Jurnal Green Growth dan Manajemen Lingkungan
Not a member yet
    107 research outputs found

    Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Selama Masa Pandemi Covid-19 di PT. Kao Indonesia

    Get PDF
    PT KAO Indonesia adalah perusahaan multinasional yang bergerak di bidang manufaktur dan distribusi produk konsumsi yang secara garis besar dikelompokkan dalam 3 kategori sebagai berikut: Health & Beauty, Hygiene & Living dan Baby Diapers. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode penelitian yang datanya berupa angka dan digunakan untuk mengukur sebuah subjek atau objek penelitian. Penelitian ini dimaksudkan untuk menjelaskan pengaruh kompetensi dan motivasi terhadap kepuasan kerja yang berdampak pada kinerja selama masa pandemi covid-19. Hasil penelitian dari analisis pengaruh langsung maupun tidak langsung pada variabel kompetensi dan motivasi terhadap kepuasan kerja yang berdampak pada kinerja selama masa pandemi covid-19 di PT. KAO Indonesia maka dapat disimpulkan yaitu sebagai berikut : 1. Pada variabel penelitian kompetensi dan motivasi dalam mempengaruhi kinerja dinyatakan bahwa signifikan dengan nilai 0,000  dalam uji simultan F dikatakan dapat mempengaruhi. 2. Variabel Kompetensi memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan kerja hal ini dibuktikan dengan tingkat signifikansi dengan nilai 0,000 dan nilai koefisien regresi sebesar 0,367. Hal ini membuktikan bahwa hipotesis pertama diterima. 3. Variabel Motivasi memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan kerja hal ini dibuktikan dengan tingkat signifikansi dengan nilai 0,000 dan nilai koefisien regresi sebesar 0,401. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis kedua diterima

    Enterprise Risk Management pada Perguruan Tinggi Swasta (Studi Kasus di STMA Trisakti)

    Get PDF
    Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menganalisis penerapan manajemen risiko pada perguruan tinggi di Sekolah Tinggi Manajemen Asuransi Trisakti. Metode penelitian menggunakan desain penelitian eksploratif, karena tujuan penelitian ini adalah untuk memahami permasalahan manajemen risiko pada STMA Trisakti. Data diperoleh dengan melakukan wawancara dan barinstorming dengan ketua program studi, kepala bagian, dan Kepala Pusat, juga dengan menggunakan data sekunder yaitu jumlah mahasiswa, jumlah, dosen, dan data lainnya. Tahapan analisis dilakukan melalui identifikasi risiko, penilaian dan evaluasi risiko, perencanaan mitigasi risiko dan analisis serta interpretasi data. Berdasarkan hasil identifikasi risiko, terdapat 7 risiko inherent yang bisa berdampak signifikan terhadap sustainability STMA Trisakti. Berdasarkan risk profile dari ketujuh identifikasi risiko, risiko 1 dan 6 berdampak kualitatif terhadap penurunan peringkat akreditasi, risiko 2, 3 dan 7 berdampak terhadap tidak tercapainya sasaran kinerja, risiko 4 dan 5 dapat berdampak terhadap penurunan klasterisasi Nasional Perguruan Tinggi. Dampak kuantitatif Risiko 1, 2, 3 dan 6 berdampak terhadap kerugian institusi, risiko 4, 5 dan 7 berdampak terhadap rendahnya penyerapan anggaran (cost center). Beberapa risiko memerlukan penangan dalam waktu yang tidak singkat seperti risiko 2, 4 dan 7 dapat mengakibatkan risiko residual tidak sesuai dengan target risiko yang diharapkan (risk appetite), sehingga diperlukan penanganan risiko secara berkelanjutan. Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu identifikasi risiko tidak dilakukan secara mendalam pada semua unit kerja. Penelitian mendatang diharapkan agar identifikasi risiko dilakukan pada semua unit kerja di Perguruan Tinggi, sehingga risiko yang ada dapat segera dimitigasi dan dilakukan perbaikan segera.   Kata Kunci:   Enterprise Risk Management, Perguruan TinggiThe purpose of this paper is to analyse the implementation of risk management in higher education at Sekolah Tinggi Manajemen Asuransi Trisakti. The research method uses exploratory research design, because the purpose of this research is to understand the problems of risk management at STMA Trisakti. Data was obtained by conducting interviews and barinstorming with the head of the study programme, head of section, and Head of Centre, also by using secondary data, namely the number of students, number, lecturers, and other data. The stages of analysis are carried out through risk identification, risk assessment and evaluation, risk mitigation planning and data analysis and interpretation. Based on the results of risk identification, there are 7 inherent risks that can have a significant impact on the sustainability of STMA Trisakti. Based on the risk profile of the seven identified risks, risks 1 and 6 have a qualitative impact on reducing accreditation ratings, risks 2, 3 and 7 have an impact on not achieving performance targets, risks 4 and 5 can have an impact on reducing the National Higher Education clustering. Quantitative impact Risks 1, 2, 3 and 6 have an impact on institutional losses, risks 4, 5 and 7 have an impact on low budget absorption (cost centre). Some risks require handling in a short time such as risks 2, 4 and 7 can result in residual risk not in accordance with the expected risk target (risk appetite), so that continuous risk handling is needed. This study has limitations, namely risk identification is not carried out in depth in all work units. Future research is expected that risk identification is carried out in all work units in Higher Education, so that existing risks can be immediately mitigated and improvements made immediately. Keywords: Enterprise Risk Management, Universitie

