Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science)
Not a member yet
    135 research outputs found

    KAJIAN PERBANYAKAN BIBIT TEBU (Saccharum officinarum L.) MENGGUNAKAN METODE PENANAMAN SATU MATA (Single Bud Planting)

    Get PDF
    Produksi gula bersumber dari areal tebu negara, areal tebu rakyat dan areal tebu swasta. Target swasembada gula dengan program utama bongkar ratoon sehingga perlu bibit dalam jumlah banyak. Metode single bud planting merupakan metode perbanyakan bibit tebu yang menerapkan konsep dan prinsip dari System of Rice Intensification (SRI). Metode ini menerapkan tanaman tebu di pembibitan menggunakan bagal (chip) dengan mata tunggal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat penangkaran atau multiplikasi bibit tebu. Penelitian dengan menggunakan metode Rancangan Petak-Petak Terbagi (RPPT) yang terdiri dari tiga faktor yaitu:  Faktor I: Dosis pupuk (P) dengan 2 level; (P1) pupuk kompos+standar, (P2) pupuk Standar. Faktor II: Varietas tebu (V) dengan 5 level; (V1) varietas PS 881, (V2) PS 882, (V3) PS 862, (V4) PSJK 922, (V5) VMC 76-16. Faktor III: Jarak tanam (A) dengan 3 level; (A1) 20 cm, (A2) 40 cm, (A3) 60 cm. Hasil penelitian bahwa tingkat penangkaran atau multiplikasi bibit tebu terdapat interaksi maupun beda nyata pada perlakuan dosis pupuk, varietas, dan jarak tanam, rata-rata menunjukkan hasil yang baik pada pupuk kompos+standar, perlakuan varietas rata-rata jumlah anakan per rumpun umur 7 BST, pada jenis varietas PS 881 sebesar 6,61 anakan, PS 882 sebesar 6,88 anakan, PS 862 sebesar 6,69 anakan, VMC 76-16 sebesar 6,71 anakan. pada anakan per rumpun pada jarak tanam 60 cm mencapai 8,16 anakan. pengamatan jumlah mata per batang hasil terbaik terjadi pada varietas PS 862 dengan jarak tanam 60 cm rata-rata 15 mata per batang, varietas VMC 76-16 rata-rata 15,33 mata per batang

    APLIKASI TIGA JENIS PUPUK ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS CABAI HIBRIDA UNIB (Capsicuum annuum L.)

    Get PDF
    Penggunakan benih lokal yang ditanam secara terus menerus telah menyebabkan produksi rendah. Upaya untuk meningkatkan produktivitas cabai yaitu dengan menggunakan benih hibrida unggul yang memiliki produktivitas yang tinggi, umur panen genjah, memiliki daya tahan terhadap hama dan penyakit, dan buah yang disukai para konsumen serta daya adaptasi lingkungan yang tinggi. Rancangan Percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial, yang terdiri atas 2 faktor.  Faktor pertama adalah jenis pupuk terdiri atas 3 jenis yaitu : NPK Mutiara (16:16:16) = 300 kg/ha, Urea+KCl+TSP = 250 kg/ha+500 kg/ha+400 kg/ha, ½ dosis Urea+½ dosis KCl+½ dosis TSP+½ dosis NPK Mutiara (16:16:16) = 125 kg/ha+250 kg/ha+200 kg/ha+150 kg/ha. Faktor kedua adalah Varietas cabai hibrida terdiri atas 3 varietas yaitu : UNIB C H73, UNIB C H65 dan, UNIB C H13. Dari kedua faktor tersebut diperoleh 9 pasang perlakuan, diulang 5 kali sehingga diperoleh 45 satuan percobaan, yang terdiri atas 2 tanaman sehingga didapatkan 90 tanaman.Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi pupuk anorganik urea+KCl+TSP menghasilkan jumlah buah total tertinggi pada varietas UNIB C H65. Aplikasi pupuk anorganik Urea+KCl+TSP menghasilkan tinggi tanaman yang lebih tinggi dari aplikasi pupuk anorganik lainnya, dengan umur berbunga yang lebih cepat dibandingakan aplikasi pupuk anorganik lainnya. Aplikasi pupuk anorganik pada varietas UNIB C H73 menghasilkan diameter batang lebih besar, umur panen yang relatif cepat, panjang tangkai buah lebih panjang, panjang buah terpanjang dan bobot buah segar terberat dibandingkan varietas lainnya

