Institut Teknologi Nasional Malang Repository
Not a member yet
12221 research outputs found
Sort by
PRA RENCANA PABRIK METIL KLORIDA DARI METANOL DAN HIDROGEN KLORIDA DENGAN PROSES HIDROKLORINASI KAPASITAS PRODUKSI 50.000 TON/TAHUN PERANCANGAN ALAT UTAMA FIXED BED MULTITUBE REACTOR
Metil Klorida dengan rumus molekul (CH3Cl) adalah senyawa kimia yang berbentuk gas dengan konsentrasinya mencapai 99%. Metil Klorida adalah bahan kimia yang sering dimanfaatkan dibidang silikon, karet butil dan herbsida. Pabrik metil klorida direncanakan didirikan di Suryacipta City of Industry, Kec. Ciampel, Kab. Karawang, Jawa Barat dengan kapasitas produksinya sebesar 50.000 Ton/Tahun. Pabrik ini
direncanakan akan didirikan pada tahun 2029. Pabrik metil klorida akan beroperasi selama 330 hari/tahun dan 24 jam/tahun. Utilitas yang digunakan untuk penunjang proses
produksinya meliputi air, Steam, bahan bakar, listrik dan Dowtherm A. Bentuk perusahaan yang digunakan adalah Perseroan Terbata (PT) dengan struktur organisasinya
adalah Line and Staff. Dari hasil perhitungan analisa ekonomi didapatkan nilai ROIBT = 37,04; ROIAT = 25,93%; POT = 2,8 tahun; BEP = 42,44%; SDP = 12,57%; IRR = 23,19%.
Dari hasil evaluasi ekonomi yang ada, dapat disimpulkan bahwa Pabrik Metil Klorida layak untuk didirika
STUDI PENELITIAN FAKTOR AIR CEMENTITIOUS (W/C) (0,7-1) PADA BETON GEOPOLIMER BERBASIS FLY ASH (BATU BARA) BERDASARKAN KUAT TEKAN.
Beton geopolimer merupakan beton yang tidak menggunakan semen portland sebagai bahan pengikat, namun untuk menggantikan semen digunakan material alternatif berupa fly ash. Fly ash berfungsi sebagai pengikat karena banyak mengandung unsur silika (SiO₂) dan alumina (AI₂O₃), Sementara itu penelitian mengenai beton geopolimer sudah banyak dilakukan akan tetapi pada umumnya menggunakan kadar air pada beton normal. Kadar air merupakan salah satu bagian penting dalam perhitungan rancang beton, karena nilai kadar air ini digunakan untuk menentukan kekuatan rencana beton. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini memiliki dua tahapan yaitu: Studi pustaka dilakukan untuk mengkaji hubungan antara variabel yang akan diteliti dengan mempelajari teori-teori yang ada untuk merumuskan hipotesis penelitian. Studi eksperimen dilakukan untuk memperoleh data - data yang dibutuhkan, penelitian dilaksanakan di laboratorium. , didapat hasil pengujian kuat tekan, W/C 0,7 sebesar 22,01MPa, W/C 0,75 sebesar 17,12 MPa, W/C 0,8 sebesar 15,60 MPa, W/C 0,85 sebesar 15,11 MPa, W/C 0,9 sebesar 14,74 MPa, W/C 0,95 sebesar 10,41 MPa, W/C 1 sebesar 6,15 MPa
DESAIN REHABILITASI JARINGAN IRIGASI PADA DAERAH IRIGASI WILANGAN KABUPATEN PONOROGO
Berdasarkan kondisi eksisting, daerah irigasi Bendo memiliki luas area pengaliran 3.300 Ha yang terbagi menjadi empat sub Daerah Irigasi, yakni Daerah Irigasi Kori 966 Ha, Daerah Irigasi Wilangan 1.788,4 Ha, Daerah Irigasi Ngindeng 113 Ha, dan Daerah Irigasi Tambakwatu 597 Ha. Pada saat ini kondisi beberapa saluran pada Daerah Irigasi Wilangan kurang berfungsi dengan baik dan optimal. Hal ini dikarenakan kondisi saluran teknis yang rusak dan sebagian saluran masih semiteknis, sehingga diperlukan adanya redesign saluran – saluran tersebut agar debit air rencana tetap terpenuhi. Dalam perencanaan ini, dibutuhkan data peta topografi, curah hujan 