Jurnal STT Tawangmangu (Sekolah Tinggi Teologi)
Not a member yet
    102 research outputs found

    Penanganan Depresi melalui Dimensi Rohani di Kota Bandung

    No full text
    Depresi adalah permasalahan global yang semakin mencemaskan, terutama dengan meningkatnya kasus gangguan mental di Indonesia. Umat Kristen tidak luput dari dampaknya, dengan berbagai faktor seperti masalah akademik, kondisi ekonomi keluarga, dinamika hubungan dalam keluarga, masalah asmara, atau peristiwa traumatis menjadi pemicu depresi. Penanganan yang tepat dan cermat sangat penting untuk mencegah dampak yang lebih serius. Salah satu aspek yang mungkin dapat membantu adalah dimensi spiritual. Untuk mengeksplorasi peran dimensi spiritual dalam penanganan depresi di kalangan umat Kristen, sebuah penelitian kualitatif dilakukan di Bandung. Melibatkan lima partisipan dari berbagai gereja Kristen, penelitian ini menggunakan wawancara mendalam dan observasi untuk memahami pengalaman mereka dalam mengatasi depresi dan bagaimana dimensi spiritual memengaruhi proses tersebut. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan panduan berharga bagi praktisi kesehatan mental dan gereja dalam penanganan depresi. Dengan memahami pengaruh dimensi spiritual dalam mengatasi depresi, diharapkan dapat dikembangkan pendekatan yang lebih holistik dan efektif dalam membantu individu mengatasi gejala depresi dan membangun kembali kesejahteraan psikologis mereka. Penelitian ini juga diharapkan akan meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya umat Kristen, tentang pentingnya mendekati depresi dengan cara yang inklusif dan komprehensif. Dengan demikian, upaya-upaya lebih lanjut dapat diarahkan untuk meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan mental dan dukungan yang sesuai bagi individu yang mengalami depresi

    Kajian Etis Deontologis Berdasarkan Falsafah Habonaron Do Bona dalam Penanganan Korupsi

    No full text
    Korupsi menjadi sebuah permasalahan yang belum terselesaikan dan masih terus terjadi di Indonesia. Tindakan korupsi menjadi sebuah permasalahan moral yang dilakukan oleh pelakunya yang berdampak buruk bagi kehidupan sebuah bangsa atau masyarakat. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan melakukan kajian etis deontologis dan konsep Habonaron do bona sebagai upaya melakukan penanganan isu korupsi di kabupaten Simalungun. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa tindakan korupsi dianggap tidak etis karena melanggar prinsip moral dan norma-norma yang mengikat. Kajian etis deontologis dan falsafah habonaron do bona dapat memberikan landasan moral yang kuat bagi individu dan masyarakat Simalungun untuk menolak dan melawan korupsi, sebab orang Simalungun akan didorong untuk terus hidup dengan berlandaskan kepada kebenaran

    Penerapan Trinitas Sebagai Persekutuan Perspektif Leonardo Boff Bagi Komunitas Basis Gerejawi

    No full text
    Trinitas merupakan sentrum dari teologi kristiani, dan juga pusat hidup beriman Gereja. Sebagai pusat hidup Gereja, iman kepada Allah yang Trinitas bukan sekadar doktrin yang wajib diterima, melainkan perlu penerapan konkret dalam hidup Gereja. Leonardo Boff melihat Allah Trinitas sebagai satu persekutuan kasih dari pribadi-pribadi Ilahi (Bapa–Putera–Roh Kudus). Persekutuan Trinitas tersebut, menurut Boff, adalah model ideal dari persekutuan umat manusia. Penelitian ini bertujuan untuk membahas relevansi dari konsep Allah Trinitas menurut Boff bagi Komunitas Basis Gerejawi (KBG). Metode yang digunakan adalah kajian literatur dengan menerapkan analisis isi. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah pemahaman atas KBG sebagai ranah perwujudan konkret dari persekutuan Trinitas. Karena itu, sebagai komunitas basis, semua anggota mengimitasi hubungan kasih Trinitas sehingga memiliki kesederajatan dan persekutuan kasih di dalam komunitas tersebut

    Makna Teologis Tabernakel Berbentuk Alang di Toraja dari Perspektif Prinsip Dwilogi Mangunwijaya

