Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konflik peran ganda dan dukungan sosial terhadap kinerja perawat wanita dengan stres kerja sebagai variabel interveningnya. Variabel konflik peran ganda terdiri atas konflik pekerjaan-keluarga dan konflik keluarga-pekerjaan dan variabel dukungan sosial terdiri atas dukungan keluarga dan kerabat, masyarakat sekitar, sesama perawat dan rumah sakit tempat perawat bekerja. Variabel kinerja perawat terdiri atas hasil tugas individu, perilaku dan ciri kepribadian. Variabel intervening stres kerja terdiri dari on the job dan off the job. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Kabanjahe, Kabupaten Karo dengan metode pengumpulan data menggunakan kuesioner yang diisi oleh responden yaitu perawat wanita di Rumah Sakit Umum Kabanjahe yang sudah menikah dan mempunyai anak. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi linier sederhana dan berganda, koefisien determinasi, pengujian hipotesis yang meliputi uji1,uji F dan koefisien determinasi (R2) serta uji mediasi denganpath analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel konflik keluarga-pekerjaan berpengaruh positif terhadap stres kerja dan variabel dukungan sosial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap stres kerja. Sedangkan dengan menggunakan regresi linier berganda dapat diketahui bahwa variabel konflik keluarga-pekerjaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel intervening yaitu stres kerja, dan variabel intervening, stres kerja, berpengaruh negatif dan signifikan terhadap variabel dependen, yaitu kinerja perawat wanita, selain itu juga diperoleh hasil bahwa variabel dukungan sosial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap variabel intervening yaitu stres kerja, dan variabel intervening, stres kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap variabel dependen, yaitu kinerja perawat wanita. Uji F menunjukkan bahwa variabel konflik peran ganda dan dukungan sosial secara simultan berpengaruh terhadap stres kerja, demikian juga variabel konflik peran ganda, dukungan sosial dan stres kerja secara simultan berpengaruh terhadap kinerja perawat wanita. Hasil perhltungan Koefisien Determinasi menunjukkan bahwa 83,4% variasi stress kerja dapat dijelaskan oleh variabel konflik peran ganda dan dukungan sosial, sedangkan untuk variabel kinerja perawat wanita diperoleh hasil 69,7% variasi kinerja perawat wanita di RSU Kabanjahe dapat dijelaskan oleh variabel konflik peran ganda, dukungan sosial dan stres kerja sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain