Jurnal Penelitian Pendidikan IPA (Science Education Graduate Program University of Mataram)
Not a member yet
5386 research outputs found
Sort by
Pendampingan Guru Kawasan Ekonomi Khusus (Kek) Mandalika Lombok untuk Menumbuhkan dan Mengembangkan Agensi Pembelajar yang Regulatif (Self-Regulated) Mendukung Pengembangan Sektor Industri Kreatif
The Community Service Program (PKM) seeks to support educators in the Mandalika Creative Economy Zone (KEK), Central Lombok, West Nusa Tenggara (NTB) Province, in fostering and enhancing their students\u27 agency. Learning Agency refers to the regulatory ability of individual students to plan, take actions (self-initiation), and govern their own capabilities (self-regulation) to engage more actively in society or their community. This PKM is executed in multiple phases: socialisation, preparation, training, mentoring, and evaluation. This PKM was conducted in SMKN 1 Janapria, Central Lombok Regency, with 27 teachers from several disciplines. The outcomes of this PKM indicate an enhancement in educators\u27 comprehension of regulatory learning bodies and their capacity to formulate action plans aimed at developing student bodies, particularly for participation in the Mandalika KEK
Strategi Integrasi Usaha Hulu dan Hilirisasi Perikanan dengan Pendampingan dan Teaching Technology pada UMKM Potensial di Kota Palembang
The waters in the Palembang region of South Sumatra have enormous potential to be exploited. Various aspects related to water potential, such as economic and food, social and cultural, and tourism, have shown a positive increasing trend if managed well. One of the potential MSMEs focused on water potential, especially fisheries, is IRT Palemas-preneur. The aim of this activity is to improve partners\u27 capabilities by optimizing regional potential, implementing product diversification, and developing markets, accompanied by appropriate and consistent assistance. Community service activities in this business unit consist of several methods, namely counseling, training, mentoring, and evaluation. The results of the activities that have been carried out are increased capabilities, reduced production costs, and increased sales to business partners
Pengembangam Modul Ajar Fisika Berbasis Literasi Sains untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Analisis Peserta Didik
This research is a type of R&D research using a 4D model. The 4D stages include define, design, develop, and disseminate. This research and development aims to analyze the validity of the content of the developed science literacy-based physics teaching module design, analyze practitioners\u27 assessments of science literacy-based physics teaching modules, and analyze the effectiveness of using science literacy-based physics teaching modules to improve students\u27 analytical thinking skills. Based on the results of the analysis, it can be concluded that the science literacy-based physics teaching module developed based on expert assessment using the Aiken V index analysis is declared valid and feasible to use with a little revision, the science literacy-based physics teaching module in terms of practitioner (teacher) responses for all aspects obtained an average score percentage of 86% which is on very good criteria, and the effectiveness of using science literacy-based physics teaching modules is obtained from the results of tests of students\u27 analytical thinking skills as many as 77% of students are on an N-gain score of 56% or with effective criteria where this means there is an increase in students\u27 analytical thinking skills in physics learning.Penelitian ini merupakan jenis penelitian R&D dengan menggunakan model 4D. Tahapan 4D meliputi pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan penyebaran. Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk menganalisis validitas isi rancangan modul ajar fisika berbasis literasi sains yang dikembangkan, menganalisis penilaian praktisi terhadap modul ajar fisika berbasis literasi sains, dan menganalisis efektivitas penggunaan modul ajar fisika berbasis literasi sains untuk meningkatkan kemampuan berpikir analisis peserta didik. Berdasarkan hasil analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa modul ajar fisika berbasis literasi sains yang dikembangkan berdasarkan penilaian pakar dengan menggunakan analisis indeks Aiken V dinyatakan valid dan layak digunakan dengan sedikit revisi, modul ajar fisika berbasis literasi sains ditinjau dari respon praktisi (guru) untuk semua aspek memperoleh persentase rerata skor sebesar 86% berada pada kriteria sangat baik, dan efektivitas penggunaan modul ajar fisika berbasis literasi sains diperoleh dari hasil tes kemampuan berpikir analisis peserta didik sebanyak 77% peserta didik berada pada skor N-gain 56% atau dengan kriteria efektif dimana hal ini berarti terdapat peningkatan kemampuan berpikir analisis peserta didik pada pembelajaran fisika
