Pembakuan Nama Rupabumi Maritim Berdasarkan Kaidah Toponimi dalam Upaya Inventarisasi Potensi Wisata Pantai Pulau Giligenting Berbasis WebGIS

Abstract

Indonesia memiliki 17. 504 pulau yang menyebar di sekitar katulistiwa. Akan tetapi, banyaknya pulau di Indonesia khususnya pulau kecil tidak diimbangi dengan ketersediaan informasi geospasial. Hal ini merupakan salah satu permasalahan yang dapat menghambat pengembangan potensi kepulauan. Salah satu pulau kecil yang mengalami permasalahan ini adalah Pulau Giligenting yang terletak 45 km dari pusat Kota Sumenep, Madura. Pulau yang saat ini mengalami perkembangan demografi cukup pesat ini dapat dikategorikan sebagai kawasan berpotensi wisata yang mengalami masalah dalam penyediaan informasi geospasial. Mengetahui permasalahan tersebut, maka dilakukanlah pembakuan nama rupabumi berdasarkan kaidah toponimi dalam upaya penyediaan informasi geospasial di Pulau Giligenting. metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei lapangan dan wawancara. Konsep pembakuan yang dilakukan adalah memverifikasi unsur–unsur yang telah dibakukan, memberikan usulan pembakuan unsur-unsur yang belum dibakukan, serta melakukan identifikasi potensi wisata pulau. Hasil dari survei toponimi dianalisis menggunakan empat pendekatan yaitu: onomastika, spasial, ekologi, dan geografis untuk menentukan deskripsi kawasan, kriteria penamaan, serta potensi wisata yang ada. Selain empat pendekatan tersebut, untuk menentukan indeks potensi wisata pantai di pulau ini, dilakukan analisis 10 parameter sesuai dengan kriteria Direktorat Jendral PHKA (2003) yang dikaji oleh Soemarno (2010). Berdasarkan hasil survei, pengolahan, dan analisis data, telah diidentifikasi 176 unsur rupabumi yang selanjutnya dijadikan dasar penyusunan gasetir Pulau Giligenting. Selain itu, penelitian ini telah mengidentifikasi tujuh pantai diantaranya: Pantai Miring, Pantai Sembilan, Pantai Kahuripan, Pantai Cempaka, Pantai Duko, Pantai Jember, dan Pantai Sorok. Beradasarkan hasil penilaian yang mengacu pada 10 kriteria penentuan potensi wisata pantai, diketahui bahwa ketujuh pantai di Pulau Giligenting “Cukup Potensial” untuk dikembangkan. Dan dari ketujuh pantai yang ada, Pantai Sembilan merupakan pantai yang memiliki indeks pengembangan potensi wisata paling tinggi yaitu 62,00% Selanjutnya untuk menyajikan informasi hasil survei toponimi dan potensi wisata pantai Pulau Giligenting dibangunlah sistem infomasi geospasial berbasis website atau WebGIS Pulau Giligenting. ================================================================= Indonesia has 17.504 islands that get around the equator. However, this number is not matched with the availability of geospatial information, especially for small islands. This is a problem that can be interrupt the potential development of islands. One of the islands that has this problem is Giligenting located 45 km from Sumenep, Madura. This island can be categorized as a potential tourism area that has problem in the availability of geospatial information, such as island toponym. Knowing the problem, standardization of topographical names based on toponymy is one of the efforts to provide the information. The method used in this research is field surveying and interview. The concept of standardization is verify the elements that have been standardized, propose the elements that not have been standardized, and identify the potential of island tourism. The results of toponimi survey were analyzed using four approaches (onomastics, spatial, ecological, and geographic) to determine the description of the area, naming criteria, and existing tourism potential. In addition to these four approaches, to determine how potential development of coastal tourism in Giligenting, 10 parameters were analyzed according to the criteria of the Direktorat Jendral PHKA (2003) reviewed by Soemarno (2010). The results of this research has been identified 176 topographic elements, which then became the basic preparation of gazetteer. In addition, the research has also identified that in Giligenting there are seven beaches, ie: Miring Beach, Sembilan Beach, Kahuripan Beach, Cempaka Beach, Duko Beach, Jember Beach, and Sorok Beach. Based on the assessment of 10 parameters, it is known that all beaches in Giligenting Island "Quite Potential" to be developed. Of the seven existing beaches, Sembilan Beach has the highest percentage development index, with the value is 62.00 %. And then, to present information from the result of toponimi survey and information about coastal tourism in Giligenting Island, in this research also has built WebGIS Giligenting Island

    Similar works