Universitas Hasanuddin: e-Journals
Not a member yet
    7992 research outputs found

    Mengatasi Overdispersi Menggunakan Regresi Binomial Negatif dengan Penaksir Maksimum Likelihood pada Kasus Demam Berdarah di Kota Makassar

    Full text link
    The basic assumption in Poisson regression is that the mean value is the same as the variance value, which is called equidispersion. However, in some cases, this assumption is not met. A variance value that is greater than the average is called overdispersion and is called underdispersion if the variance value is smaller than the average value. So the Poisson regression model is no longer suitable for modeling this type of data because it will produce biased parameter estimates, therefore a negative binomial regression model is used. The research results show that estimating the parameters of the negative binomial regression model uses the maximum likelihood estimation method and then continues with the Newton-Raphson iteration method. The results obtained show that the negative binomial regression model overcomes the overdispersion that occurs in data on the number of dengue fever cases in Makassar City with the model  and an AIC value of 236.06647. The negative binomial regression model produces many models and then the best model with the smallest AIC criteria is selected

    Resolution of Forest Land Tenurial Disputes Outside of Court for Sustainable Investments: A Case Study in Indonesia

    Full text link
    The existence of Indigenous Peoples in Indonesia has existed for centuries before the establishment of the Republic of Indonesia. Indigenous Peoples have a bond of cultural unity, customs, and territories that have been recognized for generations. The challenge for the existence of Indigenous Peoples who inhabit a forest, namely the existence of investments that do not take into account the rights of indigenous peoples over their customary territory, so that it becomes a Tenurial Conflict. The method of this research is qualitative legal research using an empirical-normative combined approach based on case studies. The settlement of tenurial disputes must be oriented towards the rights of Indigenous Peoples, the settlement by providing a determination of Customary Forest first, if investment will be carried out, it can use local wisdom, namely "Numpang Karang.

    TEKNOLOGI BERBASIS ANIMASI SEBAGAI SARANA EDUKASI ANAK DALAM MENCEGAH PENULARAN HEPATITIS AKUT DI SEKOLAH

    Full text link
    TEKNISI is a technology that has modified its appearance in animated videos. TEKNISI is designed to increase children's knowledge to prevent transmission of acute hepatitis in the school environment. TEKNISI contains clean and healthy living behavior (PHBS) material. Children under 16 years of age are the main concern of Acute Hepatitis of Unknown Aetiology (acute hepatitis). The purpose of this activity is to increase participants' knowledge of clean and healthy living behavior (PHBS) in preventing hepatitis transmission in schools. The method is carried out through technology-based health education called "TEKNISI". This activity is carried out in four stages: education, demonstration and re-demonstration, discussion, and evaluation. The participation of partners involved are PAUD and kindergarten children of the Al-Fitroh Jember Foundation, totaling 58 students. The results of the animated video intervention showed that 58 participants (100%) could mention PHBS to prevent acute hepatitis transmission in schools. The PHBS includes 6 steps: hand washing, drinking boiled water, bringing your eating utensils, consuming vegetables and fruit, disposing of garbage, and exercising. Thus, it is concluded that this animation-based video technology can increase the knowledge of children in the age category ≥ 3 - ≤ 7 years by 100%.  ---  TEKNISI merupakan teknologi yang dimodifikasi tampilannya dalam video animasi. TEKNISI di desain untuk meningkatkan pengetahuan anak sebagai upaya mencegah terjadinya penularan hepatitis akut di lingkungan sekolah. TEKNISI mengandung materi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Anak-anak usia dibawah 16 tahun menjadi perhatian utama dari kasus Acute Hepatitis of Unknown Aetiology (hepatitis akut). Tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) peserta dalam mencegah penularan hepatitis di sekolah. Metode yang dilakukan melalui edukasi kesehatan berbasis teknologi yang disebut “TEKNISI”. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan empat tahap, meliputi pemberian edukasi, demonstrasi dan re-demonstrasi, diskusi, dan evaluasi. Partisipasi mitra yang terlibat adalah anak-anak PAUD dan TK dibawah Yayasan Al-Fitroh Jember yang berjumlah 58 siswa. Hasil dari kegiatan pengabdian pemberian intervensi video animasi, didapatkan 58 peserta (100%) dapat menyebutkan PHBS untuk mencegah penularan hepatititis akut disekolah. PHBS tersebut meliputi cuci tangan 6 langkah, minum air yang matang, membawa peralatan makan sendiri, mengkonsumsi sayur dan buah, membuang sampah pada tempatnya, serta olahraga. Dengan demikian, teknologi video berbasis animasi ini disimpulkan dapat meningkatkan pengetahuan anak PAUD dan TK pada kategori usia ≥ 3 - ≤ 7 tahun sebanyak 100%

