Jurnal Universitas Islam Malang
Not a member yet
10703 research outputs found
Sort by
Membangun mindset bisnis halal melalui kesadaran halal untuk UMKM sektor kuliner
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menghadapi permasalahan dalam bisnisnya, salah satunya adalah masalah pertumbuhan laba. Salah satu solusi dari permasalahan tersebut yaitu dengan membuat produk UMKM lebih berdaya saing dengan membuat mindset berbisnis halal yang melalui sertifikasi halal. Bisnis dalam Islam tidak hanya mencari keuntungan semata namun perlu mengikuti petunjuk Islam untuk mencapai keberkahan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran halal pelaku usaha agar semakin berminat melakukan sertifikasi halal yang dapat dimanfaatkan untuk menjadi keunggulan kompetitif dalam berbisnis. Metode yang digunakan menggunakan pendekatan participatory action research (PAR) yang meliputi ceramah, diskusi, dan pendampingan UMKM kuliner di Desa Majungan. Penduduk setempat mayoritas adalah petani dan nelayan, sehingga jumlah UMKM kuliner yang berhasil dikumpulkan juga terbatas yaitu sebanyak 5 UMKM. Hasil dari uji beda literasi halal didapatkan bahwa tidak ada perbedaan literasi halal sebelum dan sesudah dilaksanakan kegiatan transfer keilmuan. Hasil dari analisis deskriptif kesadaran halal pelaku usaha ada pada kategori sangat baik. Hasil dari kegiatan pendampingan ini juga didapatkan tiga UMKM yang mendaftarkan sertifikasi halal. Kegiatan selanjutnya yaitu perlu adanya pendampingan strategi pemasaran berbasis digital untuk mengikuti tren pasar serta perluasan area pengabdian masyarakat untuk mengajak UMKM di Madura untuk mendaftarkan produknya sertifikasi halal sehingga produk UMKM memiliki daya saing dan keunggulan kompetitif
Renewal of Intellectual Property Execution Auction Regulations to Support Creative Economy Actors Financing Schemes
Government Regulation Number 24 of 2022 concerning the Implementation of Law Number 24 of 2019 concerning the Creative Economy aims to optimize intellectual property as credit or financing collateral for creative economy actors. From the banking side, intellectual property as an object of collateral cannot be implemented for various reasons, including those related to the execution of intellectual property in the event of bad credit or financing. Eventhough auction regulations recognize intellectual property as intangible assets that can be executed, they still don’t provide legal certainty for both creditors and debtors. This research aims to analyse regulatory constraints in intellectual property execution auctions and renewal in auction regulations that need to be carried out to support creative economy financing schemes. This research uses a normative juridical approach with analytical descriptive research specifications and qualitative juridical data analysis. Based on the research, the following results were obtained: Although intellectual property is recognized as an object of execution auctions, regulation haven’t provide certainty regarding the execution mechanism, especially regarding the transfer of intellectual property rights. So, the idea is to make the rules stricter so that execution auctions can support intellectual property-based financing schemes for people working in the creative economy
Beyond the classroom: Fostering English communication skills in vocational education through podcasting and radio broadcasting