    No full text
    Inkulturasi gereja sebagai rumah ibadat di Indonesia pada umumnya dilakukan dengan menghadirkan unsur-unsur budaya lokal ke dalam arsitektur bangunan. Upaya ini sering memunculkan pertanyaan, apakah unsur-unsur budaya lokal yang dipakai sejalan dengan makna teologis dari bagian-bagian ruang liturgi. Tabernakel berbentuk lumbung padi pada Gereja Katolik St. Theresia, Rantepao di Toraja, merupakan salah satu contoh upaya inkulturasi dalam hal arsitektur bangunan gereja. Sejauh mana tabernakel berbentuk lumbung ini dapat mengungkapkan makna teologis tabernakel yang berakar pada tradisi liturgis-biblis? Pertanyaan ini akan dijawab dalam tulisan ini dengan menganalisis tabernakel berbentuk lumbung menggunakan prinsip dwilogi Y. B. Mangunwijaya. Metode yang digunakan ialah metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa walaupun bentuk alang untuk tabernakel dapat dipertanggungjawabkan dari perspektif dwilogi dan teologi liturgi, namun bentuk alang yang tidak utuh menyimpan resiko hilangnya pemaknaan yang utuh atas alang itu sendiri. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai literasi bagi para pemerhati arsitektur dan interior gereja Katolik untuk kepentingan keberlanjutan kehidupan manusia, alam, dan budaya

    Hambatan Pemberitaan Injil di Tatar Pasundan: Suatu Auto Kritik

    No full text
    Kekristenan hadir di tatar pasundan bersamaan dengan hadirnya Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) di Batavia pada tahun 1619. Sungguhpun demikian, dibandingkan dengan daerah-daerah lainnya, pemberitaan Injil di Pasundan memperoleh hasil yang sangat sedikit. Kondisi ini mengundang pertanyaan, apa yang menjadi hambatan pemberitaan Injil di Pasundan begitu tidak berhasil khususnya dari sisi kekristenan? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah, yaitu sebuah penelitian yang melakukan penyelidikan kritis terhadap keadaan, perkembangan, serta pengalaman di masa lampau serta menginterpretasi dari sumber-sumber yang ada untuk menarik sebuah pelajaran. Melalui penelitian ini, ditemukan bahwa setidaknya ada delapan hambatan signifikan yang secara kritis menghambat penerimaan Injil dan menyebabkan orang Kristen Sunda menjadi orang asing di antara komunitas mereka sendiri. Penelitian ini dimaksudkan sebagai auto kritik bagi upaya pemberitaan Injil di Pasundan di masa kini dan yang akan datang, agar tidak mengulangi kesalahan yang sama sebagaimana yang terjadi pada abad ke 19. Dengan demikian, orang Sunda menjadi semakin terbuka terhadap berita Injil

    Penggembalaan Spiral: Memaknai Perjumpaan Yesus dengan Perempuan Samaria (Yoh. 4:1-42) di Era Postmodern

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendekatan Yesus dalam berinteraksi dengan perempuan Samaria (Yoh. 4:1-42) dan mengidentifikasi prinsip-prinsip penggembalaan yang dapat dipelajari dari interaksi tersebut, serta mengeksplorasi penerapannya dalam penggembalaan di era postmodern. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi literatur dan analisis deskriptif. Analisis deskriptif digunakan untuk memahami interaksi Yesus dengan perempuan Samaria dalam Yohanes 4:1-42. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan Yesus dalam berinteraksi dengan perempuan Samaria, adalah melintasi batas-batas sosial dan budaya, membangun persahabatan, pendekatan personal melalui dialog, memulihkan cara hidup yang salah, menawarkan prinsip-prinsip penting untuk penggembalaan spiral di era postmodern. Prinsip-prinsip tersebut meliputi penghargaan terhadap keberagaman, komunikasi kebenaran secara kontekstual, membangun hubungan autentik, mendengarkan dengan empati, serta mengakui kebenaran dalam tradisi lain sambil menegaskan keunikan Injil. Penggembalaan spiral merupakan model penggembalaan yang dinamis, kontekstual, dan berpusat pada dialog, yang melampaui sekat-sekat tradisional untuk menjangkau dan merangkul keragaman masyarakat postmodern

    Negara Sekuler atau Negara Agama: Tinjauan Hubungan Agama-Negara dari Perspektif Teologi Calvinis

    No full text
    Ketika berbicara mengenai hubungan antara negara dan agama, seringkali menjadi perdebaatan yang kontroversial. Kebanyakan orang beranggapan bahwa Indonesia adalah negara yang religius dan ada juga yang menganggap bahwa Indonesia adalah negara sekuler. Hal ini disebabkan karena adanya pengaruh agama di ruang publik yang kemudian dapat mempengaruhi juga sistem bernegara di Indonesia. Negara juga hanya digunakan sebagai alat untuk memfasilitasi kepentingan unsur-unsur agama dalam masyarakat. Di sisi lain negara pun juga seringkali membatasi agama untuk tidak mencampuri urusan negara. itulah yang menjadi perdebatan hingga sekarang ini sebab Indonesia mau dibilang negara agama melainkan negara membatasi hubungan agama di dalamnya namun jika dibilang negara sekuler agama pun turut memainkan peran di dalam negara. Berangkat dari persoalan tersebut maka tulisan ini bertujuan untuk mengkaji hubungan agama-negara di Indonesia (apakah negara sekuler atau negara agama) dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dan komparatif. Berdasarkan kajian tersebut ditemukan bahwa negara Indonesia adalah negara pancasilais atau negara berketuhanan yang maha esa. Namun dalam memahami maknanya banyak yang masih memperdebatkan bahwa sebaiknya negara Indonesia dijadikan negara agama atau sebaliknya. Oleh sebab itu dilakukan kajian teologis dengan pendekatan Calvinis dalam melihat hubungan agama-negara di Indonesia agar setiap orang dapat memahami maknanya tersendiri

