkan bahwa dari sintesis yang dilakukan, terbentuk CNSs, yang tersusun atas C(002) dan C(100). Dapat diamati pula semakin besar katalis yang digunakan, semakin banyak CNSs yang terbentuk. Seiring peningkatan jumlah katalis, peningkatan kandungan besi dan oksigen di dalam sampel juga teramati dengan pengukuran EDS, akan tetapi berdasarkan analisa XPS, tidak ada perubahan komposisi gugus fungsi di permukaan karbon aktif. Penurunan luas permukaan karbon aktif teramati pada setiap sampel dengan penurunan maksimum 50%. Hal ini yang mengakibatkan penurunan kapasitas adsorpsi saat digunakan sebagai adsorbent. Saat sampel 2,5g/100mL diuji dengan cyclic voltammetry sebagai anoda baterai litium, performansinya stabil.Kata kunci: karbon aktif, katalis besi, minyak goreng, CNS

    Sistem Pengukuran Distribusi Temperatur Permukaan Menggunakan Thermochromic Liquid Crystal

    Get PDF
    Thermochromic Liquid Crystal (TLC) memiliki respon terhadap perubahan temperatur lokal yang ditunjukkan dengan perubahan warna. TLC dapat dimanfaatkan untuk mengetahui distribusi temperatur pada bagian tubuh tertentu pada manusia yang sulit dilakukan oleh termometer analog maupun digital. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan temperatur rata-rata permukaan tangan menggunakan TLC berdasarkan data statistik citra hue serta mengetahui hubungan citra hue permukaan tangan dengan kondisi kesehatan tubuh subyek dengan metode pengambilan data dan pengolahan citra yang lebih baik, dibandingkan dengan penelitian sebelumnya. Data statistik nilai hue citra akhir permukaan TLC pada tahapan kalibrasi akan dijadikan basis data untuk dapat dibandingkan dengan citra permukaan tangan, kemudian dapat ditentukan temperatur rata-rata permukaan tangan tersebut dengan tingkat ketelitian yang lebih baik.Kata kunci: Temperatur, Thermochromic Liquid Crystal (TLC