Addressing the challenge of developing effective English communication skills in vocational education, this study explores the integration of podcasting and radio broadcasting as an alternative to traditional classrooms. The goal is to provide vocational students with a more immersive and practical learning experience in line with communicative language teaching principles. Putra Rifara Vocational School initiated a Radio Podcast program, emphasizing technological proficiency. A seminar, "Hosting Podcast in English," was conducted to train students in podcasting and radio broadcasting. Practical exercises were included to enhance language skills, including articulation, opinion expression, and real-time dialogues. A needs analysis revealed students' interest in podcasts as learning material, with challenges related to internet limitations. The initiative positively impacted students' attitudes, behaviors, linguistic proficiency, and soft skills development. Ongoing training and mentorship are recommended to empower students in confidently hosting English podcasts. This initiative demonstrates the potential of podcasting and radio broadcasting to enrich English language learning in vocational education, contributing to linguistic proficiency and soft skills development within the educational environment. Considerations for improving internet accessibility and guiding podcast selection are recommended for future implementations
Menjelajah pemahaman Guru PAUD tentang implementasi kurikulum merdeka
Pada tahun 2020 Kemendikbudristek merilis sebuah kebijakan yaitu Kampus Merdeka Belajar sebagai pondasi untuk membantu mahasiswa menjadi lulusan yang berprestasi, relevan dengan perkembangan zaman, dan siap menjadi pemimpin yang berjiwa kebangsaan yang luhur.Tujuan dari kegiatan PKM ini adalah memberikan pemahaman tentang kurikulum merdeka, baik dalam hal penyusunan KOSP, pembelajaran intrakurikuler, maupun Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila terhadap guru-guru PAUD di Kota Bogor. Kegiatan PKM ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Participatory Action Research (PAR). Hasil dari pre-test menunjukan rata-rata 50% pengetahuan guru-guru PAUD di Kota Bogor yang mengikuti pelatihan tentang Kurikulum merdeka, sedangkan hasil post-test menunjukkan peningkatan rata-rata 76% diperoleh peserta dengan bertambahnya pemahaman tentang kurikulum merdeka, baik dalam hal penyusunan KOSP, pembelajaran intrakurikuler, maupun Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, sebanyak 95% peserta mampu membuat dan menyusun Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan yang sesuai dengan karakteristik masing-masing Lembaga
Gerakan aktivitas fisik bersama disabilitas sebagai bentuk implementasi bahwa semua manusia setara
Penyandang disabilitas sangat membutuhkan jiwa yang sehat, kesegaran jasmani dan rohani dengan melakukan olahraga walaupun memiliki keterbatasan pada dirinya. Penyandang disabilitas fisik, intelektual, mental, dan atau sensorik mempunyai hak untuk memperoleh pelayanan dalam kegiatan olahraga sesuai dengan kebutuhan, harkat, dan martabatnya sehingga dapat berkesempatan untuk memunculkan potensi dirinya. Program kesehatan dan olahraga ini berupa senam bersama disabilitas. Tujuan dari program adalah sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesehatan fisik pada disabilitas serta dapat memberi keuntungan psikologis yaitu mengurangi depresi dan meningkatkan rasa percaya diri pada disabilitas. Metode yang digunakan yaitu Asset Based Community Development (ABCD) dengan fokus untuk mengidentifikasi dan memaksimalkan aset dan sumber daya penyandang disabilitas. Hasil dari program ini adalah perubahan sikap para penyandang disabilitas yang semula takut dengan orang baru menjadi akrab, yang semula takut untuk bergerak jadi bisa leluasa menggerakan motoriknya, bahkan meminta senam untuk kedua kali, tersenyum dan bercanda dengan teman disabilitas lainnya, mampu menyelesaikan games bersama
Penguatan ketahanan pangan: Strategi integratif dalam paradoks darurat stunting di desa agraris pada masa post-pandemic