Pelatihan Pengembangan Produk Olahan Berbahan Dasar Semangka Berbasis Ekonomi Kreatif Di Desa Gapura, Lombok Tengah
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi. Dalam kegiatan KKN yang dilaksanakan di Desa Gapura, yang terletak di Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat melaksanakan berbagai kegiatan dengan sasaran utama pada Pendampingan pengolahan berbahan dasar semangka sebagai basis ekonomi kreatif. Tujuan pelaksanaan kegiatan KKN ini adalah untuk memaksimalkan pemanfaatan sumber daya lokal melalui inovasi dan pengembangan produk olahan berbasis pertanian, dengan fokus utama pada pengelolaan hasil pertanian semangka di Desa Gapura, Lombok Tengah. Hasil kegiatan ini adalah Pengembangan produk olahan berbahan dasar semangka di Desa Gapura, Lombok Tengah, ditujukan untuk memaksimalkan pemanfaatan hasil pertanian, terutama dalam mengatasi melimpahnya produksi semangka yang sebagian besarnya belum dimanfaatkan secara efektif, khususnya bagian kulit yang seringkali dianggap sebagai limbah. Dengan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk olahan semangka, termasuk inovasi keripik semangka dari kulitnya, sebagai upaya menghadirkan solusi kreatif dan ekonomis. Melalui metode kegiatan pendampingan pada warga sekitar teutama Ibu-ibu sebagai kegiatan KKN, dilanjutkan dengan proses Pengolahan pembuatan, penelitian ini juga menyertakan program pelatihan dan pendampingan untuk masyarakat mengenai teknik pengolahan, pengemasan yang efektif. Hasilnya, pemanfaatan komprehensif semangka tidak hanya berhasil mengurangi limbah, tetapi juga meningkatkan nilai ekonomi bagi masyarakat Desa Gapura. Di samping itu, produk keripik kulit semangka menunjukkan potensi pasar yang signifikan, berkat keunikannya serta kontribusinya terhadap prinsip keberlanjutan. Oleh karena itu, inisiatif pengembangan produk olahan berbahan dasar semangka ini menawarkan model ekonomi kreatif berkelanjutan yang berpotensi meningkatkan kesejahteraan petani di Desa Gapura
Pengembangan E-Modul Berbasis Eduwisata Pada Konsep Tumbuhan Paku (Pteridophyta) Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas X
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan e-modul berbasis eduwisata pada konsep tumbuhan paku (Pteridophyta) yang valid dan praktis serta untuk mengetahui tingkat efektivitas e-modul terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas X. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan (R&D) dengan model pengembangan 4D yang disederhanakan menjadi 3D terdiri dari tahapan define, design dan development. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah lembar angket validasi ahli materi, ahli media dan angket respon guru serta angket respon peserta didik untuk uji kepraktisan dan keefektifan e-modul. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian terhadap e-modul berbasis eduwisata menunjukkan sangat valid berdasarkan rata-rata hasil validasi dari ahli materi, ahli media dan guru biologi sebesar 94%, dan sangat praktis berdasarkan respon 10 siswa dengan persentase sebesar 85%. Kemudian tingkat efektivitas e-modul dilihat dari rata-rata skor hasil pretest siswa sebesar 46,2 dan post test sebesar 85 sehingga adanya peningkatan hasil yang menunjukkan e-modul berbasis eduwisata pada konsep tumbuhan paku (Pteridopyta) dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas X. Adapun untuk uji keefektifan dari e-modul bebasis eduwisata dengan uji N-Gain mendapatkan skor 0,70 dengan kriteria efektif. Sehingga e-modul berbasis eduwisata pada konsep tumbuhan paku (Pteridophyta) dikatakan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas X
Analisis Faktor Penyebab Kesulitan Siswa Dalam Memahami Isi Bacaan Cerita