    Penerapan Prinsip Ekowisata dalam Penyelenggaraan Pariwisata Alam di Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen

    Get PDF
    Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen merupakan salah satu destinasi wisata unggulan nasional. Sebagai kawasan konservasi, prinsip ekowisata harus dipenuhi untuk dapat mengakomodasi peruntukan pariwisata dan fungsi konservasinya. Hal ini untuk meminimalkan potensi dampak negatif dari semakin meningkatnya pengunjung TWA Kawah Ijen. Tulisan ini memaparkan kajian penerapan prinsip ekowisata di TWA Kawah Ijen dengan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik ekowisata di TWA Kawah Ijen belum memenuhi prinsip ekowisata secara menyeluruh. Pelaksanaan ekowisata di kawasan tersebut cenderung memenuhi prinsip kedua, yaitu peningkatan sosial ekonomi masyarakat lokal melalui pelibatan masyarakat, sedangkan prinsip konservasi dan prinsip edukasi masih belum terlaksana dengan baik.   Kata Kunci: ekowisata, konservasi, pariwisata berkelanjutan, taman wisata ala

    Analysis of The Big-Five Personality and Knowladge to Healthy Life Motivation With SEM PLS

    Get PDF
    This research proved the effectiveness of the big-five personality factors and knowledge of reproductive health to motivation to live healthy on students of public high school. The method used was a survey with a partial least square (PLS) with 279 samples participated through purposive sampling. Some instruments have been measured, namely the healthy life motivation(reliability 0.971), the big-five personality (reliability 0.937), and knowledge about reproductive health (reliability 0.874). The research data was carried out by PLS. The results showed that; 1) there is a positive and significant relationship between big-five personality and motivation healthy living, although controlled by the second order correlation; 2) there is a negative and significant relationship between knowledge about Kespro and motivation to live healthy, although controlled by the second order correlation; and 3) there is a positive relationship and significant between big-five personality and knowledge about Kespro together with motivation to live healthy. And also from the five big-five personality factors, it shows that the strongest contribution to healthy living motivation is extraversion and agreeableness. Therefore, it can be concluded that if the motivation to live a healthy life is to be increased, then the big-five personality and knowledge of Kespro must be considered