10 tahun terakhir dari stasiun Sawoo, stasiun Ngrayun, stasiun Ponorogo, data klimatologi, serta data debit intake bendung Wilangan. Metode perhitungan yang dipakai dalam perencanaan yaitu Basic Year yang berfungsi untuk menghitung curah hujan andalan dan debit andalan. Metode Penman sebagai analisis evapotranspirasi potensial, dan metode Strickler digunakan dalam menghitung rencana dimensi saluran. Hasil analisis perhitungan, diperoleh kebutuhan air irigasi sebesar 1,526 lt/dt/ha, dengan total kebutuhan air irigasi wilangan sebesar 2,728 m3/dt dengan penampang saluran berbentuk trapesium. Dari grafik neraca air, debit andalan rata – rata selama 5 tahun terakhir mampu melayani kebutuhan air irigasi pada Daerah Irigasi Wilangan sepanjang tahun. Desain dimensi saluran primer utamanya rehabilitasi, lebar dasar (b)=3,5m , tinggi saluran (h)=1,3m, tinggi jagaan (w)=0,75 m, kecepatan aliran (v)=0,891 m/dt, dan debit saluran (Q)=2,840 m3/dt
Pengaruh Variasi Laju Alir Gas Dalam Proses Carburizing Baja Aisi 1042 Pada Temperatur 950ºC Menggunakan Pasir Alumina
Pada suhu 950°C, karbon dari sumber karburasi seperti pasir alumina atau gas karburasi dapat cepat berdifusi ke permukaan baja. Hal ini menghasilkan lapisan karburasi yang keras dan tahan aus, meningkatkan kekerasan dan kekuatan material. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pengujian struktur mikro, pengujian kekerasan, dan pengujian ketebalan lapisan karbon. Pada data hasil pengujian struktur mikro ditemukan perubahan bentuk dan persentase kandungan fasanya, dengan hasil pada laju alir gas 5 cm³/menit, komposisinya menjadi 42,84% ferit, 40% perlit dan 17,16% martensit. Pada laju alir gas 15 cm³/menit, menjadi 42,24% ferit, 40,43% perlit dan 17,33% martensit. Pada laju alir gas 25 cm³/menit, menjadi 37,33% ferit, 43,88% perlit dan 18,79% martensit. Kemudian, pengujian kekerasan sebelum carburizing sebesar 195,4 HV setelah dilakukan proses carburizing pada laju alir gas 5 cm3/menit nilai kekerasan meningkat 96,63% menjadi 384,21 HV. Pada laju alir gas 15 cm3/menit terjadi peningkatan nilai kekerasan 112,02% menjadi 414,29 HV. Dan pada laju alir gas 25 cm3/menit terjadi peningkatan nilai kekerasan 156,13% menjadi 500,47 HV. Sedangkan pada pengujian ketebalan lapisan karbon, dengan hasil pada laju alir gas 5cm³/menit rata-rata ketebalan sebesar 20.64 um. Pada laju alir 15 cm³/menit ketebalan lapisan meningkat menjadi 25.21 um. Pada laju alir 25 cm³/menit rata-rata ketebalan lapisan mencapai 27.16 um
ANALISIS PENJADWALAN PRODUKSI POLYPROPYLENE MENGGUNAKAN METODE AGGREGATE PLANNING
Penjadwalan merupakan salah satu kegiatan dalam menjalankan suatu produksi yang berfungsi untuk merencanakan besaran produksi dan menjadi dasar dalam memperoleh profitabilitas perusahaan. Penjadwalan produksi diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas untuk menghindari pemborosan biaya produksi dalam memenuhi permintaan konsumen. Perusahaan sejauh ini belum mampu memenuhi permintaan dari konsumen sehingga harus melakukan penambahan waktu kerja lembur (over time). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemenuhan permintaan konsumen dan meminimalkan biaya produksi
EVALUASI KINERJA OPERASIONAL PADA LRT JABODEBEK TAHAP SATU (Studi Kasus: Lintas Pelayanan Cibubur Line Harjamukti-Dukuh Atas)
