OJS Depertemen Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin
Not a member yet
    79 research outputs found

    Evaluasi Tingkat Pelayanan Bendung Tomatoppe pada Daerah Irigasi Bajo Kabupaten Luwu

    Get PDF
    Evaluasi merupakan kesatuan sistem manajemen baik itu perencanaan, pelaksanaan, maupun monitoring. Bendung merupakan salah satu dari sekian banyak aset negara yang seringkali dilakukan evaluasi guna mengetahui kondisi asset tersebut. Evaluasi tingkat pelayanan Bendung Tomatoppe dilakukan untuk mengetahui tingkat pelayanan Daerah Irigasi Bajo dengan membandingkan tingkat pelayanan rencana atau desain awal pada tahun 2009/2010 dan tingkat pelayanan pada tahun 2016 dan 2018. Di Sulawesi Selatan tepatnya Kecamatan Bajo Kabupaten Luwu sebagian besar mayoritas penduduknya merupakan petani, untuk menjamin ketersediaan air di daerah mereka pada tahun 2010 Pemerintah Pusat telah melakukan membangun Bendung Tomatoppe yang berpotensi mengaliri lahan persawahan sebesar 5.829 Ha yang tersebar di beberapa Kecamatan. Prosedur evaluasi dilakukan dengan pengamatan dan pengambilan debit pada saluran primer, sekunder dan tersier terpilih guna mengetahui perbedaan debit rencana dan debit evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan pelayanan Bendung Tomatoppe pada tingkat luas tanam dengan jumlah maksimum sebesar 5.691 Ha. Hal ini berbeda dengan rencana awal pembangunan pada tahun 2009 sebesar 5.829 ha. Perubahan nilai debit penelitian dengan dengan debit rencana dapat di sebabkan oleh beberapa faktor yaitu adanya proses sedimentasi, kehilangan air irigasi yang di sebabkan oleh penguapan (evaporasi), serta adanya perubahan desain awal terhadap saluran dan luas area layanan

    Pengaruh Suhu dan Konsentrasi Larutan Gula Terhadap Proses Dehidrasi Osmosis Bengkuang (Pachyrhizus erosus)

    Get PDF
    Bengkuang merupakan salah satu tanaman umbi-umbian yang memiliki kandungan kadar air yang tinggi. Diketahui bengkuang memiliki kadar air 86-90% yang menyebabkan bengkuang mudah rusak dan ditumbuhi jamur sehingga masa simpannya singkat padahal memiliki potensi industri yang cukup besar. Dehidrasi osmosis merupakan teknik pengurangan kadar air yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan cara perendaman bahan pada larutan berkonsentrasi tinggi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2018 sampai bulan Oktober 2018 di Laboratorium Pengolahan Pangan dan Analisis Kimia Universitas Hasanuddin. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh suhu dan konsentrasi larutan gula terhadap kadar air akhir, penurunan bobot (WR), jumlah padatan yang masuk (SG), jumlah air yang keluar dari bahan (WL) pada bengkuan selama proses dehidrasi osmosis dan mengetahui suhu dan konsentrasi yang optimal dalam proses dehidrasi bengkuang. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan rancangan acak lengkap yang disusun secara factorial dengan 2 faktor dan masing-masing faktor terdiri atas 3 level yaitu kadar gula 50 Brix, 60 Brix, 70 Brix dan suhu perendaman 30C, 40C, 50C dengan 3 kali ulangan. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa perlakuan suhu 50 dan konsentrasi larutan 70 Brix menghasilkan kadar air yang paling rendah yakni 33,8% basis basah dan mempunyai peningkatan nilai Solid Gain paling tinggi dengan nilai 1,0234 g namun suhu perendaman dan konsentrasi larutan tidak memberikan pengaruh pada peningkatan Weight Reduction dan Water Loss

    Uji Kinerja Mesin Pemipil Jagung Berekelobot Produksi BBPP Batangkaluku

    Get PDF
    Jagung tergolong tanaman serealia yang memiliki nilai jual tinggi, bernilai strategis, dan memiliki peluang untuk pengembangan karena jagung merupakan sumber utama protein dan karbohidrat setelah beras. Salah satu proses penanganan pasca panen jagung yang sangat penting terhadap hasil panen adalah proses pemipilan, di mana dalam proses pemipilan biji jagung dapat berpengaruh terhadap jumlah biji jagung rusak, kotoran, dan berperan dalam mempercepat proses pengeringan. Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku telah mengembangkan mesin pemipil jagung dengan tenaga penggerak motor bakar yang dapat digunakan untuk memipil jagung tanpa memisahkan kelobotnya terlebih dahulu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas kerja mesin pemipil jagung berkelobot. Proses penelitian meliputi pengukuran dan perhitungan kapasitas pemipilan, tingkat kebersihan, persentase biji jagung rusak, serta konsumsi bahan bakar pada tiga kecepatan putaran poros pemipil yaitu 500 rpm, 600 rpm, dan 700 rpm dengan bahan masing-masing 10 kg jagung berkelobot. Hasil penelitian menunjukkan kapasitas pemipilan dipengaruhi oleh kecepatan putaran poros pemipil, dimana semakin tinggi kecepatan putaran poros pemipil maka kapasitas pemipilannya semakin besar. Kapasitas pemipilan tertinggi ditunjukkan oleh kecepatan putaran poros pemipil 700 rpm yaitu sebesar 132,21 kg/jam

