83238 research outputs found
Sort by
PERSEPSI GURU TENTANG PROFIL PELAJAR PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA PADA PENDIDIKAN PANCASILA DI SEKOLAH DASAR
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini yaitu untuk memperoleh deskripsi faktual mengenai persepsi guru tentang Profil Pelajar Pancasila, bagaimana strategi guru dalam mengimplementasikan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan Pancasila di Sekolah Dasar, dan apa saja yang menjadi faktor pendukung dan penghambat, terealisasinya Profil Pelajar Pancasila di Sekolah Dasar. Penelitian ini menggunakan metode fenomenologi dengan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini yaitu guru sekolah dasar di Kota Bandung, Jawa Barat. Dengan menggunakan instrument in dept interview dan observasi, data penelitian diolah menggunakan metode Miles & Hubberman. Hasil penelitian menunjukan bahwa guru-guru sekolah dasar memiliki persepsi yang sama tentang Profil Pelajar Pancasila dengan kebijakan pemerintah (Kepmendikbudristek) Persepsi guru yang ditinjau dari tiga aspek yaitu (1) aspek kognitif (pengetahuan); (2) aspek afektif (sikap); serta (3) aspek konatif (tindakan). Strategi yang dilaksanakan oleh guru untuk mengimplementasikan Profil Pelajar Pancasila yaitu dengan keterampilan guru memperhatikan tahapan dalam proses pembelajaran yang dimulai dari; (1) kegiatan pembelajaran pendahuluan; (2) penyampaian informasi; (3) partisipasi peserta didik; (4) tes; dan (5) kegiatan lanjutan. Model pembelajaran Problem Based Learning menjadi salah satu strategi yang digunakan oleh guru-guru dalam mengimplementasikan ke-enam sikap pada Profil Pelajar Pancasila dalam pendidikan Pancasila. Selain itu guru-guru juga terampil dalam menggunakan metode, sumber belajar, bahan ajar, serta media pembelajaran. Adapun faktor pendukung guru dalam implementasi Profil Pelajar Pancasila pada pendidikan Pancasila di sekolah dasar yaitu: keterampilan serta penguasaan guru dalam proses pembelajaran, kerja sama antara orang tua dan guru, kerja sama antara lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat, kurikulum, dan optimalisasi dalam kegiatan sekolah; faktor penghambat yaitu: siswa memiliki karakter dan kepribadian yang berbeda-beda, efek perceraian orang tua, serta perkembangan teknologi dalam pembelajaran.
Kata kunci: Persepsi Guru, Nilai Karakter, Profil Pelajar Pancasila,
ABSTRACT
The purpose of this research is to obtain a factual picture regarding teachers' perceptions of the Pancasila Student Profile, what teachers' strategies are in implementing the Pancasila Student Profile in Pancasila Education in Elementary Schools, and what are the supporting and inhibiting factors for the realization of the Pancasila Student Profile in Elementary Schools. This research uses a phenomenological method with a qualitative approach. The subjects in this research were elementary school teachers in Bandung City, West Java. Using in-depth interview and observation instruments, research data was processed using the Miles & Hubberman method. The results of the research show that elementary school teachers have the same perception regarding the Pancasila Student Profile with government policy (Kepmendikbudristek). Teacher perceptions are viewed from three aspects, namely (1) cognitive aspect (knowledge); (2) affective aspect (attitude); and (3) conative aspect (action). The strategy implemented by teachers to implement the Pancasila Student Profile is the teacher's skills in paying attention to the stages in the learning process starting from; (1) preliminary learning activities; (2) Delivery of information; (3) Student participation; (4) Test; and (5) Follow-up activities. The Problem-Based Learning learning model is one of the strategies used by teachers in implementing the sixth attitude in the Pancasila student profile in Pancasila education. Apart from that, teachers are also skilled in using methods, learning resources, open materials, and learning media. The supporting factors for teachers in implementing the Pancasila student profile in Pancasila education in elementary schools are teacher skills and mastery in the learning process, cooperation between parents and teachers, cooperation between the family, school and community, curriculum, and optimization in school activities. ; Inhibiting factors are: students have different characters and personalities, the effects of parents' divorce, and technological developments in learning.