    EFIKASI MIKROORGANISME LOKAL (MOL) SABUT KELAPA (Cocos nucifera L.) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L)

    Get PDF
    Mentimun (Cucumis sativus L) merupakan merupakan salah satu jenis sayuran dari keluarga labu-labuan yang di sukai oleh seluruh lapisan masyarakat. Budidaya mentimun setiap tahun terus mengalami penurunan karena menurunnya kualitas tanah pertanian. Penggunaan Mikroorganisme Lokal (MOL) sabut kelapa menjadi salah satu alternatif untuk memperbaiki kualitas tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai konsentrasi mol sabut kelapa terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun (Cucumis sfativus L.). penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2018 sampai Februari 2019 di Desa Kedungrejo, Kecamatan Rowokangkung, Kabupaten Lumajang. Rancangan yang digunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial dengan 3 ulangan. Perlakuan terdiri dari 10 taraf yaitu S0 : tanpa mol, S1 : 10 m/l, S2 : 20 ml/l, S3 : 30 ml/l, S4 : 40 ml/l, S5 : 50 ml/l, S6 : 60 ml/l, S7 : ml/l, S8 : 80 ml/l, S9 : 90 ml/l. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan mol sabut kelapa memberikan pengaruh sangat nyata terhadap variabel pengamatan jumlah buah pertanaman, berat buah pertanaman, jumlah buah perplot, berat buah perplot. Berpengaruh nyata terhadap panjang buah, berat berangkasan basah, berat berangkasan kering. Berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman 14 hts dan tinggi tanaman 21 hst. Secara keseluruhan perlakuan S3 : 30 ml/l merupakan perlakuan terbaik

    PENGARUH PESTISIDA NABATI DAN KIMIA TERHADAP MORTALITAS Lepidiota stigma Fabricius (Coleoptera : Scarabaeidae) PADA TANAMAN TEBU

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perilaku Lepidoptera stigma Fabricius dan hasil beberapa perlakuan kontrol terhadap kematian L. Stigma. Pengujian L. stigma dilakukan dalam 2 tahap, pengujian langsung dan pengujian tidak langsung. Perlakuan disusun menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) 4 perlakuan (kontrol, limbah kulit kacang mete dengan dosis 600 kg / ha, limbah tembakau 250 kg / ha, dan insektisida imidacloprid dengan dosis 7,5 kg / ha) diulang 4 kali. Variabel yang diamati termasuk aktivitas antifeedant, mortalitas dan peringkat gejala kerusakan tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan menggunakan imidacloprid 7,5 kg / ha menunjukkan hasil terbaik pada variabel pengamatan aktivitas antifeedant, mortalitas L. stigma, dan peringkat gejala kerusakan tanaman.

    PENINGKATAN KEMAMPUAN SERAPAN NITROGEN (N) TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) MELALUI MUTASI GEN SECARA KIMIAWI

    Get PDF
    Tanaman padi adalah salah satu tanaman pangan yang memiliki nilai penting bagi masyarakat Indonesia. Penggunaan pupuk nitrogen (N) dalam kegiatan budidaya padi meningkat setiap tahun, tetapi kemampuan tanaman padi untuk menyerap unsur N masih rendah, sekitar 30% -50% dan kehilangan  N ke lingkungan tanah juga cukup tinggir. Upaya untuk mendapatkan varietas padi yang memiliki kemampuan tinggi dalam menyerap N  dapat dilakukan melalui mutasi buatan menggunakan senyawa kimia, salah satunya menggunakan Ethyl Methane Sulfonate (EMS). Penelitian ini dapat memberikan informasi tentang pengembangan varietas padi baru yang memiliki tingkat penyerapan N yang tinggi, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman ini. Padi yang telah dimutasi dan dikendalikan kemudian dikecambahkan dalam media tanam pasir dan ditanami secara hidroponik dengan diberi nutrisi. Setiap 10 hari sampel nutrisi pada media tanam dan dilakukan pengukuran tanaman tinggi. Pengambilan sampel nutrisi diambil dari 4 titik pada masing-masing tanaman kemudian sampel ditambahkan dengan NO3- dan NH4+ berdasarkan metode Cataldo et al., (1975) untuk kandungan nitrat dan amonium menggunakan Baethgenand Alley (1989)

    PENGARUH KONSENTRASI PGPR DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays S.)