    Kebutuhan Air Tanaman Padi (Oryza sativa) Sawah Tadah Hujan berdasarkan Jadwal Tanam Hasil Musyawarah Tani dan Katam di Kecamatan Maniangpajo Kabupaten Wajo

    Get PDF
    Penentuan jadwal tanam dapat dilakukan dengan musyawarah tani atau dengan rekomendasi Kalender Tanam (Katam) dari Kementerian Pertanian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan kebutuhan air tanaman dan pemenuhan air tanaman dengan jadwal tanam yang ditentukan pada musyawarah tani dan katam dan menentukan jadwal tanam yang paling sesuai. Jadwal tanam yang paling sesuai dapat dinilai dari pemenuhan air pada fase-fase pertumbuhan tanaman dan dampak yang ditimbulkan. Kebutuhan air tanaman diperoleh dengan mengolah data iklim, tanah, dan tanaman menggunakan software Cropwat. Hasil penelitian menunjukkan jadwal tanam yang sesuai untuk Desa Abbanuangnge dan Minangatellue pada musim tanam rendengan 2018 adalah 10-30 April yang merupakan rekomendasi musyawarah tani dan katam dan tanggal tanam yang lebih sesuai untuk Desa Abbanuangnge dan Minangatellue pada musim tanam gadu 2018/2019 adalah 15 Oktober yang merupakan hasil musyawarah tani

    PENGARUH PENAMBAHAN ASAM ASKORBAT TERHADAP SIFAT FUNGSIONAL PATI UBI JALAR UNGU (Ipomea batatas L.): (The Effect of Ascorbic Acid Addition on Functional Characteristic of Purple Sweet Potato (Ipomea batatas L.) Starch)

    Get PDF
    Purple sweet potato starch is known for its anthocyanin content and has a high carbohydrate content, especially starch. Starch extraction in purple sweet potato can cause browning due to the presence of PPO enzymes which results in decreased anthocyanin content in the resulting starch. Ascorbic acid can be used as an anti-browning agent. The analysis results obtained are the drying of purple sweet potato starch can be done for 4 hours because at that time the water content has been constant for a long time of further drying. The anthocyanin content of purple sweet potato starch decreases with increasing concentration of the addition of ascorbic acid, but the addition of ascorbic acid causes an increase in antioxidants of purple sweet potato starch because ascorbic acid is one type of antioxidantPati ubi jalar ungu dikenal dengan kandungan antosianin serta memiliki kandungan karbohidrat terutama pati yang tinggi. Ekstraksi pati pada ubi jalar ungu dapat menyebabkan terjadinya browningkarena adanya enzim PPO yang mengakibatkan menurunnya kandungan antosianin dalam pati yang dihasilkan. Asam askorbat dapat digunakan sebagai salah satu agen anti browning. Hasil analisa yang diperoleh yaitu pengeringan pati ubi jalar ungu dapat dilakukan selama 4 jam karena pada lama waktu tersebut kadar air telah konstan untuk lama pengeringan selanjutnya. Kandungan antosianin pati ubi jalar ungu menurun dengan bertambahnya konsentrasi penambahan asam askorbat, namun penambahan asam askorbat menyebabkan peningkatan antioksidan pati ubi jalar ungu karena asam askorbat merupakan salah satu jenis antioksida

    Penilaian Kinerja Sistem Irigasi Utama Daerah Irigasi Bantimurung Kabupaten Maros

    Get PDF
    Bangunan irigasi mengalami penurunan fungsi akibat bertambahnya umur bangunan atau pengaruh ulah manusia. Sesuai dengan amanat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) No. 12/PRT/M/2015 bahwa evaluasi kinerja sistem irigasi dimaksudkan untuk mengetahui kondisi kinerja sistem irigasi, agar kebutuhan air tanaman dapat tercapai dengan optimal. Sistem irigasi dipengaruhi oleh beberapa aspek, yaitu: prasarana fisik, produktifitas tanam, sarana penunjang, organisasi personalia, dokumentasi, dan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A). Tujuan dari penelitian ini untuk melakukan penilaian tentang kinerja sistem irigasi Utama Bantimurung Kabupaten Maros yang berguna untuk menyusun program tindak lanjut seperti perbaikan, rehabilitasi, dan pemeliharan jaringan irigasi. Metode penelitian dilakukan dengan cara obeservasi langsung ke lapangan dengan melakukan penelusuran jaringan irigasi DI Bantimurung, wawancara dan analisis data sekunder. Penelusuran jaringan irigasi ini dilakukan untuk mendapatkan data kondisi prasarana fisik. Metode wawancara dan analisis data sekunder digunakan untuk mendapatkan data produktivitas tanam, sarana penunjang, organisasi personalia, dokumentasi dan P3A. Hasil yang diperoleh menunjukkan kinerja sistem irigasi utama daerah irigasi Bantimurung ialah Kurang dan Perlu Perhatian (55,41%). Perhitungan penilaian kinerja sistem irigasi Bantimurung meliputi 6 aspek indikator yaitu kondisi prasarana fisik, produktivitas tanam, sarana penunjang, organisasi personalia, dokumentasi dan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)

    Prediksi Laju Erosi dengan Menggunakan Metode RUSLE dan Penginderaan Jauh pada Sub DAS Bangkala

    Get PDF
    Sungai merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan manusia yaitu sebagai penampung air hujan, pusat dari ekosistem, mencegah terjadinya banjir dan sebagai sumber air irigasi. Daerah aliran sungai ini dapat menyebabkan terjadinya erosi tanah. Erosi adalah suatu proses alam yang terjadi secara alami, tetapi pada umumnya dipercepat oleh berbagai aktivitas-aktivitas manusia. Efek yang ditimbulkan dari erosi tanah adalah kerugian terhadap hilangnya lapisan subur permukaan tanah untuk kegiatan pertanian, terjadinya penggerusan lapisan tanah, lepasnya partikel tanah yang menyebabkan terjadinya sedimentasi ke arah muara sesuai arah aliran sungai. Pendugaan erosi dapat dilakukan dengan menggunakan metode RUSLE. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memprediksi laju erosi di Sub DAS Bangkala dengan menggunakan metode RUSLE dan penginderaan jauh. Erosi dengan kelas sangat ringan memiliki persentase yang lebih besar yaitu 36,50% dengan luas wilayah 391,12 ha dibandingkan dengan tingkat erosi lainnya. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa laju erosi rata-rata yang terjadi pada sub DAS Bangkala yaitu 56,05 ton/ha/tahun dimana faktor yang paling berpengaruh terhadap besarnya erosi pada penelitian ini adalah faktor kemiringan lereng dan faktor penutupan lahan

    PENGARUH PRETREATMENT JERAMI PADI PADA PRODUKSI ENZIM TERMOSTABIL MENGGUNAKAN ISOLAT BAKTERI TERMOFILIK: (The Effect of Rice Straw Pretreatment on Thermostable Enzyme Production Using Thermophilic Bacteria Isolate)

    Get PDF
    Rice straw is one of the lignocellulosic substrate that has not been used optimally and mostly just become an agricultural waste if not handled properly. Cellulose and hemicellulose content in lignocellulose structures of rice straw has great potential for thermostable enzymes production from thermophilic bacteria. The purpose of this study were to determine the effect of pretreatment in rice straw substrate on the total number of bacteria and its enzyme activity. The method used in this study include straw flour production, bacteria isolation and multi-level batch selection system, themostable enzyme production, total bacteria and enzyme activity measurement. The results obtained were combination of alkaline delignification and pressurized steam heating treatment resulting higher microbial growth pattern than the pressure steam heating only. Observation of pH showed pH decreasing in each treatment. The enzyme activity obtained showed fluctuating results due to the presence of diauxie phenomenon.Jerami padi merupakan salah satu substrat lignoselulosa yang belum dimanfaatkan secara optimal dan kebanyakan hanya menjadi limbah pertanian apabila tidak ditangani dengan baik. Kandungan selulosa dan hemiselulosa dalam struktur lignoselulosa jerami padi memiliki potensi yang besar untuk produksi enzim termostabil dari bakteri termofilik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pretreatment substrat jerami padi terhadap pola pertumbuhan bakteri selulolitik-hemiselulolitik dan aktivitas enzim yang dihasilkan. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi pembuatan tepung jerami, isolasi dan seleksi sistem batch bertingkat, produksi enzim termostabil, pengukuran total bakteri serta pengukuran aktivitas enzim. Hasil yang diperoleh yaitu perlakuan kombinasi delignifikasi basa dan pemanasan uap bertekanan menghasilkan pola pertumbuhan mikroba yang lebih tinggi daripada perlakuan pemanasan uap bertekanan saja. Pengamatan pH menunjukan penurunan pH setiap perlakuan. Aktivitas enzim yang diperoleh menunjukan hasil yang fluktuatif akibat adanya fenomena diauksik