Stunting menjadi salah satu permasalahan yang mendapatkan perhatian dari pemerintah. Kecamatan Ngluwar saat ini mengalami darurat stunting dengan ditemukannya 163 kasus. Sebuah paradoks di mana kawasan dengan banyak lahan pertanian menjadi kawasan dengan jumlah kasus tertinggi. Desa Pakunden sebagai desa terdampak pun mengalami permasalahan lain berupa pengurangan lahan pertanian akibat pembangunan Tol Bawen Magelang. Hal ini berdampak terhadap jumlah panen yang dihasilkan oleh desa. Sebuah tantangan di saat gizi dibutuhkan pada penanganan stunting. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini yaitu mengkaji strategi integratif ketahanan pangan dalam penanganan stunting dengan memanfaatkan kearifan lokal yang dimiliki oleh Desa Pakunden, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Sumber data primer didapat dari wawancara dengan Kepala Desa Pakunden, kelompok tani, BUMDes dan Kader Pembangunan Masyarakat. Observasi dan studi dokumen dilaksanakan pula di kantor Desa Pakunden. Hasil dari penelitian ini adalah strategi integratif dalam pendampingan pemanfaatan potensi kearifan lokal Desa Pakunden sebagai desa agraris menjadi salah satu solusi di tengah permasalahan pengurangan lahan dan penurunan hasil panen. Hasil dari pemanfaatan pekarangan pun semakin mempermudah akses akan mankanan-makanan bergizi dan organik. Kebutuhan gizi anak maupun dewasa akan tercukupi. Sebuah strategi bukan hanya memperkuat desa namun juga memperkuat ketahanan pangan di keluarga
Analisis situasi kejadian stunting pada bayi di bawah lima tahun (balita)
Proporsi kejadian stunting di Kabupaten Paniai tahun 2022 terbilang cukup tinggi, yaitu 45.2% sehingga perlu upaya penurunan dengan cara kegiatan Analisis Situasi (Ansis). Tujuan: pendampingan Perguruan Tinggi (PT) melalui analisis situasi Kabupaten Paniai. Metode: kegiatan dilakukan selama lebih kurang empat bulan, yaitu: 20 Juli – 20 November 2022 di Kabupaten Paniai. Data yang digunakan pada kegiatan ini merupakan data sekunder, dimana data yang sudah ada dianalisis menggunakan Software STATA 16. Metode yang digunakan pada kegiatan ini berupa: tanya jawab (wawancara dengan pemegang program gizi Dinkes Kab. Paniai) dan Metode pengumpulan data. Hasil: demografi penduduk Kabupaten Paniai, yaitu 45% penduduk berjenis kelamin perempuan dengan status perkawinan terbanyak menikah (65%) dan sumber penghasilan utama sebagai petani 82%. Proporsi keluarga risiko stunting masih tinggi di Kabupaten Paniai sekitar 1,84% hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang terbilang cukup rendah proporsinya yaitu: pemberian MP-ASI (14,7%), pemanfaatan posyandu (!0,4%), penggunaan alat kontrasepsi (0,39%), rumah tidak layak huni (42,4%). Hasil wawancara ditemukan, efektivitas TPPS belum berjalan secara maksimal
Penguatan empati konselor: Upaya peningkatan profesionalitas melalui cased method
Upaya peningkatan profesionalitas konselor terus dibutuhkan seiring perkembangan zaman. Salah satu keterampilan yang sangat dibutuhkan dalam pemberian layanan bimbingan dan konseling yaitu penguasaan empati. Tujuan dalam pengabdian ini berupa penguatan empati konselor sebagai upaya peningkatan profesionalitas melalui cased method. Metode pengabdian merujuk pada pendekatan Service Learning (SL) berbasis case method terdiri atas tiga tahap terdiri atas (1) Service Learning Planning, Analysis and Design; (2) Service Learning Delivery and Phase; (3) Service Learning Evaluation, Reflection and Monitoring. Kegiatan pengabdian diikuti oleh 25 perwakilan konselor yang berasal dari 25 SMP di Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu) dan dilaksanakan pada 9-31 Juli 2023. Secara keseluruhan terdapat peningkatan pemahaman (14%), sikap (21%) dan perilaku (23%) terkait empati dan implementasinya dalam layanan BK di sekolah. Secara keseluruhan empati konselor ditinjau dari tiga aspek mengalami peningkatan sebesar 19%. Hasil uji Wilcoxon signed rank test menunjukkan peningkatan signifikan pada skor post-test dibandingkan dengan pre-test. Adapun dampak kegiatan ini terhadap konselor SMP Malang Raya, yakni meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku konselor terkait empati dan implementasinya dalam layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Harapannya para peserta yang terdiri dari perwakilan konselor SMP Malang Raya dapat menyebarluaskan wawasan dan pengetahuan yang didapat kepada sejawat konselor lainnya. Tim pengabdian lanjutan dapat memberikan pelatihan-pelatihan lain untuk menunjang peningkatan profesionalitas konselor SMP di Malang Raya
