Tujuan: Penelitian ini untuk mengetahui adanya perbedaan aktivitas fisik dan konsumsi camilan pada remaja obesitas di desa dan kota di Bantul.Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian case control, dengan populasi remaja sekolah menengah atas (SMA) negeri di Kabupaten Bantul. Kasus adalah remaja yang didiagnosis obesitas pada tahap skrining, sedangkan kontrol adalah remaja dengan berat badan normal. Analisis data meliputi univariabel yang menyajikan distribusi frekuensi, bivariabel dengan uji chi-square dan uji-t dan mulitivariabel dengan uji regresi logistik.Hasil: Remaja dengan aktivitas fisik ringan memiliki peluang hampir 5 kali lebih besar mengalami obesitas dibandingkan remaja dengan aktivitas fisik sedang (OR 4,96 (CI 95%:2.14 -11.63). Hubungan antara jenis camilan dan obesitas juga memiliki hubungan yang bermakna secara statistik dan praktis, yaitu obesitas banyak di temukan sebanyak 2 kali lebih besar pada remaja dengan konsumsi camilan goreng dibandingkan dengan remaja yang mengkonsumsi camilan non goreng.Kesimpulan: Terdapat perbedaan rerata berat dan asupan camilan pada remaja obesitas dan non obesitas. Aktivitas fisik ringan, frekuensi camilan tinggi, jenis camilan gorengan, berat camilan dan asupan camilan tinggi berpeluang lebih besar meningkatkan obesitas remaja