Pada umumnya kualitas kinerja operasional pada transportasi massal saling berhubungan dengan kepuasan penumpang. Istilahnya, semakin baik kinerja operasionalnya maka semakin meningkat juga ketertarikan masyarakat untuk menggunakan transportasi massal begitu pun sebaliknya. Pembahasan pada studi ini mengambil objek LRT Jabodebek tahap satu khususnya pada Lintas Pelayanan Cibubur Line rute perjalanan Harjamukti-Dukuh Atas dimana sesuai dengan kinerja di lapangan perlu ditelisik lagi kekurangan yang masih terjadi pada pengoperasiannya. Dengan 6 variabel, yaitu faktor muat (load factor), waktu antara kendaraan (headway), waktu singgah kendaraan (lay over time), waktu naik turun penumpang (dwelling time), waktu perjalanan (travel time), dan kecepatan perjalanan (travel speed) analisa data dikaji dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif secara observasi atau survai langsung dilapangan dengan kategori participant observation. Hasil yang diperoleh, yaitu nilai faktor muat (load factor) masih di bawah standar dimana nilai rata-rata tertinggi hanya mencapai 42,54%, waktu antara kendaraan (headway) masih terlalu besar yaitu dengan interval waktu sebesar 8-19 menit berdasarkan jadwal perjalanan periode Juni 2024, waktu singgah kendaraan (lay over time) terlama mencapai 19 menit, waktu naik turun penumpang (dwelling time) masih tidak teratur atau belum memenuhi. Sementara pada variabel waktu perjalanan (travel time) dan kecepatan perjalanan (travel speed) telah sesuai dengan standar bahkan bisa dikatakan lebih baik
ANALISA PENGARUH VARIASI ARUS AMPERE PENGELASAN SMAW SAMBUNGAN BAJA KAMPUH V BAJA ST 37 TERHADAP SIFAT MEKANIS
Baja ST 37 termasuk baja karbon rendah yang setara dengan AISI 1045, dengan komposisi Mangan :0,8%, Silikon: 0,3 %.Secara umum Baja ST 37 dapat digunakan langsung tanpa mengalami perlakuan panas, kecuali jika diperlukan pemakaian khusus. Arti ST itu sendiri adalah singkatan dari steel kimia karbon ; 0. Sedankan angka 37 menunjukan batas minimum untuk kekuatan tarik 37 km?mm2..Oleh karena itu perlu dilakukan penyelidikan yang lebih lanjut mengenai sifat mekanis dari baja ST 37.Metode penelitian ini merupakan metode eksperimen dengan melakukan Analisa variasi pengaruh arus ampere 80A,90A dan 100A pengelasan SMAW sambungan baja kampuh V baja ST 37 terhadap sifat mekanis.Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian kekerasan , pengujian bending dan pengujian micro.Untuk pengujian kekerasan dan uji micro yang dilakukan pada daerah logam induk (BM),daerah terkena panas atau heat affective zone (HAZ), dan daerah sambungan las weld line (WM). Dan uji bending sendiri untuk menentukan mutu suatu material secara visual
ANALISIS POSTUR KERJA MENGGUNAKAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT (RULA) UNTUK MEMINIMALKAN KELUHAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS PADA PEKERJA BARISTA AROMATIC MALANG
Fegi Afrilga, Program Studi Teknik Industri S-1, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional Malang, Juli 2024. Analisis Postur Kerja Menggunakan Metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA) Untuk Meminimalkan Keluhan Musculoskeletal Disorders Pada Pekerja Barista Aromatic Malang. Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Julianus Hutabarat, MSIE dan Sanny Andjar Sari, ST, MT.