    PERAN KEESTETIKAAN TIAP KORIDOR TERHADAP PEMBENTUKAN KUALITAS FISIK LANDMARK JEMBATAN AMPERA PALEMBANG

    Get PDF
    Salah satu elemen dasar yang akan menghubungkan antar lokasi, antar wilayah, suatu tempat ke tempat lain adalah karakter Jalan, jalan/koridor memiliki potensi membentuk karakter urban space yang membentuknya. Koridor yang dibatasi dengan blok bangunan akan membentuk dinding koridor. Namun tidak semua koridor membentuk urban space karena tidak semua koridor memiliki kekuatan estetis sebagai koridor. Kualitas fisik yang diberikan oleh unsur-unsur keestetikaan pada suatu tempat dapat menimbulkan ungkapan ekspresi keindahan dan image yang kuat atas tatanan fisik/spasial dan kultural, sehingga akan menunjukkan eksistensi kegiatan dan pola aktivitas lingkungan perkotaan tertentu.Penelitian dengan menelusuri ke-estetikaan dilakukan untuk mengetahui adanya kaitan antar komponen sistem visual dan aspek non-fisik pada masing-masing koridor terhadap Jembatan Ampera yang menjadi landmark kota Palembang. Landasan penelitian bertema keestetikaan lingkungan perkotaan berbasis pada kultural historiografis bertujuan memperoleh unsur fisik/spasial dan unsur normatif yang secara eksistensial maupun arsitektural berpotensi determinatif-indikatif dalam mencipta keestetikaan lingkungan.Lingkungan perkotaan yang di pilih yaitu Koridor Jalan Sudirman Seberang Ilir (SI) dan Koridor Seberang Ulu (SU) Kota Palembang. Kedua koridor perkotaan ini memiliki keterkaitan fungsional masing-masing dan norma simbolik eksistensial masing-masing. Koridor SI berada di utara jembatan Ampera; sedangkan koridor SU berada di kawasan selatan Jembatan Ampera. Saat ini secara fungsional koridor SI pada ruas jalan Sudirman ini bertumbuh menjadi area kegiatan komersial dan kuat akan pengaruh Belanda, yang tentu akan berdampak pada nilai strategis yang dimilikinya. Sementara pada ruas koridor SU jalan Seberang Ulu tetap bertumbuh dalam konsep vernakular dan fungsi pengendali kesinambungan eksistensi tradisi budaya Kapiten dan Arab. Kondisi kedua lokasi yang berbeda ini secara estetis menjadi unik, oleh karena dalam pertumbuhan dan upaya peningkatan kebutuhan masyarakat serta ragam kegiatannya berlangsung melalui proses keselarasan antara nilai-budaya tradisi dan nilai-modernitas kehidupan urban, tetapi tetap dapat memberikan ekspresi nilai strategis kultural. Selain itu juga diharapkan dapat menemukan hubungan sistem visual dan aspek non fisik pada tiap-tiap koridor penggal jalan terhadap kualitas visual jembatan Ampera sebagai landmark Kota Palembang.Penelitian ini menggukana metode penelitian kualitatif dengan pendekatan rasionalistik, dimana penerapan penelitian ini menggunakan metoda pengumpulan secara langsung yaitu penelitian lapangan melalui observasi visual maupun melalui respondensi, untuk menganalisa permasalahan yang ada dengan melihat sistem visual melalui hubungan antar elemen.Penelitian ini dilakukan dalam format monodisiplin keilmuan, yang difokuskan pada bidang arsitektur-kota dan bidang estetika lingkungan, melalui proses studi literatur, observasi visual lapangan, pengolahan data, analisis fenomenologis citra kultural dan historiografi kota, diskusi dengan para nara-sumber terkait dan penyimpulan atas praduga awal.Kata kunci : keestetikaan lingkungan, landmark, strategis kultural, sistem visual

    Dinamika Akulturasi Arsitektur Pada Masjid Sulthoni Plosokuning di Sleman, Yogyakarta

    Get PDF
    Fenomena yang terjadi saat ini banyak bangunan peninggalan yang dipengaruhi oleh budaya pendatang yang dibongkar tanpa diperhatikan nilai-nilai budaya yang terkandung didalamnya. Untuk itu telaah tentang arsitektur yang berlatar-belakang bangunan peninggalan perlu diteliti lebih mendalam berdasarkan elemen-elemen pelingkupnya. Uraian elemen bangunan menjadi penting agar mendapatkan esensi dasar dari karakter bangunan tersebut. Masjid Sulthoni Plosokuning di Sleman Yogyakarta merupakan salah satu bangunan yang telah mendapatkan pengaruh akulturasi budaya Hindu. Masjid ini merupakan salah satu objek yang patut untuk diteliti keunikannya, apakah pengaruh-pengaruh yang terjadi pada proses akulturasi budaya dan arsitektur dan apa saja filosofi dan konsep yang mendasari pada bangunan masjid ini.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap sejauh mana terjadinya akulturasi arsitektur antara fungsi masjid dengan ragam budaya dan arsitektur Jawa dan Hindu dengan cara melakukan sintesis dengan menelusuri sejauh mana arsitektur masjid ini dipengaruhi oleh unsur budaya dan arsitektur tersebut.Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif, analitik dan interpretatif, dengan menggunakan teori archetypes, ordering principle dan teori budaya – arsitektur tradisional Jawa dan Hindu, dengan demikian teori dan metodologi yang digunakan dapat mengungkap fenomena arsitektur melalui penelusuran wujud akulturasi dari aspek fungsi, bentuk dan maknanya melalui filosofi tata ruang, kesakralan, dan pengaruh budaya yang terjadi pada bangunan masjid.Dari penelusuran yang dilakukan akan dapat membuktikan bahwa Masjid Sulthoni Plosokuning di Sleman Yogyakarta ini merupakan ekspresi akulturasi antara budaya Jawa dan Hindu melalui konsep konsepnya. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai rujukan bagi kasus studi yang serupa di beberapa kawasan lainnya serta dapat menyumbangkan pengetahuan teori akulturasi arsitektur pada aspek fungsi, bentuk dan maknanya secara berkesinambungan.Kata kunci : dinamika akulturasi, arsitektur, masji

