Universitas Sebelas Maret Surakarta, Fakultas Pertanian UNS: Journal Systems
Not a member yet
    730 research outputs found

    Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Partisipasi Anggota Kelompok Wanita Tani dalam Pemanfaatan Pekarangan Melalui Program KRPL di Kalimantan Timur

    Full text link
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap partisipasi anggota Kelompok Wanita Tani dalam pemanfaatan pekarangan melalui program Kawasan Rumah Pangan Lestari. Penelitian ini dilaksanakan pada kelompok wanita tani di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, Pada tahun 2021. Sampel penelitian sebanyak 200 responden yang diambil secara simple random sampling. Data diolah dan dianalisis menggunakan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berpengruh signifikan dalam pemanfaatan pekarangan melalui program Kawasan Rumah Pangan Lestari dengan Ι‘ = 5% adalah peran ketua kelompok, dan keaktifan wanita tani pada Ι‘ = 10%

    Respon Bibit Kakao (Theobroma Cacao L.) Klon Bl-50 Terhadap Pemberian Abu Boiler Sawit dan Kompos Paitan (Thitonia Diversifolia) pada Media Pembibitan

    Full text link
    Pembibitan tanaman kakao ditentukan oleh kesuburan media tanam. Kesuburan media tanam dapat diperoleh dengan memanfaatkan abu boiler sawit dan kompos paitan. Penelitian dalam bentuk percobaan telah dilaksanakan di Rumah Kawat dan Laboratorium Fisiologi, Fakultas Pertanian, Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat, pada bulan Maret-Agustus 2021. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi abu boiler sawit dan kompos paitan, mendapatkan dosis abu boiler terbaik dan dosis kompos paitan terbaik dalam pertumbuhan bibit kakao (Theobroma cacao L.) klon BL-50. Metode penelitian berbentuk percobaan dengan menggunakan Rancangan Faktorial yang terdiri dari 2 faktor yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL). Faktor pertama adalah dosis abu boiler sawit yang terdiri dari tiga taraf yaitu 300 g/polibag, 400 g/polibag dan 500 g/polibag. Faktor kedua adalah dosis kompos paitan yang terdiri dari tiga taraf yaitu 37.5 g/polibag, 50.0 g/polibag dan 62.5 g/polibag. Data dianalisis dengan uji F dan apabila nilai F hitung > dari F tabel 5% maka dilanjukan dengan uji Duncan New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi interaksi antara dosis abu boiler sawit dan kompos paitan terhadap pertumbuhan bibit tanaman kakao, pemberian abu boiler sawit dengan dosis 300 g/polibag menunjukkan pertumbuhan bibit tanaman kakao yang terbaik, pemberian kompos paitan dengan dosis 62.5 g/polibag menunjukkan pertumbuhan bibit tanaman kakao yang terbaik

    Susunan Panitia

    Full text link
    Susunan Paniti

    Analisis Kemiskinan Petani Ubi Kayu: Implementasi Sustainable Development Goals (SDGs)

    Full text link
    Kemiskinan menjadi isu penting bagi seluruh negara, tercantum dalam Sustainable Development Goals (SDGs) tujuan pertama yaitu β€œno poverty”. Ubi kayu memiliki peluang ekonomi dan berkontribusi dalam memastikan no poverty, no hunger. Kabupaten Wonogiri merupakan daerah penghasil ubi kayu terbanyak di Jawa Tengah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pendapatan usahatani ubi kayu, mengetahui pendapatan rumah tangga petani ubi kayu, dan menganalisis kemiskinan petani ubi kayu sebagai implementasi Sustainable Development Goals (SDGs). Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis pendapatan usahatani ubi kayu, analisis pendapatan rumah tangga petani ubi kayu, analisis kemiskinan menggunakan Fosteer-Greer-Thorbecke (FGT). Hasil analisis menunjukkan bahwa pendapatan usahatani ubi kayu adalah Rp12.863.134,00/MT atau Rp16.395.581,00/ha dan total pendapatan rumah tangga petani ubi kayu yaitu Rp23.881.236,00/MT. Tingkat kemiskinan P0 (headcount index) sebesar 0,23 dengan P1 (indeks kedalaman kemiskinan) 0,076 dan P2 (indeks keparahan kemiskinan) 0,025. Usahatani ubi kayu berkontribusi 53,86% terhadap pendapatan total rumah tangga dan dapat dijadikan komoditas dalam pembangunan pertanian untuk mengurangi kemiskinan. Rekomendasi dalam penelitian ini yaitu perlu adanya program pembangunan pertanian yang berfokus terhadap usahatani ubi kayu berupa pengembangan produk pasca usahatani yang diiringi dengan peningkatan teknologi hasil pertanian dengan harapan dapat menurunkan tingkat kemiskinan dan berperan dalam pencapaian tujuan Sustainable Development Goals (SDGs)