    Menavigasi Kemiskinan Di Kepulauan: Studi Kasus Di Kepulauan Romang, Maluku Barat Daya

    Full text link
    Kemiskinan masih menjadi salah satu masalah sosial dan perhatian utama Pemerintah Indonesia untuk menanggulanginya. Isu kemiskinan menjadi sangat kompleks di wilayah kepulauan. Artikel ini mengambil kasus di salah satu pulau di Kabupaten Maluku  Barat Daya, Provinsi Maluku. Kemiskinan di Kepulauan Romang disebabkan oleh kondisi alamiah dan ekonomi, kondisi struktural dan sosial, serta kondisi kultural (budaya). Kemiskinan alamiah dan ekonomi timbul akibat keterbatasan sumber daya alam, kualitas sumber daya manusia, dan sumberdaya lain sehingga peluang produksi relatif kecil dan tidak dapat berperan dalam pembangunan. Kemiskinan struktural dan sosial disebabkan hasil pembangunan yang belum merata, sarana dan prasarana kurang memadai, tatanan kelembagaan dan kebijakan dalam pembangunan yang belum optimal. Sedangkan kemiskinan kultural (budaya) disebabkan sikap atau kebiasaan hidup yang merasa kecukupan sehingga menjebak seseorang dalam kemiskinan dan budaya lokal yang kadangkala bertentangan dengan kegiatan pembangunan di kepulauan Romang. Aksesibilitas pada wilayah kepulauan Romang yang sulit akibat topografi wilayah yang terpisah oleh lautan dan merupakan pulau kecil. Selain itu, kondisi kemiskinan di Pulau Romang menjadi lebih kompleks dengan adanya aktivitas pertambangan emas di pulau yang berdampak pada lingkungan dan dinamika ekonomi masyarakat pulau. Artikel in menganalisis masalah sosial kemiskinan di Pulau Romang dengan memetakan akar masalah untuk mengindentifikasi solusi sebagai landasan dalam mendesain perencanaan sosial dan desain keterlibatan sosial untuk menanggulangi masalah kemiskinan yang kompleks.

    Peran Jamaah Masjid Kemayoran Surabaya Dalam Peningkatan Infrastruktur dan Pengelolaan Tanah Wakaf, 1950an-1990an

    No full text
    Artikel ini membahas tentang peran jamaah Masjid Kemayoran Surabaya dalam peningkatan infrastruktur dan pengelolaan tanah wakafnya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri atas pencarian dan pengumpulan sumber, verifikasi, aufassung, dan darstellung. Asal-usul masjid ini berasal dari hasil kompensasi yang diberikan oleh Pemerintah Hindia Belanda kepada umat Islam karena ingin merubuhkan masjid yang ada di Surapringgo. Namun demikian, pemberian tanah tersebut tidak memiliki dokumen hitam di atas putih, yang ada hanyalah bukti prasasti. Dalam perkembangan kemudian, masjid ini mengalami beberapa perbaikan. Selain itu, masjid Kemayoran juga memiliki banyak tanah wakaf yang berasal dari jamaah. Sebagian besar tanah wakaf tersebut dimanfaatkan oleh warga untuk dijadikan hunian tinggal maupun usaha dengan status sewa. Hasil sewa dari tanah tersebut digunakan kembali untuk keperluan masjid dan dana untuk perbaikannya. Akan tetapi, karena tidak ada dokumen hukum yang melandasinya, masalah tersebut kemudian memicu beberapa permasalahan terkait landreform pada tahun 1970-an. Para jamaah masjid melakukan berbagai cara untuk meyakinkan para penyewa bahwa tidak ada kebijakan tersebut untuk tanah masjid. Meski telah banyak cara yang dilakukan, para penyewa akhirnya tetap tidak berkehendak untuk membayar biaya sewa lagi, walaupun hak atas tanah dan aktivitas di atasnya masih di bawah naungan Masjid Kemayoran