    Get PDF
    Penggunaan bahan organik dalam budidaya jagung dapat meningkatkan produktivitas tanaman. Sebagai contohnya menggunakan bahan organik yang berasal dari daerah sekitar, yaitu PGPR. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi PGPR dan dosis pupuk kalium terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung. Percobaan dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2019 di kebun percobaan Balai Pengembangan Benih Padi dan Palawija Kecamatan Karangpawitan. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 4×4 dengan 2 kali ulangan. Faktor perlakuan pertama adalah Konsentrasi PGPR (P) dengan empat taraf, yaitu : p0 = Kontrol, p1 = 10 ml/l, p2 = 20 ml/l, dan p3= 30 ml/l. Faktor perlakuan kedua adalah dosis Pupuk Kalium (K) dengan empat taraf yaitu : k0 = Kontrol, k1= 50 kg/ha (0.94 gr/ tan), k2          = 75 kg/ha (1.41gr/tan), dan k3 = 100 kg/ha (1.88 gr/tan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara waktu konsentrasi PGPR dan dosis pupuk kalium terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung. Secara mandiri perlakuan konsentrasi PGPR dan dosis kalium tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata pada semua parameter perlakuan.

    PENGGUNAAN BIOCHAR DAN PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT CENGKEH VARIETAS ZANZIBAR

    Get PDF
    Penggunaan  tanah  sebagai media pertumbuhan bibit cengkeh dihadapkan pada kesuburan tanah yang rendah, sehingga dibutuhkan penambahan  pembenah tanah seperti biochar dan pupuk kandang untuk meningkatkan kualitas mediah pembibitan yang mendukung pertumbuhan bibit cengkeh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kombinasi biochar dan pupuk kandang pada media tumbuh bibit cengkeh. Penelitian ini telah dilaksanakan di  tempat pembibitan kampus 2 STIP Mujahidin Tolitoli pada bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2018, menggunakan rancangan acak kelompok faktor tunggal dengan 7 taraf perlakuan. Pengamatan dilakukan pada variabel tinggi tanaman, jumlah daun, panjang akar, diameter batang, berat segar, dan berat kering bibit cengkeh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan biochar, tanah, pupuk kandang sapi masing masing berbanding 1 (v/v) merupakan perlakuan terbaik terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, panjang akar berat segar dan berat kering turus bibit cengkeh pada umur 12 minggu setelah tanam.

    RESPONS TANAMAN PADI (Oryza Sativa L.) TERHADAP BERBAGAI MEDIA TANAM DAN SUMBER NUTRISI PADA SISTEM TANAM HIDROPONIK VERTIKULTUR BOKAS

