Di Indonesia tuberkulosis paru merupakan masalah utama
kesehatan masyarakat. Jumlah pasien tuberkulosis paru di Indonesia
merupakan ke -3 terbanyak di dunia setelah India dan China dengan jumlah
pasien sekitar 10 % dari total jumlah pasien tuberkulosis paru didunia.
Tujuan penelitian adalah menganalisis hubungan kondisi rumah sehat
dengan frekuensi sesak pada penderita tuberkulosis paru di Wilayah Kerja
Puskesmas Ujungpangkah Kabupaten Gresik. Desain penelitian ini adalah
analitik korelasional dengan pendekatan Cross Sectional.Variabel Bebas
adalah Kondisi Rumah Sehat yang terdiri dari: Kepadatan Hunian,
Ventilasi, Jenis Lantai, Pencahayaan, Suhu, dan Kelembaban, sedangkan
Variabel Tergantung adalah Frekuensi sesak pada Pasien Tuberkulosis
Paru. Sampel yang digunakan sebanyak 76 orang. Analisis data
menggunakan chi-square. Hasil analisis disimpulkan bahwa bahwa kondisi
rumah sehat yang berhubungan dengan frekuensi sesak pada pasien
Tuberkulosis di Wilayah Kerja Puskesmas Ujungpangkah Kabupaten
Gresik adalah faktor kepadatan hunian (p= 0,031), ventilasi (p= 0,046),
Jenis lantai (p= 0,025), pencahayaan (p= 0,004), dan suhu (p= 0,015),
sedangkan faktor yang tidak mempunyai hubungan dengan frekuensi sesak
adalah faktor kelembaban (p= 0,053). Bagi masyarakat yang bertempat
tinggal di Wilayah Kerja Puskesmas Ujung Pangkah Kabupaten Gresik
perlu mengupayakan kesehatan lingkungan perumahan dengan
memodifikasi desain rumah agar sistem sirkulasi udara atau ventilasi dapat
memenuhi syarat kesehatan sehingga memperkecil untuk terjadinya
kejadian tuberkulosis par