Keywords: Teacher Perception, Character Values, Pancasila Student Profile
KEBERPIHAKAN MEDIA ONLINE DALAM KONFLIK KEPEMIMPINAN LOKAL: Analisis Wacana Kritis Roger Fowler
Kepemimpinan lokal seringkali menimbulkan gejolak dan konflik, terutama di antara kepala daerah dan wakilnya. Hal ini terekam dalam Instagram @indramayuterkini dan @indramayuinfo sebagai media daringlokal yang memberitakan konflik antara Bupati-Wakil Bupati Indramayu. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keberpihakan kedua media daring lokal tersebut melalui dimensi kosakata dan tata bahasa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan analisis wacana kritis model Roger Fowler untuk menganalisis keberpihakan media dari aspek kosakata dan tata bahasa. Data yang dianalisis sebanyak 3 teks berita dari unggahan Instagram @indramayuterkini dan 3 teks berita dari @indramayuinfo selama periode 14 Februari 2023–2 Maret 2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kosakata dan tata bahasa yang digunakan media daring lokal di Instagram @indramayuterkini cenderung menyudutkan dan membatasi pandangan publik terhadap pihak lain. Di sisi lain media @indramayuterkini berupaya membangun narasi positif untuk pihak Bupati Indramayu. Hal sebaliknya terjadi pada media @indramayuinfo yang cenderung menggunakan kosakata dan tata bahasa bernada positif terhadap Wakil Bupati Indramayu. Namun, pihak lain justru dinarasikan melalui narasi yang menyudutkan. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa media daring lokal @indramayuterkini menunjukkan keberpihakan pada Bupati Indramayu, sedangkan @indramayuinfo menunjukkan keberpihakan pada Wakil Bupati Indramayu.
Local leadership often causes turmoil and conflict, especially between regional heads and their deputies. This was recorded on Instagram @indramayuterkini and @indramayuinfo as local online media which reported on the conflict between the Regent and Deputy Regent of Indramayu. This research aims to describe the alignment of the two local online media through the dimensions of vocabulary and grammar. This research uses a descriptive qualitative method with a critical discourse analysis approach according to the Roger Fowler model to analyze media partiality from aspects of vocabulary and grammar. The data analyzed were 3 news texts from Instagram Uploads @indramayuterkini and 3 news texts from @indramayuinfo during the period 14 February 2023–2 March 2023. The results of the research showed that the vocabulary and grammar used by local online media on Instagram @indramayuterkini tended to be cornering and limiting public view of the other party. On the other hand, the @indramayuterkini media is trying to build a positive narrative for the Regent of Indramayu. The opposite happened to the media @indramayuinfo which tended to use positive vocabulary and grammar toward the Deputy Regent of Indramayu. However, the other party is actually narrated through a cornering narrative. From the result of this research, it can be concluded that the local online media @indramayuterkini shows siding with the Regent of Indramayu, while @indramayuinfo shows siding with the Deputy Regent of Indramayu
BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL BERDASARKAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANAK-ORANG TUA DALAM KELUARGA
Penelitian dilatarbelakangi oleh terjadinya perubahan hubungan antara anak dengan orang tua yang meliputi, perubahan hubungan, perubahan kedekatan, dan peningkatan konflik saat anak menginjak fase remaja yang berimplikasi terhadap komunikasi interpersonal antarkeduanya. Penelitian bertujuan untuk menganalisis komunikasi interpersonal antara anak remaja dan orang tua. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode deskriptif survey. Partisipan penelitian berjumlah 190 peserta didik kelas VIII SMP Negeri 7 Kota Bandung Tahun Pelajaran 2023/ 2024. Instrumen komunikasi interpersonal anak-orang tua dalam keluarga dikembangkan untuk mengukur komunikasi interpersonal anak dan orang tua pada peserta didik. Temuan penelitian menunjukan bahwa komunikasi interpersonal antara anak dan orang tua pada peserta didik mayoritas berada pada kategori komunikasi “efektif” dengan aspek empati dan kesetaraan merupakan aspek yang dominan memberikan kontribusi yang efektif serta aspek keterbukaan, sikap mendukung, dan perilaku positif cenderung tidak/ belum memberikan kontribusi yang efektif. Hal ini menunjukan bahwa masih diperlukan rancangan bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan komunikasi interpersonal anak dengan orang tua yang efektif. Bimbingan pribadi sosial dirancang berdasarjan Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling (POP BK) yang telah dilakukan uji konseptual oleh ahli dan praktisi. Penelitian dengan sampel yang lebih besar dan mengeksplorasi berbagai faktor yang mempengaruhi komunikasi interpersonal perlu dilakukan. The research was motivated by the changing relationship between children and parents during adolescence, which includes changes in the relationship, closeness, and increased conflict, all of which have implications for their interpersonal communication. The study aims to analyze the effectiveness of interpersonal communication between adolescent children and parents. The approach used was quantitative with a descriptive survey method. The research participants consist of 190 eighth-grade students at State Junior High School 7 in Bandung for the Academic Year 2023/2024. An instrument for assessing interpersonal communication between children and parents within the family was developed to measure the effectiveness of interpersonal communication among the students. The research findings indicate that the interpersonal communication between children and parents among the students mostly falls into the "effective" category, with the aspects of empathy and equality being the dominant contributing factors, while the aspects of openness, supportiveness, and positiveness tend to not yet contribute effectively. This shows that a personal social guidance design is still needed to improve effective interpersonal communication between children and parents. The personal social guidance is designed based on the Operational Guidelines for the Implementation of Guidance and Counseling (POP BK), which has undergone conceptual testing by experts and practitioners. Further research with a larger sample and exploration of various factors that influence interpersonal communication is needed
PENGARUH MODEL FLIPPED CLASSROOM DALAM PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI JATINANGOR
PENGARUH MODEL FLIPPED CLASSROM DALAM PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA
Syaeful Bahrudin
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Universitas Pendidikan Indonesia
Pembimbing I: Prof.Dr.Hj. Tite Juliantine, M.Pd.
Pembimbing II: Dr.Asep Sumpena, S.Pd, M.Pd.
ABSTRAK
Penggunaan media pembelajaran membantu penyampaian materi menjadi lebih efektif dan efisien, selain itu dengan menggunakan media pembelajaran juga dapat menarik minat siswa untuk belajar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh model flipped classroom dalam Pendidikan Jasmani terhadap Motivasi Siswa, penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif eksperimen dengan pretest postest one sample grup. Instrument dalam penelitian ini menggunakan angket motivasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas 12 SMA Negeri Jatinangor yang berjumlah 300 siswa. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah random sampling. Sampel yang digunakan adalah kelas 12 IPS 3 dengan jumlah 32 siswa. Hasil dalam penelitian mengungkapkan perubahan dalam motivasi siswa sepanjang perjalanan treatment. Berdasarkan pengolahan data dan analisis data yang dilakukan oleh penulis terhadap hasil tes terdapat peningkatan yang signifikan. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil tes dimana nilai rata-rata tes awal sebesar 48,59 sedangkan tes akhir sebesar 56,43. Kesimpulan dari Penelitian ini adalah Model Flipped Classroom memberikan Pengaruh yang signifikan terhadap Motivasi Belajar Siswa SMA Negeri Jatinangor.
Kata kunci : Model Flipped Classroom, Motivasi Belajar, Pendidikan Jasmani
THE INFLUENCE OF THE FLIPPED CLASSROM MODEL IN PHYSICAL EDUCATION ON STUDENTS' LEARNING MOTIVATION
Syaeful Bahrudin
Health and Recreation Physical Education Study Program, Indonesian Education University
Supervisor I: Prof. Dr. Hj. Tite Juliantine, M.Pd.
Supervisor II: Dr. Asep Sumpena, S.Pd, M.Pd.
