UMK Electronic Journal (Universitas Muhammadiyah Kupang)
Not a member yet
824 research outputs found
Sort by
ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR
Kesulitan belajar mencakup adanya hambatan atau rintangan dalam mencapai tujuan pembelajaran, yang dapat tercermin dalam perbedaan antara harapan dan kinerja akademik siswa. Kesulitan belajar ini tidak hanya mempengaruhi aspek pembelajaran, tetapi juga berdampak pada pencapaian akademik secara keseluruhan di lingkungan kelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan belajar yang dialami siswa pada mata pelajaran matematika di Sekolah Dasar. Metode penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah metode SLR (Systematic Literature Review). Pengumpulan data dilakukan dengan mendokumentasi dan mereview semua artikel terkait kesulitan belajar matematika di SD dalam kurun waktu 2018–2023. Artikel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 10 artikel jurnal nasional terakreditasi yang diperoleh dari Google Schoolar menggunakan aplikasi Publish or Perish (PoP). Berdasarkan penelitian ini didapatkan bahwa terdapat kesulitan siswa dalam belajar matematika yang dapat dibedakan ke dalam tiga kelompok kesuliatan yaitu Learning Obstacle, Epistemological obstacle dan Didactical obstacle
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Pada Mata Pelajaran IPAS Bab VI Topik B Tentang Kekayaan Budaya Indonesia Di Kelas IV UPTD SD Inpres Oesapa Kecil I Kupang Tahun Ajaran 2023/2024
Penelitian ini bertujuan untuk Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning PBL (PBL) Siswa Kelas IV UPTD SD Inpres Oesapa Kecil I Kupang.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Teknik analisis data. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hasil belajar siswa kelas IV UPTD SD Inpres Oesapa Kecil I Kupang setelah menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) hasil tes siswa pada siklus I memiliki perolehan nilai ketuntasan 6,23%. Maka peneliti dapat melanjutkan penelitian ini pada siklus II dengan model pembelajaran Problem Based Learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dari hasil observasi siklus II yang sudah dilaksanakan pada tanggal 20 Mei 2024 – 28 Mei 2024 di kelas IV UPTD SD Inpres Oesapa Kecil I Kupang memperoleh nilai rata-rata 100% dengan kriteria sangat baik sehingga penelitian ini dengan menggunakan model Problem Based Learning dapat meningkatkan pada siklus II dan penelitian ini berakhir pada siklus II. Maka peneliti ini dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian yang dilaksanakan di UPTD SD Inpres Oesapa Kecil I Kupang dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa yang dilihat dari tingkat ketuntasan hasil tes siswa pada siklus I memiliki perolehan nilai 6,23% dan pada siklus II memperoleh nilai 100%. Dengan kriteria ketuntasan yang sangat baik.Hal ini membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran
PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KEARIFAN LOKAL (HAMIS BATAR) UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS SISWA (STUDI LITERATUR)
The urgency of this study is that the learning model is in accordance with the 2013 curriculum consisting of several learning models namely guided inquiry,problem based learning, etc. Each learning model provides a learning effect and a driving effect. The learning effect is related to learning outcomes while the driving effect is related to the character values ​​that emerge after the learning process. Local cultural wisdom is very appropriate for building student character values ​​which are an accompanying effect in a learning process at school. Therefore, this study aims to examine scientific articles that discuss learning based on local wisdom so as to answer the intended learning and herding effects. Another expected result of developing this learning model is that it can improve scientific literacy skills