Pada industri pelayanan makanan dan minuman, keluhan muskuloskeletal merupakan masalah umum yang dialami oleh pekerja, termasuk barista. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis postur kerja barista di Aromatic Malang menggunakan metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA) dan Nordic Body Map (NBM) untuk meminimalkan keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs). Metode RULA digunakan untuk menilai risiko postur kerja yang berpotensi menyebabkan cedera pada anggota tubuh bagian atas, sedangkan NBM digunakan untuk mengidentifikasi area tubuh yang sering mengalami keluhan nyeri.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Data dikumpulkan melalui observasi langsung dan wawancara dengan barista di Aromatic Malang. Hasil analisis menggunakan metode RULA menunjukkan bahwa sebagian besar postur kerja barista berada pada tingkat risiko sedang hingga tinggi yang memerlukan intervensi segera untuk mencegah cedera. Data NBM mengungkapkan bahwa area tubuh yang paling sering mengalami keluhan nyeri adalah punggung bawah, tangan, pergelangan tangan dan kaki.
Berdasarkan hasil penelitian, disarankan adanya penambahan meja kerja dan perbaikan postur kerja melalui pelatihan ergonomi dan pengaturan ulang lingkungan kerja. Dengan penambahan desain meja kerja terbukti efektif dalam mengidentifikasi dan meminimalkan risiko keluhan yang sebelumnya skor RULA barista saat menggiling biji kopi 7 (tinggi) menjadi skor RULA 3 (kecil), sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan kenyamanan kerja mereka.
Kata Kunci: Postur Kerja, Rapid Upper Limb Assessment, Nordic Body Map, Musculoskeletal Disorders, Antropometri, Barista, Aromatic Malan
ANALISA PERANCANGAN ALAT DESALINASI AIR LAUT MENGGUNAKAN FILTER BATU ZEOLIT DENGAN METODE TAGUCHI
Desalinasi air laut merupakan solusi penting untuk mengatasi krisis air bersih di berbagai wilayah di seluruh dunia. Dengan meningkatnya permintaan akan air tawar yang bersih dan kemajuan teknologi, desalinasi menjadi opsi utama untuk memenuhi kebutuhan air manusia. Penelitian ini menguji penggunaan batu zeolit sebagai filter dalam proses desalinasi, dengan pengukuran nilai pH dan TDS. Batu zeolit dipilih karena kemampuannya menangkap kontaminan yang tidak diinginkan dalam air. Dalam penelitian ini menggunakan filter batu zeolite dengan 3 filter batu zeolit yang memiliki ketebalan, suhu dan holding waktu yang berbeda-beda. Pengolahan data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode Taguchi. Selama proses pengujian ini batasannya adalah untuk mengetahui dampak filter Batu zeolit terhadap nilai TDS dan pH air juga mengetahui pengaruh variasi suhu, penahanan waktu, dan juga ketebalan filter terhadap nilai dari pH dan TDS air laut yang sudah di Desalinasi
PEMBUATAN PROTOTYPE PENGEREMAN TURBIN PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU MENGGUNAKAN DUMMY LOAD RESISTOR
Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan menguji prototype sistem pengereman turbin pada Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) menggunakan dummy load resistor. PLTB memiliki potensi besar sebagai solusi dalam memenuhi kebutuhan energi listrik, terutama dalam upaya diversifikasi sumber energi dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Dalam kondisi ekstrim, seperti badai, kecepatan angin yang tinggi dapat merusak turbin dan generator serta mengganggu sistem kelistrikan. Oleh karena itu, diperlukan sistem pengereman yang efektif untuk mengendalikan kecepatan turbin dan menjaga stabilitas operasionalnya. Prototype yang dirancang dalam penelitian ini menggunakan dummy load resistor sebagai komponen utama untuk membatasi jumlah tegangan yang mengalir dalam rangkaian. Pengujian dilakukan dengan kecepatan turbin yang dikendalikan pada nilai tegangan yang di hasilkan pltb. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan dummy load resistor efektif dalam mengalihkan tegangan berlebih dengan set point 14 volt. Pengendalian tegangan dilakukan menggunakan MOSFET sebagai kontrol tegangan. Hasil analisis menunjukkan bahwa sistem pengereman yang dirancang mampu mengurangi kecepatan putaran turbin dan menjaga kestabilan operasional PLTB. Selain itu, penelitian ini memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan teknologi PLTB, khususnya dalam aspek keamanan dan efisiensi operasional. Dengan demikian, penggunaan dummy load resistor sebagai sistem pengereman pada PLTB terbukti efektif dan dapat diterapkan dalam skala yang lebih besar