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah  sistem hidroponik dapat memberikan produksi tanaman padi yang cukup memadai sehingga layak untuk dikembangkan di perkotaan. Percobaan mengunakan Rancangan Petak terbagi (Split Plot Design) disusun rancangan Rancangan Acak kelompok Lengkap (RAKL), dimana Petak Utama adalah Nutrisi Tanaman terdiri dari AB Mix (N1), Pupuk Organik Cair (POC) (N2), dan Pupuk Majemuk NPK (N3), sedangkan anak petak terdiri dari Arang Sekam (M1), Batu Batu (M2), dan Serbuk Gergaji (M3).. Pemberian nutrisi AB Mix menghasilkan yang terbaik pada tinggi tanaman, luas daun spesifik, umur panen, berat gabah per rumpun dan berat 1000 butur gabah. Sedangkan media pecahan batu bata menunjukkan hasil yang nyata terbaik terhadap tinggi tanaman, umur berbunga, luas daun spesifik, jumlah anakan per rumpun, jumlah anakan produktif, umur panen, jumlah bulir per rumpun, jumlah bulir bernas, berat gabah per rumpun, berat 1000 butir biji, dan berat gabah per ha. Interaksi antara nutrisi AB Mix dengan media serbuk gergaji (N1 x M3) yang terbaik pada parameter tinggi tanaman, umur berbunga, luas daun spesifik, dan jumlah anakan per rumpun, dan umur panen. interaksi antara nutrisi AB Mix dengan media pecahan batu bata (N1 x M2) yang terbaik pada parameter jumlah bulir bernas, berat gabah per rumpun, berat 1000 butir, dan berat gabah per ha. Nutrisi AB Mix, media pecahan batu bata, dan interaksi nutrisi AB Mix dengan media pecahan batu batu atau interaksi nutrisi AB Mix dengan media serbuk gergaji, memberikan hasil yang terbaik pada pertumbuhan dan hasil tanaman padi pada sistem budidaya hidroponik baik berperan sebagai faktor tunggal maupun sebagai kombinasi

    KARAKTERISASI PUPUK ORGANIK BERBAHAN DASAR KOTORAN HEWAN

    Get PDF
    ABSTRAKLimbah peternakan, seperti kotoran hewan, jika tidak dimanfaatkan dengan bijaksana dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan berupa pencemaran udara, air dan tanah, menjadi sumber penyakit, dapat memicu peningkatan gas metan dan juga gangguan pada estetika dan kenyamanan lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk memanfaatkan limbah peternakan menjadi produk yang berguna, di antaranya menjadikannya sebagai pupuk organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pupuk organik berbahan dasar kotoran hewan memiliki karakter sesuai dengan pupuk organik SNI (Standart Nasional Indonesia-2011). Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif. Data penelitian diperoleh melalui analisis laboratorium beberapa sampel pupuk organik berbahan dasar kotoran hewan dan membandingkan hasilnya dengan standart pupuk organik SNI-2011. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk organik  yang dihasilkan pada penelitian ini telah sesuai dengan SNI -2011, kecuali pada kadar air dan unsur hara makro (N, P, dan K). Kadar air masih harus diturunkan agar sesuai dengan SNI-2011. Selain itu, masih perlu upaya untuk meningkatkan kandungan unsur hara makro  pada pupuk organik berbahan dasar kotoran hewan agar sesuai dengan SNI-2011

    EFIKASI PUPUK ORGANIK CAIR (POC) BUAH PEPAYA (Carica papaya L.) TERHADAP PRODUKTIVITAS TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.)

    Get PDF
    Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan sayuran yang banyak dikonsumsi masyarakat karena merupakan sumber gizi, vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh serta memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan manusia, Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian POC buah pepaya (Carica papaya L.) terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman mentimun (Cucumis sativus L.). Penelitian dilaksanaan di Desa Kedungrejo, Kecamatan Rowokangkung, Kabupaten Lumajang. Waktu 3 bulan mulai Desember 2018 sampai  Februari 2019, dengan ketinggian tempat +60 meter di atas permukaan laut. Rancangan yang digunakan  rancangan Acak Kelompok Non Faktorial  dengan satu faktor diulang 3 kali, yaitu dosis POC pepaya , terdiri dari 10 taraf yaitu P0 : Kontrol, P1 : 10ml/l, P2 : 20 ml/l, P3 : 30 ml/l, P4 : 40 ml/l, P5 : 50ml/l, P6 : 60 ml/l, P7 : 70 ml/l, P8 : 80 ml/l, P9 : 90 ml/l. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan dosis POC pepaya berpengaruh nyata pada variabel pengamatan tinggi tanaman umur 14 hst dan panjang buah mentimun. Berpengaruh sangat nyata pada diameter buah, jumlah buah per tanaman, jumlah buah per plot, berat buah per tanaman, berat buah per plot. Tidak berpengaruh nyata pada, berat berangkasan basah, dan berat berangkasan kering tanaman mentimun

    133

    full texts

    135

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science)
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