Penguatan motivasi kewirausahaan untuk mencapai personal goal setting bagi gen Z
Pada tahun 2030 Indonesia mendapatkan bonus demografi sebesar 64% yaitu titik dimana mayoritas masyarakat diisi oleh orang-orang produktif, mereka yang memiliki rentang usia 15-64 tahun. Generasi Z ini akan menjadi harapan Indonesia dalam mencapai kemakmuran bangsa. Hal ini menjadi tanggung jawab semua pihak baik negara, institusi Pendidikan maupun guru dan dosen mempersiapkan generasi Z tersebut menjadi generasi yang memiliki masa depan cemerlang, memiliki tanggung jawab, disiplin, mandiri, jujur, kerjasama, berani/percaya diri, dan menghargai prestasi. Tujuan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini memberikan “Penguatan motivasi Kewirausahaan bagi gen Z yaitu sebuah Upaya mendorong siswa untuk dapat mewujudkan Personal Goal Setting. Metode yang digunakan untuk mendapatkan respon siswa dalam merencanakan masa depan setiap siswa yang berorientasi wirausaha melalui metode “Mentimeter” dimana siswa diminta mengisi sejumlah pertanyaan diawal maupun diakhir sesi presentasi. Penguatan motivasi untuk berwirausaha sebagai sebuah solusi kegiatan bagi siswa yang belum memiliki kesempatan melanjutkan studi Perguruan Tinggi. Kegiatan sharing session ini diharapkan mampu menjadi memberikan pengalaman dan motivasi bagi siswa untuk mau memulai berwirausaha. Hasil skor menti meter sebelum presentasi menunjukkan 66,7% siswa menyatakan ingin berwirausaha dan hasil skor mentimeter setelah presentasi menunjukkan bahwa 85,7% siswa menyatakan ingin mencoba berwirausaha. Melalui PKM ini menunjukkan adanya peningkatan motivasi siswa sehingga diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang dalam membangun minat berwirausaha sebagai sebuah solusi apabila tidak memiliki kesempatan melanjutkan kuliah. Diharapkan adanya sinyal pertumbuhan wirausaha muda yang sukses sebagai pendorong daya saing bangsa meningkatkan kemakmuran sehingga tercapai Indonesia emas di tahun 2045
Pemanfaatan aplikasi canva untuk meningkatkan keterampilan desain grafis
Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pada siswa Kolej Agama Sultan Abdul Halim Mergong dalam mendesain dengan menggunakan Canva, maka diperlukan adanya sosialisasi yang relevan. Tentunya sosialisasi desain grafis pada aplikasi Canva ini bertujuan untuk menambah keterampilan, bentuk adaptif siswa pada teknologi serta menyalurkan kreatifitas siswa. Sosialisasi ini dilaksanakan di Laboratorium Komputer dalam bentuk Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat ini dengan pendekatan Service Learning (SL) dengan metode ceramah dan praktik. Sasaran atau mitra pada pelaksanaan pengabdian masyarakat ini adalah siswa Kolej Agama Sultan Abdul Halim Mergong, Alor Setar Kedah, Malaysia. Tingkat pemahaman peserta sebelum diberikan sosialisasi, nilai rata-ratanya adalah sebesar 50,5. Nilai rata-rata tersebut meningkat setelah peserta diberikan materi dan praktik secara langsung. Nilai rata-rata setelah dilakukan 3 kali pertemuan meningkat menjadi 86,5. Dengan demikian, sosialisasi ini dianggap berhasil dikarenakan adanya peningkatan pemahaman peserta. Dengan adanya sosialisasi ini, tentu menambah pengetahuan dan keterampilan siswa dalam dunia desain grafis. Sehubungan dengan hal tersebut, perlu adanya tinjak lanjut terkait pelatihan dengan materi yang lebih beragam dan menarik mengenai Canva. Selain itu, pihak sekolah harapannya memberikan kesempatan dan membiasakan metode pembelajaran melalui desain grafis agar peserta bisa adaptif dalam penggunaan Canva