ABSTRACT
The use of learning media helps deliver material more effectively and efficiently, besides that using learning media can also attract students' interest in learning. The aim of this research is to determine the effect of the flipped classroom model in Physical Education on student motivation. This research uses a descriptive quantitative experimental method with pretest posttest one sample group. The instrument in this research uses a motivation questionnaire. The population in this study was all class 12 of Jatinangor State High School, totaling 300 students. The sampling technique used in this research is random sampling. The sample used was class 12 IPS 3 with a total of 32 students. The results in the study revealed changes in student motivation throughout the treatment journey. Based on the data processing and data analysis carried out by the author on the test results, there was a significant increase. This can be proven by the test results where the average initial test score was 48.59 while the final test was 56.43. The conclusion of this research is that the Flipped Classroom Model has a significant influence on the Learning Motivation of Jatinangor State High School Students.
Keywords: Flipped Classroom Model, Learning Motivation, Physical Educatio
EFEKTIFITAS PEMBERIAN TERAPI RELAKSASI GENGGAM JARI TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PRA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI
Hipertensi masih menjadi tantangan besar di seluruh dunia baik di negara maju maupun berkembang dan menjadi penyumbang terbanyak penyebab kematian seseorang dalam lingkup penyakit tidak menular.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas pemberian terapi relaksasi genggam jari terhadap tekanan darah pada pra lansia penderita hipertensi di Desa Licin. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan desain Pre Experimental One Group Pre-post-test. Dilakukan dengan cara sebelum diberikan intervensi, variabel diobservasi terlebih dahulu setelah itu dilakukan pengukuran lagi sesudah diberikan intervensi menggunakan tensimeter. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, didapatkan 10 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi penelitian. Hasil penelitian berdasarkan nilai rata-rata tekanan darah sistolik setelah diberikan intervensi terjadi penurunan sebesar 10,00 mmHg dan tekanan darah diastolik mengalami penurunan sebesar 5,00 mmHg. Berdasarkan uji t-Test diperoleh nilai signifikan 0,000 pada tekanan darah sistole dan 0,008 pada tekanan darah diastole, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pemberian terapi relaksasi genggaman jari efektif menurunkan tekanan darah pada pra lansia penderita hipertensi di Desa Licin. Diharapkan responden terus melanjutkan praktik terapi relaksasi genggaman jari sesuai dengan panduan yang diberikan selama penelitian yaitu pada keadaan rileks sambil menarik napas dalam dilakukan dua kali sehari pagi dan sore selama lima hari berturut-turut.
Hypertension remains a major challenge worldwide, both in developed and developing countries, and is the leading contributor to non-communicable disease-related deaths. The aim of this study is to determine the effectiveness of finger grip relaxation therapy on blood pressure in pre-elderly individuals with hypertension in Licin Village. The research employs a quantitative method with a Pre-Experimental One Group Pre-post test design. It was conducted by first observing the variables before the intervention, and then measuring them again after the intervention using a sphygmomanometer. The sample was selected using purposive sampling, resulting in 10 respondents who met the study's inclusion and exclusion criteria. The results showed that the average systolic blood pressure decreased by 10.00 mmHg and diastolic blood pressure decreased by 5.00 mmHg after the intervention. Based on the t-Test, a significant value of 0.000 was obtained for systolic blood pressure and 0.008 for diastolic blood pressure, leading to the conclusion that finger grip relaxation therapy effectively lowers blood pressure in pre-elderly individuals with hypertension in Licin Village. It is hoped that respondents will continue to practice finger grip relaxation therapy in accordance with the guidelines provided during the research, namely in a relaxed state while taking deep breaths twice a day in the morning and evening for five consecutive days
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN STRATEGI UNTUK MEMOTIVASI GURU TKJ DALAM MENERAPKAN INOVASI PEMBELAJARAN
Penerapan inovasi pembelajaran dalam materi Sistem Operasi Jaringan pada jurusan TKJ menjadi kebutuhan mendesak karena pentingnya terhadap kemajuan teknologi. Meskipun inovasi pembelajaran banyak tersedia, namun banyak guru enggan meninggalkan metode konvensional menandakan penurunan motivasi menerapkan inovasi pembelajaran. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi kebutuhan dan strategi untuk memotivasi guru TKJ dalam menerapkan inovasi pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi, melibatkan tiga guru TKJ dari SMK berbeda di Pemalang. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi, menggunakan model interaktif Miles & Huberman dengan bantuan software NVivo 14. Hasil menunjukkan bahwa kebutuhan yang diperlukan, sesuai Standar Nasional Pendidikan (SNP) Indonesia, meliputi dukungan dari sesama guru, umpan balik siswa, pelatihan kompetensi, sarana prasarana, eksplorasi mandiri, dukungan teknologi, dan fleksibilitas kurikulum. Sementara strategi yang dirumuskan mencakup pengembangan kompetensi guru melalui pelatihan, peningkatan infrastruktur, kolaborasi, program mentoring, serta penghargaan kepada guru. Temuan ini diharapkan membantu pembuat kebijakan meningkatkan motivasi guru TKJ.
-----
The application of learning innovations in Network Operating System materials in the TKJ department is an urgent need because of its importance to technological advancements. Although learning innovations are widely available, many teachers are reluctant to abandon conventional methods, indicating a decrease in motivation to implement learning innovations. The purpose of this study is to identify the needs and strategies to motivate TKJ teachers in implementing learning innovations. This study uses a qualitative phenomenological approach, involving three TKJ teachers from different vocational schools in Pemalang. The data were collected through interviews, observations and documentation, using an interactive model of Miles & Huberman with the help of NVivo 14 software. The results show that the necessary needs, according to Indonesia's National Education Standards (SNP), include support from fellow teachers, student feedback, competency training, infrastructure, independent exploration, technology support, and curriculum flexibility. Meanwhile, the strategy formulated includes developing teacher competencies through training, infrastructure improvement, collaboration, mentoring programs, and awards to teachers. These findings are expected to help policymakers increase the motivation of TKJ teachers
MODEL PENINGKATAN KINERJA INDIVIDU BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI MELALUI SHADOW INFORMATION TECHNOLOGY PADA PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM DI INDONESIA
ABSTRAK
Nurfitriansyah, NIM 1907276. Model Peningkatan Kinerja Individu Bidang Teknologi Informasi melalui Shadow Information Technology pada Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum Di Indonesia
Promotor: Prof. Dr. Munir, MIT, Ko-Promotor : Prof. Dr. H. Disman, M.S., Anggota Promotor: Dr. Puspo Dewi Dirgantari, S.Pd., M.T., M.M.
Kinerja Individu (KI) pada Perguruan Tinggi Badan Hukum (PTN BH) belum menunjukkan kontribusi yang optimal terhadap kinerja PTN BH dalam mencapai tujuannya sebagai Perguruan tinggi World Class Univeristy (WCU). Penelitian ini mengembangkan model peningkatan kinerja individu melalui penggunaan Shadow Information Technology (SIT) melalui tiga karakteristik yaitu task identiy dan autonomy serta Individual IT Experience. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan model peningkatan kinerja individu melalui penggunaan SIT. Sekaligus menguji pengaruh individual IT experience, task identity dan autonomy serta penggunaan SIT terhadap kinerja individu. Metode penelitian ini bersifat kuantitatif dan responden penelitian ini adalah pegawai PTN BH yang bekerja dibidang teknologi informasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan non probability sampling dengan metode convenience sampling. sejumlah 293 sampel, responden merupakan pegawai PTN BH bidang TI. Metode penelitian yang digunakan adalah survey deskriptif dan verifikatif. Tekhnik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model persamaan struktural (SEM) dengan Partial Least Square (PLS). Temuan penelitian menunjukkan bahwa pada tingkat signifikansi 95%, individual IT experience memberikan pengaruh secara positif terhadap task identiy , penggunaan SIT dan autonomy, demikian juga task identity dan autonomy memberikan pengaruh positif terhadap penggunaan SIT, dan penggunaan SIT memberikan pengaruh positif terhadap Kinerja individu. Penelitian ini juga menemukan bahwa penggunaan SIT dapat memediasi task identity, autonomy, Individual IT Experience dan Kinerja Individu. Task Identity dan autonomy dapat memediasi Individual IT Experience dan Kinerja Individu. Hasil penelitian Penelitian ini menghasilkan novelty yaitu model peningkatan kinerja pegawai bidang TI melalui penggunaan SIT dan memberikan kerangka konseptual yang diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai individual IT experience, task identity dan autonomy pada penggunaan SIT yang berdampak pada peningkatan kinerja individu.
Kata Kunci : Individual IT Experience, Task Identity, Autonomy, Shadow IT, Kinerja Individual, PTN BH
IMPLEMENTASI MODEL PELATIHAN SEPAKBOLA UNTUK MENINGKATKAN LIFE SKILLS DAN PERFORMA ATLET SEPAKBOLA WANITA DI PROVINSI JAMBI
ABSTRAK
IMPLEMENTASI MODEL PELATIHAN SEPAKBOLA UNTUK MENINGKATKAN
LIFE SKILLSDAN PERFORMA ATLET SEPAKBOLA WANITA DI PROVINSI JAMBI
Hendri Munar1, Amung Ma’mun2, Komarudin3, Sucipto4
Program Studi Pendidikan Olahraga, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
Sepakbola wanita memberikan sebuah kesan baru di Indonesia, dan memberikan pandangan baru terkait isu gender dalam olahraga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model latihan Filanesia, Small sided games dan Tradisional terhadap peningkatan Life skills dan performa. Penelitian ini menggunakan desain pretest-posttest control group design dengan jumlah sampel 30 orang atlet sepakbola wanita di universitas Jambi yang dibagi menjadi 3 kelompok. Instrumen yang digunakan yaitu Life skill scale for Sport (LSSS) dan The Game Performance Assessment Instrument (GPAI). Dalam pelaksanaan penelitian ini, sampel diberikan latihan sepakbola sebanyak 3 kali per minggu, selama 120 menit dan pelatihan dilakukan selama 8 minggu dengan total 16 kali pertemuan. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh dari ketiga model latihan terhadap variabel life skills dengan nilai (F = 3,741 > 2,96) dan performa dengan nilai (F = 3,538 > 2,96). Adapun hasil perbedaan tiga model latihan terhadap life skill menunjukkan bahwa: 1) Tidak terdapat perbedaan antara model latihan filanesia dengan model latihan small sided games t hitung = 0,69 1,734. 3) Terdapat perbedaan antara model latihan small sided games dengan tradisional t hitung = 2,64 > 1,734. Kemudian pada perbedaan tiga model latihan terhadap variabel performa menunjukkan bahwa: 1) Tidak terdapat perbedaan antara model latihan filanesia dengan model latihan small sided games t hitung = 0,078 1,734. 3) Terdapat perbedaan antara model latihan small sided games dengan tradisional t hitung = 2,58 > 1,734. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa model latihan small sided games berpengaruh lebih baik terhadap life skills dan performa apabila dibandingkan dengan model latihan filanesia dan tradisional. Sedangkan model filanesia berpengaruh lebih baik terhadap life skills dan performa apabila dibandingkan dengan model latihan tradisional.
Kata kunci: sepakbola wanita, model latihan, filanesia, small sided games, Life skills, perform
PENGARUH FATHERLESS TERHADAP ACADEMIC RESILIENCE ANAK SEKOLAH DASAR: Penelitian Kuantitatif Korelasional pada Anak Kelas Tinggi Sekolah Dasar
Ayah memiliki peran yang cukup banyak dalam perkembangan anak sehingga, kehadiran ayah bagi anak sangat dibutuhkan. Masih terdapat ayah yang tidak melakukan perannya tersebut hingga menimbulkan kondisi fatherless. Fatherless adalah kondisi seseorang tidak mendapatkan kehadiran sosok ayah secara fisik atau psikologis. Fatherless dapat memberikan dampak yang buruk bagi anak. Salah satunya berdampak pada pendidikan anak. Dalam pendidikan seorang anak erat kaitannya dengan academic resilience atau kemampuan anak untuk tetap bertahan dan bangkit dalam menjalani bidang akademisnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fatherless terhadap academic resilience anak sekolah dasar. Pendekatan penelitian yang dilakukan yaitu pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional melalui penyebaran kuesioner dan wawancara. Kuesioner dibagikan kepada anak kelas tinggi yakni kelas IV, V dan VI karena memiliki karakteristik yang cocok dengan penelitian. Wawancara dilakukan kepada guru kelas guna mendapatkan informasi lebih lanjut dari kondisi anak-anak di kelas. Hasil dari penelitian ini yaitu terdapat pengaruh fatherless terhadap academic resilience pada anak sekolah dasar dengan besar pengaruh yakni sebesar 14.4%. Dukungan positif penting untuk diberikan kepada anak khususnya anak yang mengalami fatherless untuk meningkatkan academic resilience mereka. Orang tua, sekolah dan guru perlu bekerja sama untuk memberikan dukungan positif yang maksimal terhadap anak guna membentuk academic resilience yang baik pada anak.