    : Potential for Non-Digestible Sugar Production from Cellulose and Hemicellulose using Enzymatic Hydrolysis

    Get PDF
    Cellulose and hemicellulose are components of lignocellulose biomass that are very abundant in nature and have the potential to be developed as one of the food ingredients, such as non-digestible sugar. The utilization of cellulose and hemicellulose in the production of non-digestible sugar can be done by biodegradation using ezymatic hydrolysis. Enzymatic hydrolysis is chosen because it is generally more environmentally friendly than chemical hydrolysis using acids or bases or physical hydrolysis which requires high energy. The enzymes used are cellulolytic and hemicellulolytic enzymes where the products produced are disaccharides such as cellobiose and oligosaccharides such as xylooligosaccharides (XOS), manooligosaccharides (MOS) and cellodextrins and other types of sugars which are cellulose and hemicellulose derivatives.Selulosa dan hemiselulosa merupakan komponen biomassa lignoselulosa yang sangat melimpah di alam dan memiliki potensi dikembangkan sebagai salah satu bahan pangan yaitu gula yang tidak dapat tercerna (non-digestible sugar). Pemanfaatan selulosa dan hemiselulosa dalam pembuatan non-digestibe sugar dapat dilakukan dengan biodegradasi menggunakan hidrolisis ezimatik. Hidrolisis enzimatis dipilih karena umumnya lebih ramah lingkungan daripada hirolisis secara kimiawi menggunakan asam atau basa maupun hidrolisis fisik yang membutuhkan energi tinggi. Enzim-enzim yang digunakan merupakan enzim selulolitik dan hemiselulolitik dimana produk yang dihasilkan berupa disakarida seperti selobiosa dan oligosakarida seperti xilooligosakarida (XOS), manooligosakarida (MOS) dan selodekstin serta jenis gula lainnya yang merupakan turunan selulosa dan hemiselulosa

    POTENSI EKSTRAK BUNGA TELANG (CLITORIA TERNATEA) SEBAGAI PEWARNA ALAMI LOKAL PADA BERBAGAI INDUSTRI PANGAN: (The Potential of Extract Butterfly Pea Flower (Clitoria ternatea L.) as a Local Natural Dye for Various Food Industry)

    Get PDF
    Butterfly pea flower is a plant containing anthocyanin pigment which has the potential to be developed as a local natural dye in various food industry. Local natural dyes in various industries besides enhancing color quality attributes can also provide antioxidant, anticancer, and anti-inflammatory effects. Butterfly pea flower extract has good stability in acidic conditions. The purpose of this study was to identify the potential of butterfly pea flower extract as a local natural dye for the food industry, this study focused on variations in pH 2-10 and storage temperatures. The results showed that at pH 4-5 anthocyanin Butterfly pea flower had concentrated blue-purple color and very good stability and were able to survive for 2 months did not appear to decrease at room temperature. Butterfly pea flower extract at pH 6-7 has a color that fades after being stored for several days, but can last up to 6 months at refrigerator temperature storage. Butterfly pea flower extract can be used as a local natural dye in the manufacture of ice cream, syrup, coockies, bread and various other types of food products.Bunga Telang merupakan tanaman yang mengandung pigmen antosianin yang memiliki potensi dikembangkan sebagai pewarna alami lokal pada berbagai industri pangan. Pewarna alami lokal pada berbagai industri selain meningkatkan atribut mutu warna juga dapat memberikan efek antioksidan, antikanker, maupun anti inflamasi. Ekstrak bunga telang memiliki sifat stabilitas yang baik pada kondisi asam. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi potensi ekstrak bunga telang sebagai pewarna alami lokal untuk industri pangan, penenlitian ini  difokuskan terhadap variasi pH 2-7 dan suhu penyimpanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pH 4-5 antosianin bunga telang memiliki warna biru-ungu pekat dan stabilitasnya yang sangat baik serta mampu bertahan selama 2 bulan tidak terlihat penurunan pada suhu ruang. Ekstrak bunga telang pada pH 6-7 memiliki warna yang menjadi pudar setelah disimpan beberapa hari, namun mampu bertahan lama hingga 6 bulan pada penyimpanan suhu refrigerator. Ekstrak bunga telang dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alami lokal pada pembuatan es krim, sirup, coockies, roti dan berbagai jenis produk pangan lainnya

    74

    full texts

    75

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    OJS Depertemen Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin is based in Indonesia
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