    Dinamika Kehidupan Beragama pada PTKIN di Aceh: Perspektif Kultural dan Historis

    No full text
    Artikel ini membahas bagaimana dinamika kehidupan keagamaan yang terjadi pada kampus-kampus Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Aceh.  PTKIN di Aceh adalah bagian dari PTKIN secara nasional dan dalam batas tertentu dinamika keberagamaan antar kampus saling berinteraksi dan saling pengaruh, sementara di sisi lain, dengan lokasinya di Aceh, memiliki dampak sosio-kultural dan historis Aceh yang memiliki warna keberislaman tersendiri.  Apakah dinamika kehidupan beragama pada PTKIN di Aceh mencerminkan dinamika kehidupan keagamaan masyarakat Aceh ataukah memiliki corak yang berbeda, dan lebih bercorak nasional sebagai bagian dari PTKIN. Fokus utama kajian ini untuk melihat apakah dinamika kehidupan keagamaan di PTKIN di Aceh didasarkan pemahaman keagamaan yang kontekstual dan toleran  serta  adakah indikasi berkembangnya radikalisme dan kekerasan atas nama agama seperti yang terjadi dalam satu dekade terakhir di berbagai tempat di Indonesia, termasuk di Aceh.  Metode yang digunakan adalah kualitatif, dimana pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, focus group discussion, observasi dan dokumentasi, sementara analisis data mengunakan critical discourse analysis. Secara umum dapat disimpulkan bahwa dinamika kehidupan keagamaan pada PTKIN di Aceh saat ini lebih moderat dan toleran  dibandingkan dengan dinamika keagamaan masyarakat Aceh pada umumnya

    Moving with the Soul: Cipari Peasant Movements for Land Rights in Indonesia

    Full text link
    This research explains movements by peasants in Cipari, Cilacap, Central Java, Indonesia, in demanding their land rights. Compared with similar cases in Indonesia, efforts by Cipari peasants paid off in the end and presented a unique case of success. Cipari peasants obtained ownership rights to the land on their terms. Through an empirical case study approach, we found that the Cipari peasant movement to fight for land rights lasted for a long period of time, beginning in the post-independence era and extending through the post-collapse of Indonesia’s New Order regime. For Cipari peasants, land is not just a means of production or economic resource but also has socio-cultural value and, more importantly, embodies spiritual (religious) values. These social and cultural factors provided the main driver for Cipari peasants to persist in undertaking their resistance movement. Over a long process, Cipari peasants obtained legal title to land in the form of land certificates. We show that the Cipari peasant social and resistance movement emerged and continued to develop not solely because of political opportunities but especially due to its socio-cultural values about land

    PEMANFAATAN PEKARANGAN DENGAN BUDIDAYA MELON HIDROPONIK UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN KELUARGA KELOMPOK WANITA TANI MEKARSARI KELURAHAN TANJUNG, KECAMATAN PURWOKERTO SELATAN, KABUPATEN BANYUMAS, PROVINSI JAWA TENGAH