    Identifikasi Desa Sebagai “Lewu Proklim” di Kabupaten Pulang Pisau

    Get PDF
    Desa Pro Iklim adalah program pemerintah dalam rangka meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam melakukan aksi adaptasi dan mitigasi perubahan lingkungan serta penurunan emisi gas rumah kaca. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi Desa yang ada di sepanjang jalan trans Kalimantan dan berada di tepian sungai Kahayan. Jenis penelitian ini adalah penelitian deksriptif dengan menggunakan analisis SWOT, dengan ditemukannya Desa Pilang berdasarkan Pedoman Program Proklim dapat dijadikan sebagai Lewu Proklim. Hasil analisis menunjukan bahwa memperkuat strategi sosialisasi secara intensif untuk memperkenalkan program kampung iklim kepada masyarakat. Adaptasi dengan menambah saluran irigasi, penampungan air hujan dan mengembangkan kebun percontohan yang telah digunakan sebagai pakan orangutan di Konservasi Pelepasliaran Orang Utan. Mitigasi dengan membiasakan masyarakt untuk menggunakan pupuk organik dan menggalakan kegiatan penanaman pohon secara insentif terutama di pesisir Sungai Kahayan. Partisipasi dengan mendayagunakan tokoh masyarakat sebagai panutan dan mengadakan acara adat secara ritual untuk menjalin komunikasi antar warga dan pendekatan budaya dan agama.Pro-Climate Village is a government program to increase community involvement in adaptation and mitigation of environmental change and reduction of greenhouse gas emissions. This study aims to identify villages along the trans Kalimantan road and on the banks of the Kahayan river. By using descriptive analysis and SWOT analysis it was found that Pilang Village based on the Proklim Program Guidelines could be used as Lewu Proklim. The results of the analysis show that strengthening the intensive socialization strategy to introduce the climate village program to the community. Adaptation by adding irrigation canals, collecting rainwater and developing demonstration gardens that have been used as orangutan food in the Orangutan Release Conservation. Mitigation by accustoming the community to using organic fertilizers and promoting tree planting activities in an incentive manner, especially on the shores of the Kahayan River. Participation by utilizing community leaders as role models and holding traditional ritual events to establish communication between residents and cultural and religious approaches

    Analisis Penggunaan Mode Hemat Daya untuk Kesadaran Penghematan Energi Menggunakan Model UTAUT

    Get PDF
    Perubahan pola konsumsi energi sehari-hari dapat membantu penghematan energi. Salah satu aksi nyata yang dapat dilakukan oleh remaja sebagai pengguna terbesar smartphone adalah dengan mengaktifkan mode hemat daya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis adopsi fitur mode hemat daya sebagai sarana penghematan energi menggunakan model UTAUT (Unified Theory of Acceptance and Use of Technology). Data dikumpulkan dari 168 pengguna smarphone yang mengaktifkan mode hemat daya di Indonesia. Analisis model persamaan struktural–partial least square (SEM-PLS) dilakukan untuk menganalisis hubungan antar variabel dengan menguji serangkaian hipotesis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang memengaruhi pengguna untuk mengatifkan mode hemat daya sebagai langkah penghematan energi adalah Performance Expectancy (PE), Effort Expectancy (EE), dan Social Influence(SI). EE dan PE berpengaruh terhadap Behavioral Intention (BI) karena fitur mode hemat daya mudah unutk digunakan dan juga memiliki banyak funsgi dan memberikan manfat untuk penghematan energi. Selain itu, faktor lain yang mendukung adalah SI sebagai sarana untuk sosialisasi program penghematan energi dengan sasaran pengguna remaja sebagai agen perubahan. Faktor yang tidak memengaruhi adalah Facilitating Condition (FC) karena fitur mode hemat daya ini memang telah dilengkapi secara default oleh vendor smartphone. Penelitian ini dapat membantu untuk membangun kesadaaran pengguna smartphone untuk memanfaatkan fitur mode hemat daya sebagai langkah penghematan energi dan juga langkah konkret pengguna dalam rangka menghemat energi

    Potensi Cadangan Karbon pada Pohon dengan Penginderaan jauh di KPHP Kabupaten Sorong

