Penelitian tindakan kelas ini dirancang sesuai model Kemmis dan Taggart selama 2 (dua) siklus secara partisipatif dan kolaboratif. Data hasil penelitian ini dianalisa secara deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa metode problem solving dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah Matematika siswa kelas IX-5 SMP Negeri 2 Balikpapan pada tiap siklusnya. Nilai rata-rata kelas pada siklus I sebesar 71.25 dan pada siklus II menjadi 79.37 atau meningkat 8.12 poin. Prosentase ketuntasan belajar siswa pada siklus I sebesar 70% dan pada siklus II menjadi 87.5% atau meningkat sebesar 17.5%. Prosentase ketidaktuntasan belajar siswa pada siklus I sebesar 30% dan pada siklus II menjadi 12.5% atau mengalami penurunan sebesar 17.5%. Prosentase skor keaktifan siswa pada siklus I sebesar 62.5% dan pada siklus II menjadi 77.5%, atau meningkat sebesar 15%. Prosentase skor minat siswa pada siklus I sebesar 72.5% dan pada siklus II menjadi 82.5%, atau meningkat sebesar 10%. Dalam penelitian ini masih ada 5 siswa (12.5%) yang belum tuntas belajar. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat meningkatkannya kembali ke arah lebih baik