    Peran Alkitab dan Aktualisasi Perdamaian Antar Umat di Indonesia dalam Paradigma Dialog Esoteris

    No full text
    Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menawarkan esensi dekoratif yang terkandung dalam Alkitab sebagai wacana aktualisasi perdamaian antar umat beragama di Indonesia. Dengan dasar bahwa kitab keagamaan khususnya Alkitab merupakan kumpulan tulisan yang diterima, diakui dan digunakan dalam suatu masyarakat beragama sebagai sesuatu yang suci sekaligus berwibawa. Muatan yang terkandung di dalamnya menginisiasi setiap pembaca untuk melakukan berbagai corak tindakan dimulai pada tataran konstruktif hingga destruktif. Kedua hal tersebut penulis sadari mengarah pada nilai-nilai afirmatif dalam kehidupan sosial. Tesis dalam tulisan ini ialah penggunaan kitab keagamaan pada aras individu maupun tubuh sosial tidak dipahami sebagai wacana justifikasi ketegangan atau terselenggaranya konflik. Namun, sebaliknya untuk mengubah realitas ke arah positif atau mewujudkan berbagai tindakan yang sifatnya prososial. Metode penelitian kualitatif deskriptif dengan studi kepustakaan. Data akan diperoleh melalui berbagai hasil penelitian, jurnal, dokumen, buku dan informasi lain yang layak digunakan. Melalui kesadaran betapa pentingnya perdamaian dalam kehidupan sosial yang termuat pada setiap kitab keagamaan kiranya memvalidasi setiap tokoh agama maupun umat beragama untuk mempengaruhi struktur sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa esensi afirmatif dan prososial yang ada dalam Alkitab harus diwujudkan dan menjadi common values untuk mengejawantahkan konformitas di tengah pluralitas

    Perwujudan Eklesiologi Ekaristik dalam Komunitas Basis Gerejawi: Antara Harapan dan Kenyataan

    No full text
    Ekaristi bukan hanya upacara sakral yang berakhir di gedung gereja tetapi erat kaitannya dengan komunitas gerejawi. Selanjutnya ekaristi berdampak pada pembangunan komunitas gerejawi sebagai tubuh Kristus, yaitu persekutuan dengan sesama. Hal ini dimulai dari setiap anggota umat yang telah mengalami pembaruan hidup supaya sesuai dengan ajaran Kristus. Ekaristi juga berdampak pada transformasi sosial, dimulai dari pembaruan komunitas basis gerejawi. Konsep teologis ini dikenal sebagai Eklesiologi Ekaristik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana Eklesiologi Ekaristik dihidupi secara nyata di Paroki St. Yoseph Penfui, Kupang, Nusa Tenggara Timur. Metode yang digunakan selain studi pustaka adalah studi kualitatif-deskriptif dengan mewawancarai sejumlah umat paroki dan mengamati beberapa perayaan ekaristi pada hari Minggu dan hari biasa. Hasil penelitian menunjukkan penghayatan umat paroki Penfui terhadap ekaristi yang meliputi pemahaman tentang hakikat ekaristi dan pengaruh nyata ekaristi terhadap kehidupan mereka

    Membangun Relasi dalam Pendidikan Kristiani Intergenerasi

    No full text
    Selama ini, gereja-gereja di Indonesia masih banyak yang mengenal pendidikan kristiani yang dibagi dalam kategorial usia. Seringkali pendidikan Kristiani kategorial usia ini menyebabkan terjadi pengkotak-kotakan di dalam gereja. Saat ini, gereja di Indonesia sudah mulai mengembangkan Pendidikan Kristiani Intergenerasi, bukan untuk menghilangkan pendidikan kristiani kategorial usia melainkan untuk melengkapinya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa kualitatif dengan pendekatan studi pustaka. Penelitian ini menemukan bahwa dengan pendidikan kristiani intergenerasional setiap orang dari usia, generasi dan jenis kelamin berkumpul untuk belajar bersama, dan diperlukan pula relasi antar setiap individu dari kelompok usia dan generasi yang berbeda di dalam pendidikan kristiani intergenerasional. Untuk itu, gereja perlu melakukan kegiatan situasional yang mengumpulkan setiap anggota jemaat dari generasi-generasi yang ada untuk membangun relasi tersebut. Membangun relasi ini tidak mudah tetapi gereja perlu untuk mencobanya sehingga iman kepada Yesus Kristus dapat bertumbuh bersama dalam komunitas gereja

    71

    full texts

    102

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    Jurnal STT Tawangmangu (Sekolah Tinggi Teologi) is based in Indonesia
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