    Get PDF
    The purpose of this study was to determine the estimation of carbon stocks based on NDVI values in the KPHP production forest of Sorong Regency. The method used is NDVI analysis to obtain estimates of carbon stocks based on field data (allometric) at the tree level. The results showed that the vegetation density in the KPHP production forest was dominated by the high class (57.40%), followed by the medium class (40.40%), and the low class (2.06%), respectively. The obtained carbon stock regression equation is y = 2.071 + 4.351 * NDVI. Carbon stock with NDVI ranges from 1,667 tons per hectare to 5,113 tons per hectare.Tujuan dari penelitian ini adalah adalah untuk mengetahui estimasi cadangan karbon berdasarkan nilai NDVI di hutan produksi KPHP Kabupaten Sorong. Metode yang digunakan yaitu analisis NDVI untuk mendapatkan estimasi cadangan karbon berdasarkan data lapangan (allometrik) pada tingkat pohon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerapatan vegetasi yang ada di hutan produksi KPHP didominasi oleh kelas tinggi (57,40 %)disusul berturut-turut kelas sedang (40,40 %) dan rendah (2,06 %). Persamaan regresi cadangan karbon yang diperoleh yaitu y = 2,071+4,351*NDVI. Besarnya cadangan karbon  dengan NDVI di hutan poduksi KPHP Unit II Sorong berkisar dari 1,667 ton/ha-5,113 ton/ha

    Upaya Negara Korea Selatan dalam Menangani Food Waste (Sampah Makanan)

    No full text
    Food waste and food loss are environmental issues which are frequently discussed around the world, as well as the growth of food that does not exhaust both in houses and restaurants. This issues is included in point 12 of SDGs regarding ensure sustainable consumption and production patterns. The purpose of this research is to identify South Korea’s efforts and barriers to addressing these issues. The concept used is food waste management. This research methods is qualitative with literature and internet-based research. The result of this research show that by implementation of a volume-based waste fee policy and a pay as you throw system as well as the contribution of the Korea Zero Waste Movement and South Korea’s state has increased in the minimization of food wastw production and there has been an increase in recycling, although there are still some barriers to food wastage.  Sampah makanan dan kehilangan pangan menjadi isu lingkungan yang sering dibicarakan dalam ranah global, seiring meningkatnya makanan yang tidak habis terbuang baik di lingkungan rumah maupun restoran. Isu ini termasuk dalam SDGs poin ke 12 mengenai memastikan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan guna mengetahui upaya dan hambatan Korea Selatan dalam menangani permasalahan tersebut. Konsep yang digunakan yaitu manajemen sampah makanan. Metode peneltian ini yaitu kualitatif dengan suti literatur dan internet-based research. Hasil daripada penelitian ini yaitu dengan menerapkan kebijakan volume-based waste fee dan sistem pay as you throw serta adanya kontribusi daripada Korea Zero Waste Movement maka negara Korea Selatan memiliki peningkatan dalam meminimalisir produksi limbah makanan dan terdapat peningkatan dalam hal daur ulang walaupun masih ada sedikit hambatan untuk limbah makanan tersebut

    Evaluasi Sanitasi Di Sekolah Dasar Negeri 07 Kubu Gulai Bancah, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Kota Bukittinggi, Tahun 2023