-------------
Fathers have quite a role in a child's development, so the presence of a father for children is very necessary. There are still fathers who do not carry out their role, causing fatherlessness. Fatherlessness is a condition where a person does not have the presence of a father figure physically or psychologically. Fatherlessness can have a bad impact on children. One of them has an impact on children's education. In a child's education, it is closely related to academic resilience or the child's ability to survive and rise in his academic field. This research aims to determine the effect of fatherlessness on the academic resilience of elementary school children. The research approach taken is a quantitative approach with correlational methods through distributing questionnaires and interviews. Questionnaires were distributed to high class children, namely classes IV, V and VI because they had characteristics that matched the research. Interviews were conducted with class teachers to obtain further information about the condition of the children in the class. The results of this research are that there is an influence of fatherlessness on academic resilience in elementary school children with a large influence of 14.4%. Positive support is important to give to children, especially children who experience fatherlessness, to increase their academic resilience. Parents, schools and teachers need to work together to provide maximum positive support for children in order to form good academic resilience in children
KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK DAN NILAI GIZI NUGGET SURIMI IKAN RUCAH
ABSTRAK
Salah satu upaya peningkatan konsumsi ikan yaitu dengan diversifikasi produk perikanan. Inovasi produk dapat diolah menjadi makanan populer seperti nugget. Ikan rucah adalah limbah ikan hasil tangkapan nelayan yang tidak layak untuk dijual di pasaran sehingga cenderung dibagi-bagikan kepada warga masyarakat dekat tempat pendaratan ikan, atau dijual dengan harga sangat murah. Penganekaragaman atau diversifikasi olahan hasil perikanan merupakan salah satu usaha dalam meningkatkan konsumsi ikan di masyarakat. Nugget ikan merupakan salah satu jenis dari sekian banyak produk olahan perikanan. Surimi merupakan istilah dalam bahasa Jepang untuk daging lumat dan jaringan yang akan dicuci.karakteristik kimia pada nugget ikan tuna semua parameter kimia (kadar protein 15.96–17.60%, kadar lemak 3,65–8,35%, kadar abu 1,60–1,90% dan kadar karbohidrat 8,07–14,83%) memenuhi Standar Nasional Indonesia kecuali kadar air (61,60–66,07%). Lalu pada ikan ikan rucah jenis ikan juwi dengan formulasi ikan dan tepung terbaik memiliki kadar air 58.99%, kadar abu 1,5%, kadar lemak 1,11% kadar protein 8,55% dan karbohidrat sebesar 29, 85
Kata kunci: Diversifikasi, Nugget, Organoleptik , Proksimat, Surimi
ABSTRACT
One effort to increase fish consumption is by diversifying fishery products. Product innovation can be processed into popular foods such as nuggets. Trash fish is waste fish caught by fishermen that is not suitable for sale on the market, so it tends to be distributed to residents near the fish landing site, or sold at very cheap prices. Diversification or diversification of processed fishery products is one effort to increase fish consumption in society. Fish nuggets are one type of many processed fishery products. Surimi is a Japanese term for crushed meat and tissue to be washed. Chemical characteristics of tuna fish nuggets are all chemical parameters (protein content 15.96–17.60%, fat content 3.65–8.35%, ash content 1.60–1 .90% and carbohydrate content of 8.07–14.83%) meets Indonesian National Standards except for water content (61.60–66.07%). Then in the trash fish, juwi fish with the best fish and flour formulation has a water content of 58.99%, ash content of 1.5%, fat content of 1.11%, protein content of 8.55% and carbohydrates of 29.85%.
Keyword:
Diversification, Nugget, Organoleptic, Proximate, Surim