    PENGARUH KUALITAS BAHAN BAKU DAN F:S PADA PROSES PEMURNIAN GARAM DENGAN METODE HIDROEKSTRAKSI BATCH

    Get PDF
    Indonesia memiliki potensi yang cukup besar untuk menjadi salah satu produsen garam dunia. Dengan garis pantai terpanjang keempat di dunia, Indonesia memiliki modal yang cukup untuk memproduksi garam dalam jumlah besar. Namun, kualitas garam rakyat yang dihasilkan masih belum dapat memenuhi standar kualitas garam untuk kebutuhan industri sehingga kebutuhan garam industri di Indonesia masih mengandalkan impor. Pengembangan teknologi pemurnian garam saat ini umumnya menggunakan bahan pengendap dan proses rekristalisasi, dimana proses ini membutuhkan energi panas yang cukup besar dan hasilnya pun masih belum dapat memenuhi SNI. Proses hidroekstraksi dapat menghasilkan produk garam dengan kemurnian 99,98% namun teknologi ini masih belum berkembang di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas bahan baku (garam rakyat K1, K2, dan K3) dan F:S (1:30; 1:35; 1:40; 1:45; dan 1:50) terhadap kualitas garam hasil pemurnian menggunakan proses hidroektraksi secara batch. Kualitas garam akan dianalisis berdasarkan kadar NaCl, Ca2+, dan Mg2+. Kadar NaCl tertinggi 98,89% diperoleh pada proses hidroekstraksi batch menggunakan bahan baku garam K2 dengan F:S = 1:45. Proses hidroekstraksi batch ini dapat menurunkan 86,90% kadar Ca2+ dan 95,65% kadar Mg2+.Kata kunci : garam, pemurnian, hidroekstraksi, batc

    APLIKASI RANCANGAN DAN PENGUJIAN KUAT TEKAN BAMBU BILAH IKAT SEBAGAI ELEMEN STRUKTURAL

    Get PDF
    Bambu memiliki kekhususan karakteristik dibandingkan dengan material kosntruksi lainnya, yaitu memiliki keelastisan dan kefleksibelan yang cukup tinggi. Hal ini dapat membawa dampak yang positif dan negatif dalam penerapannya sebagai elemen struktur. Dampak negatifnya, bambu akan lebih mudah tekuk dan akan lebih mudah lendut. Dampak positifnya, bambu lebih mudah dibuat menjadi elemen lengkung dibandingkandengan material konstruksi lainnya. Namun, walaupun memiliki sifat elastic dan fleksibel yang tinggi, mengaplikasikan bambu utuh sebagai elemen lengkung cukup sulit untuk membuat kelengkungan yang diinginkan oleh perancang. Salah satu teknik melengkungkan bambu yang saat ini mulai digunakan di Indonesia adalah menggunakan bambu bilah ikat. Dengan teknik tersebut, dimensi dan bentuk lengkung yang dihasilkan bisa sangat beragam sesuai dengan rancangan arsitekturnya. Belum banyaknya penelitian mengenai bambu bilah ikat. Hal ini menyebabkan arsitek memakai instuisi dan logika strukturdidalam menentukan struktur bambu yang memanfaatkan bambu bilah ini dengan metoda trial and error. Sehingga peneliti bertujuan untuk mengkaji peran bambu bilah ikat di dalamaspek arsitektural dalam fungsi formal dan spasialnya serta aspek struktural dalam fungsi mekanikanya. Selain itu penelitian ini juga menguji salah satu properti materialnya, yaitukekuatan tekan.Penelitian ini merupakan penelitian yang menggabungkan 2 (dua) metode penelitian yaitu metode deskriptif – kualitatif dan metode experimental – kuantitatif. Melalui metode deskriptif – kualitatif, penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan, mengidentifikasi permasalah, membandingkan dan mengevaluasi aplikasi bambu bilah ikat pada objek studidalam fungsi mekanika dan fungsi formal spasialnya secara kualitatif. Sedangkan penggunaan metode experimental – kuantitatif bertujuan untuk menguji kekuatan tekandari bambu bilah ikat secara kualitatif dengan 2 faktor pengujian, yaitu: jenis bambu dan jarak ikatan serta membandingkannya dengan bambu utuh. Objek penelitian yang diambil pada penelitian ini adalah Pearl Beach Lounge di Gili Trawangan dan Musholla Bambu diDesa Cibodas.Hasil dari penelitian ini adalah bambu bilah ikat lebih tepat guna diaplikasikan sebagai elemen struktural berbentuk lengkung untuk bentuk bangunan organic, asimetri, dan tidak teratur dalam dimensi serta untuk menghasilkan kualitas ruang yang natural, informal dan luwes. Jenis bambu dan jarak ikatan bambu akan mempengaruhi kekuatan bambu bilah ikat dan bambu bilah ikat ini tidak direkomendasikan sebagai elemenstruktural yang menyalurkan beban aksial searah serat.Kata kunci: bambu bilah ikat, lengkung, kuat teka