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan siswa kesulitan dalam memahami isi bacaan cerita dan mengetahui bagaimana upaya guru dalam mengatasi kesulitan siswa yang kurang memahami isi bacaan cerita. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kulaitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data yang diigunakan dalam penelitian ini ini diperoleh dari penelitian sebelumnya yang memiliki persamaan yaitu meneliti tentang kesulitan siswa dalam memahami isi bacaan serta sama-sama melakukan penelitian di Sekolah Dasar (SD). Teknik analisis data pada metode penelitian deskriptif kualitiatif yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang memiiki keslitan dalam memahami isi bacaan cerita diantaranya kesulitan dalam membaca kalimat/paragraf di dalam isi bacaan cerita, kepercayaan diri yang kurang, kurangnya motivasi dari orang tua, memliki daya ingat yang rendah, dan jenis cerita yang digunakan kurang menarik. Kesulitan yang dialami inilah yang menimbulkan beberapa faktor diantaranya, faktor internal (yang ada pada diri siswa) dan faktor eksternal (dari luar diri siswa). Upaya yang dilakukan oleh guru dalam mengatasi kesulitan siswa tersebut adalah melakukan bimbingan terhadap siswa yang mengalami kesulitan, dengan melalui program “Pendekatan Sekolah Anak CERDAS (SAC) yang dirancang oleh tim INOVASI. Dimana dalam proses pendekatan SAC ini mengadaptasi prinsip pembelajaran Teaching at The Right Level (TaRL) Dengan penerapan program SAC ini siswa didorong untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah
Edukasi Mengenai Infeksi Menular Seksual Pada Remaja Awal di SMPK Kusuma Mataram
Infeksi Menular Seksual adalah infeksi yang ditularkan dengan berhubungan seksual. Remaja awal sangat rentan mengalami Infeksi menular seksual hal ini dikarenakan rasa kaingin tahuan yang besar, kurangnya pengetahuan tentang IMS, faktor risiko IMS dan komplikasinya. Hal tersebut menyebabkan tingginya kejadian IMS di kalangan remaja awal. Kurangnya pengetahuan Masyarakat terutama remaja awal tentang IMS menyebabkan meningkatkan kejadian IMS dan mengakibatkan komplikasi berbahaya seperti HIV-AIDS. Pengabdian ini dilakukan dengan cara memberikan edukasi pada remaja awal (siswa – siswi SMPK Kusuma Mataram) dan mengajak diskusi (FGD). Penyuluhan yang diberikan dilakukan selama 2 hari dan bertempat di Rumah Ret – Ret Ampenan. Pada hari pertama dihadiri oleh 56 siswa dan pada hari kedua 33 siswa. Terdiri dari 52 siswi dan 37 siswa. Sebelum dilakukan penyuluhan, dilakukan pre test terlebih dahulu untuk mengetahui pengetahuan siswa tentang infeksi menular seksual kemudian dilakukan post test untuk mengetahui seberapa pemahaman dari siswa yang mendapatkan penyuluhan. Pengabdian ini penting dilakukan untuk menambah pengetahuan tentang kebersihan infeksi menular seksual, faktor – faktor penyebab dan juga komplikasi yang terjadi
Pelatihan Pengembangan Materi dan Metodologi Pembelajaran pada Guru SMP Negeri 22 Kota Jambi
Keterampilan mendesain, memilih, menggunakan metode mengajar serta mengembangkan bahan ajar yang tepat merupakan suatu bentuk keterampilan yang sangat dibutuhkan oleh setiap guru. Materi pembelajaran yang baik dipadu dengan metode mengajar yang tepat merupakan suatu keahlian dan kecakapan yang harus dimiliki oleh setiap guru Sekolah Menengah Pertama. Tujuan pelaksanaan pengabdian pada masyarakat ini adalah untuk memberikan pelatihan tentang bagaimana memilih dan menentukan metode mengajar, mengadaptasi, dan membuat materi ajar dengan menggunakan sumber belajar yang tersedia di lingkungan dengan berpedoman pada kurikulum yang digunakan disekolah. Selain itu, pelatihan ini juga diharapkan mampu meningkatkan kemampuan guru SMP untuk dapat secara terampil dalam memilih, mengadaptasi, dan membuat materi ajar dan metode yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Kegiatan pelatihan ini diharapakan mampu memberikan manfaat kepada guru berupa kemampuan mendisain dan mengembangkan materi ajar serta menggunakan metode pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa di SMP dengan berdasar pada Kurikulum yang digunakan disekolah masing masing.Kegiatan Pelatihan metode pembelajaran ini sangat erat kaitannya dengan kegitan keseharian guru sebagai pengajar dan fasilitator pada kegiatan proses pembelajaran di SMP. Selain keterkaitan tugas, kegiatan ini juga sangat erat hubungannya dengan analisis Kurikulum Pendidikan Sekolah Menengah Pertama, kegiatan MGMP, dan kegiatan pengayaan kemampuan dan keterampilan guru lainnya. Pelatihan ini telah dilaksanakan dengan baik dengan hasil yang sangat memuaskan. Tanggapan yang sangat positif dari komisi dewan guru dengan harapan kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan di SMP Negeri 22 dengan materi yang juga dapat memberikan pelatihan bagaimana menindak lanjuti hasil pelatihan dengan berupa pelaksanaan tindakan kelas. Pada pelatihan ini, telah dilatih 27 orang guru dengan latar belakang bidang studi yang berbeda, seperti Pendidikan IPS, Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Fisika, Biologi, Bimbingan Konseling, dan Sejara