    Analisis Pengaruh Media Sosial Terhadap Pengetahuan Produk Microgreens

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media sosial terhadap pengetahuan produk microgreens dengan menggunakan beberapa komponen dari model AISAS (Attention, Interest, Search, Action dan Share). Responden dalam penelitian ini merupakan followers akun maupun grup di media sosial Instagram dan Facebook yang membagikan informasi dan menjual produk microgreens. Penarikan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sampel acak sederhana (simple random sampling). Penelitian ini menggunakan analisis Structural Equation Modeling (SEM) yang berbasis varians yaitu Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian menunjukan bahwa media sosial berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap faktor Attention, Interest dan Search. Interest dan search berpengaruh positif dan signifikan terhadap penambahan pengetahuan terkait produk microgreens. Hal ini dapat dijadikan acuan bagi para pelaku bisnis produk microgreens untuk mencari cara pemasaran yang paling efektif untuk menarik konsumen

    Proses Blansir Terhadap Kadar Abu, Kadar Sari, serta Cemaran Mikroba Simplisia Brotowali (Tinospora crispa (L.) Miers)

    Full text link
    Brotowali (Tinospora crispa (L.) Miers) merupakan salah satu jenis tanaman obat yang sudah dikenal oleh masyarakat. Tanaman perdu dan memanjat dari famili Euphorbiaceae telah digunakan oleh masyarakat untuk mengatasi diabetes. Untuk menghasilkan bahan baku jamu brotowali yang berkualitas, maka proses penanganan pascapanen perlu dilakukan dengan tepat. Kendala yang dialami yaituΒ  dalam proses pengeringan yaitu timbulnya jamur selama proses pengeringan berlangsung. Hal ini dapat meningkatkan cemaran mikroba pada simplisia yang dihasilkan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan cemaran mikroba yaitu perlakuan blansir sebelum proses pengeringan. Akan tetapi perlu diperhatikan juga kualitas simplisia yang diperoleh (kadar sari dan kadar abu). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh waktu blansir yang tepat pada simplisia brotowali. Perlakuan blansir dilakukan dengan 6 (enam) variasi waktu blansir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar sari larut air tertinggi simplisia brotowali adalah perlakuan blansir satu menit, sementara kadar abu total terendah simplisia brotowali adalah perlakuan blansir lima menit. Waktu blansir yang disarankan pada proses pembuatan simplisia brotowali adalah dengan waktu blansir satu menit dengan nilai angka lempeng total terendah dan angka jamur masih memenuhi syarat yang ditetapkan

    Ketersediaan Fosfor pada Tanah Bekas Tambang Emas Tercemar Merkuri (Availability of Phosphorus in Ex-Gold Mining Soil Contaminated with Mercury)

    No full text
    Fosfor merupakan unsur hara makro yang penting untuk pertumbuhan tanaman dan hasil panen. Karena kompleksitasnya, interaksi fosfor dalam tanah terhadap Hg perlu dan terus diselidiki secara ekstensif akibat adanya pencemaran merkuri di sistem tanah Indonesia, khususnya di Sumatera Barat. Interaksi Hg-P dapat menyebabkan perubahan fisiologis, biokimia, dan metabolisme pada sistem tanah dan tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari dan menganalisis tingkat interaksi merkuri dan fosfor pada tanah bekas tambang emas di Kabupaten Dharmasraya. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pengambilan sampel tanah berdasarkan random sampling pada kedalaman 0-20 cm dan 20-40 cm yang dilakukan dengan tiga dan lima ulangan sehingga total 54 sampel. Interaksi Hg-P dapat menjelaskan beberapa proses biogeokimia Hg pada tanah bekas tambang emas di Dharmasraya yang memiliki tingkat kesuburan yang rendah, dengan pH 4,03 satuan, KTK 6,97, BOT 6,88% ;Β  P Total 2.98 mg kg-1 ; P tersedia 15.55 ppm, dan kadar Hg sangat tinggi 4,18 mg kg-1. Kadar Hg tanah pada lahan bekas tambang berkorelasi positif dengan BOT> KTKΒ  > pH > P Total, sedangkan berkorelasi negatif dan signifikan terhadap P tersedia, masing-masing r = 0,500 > 0,220 > 0,167 > 0,016; dan r = -0.275.Temuan ini menemukan bahwa akumulasi Hg dalam tanah dikaitkan dengan pembentukan terdapat interaksi antara mineral P, P larutan tanah dan P dikoloid tanah dengan korelasi antara konsentrasi Hg dan P Total dalam tanah (r = 0,089 atau Hg = 0.1018 (PT) + 2.5498; RΒ² = 0.0079), sedangan terhadap P tersedia (r = - 0.275 atau -2.2038 (PA) + 24.764; RΒ² = 0.0757)

    Potensi Media Tanam Ciplukan (Physalis angulata)