    Pengembangan Teknik Termografi sebagai Aplikasi pada Penderita Neuropati Diabetik

    Get PDF
    Neuropati Diabetik merupakan salah satu komplikasi yang sering muncul pada penderita diabetes dengan gejala sering munculnya ulkus pada kaki yang cukup sulit ditangani melalui terapi konvensional serta beresiko terburuk yaitu amputasi pada tungkai bawah tubuh. Salah satu metode yang cukup efektif dalam mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi kaki melalui beberapa penelitian sebelumnya adalah dengan melakukan monitorisasi pada temperatur kulit, atau secara khusus dikenal dengan teknik termografi.Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi klinis mengenai kondisi penderita komplikasi kaki neuropati diabetik serta perkembangan teknik termografi dan teknik pengolahan citra dalam mengatasi masalah terkait. Dua metode utama yang dibahas dalam penelitian ini adalah menggunakan kamera termal inframerah dan Thermochromic Liquid Crystal. Manfaat penelitian ini adalah memberikan informasi, gagasan dan perspektif baru terkait dengan strategi pencegahan dan penanggulangan faktor resiko Diabetes Mellitus, khususnya untuk komplikasi kaki pada penderita neuropati diabetik, melalui teknik termografi. Metode penelitian yang digunakan adalah melalui studi pustaka.Kata kunci : Neuropati Diabetik, teknik termografi, pengolahan citra, kamera termal inframerah, Thermochromic Liquid Crystal

    ANALISA OPTIMASI PORTOFOLIO YANG MEMUAT SAHAM-SAHAM KELOMPOK LQ45

    Get PDF
    Abstract. Portfolio optimization is the process of choosing the proportions of various assets to be held in a portfolio in such way as to make the portfolio better than any other according to some criteria, e.g. minimize the risk and/or maximize the return. In this article, we will determine the proportions of each stock that optimizes the portfolio consisting of stocks in LQ45 index. We analyse the riskiest sector in LQ45 index, as well. LQ45 index was launched in February 1997. This index using 45 selected stocks with criteria specified by Indonesia Stock Exchange, among which are liquidity and market capitalization. The optimum criteria used in the portfolio are to minimize the risk with and without a particular return target. For both these criteria, short-selling is not allowed. We use Newton method to determine proportions that optimize the portfolio. We find that a portfolio that contains stocks from agriculture sector is the riskiest sector in LQ45 index whereas a portfolio that contains stocks from property sector gives the highest return