Lomba Keterampilan Laboratorium Sebagai Bentuk Sosialisasi Program Studi Pendidikan Kimia Pada Siswa Sekolah Menengah Atas
Tanggapan siswa terhadap mata pelajaran kimia hingga kini belum mengalami perubahan yang signifikan. Kimia sebagai mata Pelajaran sulit dan bukan pilihan utama dalam memasuki perguruan tinggi masih mendominasi siswa sekolah menengah atas. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mengubah pandangan siswa bahwa kimia menarik dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Berbeda dengan kegiatan pengabdian yang selama ini berbentuk sosialisasi, kami tim mengemas kegiatan pengabdian dalam bentuk perlombaan. Kegiatan ini diikuti oleh 7 sekolah se-Pulau Lombok dengan jumlah total tim sebanyak 11 tim. Perlombaan sebagai bagian dari pengabdian terdiri dari 3 topik yaitu koloid, stoikiometri asam basa dan titrasi asam basa. Aspek keterampilan yang dinilai meliputi meliputi cara menyiapkan buret untuk titrasi; cara melakukan titrasi; cara mengakhiri titrasi; cara membuat koloid dan cara menentukan bahan untuk titrasi. Aspek afektif meliputi kerjasama, ketelitian dan kebersihan. Hasil perlombaan memenangkan dua kelompok siswa dari SMA Negeri yang sama di kota mataram dan satu kelompok madrasah di kota mataram mendapatkan juara 3. Informasi dari beberapa peserta menunjukkan bahwa kimia adalah mata Pelajaran yang menarik dan penuh tantangan sehingga melalui kegiatan di laboratorium kimia lebih menarik untuk dipelajari
Estimasi Hasil Tangkapan Rajungan Di Pesisir Laut Jawa (Studi Kasus Kampung Bahari Tambak Lorok Semarang)
This article examines estimates of crab catches on the Java Sea coast, with a focus on the case study of Kampung Bahari Tambak Lorok in Semarang. The research methods used include field surveys, catch data analysis, and statistical approaches to obtain a comprehensive picture of crab production in the region. The research results showed a significant decline in crab catches during a certain period, which was caused by various factors including climate change, human activities, and marine ecosystem dynamics. This research also investigates the phenomenon of “Ghost Fishing”, where nets left in the sea continue to catch fish by accident. The results of the analysis reveal that “Ghost Fishing” makes a non-negligible contribution to the decline in crab catches in the study area. Based on data from the Ministry of Maritime Affairs and Fisheries (KKP) Semarang, it is recorded that crab catches have decreased by 30% in the last five years. The implications of this decline in catches are debated in the context of marine resource conservation and sustainability planning for the crab fishing industry in Indonesia. This research makes an important contribution to the understanding of crab catch dynamics and highlights the need for sustainable marine resource management measures to ensure the future sustainability of the fishing industry.
Keywords: Crab, Ghost Fishing, Catch Results, Decline, Marine Resource Conservation, Sustainable Fisheries.
estimasi hasil tangkapan rajungan di pesisir Laut Jawa, dengan fokus pada studi kasus Kampung Bahari Tambak Lorok di Semarang. Metode penelitian yang digunakan meliputi survei lapangan, analisis data tangkapan, dan pendekatan statistik untuk memperoleh gambaran yang komprehensif tentang produksi rajungan di wilayah tersebut. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan yang signifikan dalam hasil tangkapan rajungan selama periode tertentu, yang disebabkan oleh berbagai faktor termasuk perubahan iklim, aktivitas manusia, dan dinamika ekosistem laut. Penelitian ini juga menginvestigasi fenomena “Jaring Hantu”, di mana jaring-jaring yang ditinggalkan di laut terus menangkap ikan secara tidak sengaja. Hasil analisis mengungkapkan bahwa “Jaring Hantu” memberikan kontribusi yang tidak diabaikan terhadap penurunan hasil tangkapan rajungan di wilayah studi. Berdasarkan data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Semarang, tercatat bahwa hasil tangkapan rajungan mengalami penurunan sebesar 30% dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Implikasi dari penurunan hasil tangkapan ini diperdebatkan dalam konteks konservasi sumber daya laut dan perencanaan keberlanjutan bagi industri perikanan rajungan di Indonesia. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam pemahaman tentang dinamika tangkapan rajungan serta menyoroti perlunya tindakan pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan untuk memastikan keberlangsungan industri perikanan di masa mendatang.
Kata kunci: Rajungan, Jaring Hantu, Hasil Tangkapan, Penurunan, Konservasi Sumber Daya Laut, Perikanan Berkelanjutan