    Full text link
    The yard is the land around the residence or house. In general, the yard is still not used optimally. Hydroponic melon cultivation is a system of plant cultivation without using soil as a medium for plant growth with additional nutrients for growth. The purpose of this community service activity that has been carried out is to increase the efficiency of using yard land by hydroponically cultivating melons, increasing family income, and the ability of partners to cultivate melons hydroponically. The service methods that have been carried out are education, training, demonstration plots, mentoring, and equipped with learning by-doing techniques. The service strategy that has been used is the empowerment of the target group with a Participatory Rural Appraisal approach. The technology that has been presented is hydroponic melon cultivation with a drip fertigation system, monitoring activities to monitor the presence of pests and diseases, and control of melon pests and diseases using entomo-pathogenic and antagonistic fungi. The results of the activities that have been carried out show that: technology transfer activities regarding the use of yards with hydroponic melon cultivation can increase the knowledge and skills of the target audience, farming efficiency, and income.  ---  Pekarangan adalah lahan yang ada di sekitar tempat tinggal atau rumah. Pada umumnya pekarangan masih belum dimanfaatkan secara optimum Budidaya tanaman melon secara hidroponik adalah sistem budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah sebagai media tumbuh tanaman dengan tambahan nutrisi untuk pertumbuhannya.  Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan efisiensi penggunaan lahan pekarangan dengan budidaya tanaman  melon secara hidroponik, meningkatkan pendapatan keluarga dan kemampuan mitra dalam budidaya tanaman melon secara hidroponik. Metode pengabdian yang dilakukan adalah pendidikan, pelatihan, demplot, pendampingan serta dilengkapi dengan teknik belajar sambil bekerja (learning by doing). Strategi  pengabdian yang digunakan adalah pemberdayaan kelompok sasaran dengan pendekatan Partisipatory Rural Appraisal.  Teknologi   yang  disampaikan  adalah  budidaya  melon  hidroponik  dengan  sistem fertigasi tetes, kegiatan monitoring untuk memantau keberadaan hama dan penyakit, serta pengendalian hama dan penyakit melon menggunakan jamur entomopatogen dan antagonis.  Hasil kegiatan menunjukkan bahwa: kegiatan alih teknologi tentang pemanfaatan pekarangan dengan budidaya melon hidroponik  dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan khalayak sasaran, efisiensi usaha tani, dan  pendapatan.

    Perbandingan Metode Naïve Bayes Classifier dengan Metode Random Forest pada Prediksi Rating Review Drama Korea

    Full text link
    Korean dramas have very many fans and are spread in various countries. This study aims to determine whether the korean drama is classified as Bagus, Tidak Bagus, or Cukup Bagus and compares two methods, namely the naïve bayes classifier method and the random forest method in predicting korean drama review ratings. This study shows that the naïve bayes classifier and random forest methods are capable of predicting korean drama review ratings. In the prediction review, the random forest method obtained an accuracy value of 89%, while the naïve bayes classifier method obtained an accuracy value of 86%. In rating predictions, the random forest method obtains an accuracy value of 41%, while the naïve bayes classifier method obtains an accuracy value of 40%. The conclusion of this study is that the random forest method is superior and accurate in predicting Korean drama review ratings

    Pengelompokan Produksi Daging Sapi Menurut Provinsi di Indonesia Tahun 2017-2022 dengan Menggunakan Metode K-Means

    Full text link
    Demand for beef is a commodity that will continue to increase. In addition to nutritious milk and protein-rich meat, cows are very beneficial to humans. The consumption trend of Indonesians which continues to increase every year also shows this. However, adequate beef production, both in terms of quality and quantity, has not been sufficient to meet the increasing demand for beef. As a result, beef production has not been evenly distributed in all Indonesian provinces. This study aims to apply the K-Means Cluster method to group provinces and determine the characteristics of the clusters formed based on the level of beef production in Indonesia in 2017-2022. With this research, it can be input to the government and the people of Indonesia so that they can handle policies for regions that are included in the low cluster as an increase in the equity of beef production. This study clustered 3 groups. The results obtained were 10 provinces included in the low cluster, 21 provinces included in the medium cluster and 3 provinces included in the high cluster

    7,176

    full texts

    7,992

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    Universitas Hasanuddin: e-Journals is based in Indonesia
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