    Full text link
    Ciplukan (Physalis angulata) adalah salah satu jenis tanaman herba annual keluarga Solanaceae. Khasiat ciplukan sebagai tanaman obat belum banyak diketahui masyarakat. Pengembangan potensi ciplukan dapat dilakukan dengan mengeksplor media tanam sesuai syarat tumbuh tanah yang dibutuhkan ciplukan. Artikel ini bertujuan untuk mengulas tentang potensi media tanam ciplukan untuk budidaya dan perbanyakan ciplukan. Ciplukan cocok hidup di tanah yang subur, gembur maupun tanah agak padat, tidak tergenang air, dan memiliki pH mendekati netral. Ciplukan mampu hidup pada dataran rendah, menengah dan tinggi hingga ketinggian sekitar 1500 m. Ciplukan memerlukan unsur fosfor, kalium dan terutama nitrogen untuk mendukung pertumbuhannya. Media tanam dengan tambahan bahan organik lebih baik dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi ciplukan

    Penambahan Campuran Asam Organik dengan Inulin dan Enzim Papain pada Ransum terhadap Pertumbuhan Tulang Kalkun Jantan Periode Pertumbuhan

    Full text link
    Pertumbuhan tulang menjadi aspek yang sangat penting karena berfungsi untuk menopang tubuhΒ  dengan baik, terutama untuk kalkun yang mempunyai bobot badan yang besar. Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengkaji pengaruh penambahan campuran asam organik dengan inulin dan enzim papain pada ransum terhadap pertumbuhan tulang kalkun jantan periode pertumbuhan. Materi penelitian yaitu kalkun jantan umur 12 minggu sebanyak 80 ekor dengan bobot rata-rata 1.165Β±62,24 g, campuran asam organik (asam laktat, asam propionat dan asam formiat) sebagai acidifier, inulin bersumber dari ekstrak akar sawi pahit, serta enzim papain diperoleh secara komersial. Rancangan penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan (masing-masing diisi 4 ekor). Perlakuan yang diterapkan meliputi T0 (ransum kontrol/RK), T1 (RK + acidifier 1%), T2 (RK + acidifier 1% + inulin 1,2%), T3 (RK + acidifier 1%+ enzim papain 0,15%) dan T4 (RK + acidifier 1% + inulin 1,2% + enzim papain 0,15%). Parameter yang diukur meliputi konsumsi kalsium, panjang dan bobot tulang femur dan tibia. Data dianalisis menggunakan sidik ragam pada taraf 5% dan uji beda nyata Duncan pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan campuran asam organik engan inulin dan enzim papain berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap konsumsi Ca, panjang tibia dan berat tibia, tetapi tidak berpengaruh (p>0,05) terhadap panjang dan berat femur. Kesimpulan adalah penambahan campuran asam organik 1% dengan inulin 1,2% dan enzim papain 0,15% (T4) pada ransum kalkun jantan periode pertumbuhan dapat meningkatkan konsumsi Ca yang diikuti pertumbuhan panjang dan berat tibia, walaupun panjang dan berat femur sama

    Tingkat Kesejahteraan Petani Tebu (Saccharum officinarum L.) di Desa Tempaling Kecamatan PamotanKabupaten Rembang

    Full text link
    Tebu merupakan tanaman perdagangan sehingga perlu adanya pemindahan dari produsen ke konsumen. Petani tebu menjual hasil tebunya ke pabrik gula untuk diolah menjadi gula putih kemudian dapat dikonsumsi oleh konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status kemitraan petani tebu dengan pabrik gula, mengetahui pendapatan, dan untuk mengetahui tingkat kesejahteraan petani tebu. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini metode deskriptif analisis. Metode sampel responden yang digunakan penelitian ini metode simple random sampling. Metode analisis yang digunakan yaitu metode deskriptif kuantitatif, analisis pendapatan dan GSR (God Service Ratio), indikator BKKBN, dan PPP (Pangsa Pengeluaran Pangan) untuk menentukan tingkat kesejahteraan petani. Hasil penelitian menunjukkan petani tebu tidak bermitra dengan pabrik gula dalam menjual hasil panennya. Pendapatan petani tebu sebesar Rp 26.569.000/ Ha/musim panen, dengan besar biaya produksi Rp 9.136.000/Ha/musim panen, pendapatan lebih besar dari total biaya produksi yang artinya menguntungkan bagi petani. Tingkat kesejahteraan petani tebu dalam aspek sosial tergolong KS I yang artinya sejahtera tahap 1, berdasarkan aspek sosial kurang sejahtera dimana hasil GSR (Good Service Ratio) > 1 yang berarti ekonomi rumah tangga kurang sejahtera, sedangkan dari pangsa pengeluaran pangan <60%, artinya tahan pangan

    644

    full texts

    730

    metadata records
    Updated in lastΒ 30Β days.
    Universitas Sebelas Maret Surakarta, Fakultas Pertanian UNS: Journal Systems is based in Indonesia
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! πŸ‘‡