    Komunitas Ibu Belajar Matematika (IBM) 2015

    Get PDF
    Program pengabdian bagi pembangunan masyarakat “Ibu Belajar Matematika (IBM)” diselenggarakan oleh para dosen dan mahasiswa Program Studi Matematika UNPAR sejak tahun 2012. Program ini bertujuan memberdayakan para ibu siswa Sekolah Dasar agar dapat membantu putra-putrinya belajar matematika di rumah. Umumnya para ibu tersebut melaksanakan kegiatan yang kurang produktif, seperti mengobrol, ketika menunggu putra-putrinya bersekolah. Dengan membentuk komunitas IBM, kegiatan yang kurang produktif tersebut dialihkan ke dalam kelas melalui kegiatan tutorial yang interaktif sehingga dapat menjadi bekal bagi para ibu tersebut ketika harus mendampingi putra-putrinya belajar matematika di rumah. Kegiatan tersebut berdampak positif, seperti meningkatkan kepercayaan para ibu dalam pendampingan putra-putrinya belajar matematika di rumah dan meningkatkan rasa hormat dari para siswa terhadap ibu mereka karena ibu mereka kini memiliki kemampuan membantu mereka belajar matematika di rumah. Diharapkan kegiatan tersebut kelak dapat meningkatkan prestasi belajar siswa-siswa sekolah dalam mata pelajaran matematika. Program tahun ini melibatkan lima sekolah mitra yang berlokasi disekitar Kampus UNPAR di Ciumbuleuit yaitu: SDN Bandung Baru 1, SDN Bandung Baru 2, SDN Ciumbuleuit 1, 3 dan 4. Komunitas IBM dibentuk di tiap-tiap sekolah melalui kegiatan di kelas dengan frekuensi 2 kali per minggu, masing-masing pertemuan berlangsung selama 45 – 60 menit

    PELESTARIAN KEARIFAN LOKAL DALAM ARSITEKTUR Pada Resort Royal Pita Maha di Ubud - Bali

    Get PDF
    Pulau Bali semula dikenal sebagai tempat yang indah-menyenangkan, penduduknya hidup makmur-damai dan harmonis. Arsitektur tradisionalnya yang indah-unik berdasar kearifan lokal Bali, memiliki spirit dan identitas khas. Akibat tekanan globalisasi dan industri wisata, kini Arsitektur Bali terimbas gaya universal dari negara-negara maju. Resort Royal Pita Maha, bergaya tradisional Bali dan dirancang-bangun berdasar kearifan lokal, diminati turis manca negara menjadi penting untuk diamati. Studi ini bertujuan memahami kearifan lokal Tri Hita Karana (THK), mengungkap wujudnya pada arsitektur resort Royal Pita Maha dan mendeskripsikan pelestariannya. Digunakan metoda kualitatif-deskriptif melalui pendekatan arsitektural, filosofi THK dan aspek pelestarian. THK. dibaca melalui aspek bentuk arsitektur (bangunan, ruang luar) dan aspek fungsi (kegiatan). Wujud THK. aspek spiritual: Pura di sisi Utara-Timur tapak (area paling suci); Tempat pemujaan pada jalan masuk utama dan entrance tiap bangunan; Bangunan bergaya arsitektur tradisional Bali (apresiasi leluhur) masa kini (konstruksi beton); dan Unsur-unsur alam (sungai, bukit, pohon, taman) yang diapresiasi. Wujud THK aspek sosial: Jalan masuk utama (sekaligus untuk penduduk sekitar); Patung penari pada entrance utama; Turap-turap batu berskala manusia; dan pedestrian nyaman-indah-aman. Wujud THK. aspek alam: Penataan bangunan sesuai kondisi muka tanah; Unsur alam dapat dinikmati dari tiap posisi; Material bangunan disusun mengikuti hokum alam. Tindakan pelestarian terhadap seluruh elemen signifikan resort (lingkungan spiritual, sosial, alam) adalah preservasi, terkait kondisi saat ini terarawat baik. Kesimpulan: Arsitektur Tradisional Bali masa kini yang dirancang-bangun berdasar filosofi THK., ternyata dapat memenuhi tuntutan kekinian pariwisata internasional, sehingga spirit dan identitas Bali dapat dipertahankan.Kata kunci: kearifan lokal, spiritual, sosial, alam, arsitektur

    263

    full texts

    269

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    Research Report - Engineering Science
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