ANALISIS IMPLEMENTASI PROFIL PELAJAR PANCASILA MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini bertujuan untuk untuk mendeskripsikan implementasi profil pelajar pancasila melalui pembelajaran pendidikan agama islam dan budi pekerti di sekolah dasar. Jenis Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologi. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1/IV Kota Jambi pada semester genap Tahun ajaran 2022/2023. Data penelitian diperoleh melalui observasi (sebagai data utama), wawancara dan dokumentasi (sebagai data penunjang). Subjek penelitian pada penelitian ini adalah kepala sekolah, guru pendidikan agama islam dan budi pekerti, dan peserta didik. Uji validitas data menggunakan triangulasi teknik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi profil pelajar pancasila melalui pembelajaran pendidikan agama islam dan budi pekerti khususnya pada dimensi beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia telah diimplementasikan dengan baik dalam proses pembelajaran yang dimana pada tahap perencanaan guru melakukan asesmen diagnostik non-kognitif dan menyiapkan perangkat pembelajaran sesuai dengan pemetaanhasil asesmen tersebut, pada tahap pelaksanaan pembelajaran melakukan penerapan budaya positif dikelas dengan cara membuat kesepakatan kelas, dan pada tahap evaluasi pembelajaran guru pendidikan agama islam dan budi pekerti menggunakan evaluasi formatif dan sumatif
ANALISIS PENGETAHUAN KATA BAKU SISWA KELAS VI SDN RANCALUTUNG PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
Sebagai warga negara Indoensia sangatlah penting mempunyai pengetahuan tentang bahasa baku Indonesia. Menggunakan kata baku memiliki fungsi pemersatu, pemberi kekhasan, pembawa kewibawaan, dan kerangka acuan menurut (Fitri, 2017). Untuk itu pengetahuan tentang kata baku diberikan semenjak pendidikan dasar agar mengetahui dan terbiasa dalam menggunakan kata baku. Penelitian ini bertujuan mecari tahu bagaimana pengetahuan kata baku siswa kelas VI SDN Rancalutung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan cara analisis dokumen berupa hasil uji rumpang, yang mana siswa diberikan sebuah cerita rumpang yang mesti di isi dengan opsi kata baku yang telah disiapkan, jumlah pertanyaan kata rumpang berjumlah 10, Hasil dari tes tesebut mendapatkan kesimpulan siswa kelas VI di SDN Rancalutung memiliki pengetahuan tentang kata baku cukup baik dari 10 pertanyaan yang isian rumpang yang disajikan 7 pertanyaan diantaranya di isi dengan dominasi jawaban benar. Adapun masih ada kesalahan dalam jawaban siswa merupakan faktor pembiasaan siswa dalam berkomunikasi sehari-hari mengunakan bahasa Jawa
MODUL PEMBELAJARAN IPAS KELAS IV BERBASIS KEARIFAN LOKAL PADA KURIKULUM MERDEKA
Lingkungan fisik (alam) maupun lingkungan sosial budaya yang dimiliki oleh masyarakat Bojonegoro dapat digali dan dikembangkan menjadi pendukung dalam pembelajaran di sekolah, agar siswa mampu menghargai dan melestarikan kearifan lokal di daerah sekitarnya. Apa lagi beberapa penelitian menyebutkan bahwa pengetahuan dan ketertarikan siswa terkait budaya rendah. Alat pendukung pembelajaran, seperti buku ajar, modul, dan LKS dalam materi lingkungan fisik, sosial, dan budaya didominasi oleh kekayaan fisik maupun budaya di lingkungan Nasional, bukan daerah lingkungan sekitar tempat tinggalnya. Penelitian dan Pengembangan ini menggunakan model ADDIE dengan 5 tahapan dan pengumpulan data dilakukan dengan 4 hal, yakni observasi, wawancara, angket, dan tes. Adapun kemampuan literasi budaya diukur melalui indikator. Komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, akomodatif, dan inklusif . Setelah melakukan pengembangan modul dengan menganalisis hasil validasi dari beberapa ahli media yakni ahli materi, media, dan bahasa, modul dinyatakan layak setelah melakukan beberapa kali revisi, kemudian modul ini diimplementasikan ke sekolah dan didapatkan hasil perbedaan Literasi sosial budaya siswa yang menggunakan modul IPAS ini dengan modul dari sekolah sebesar 75% dan 93%. Hasil penelitian dan pengembangan ini menunjukkan bahwa modul yang dibuat dan disesuaikan dengan siswa, materi, dan kebutuhan lebih mampu mencapai tujuan pembelajaran
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI 2 DIMENSI PADA PEMBELAJARAN IPAS TOPIK ADA APA SAJA DI BUMI KITA KELAS V DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran animasi 2 dimensi pada pembelajaran IPAS topik ada apa saja di bumi kita kelas V di sekolah dasar serta untuk mengetahui tingkat kelayakan secara prosedural maupun operasional media pembelajaran animasi 2 dimensi pembelajaran IPAS topik ada apa saja di bumi kita kelas V di sekolah dasar. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini ialah model pengembangan DDDE (Decide, Design, Develope, Evaluate). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat validitas akhir yang didapat dari validator ahli materi diperoleh skor rata-rata 4,7 dengan kategori sangat valid, validator ahli bahasa diperoleh skor rata-rata 4,9 dengan kategori sangat valid, dan validator ahli media diperoleh skor rata-rata 4,85 dengan kategori sangat valid. Berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh guru dan peserta didik melalui angket respon guru dan angket respon peserta didik yang diberikan oleh peneliti, perolehan skor rata-rata angket respon guru sebesar 4,8 dengan kategori sangat praktis, selanjutnya uji coba kelompok kecil memperoleh skor rata-rata 4,85 dengan kategori sangat praktis, dan uji coba kelompok besar memperoleh skor rata-rata 4,86 dengan kategori sangat praktis. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Pengembangan Media Pembelajaran Animasi 2 Dimensi Pada Pembelajaran IPAS Topik Ada Apa Aaja di Bumi Kita Kelas V di Sekolah Dasar secara keseluruhan dapat dipergunakan dan dimanfaatkan dalam proses pembelajaran di sekolah
PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF ASSEMBLR EDU BERBASIS AUGMENTED REALITY DALAM MENINGKATKAN LITERASI SAINS SISWA KELAS 6
Dewasa ini, teknologi digital mengalami perkembangan yang pesat. Bukan tidak mungkin perkembangan teknologi juga masuk dalam ranah dunia pendidikan. Hal ini membuat seorang pendidik dituntut untuk bisa mengupgrade diri mengikuti perkembangan teknologi agar siswa mampu menyerap materi dengan baik melalui media pembelajaran interaktif yang memanfaatkan perkembangan teknologi. Salah satu perkembangan teknologi yang dapat membantu pendidik dalam menggapai tujuan pembelajaran yaitu adanya aplikasi assemblr edu berbasis augmented reality yang dapat menampilkan materi secara 3 Dimensi untuk menunjang pengembangan sikap ilmiah sehingga dapat meningkatkan literasi sains siswa. Penelitian ini bertujuan, antara lain 1) Untuk mendeskripsikan proses pengembangan media augmented reality dalam pebelajaran IPA di kelas 6, 2) Untuk mendeskripsikan hasil pengembangan media augmented reality terhadap peningkatan literasi sains siswa di kelas 6. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode R&D (Research and Development) atau penelitian dan pengembangan dengan model pengembangan ADDIE dengan 5 tahap pengembangan yaitu analisis, desain, development, implementasi dan evaluasi. Teknik analisis data menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Penggunaan media interaktif assemblr edu berbasis augmented reality layak dan valid digunakan sebagai media pembelajaran, 2) Media interaktif assemblr edu berbasis augmented reality menghasilkan hasil yang baik dan berpengaruh signifikan terhadap peningkatan literasi sains siswa
STRATEGI GURU DALAM PENANAMAN SIKAP NASIONALISME PADA SISWA KELAS IV DI SDN WONOSEKAR
This study aims to determine the teacher's strategy in instilling an attitude of nationalism in class IV SDN Wonosekar. This study uses qualitative research using case study research methods. Data collection is done by observation, interviews, and documentation. The subjects of this study were teachers and fourth grade students, totaling 25 students. Data analysis used is data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results showed that the strengthening of nationalism in grade IV students at SDN Wonosekar through habituation and example supported by school culture. The attitude of nationalism in grade IV students during learning includes love for the motherland, respect for the services of heroes, willingness to sacrifice, and tolerance and tolerance. The teacher's strategy at SDN Wonosekar in instilling an attitude of nationalism in students includes habituation, exemplary activities, and programmed activities that are supported by school cultur
ANALISIS PROGRAM PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5) MELALUI OUTDOOR LEARNING DI SEKOLAH DASAR NEGERI KERET KREMBUNG
This study aims to analyze and describe the development of strengthening the Pancasila profile through outdoor learning activities to shape the behavior or character of students at SDN Keret Krembung. Data collection techniques are interviews, observations, documentation and literature studies. The data analysis technique uses Miles and Huberman which consists of four components, namely data collection, data reduction, data presentation and drawing conclusions. The location in this research was conducted at the Keret Krembung State Elementary School. The results of this study found that optimizing the implementation of outdoor learning activities teaches students about the importance of the concept of caring for the environment and practicing it in real life at school. The Pancasila student profile strengthening program has been implemented and received good feedback from students. Because they are taught ways to appreciate local culture, tolerance, be independent and also have high creativity. In its application, there are several things that can become obstacles in this program, such as some students who have a less fast understanding