    Get PDF
    Sekolah sehat umumnya memiliki fokus utama untuk menciptakan suasana sekolah dengan kondisi lingkungan belajar yang sehat baik secara jasmani maupun rohani. Hal tersebut ditandai dengan kondisi sekolah yang bersih, rapi, tertib, indah serta menjunjung tinggi nilai-nilai keharmonisan lingkungan dalam mencapai tujuan sekolah yang unggul dan berprestasi. Sanitasi sekolah menjadi sangat penting karena sekolah merupakan tempat yang mempunyai peran strategis terutama mendidik dan menyiapkan generasi penerus bangsa. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan informasi terkait sanitasi Sekolah Dasar Negeri 07 Kubu Gulai Bancah, Kecamatan  Mandiangin Koto Selayan, Kota Bukittinggi pada tahun 2023. Metode Penelitian ini yaitu metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dengan tujuan memperoleh gambaran tentang kondisi sanitasi. Subjek penelitian ini adalah Sekolah Dasar Negeri 07 Kubu Gulai Bancah. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer atau data yang diperoleh langsung berdasarkan hasil pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi sanitasi Sekolah Dasar Negeri 07 Kubu Gulai Bancah, Kecamatan  Mandiangin Koto Selayan, Kota Bukittinggi belum semua memenuhi persyaratan kesehatan. Oleh karenanya perlu peningkatan fasilitas kesehatan di sekolah untuk menunjang upaya sanitasi yang ada, sehingga bisa memacu prestasi sekolah menuju adiwiyata serta mengurangi resiko yang merugikan bagi seluruh warga sekolah.Healthy schools generally have the main focus to create a school atmosphere with a healthy learning environment both physically and mentally. It is characterized by school conditions that are clean, neat, orderly, beautiful and uphold the values of environmental harmony in achieving the goals of a superior and outstanding school. School sanitation is very important because schools are places that have a strategic role, especially educating and preparing the next generation of the nation. The purpose of this study was to provide information related to the sanitation of State Elementary School 07 Kubu Gulai Bancah, Mandiangin Koto Selayan District, Bukittinggi City in 2023. This research method is a quantitative method with a descriptive approach with the aim of obtaining an overview of sanitary conditions. The subject of this research was State Elementary School 07 Kubu Gulai Bancah. The data used in this study are primary data or data obtained directly based on observations. The results showed that the sanitary conditions of State Elementary School 07 Kubu Gulai Bancah, Mandiangin Koto Selayan District, Bukittinggi City have not all met health requirements. Therefore, it is necessary to improve health facilities in schools to support existing sanitation efforts, so that they can spur school achievement towards adiwiyata and reduce adverse risks for all school residents

    Studi Penerapan Sky Garden pada Rumah Susun Jatinegara Barat

    Get PDF
    Through economic progress has transformed the traditional urban space into a modern high-rise object city. This requires spatial solutions and alternative technologies to repopulate the environment that was once very intrinsic for citizens to interact with. This research considers sky court and sky garden in terms of the social, economic, environmental, and spatial benefits they provide to urban habitats. This research has the potential to become an 'alternative' social space that can become part of a wider multi-level open space infrastructure to fill the loss of open space in urban habitats. This study aims to determine the level of understanding of residents on the importance of plants to improve the quality of the environment in which they live. Quantitative descriptive method to be able to describe a picture of a situation or event that is taking place naturally. The results of this study indicate that sky garden is an alternative for greening residential areas. Skygarden with the typical type with one edge position, was chosen as the residents' first choice because they feel more familiar with the care.Pertambahan penduduk, kemajuan teknologi, dan tren lanjutan menuju migrasi dalam kota melalui kemajuan ekonomi telah mengubah ruang kota tradisional menjadi kota objek modern yang bertingkat tinggi. Hal ini memerlukan solusi spasial dan teknologi alternatif untuk mengisi kembali lingkungan yang dulunya sangat intrinsik untuk warga berinteraksi. Penelitian ini mempertimbangkan sky court dan sky garden dalam hal sosial, manfaat ekonomi, lingkungan dan spasial yang mereka berikan ke habitat perkotaan. Penelitian ini memiliki berpotensi menjadi ruang sosial ‘alternatif’ yang dapat menjadi bagian dari infrastruktur ruang terbuka multi-level yang lebih luas mengisi hilangnya ruang terbuka dalam habitat perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman warga terhadap pentingnya tanaman untuk meningkatkan kualitas lingkungan tempat tinggalnya. metode deskriptif kuantitatif untuk dapat mendeskripsikan gambaran dari situasi atau kejadian yang sedang berlangsung secara alami. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sky garden menjadi salah satu alternatif untuk menghijauan lingkungan permukiman. Sky garden dengan tipycal type dengan posisi one edge, terpilih sebagai pilihan utama warga karena mereka merasa lebih familiar       dalam perawatanny

    93

    full texts

    107

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    Jurnal Green Growth dan Manajemen Lingkungan
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