Pertimbangan aspek keamanan dan ekonomi pada Floating Production Unit (FPU) menjadi pertimbangan utama dalam perencanaan dan pengoperasian struktur bangunan lepas pantai suatu anjungan terapung lepas pantai, sehingga kajian aspek seakeeping harus dilakukan secara menyeluruh. Kajian Seakeeping sudah dilakukan menyeluruh di seluruh dunia, terutama dengan menggunakan metode pendekatan matematika. Kajian deck wetness ini dilakukan pada beberapa alternatif desain kapal (bangunan lepas pantai) yang memiliki displacement yang berbeda. Kajian ini ditujukan untuk memperbaiki aspek keamanan bangunan lepas pantai yang dioperasikan pada berbagai kondisi gelombang. Suatu metode pengujian model dilakukan di tangki uji guna menentukan probabilitas kejadian deck wetness. Berdasarkan pada analisis data hasil pemgujian, maka dapat ditentukan probabilitas deck wetness dan dibandingkan dengan kriteria Seakeeping yang berlaku. Diketahui bahwa kejadian deck wetness kapal tersebut masih berada di bawah batas kriteria probabilitas deck wetness