Resin akrilik heat cured merupakan resin yang digunakan
untuk protesa yang diaktivasi dengan panas. Metode yang sering
digunakan untuk pemanasan (curing) adalah menggunakan media air
dalam suhu 74oC selama kurang lebih 2 jam, kemudian suhu air
ditingkatkan hingga suhu mendidih (100oC) selama 60 menit. Hal
ini menyebabkan proses pemanasan dan biaya produksi untuk
pembuatan protesa resin akrilik heat cured menjadi kurang efisien.
Untuk mempercepat proses pemanasan resin akrilik heat cured dapat
menggunakan larutan garam NaCl 35%, karena larutan garam NaCl
35% memiliki sifat koligatif larutan yang dapat mempercepat
tercapainya suhu optimal yang dibutuhkan untuk menghasilkan
polimerisasi yang sempurna dari resin akrilik heat cured. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh larutan garam NaCl 35%
sebagai media pemanasan (curing) terhadap kekuatan transversa
resin akrilik heat cured. Sampel penelitian berupa lempeng resin
akrilik dengan ukuran 65 mm x 10mm x 2,5 mm sejumlah 24 buah.
Sampel kemudian dibagi menjadi empat kelompok. Masing-masing
kelompok memiliki 6 buah sampel. Kelompok I dilakukan
pemanasan dengan air pada suhu 74oC selama 120 menit, kelompok
II dilakukan pemanasan dengan larutan NaCl 35% pada suhu 74oC
selama 45 menit, kelompok III sampel dipanaskan dengan larutan
NaCl 35% pada suhu 74oC selama 60 menit, dan kelompok IV
sampel dipanaskan dengan larutan NaCl 35% pada suhu 74oC selama
75 menit. Kemudian seluruh kelompok ditambah dengan pemanasan
pada suhu terminal 100oC selama 60 menit. Pengujian kekuatan
transversa menggunakan Universal Testing Machine merk
Tarnogrocki Wilherm Herm Holm. Hasil penelitian yang diuji
dengan menggunakan oneway ANOVA menunjukkan bahwa tidak
terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan antar kelompok
perlakuan (p>0.05). Hasil uji Post Hoc Tukey-HSD juga
menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan nilai kekuatan
transversa yang signifikan pada semua kelompok uji. Kesimpulan
dari penelitian ini adalah larutan NaCl 35% yang digunakan sebagai
media pemanasan selama 60 menit dapat mempersingkat waktu
pemanasan dengan menghasilkan kekuatan transversa yang setara
jika dibandingkan dengan pemanasan menggunakan air