research

USAHA GURU DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU HIPERAKTIF DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS V SDN 02 SEGOROGUNUNG KECAMATAN NGARGOYOSO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Abstract

Secara langsung pendidikan etis dicapai dengan pelajaran yang membentuk tanggapan dan fikiran yang memberi motivasi bagi kemajuan etis. Pendidikan dan pembentukan moral anak dewasa ini sangat diperlukan, di mana anak dapat mengaplikasi sikap, tingkah laku, norma dan moral yang telah didapat melalui pendidikan keluarga sebelum anak mengenal dan berkembang dalam pergaulan sosial melalui contoh-contoh yang baik dan konsisten dari lingkungannya. Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui upaya guru dalam mengatasi penyimpangan perilaku hiperaktif anak sekolah pada siswa kelas V SD Negeri 02 segorogunung Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar yang duduk di kelas V tahun pelajaran 2010/2011. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Analisis data yang digunakan ialah model analisis langsung dan mempunyai hubungan yang saling berkaitan antara tema pembahasan satu dengan tema pembahasan lain. Penelitian ini menggunakan pendekatan etnografi, yaitu sebuah pendekatan yang mengarahkan penulis untuk menjelaskan bahwa penelitian yang dilakukan merupakan hasil dari pengamatan terhadap tulisan ataupun fenomena dalam kurun waktu tertentu. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan : 1) Dalam usaha guru mengatasi penyimpangan perilaku hiperaktif siswa dilaksanakan dengan menggunakan sistem individual (lovaas one on one) dan dengan metode yang memberikan gambaran konkrit tentang “sesuatu”, sehingga anak dapat menangkap pesan, informasi dan pengertian tentang “sesuatu” tersebut. Salah satunya adalah dengan penggunaan media visual (gambar). Pembelajaran dengan menggunakan media visual mencakup Identifikasi benda, mencocokkan (matching), identifikasi warna, identifikasi bentuk, identifikasi huruf, identifikasi angka, dan identifikasi kata kerja. Dimana dalam membelajarkannya dengan menunjukkan gambar satu persatu di depan anak dengan disertai prompt bantuan/arahan) dan pemberian hadiah/pujian untuk respons yang benar, kemudian bantuan dan pemberian hadiah itu dikurangi sedikit demi sedikit sampai tidak menggunakan sama sekali dan anak benar-benar menguasai materi pelajaran; 2) Dari hasil usaha guru mengatasi penyimpangan perilaku hiperaktif siswa dengan menggunakan media visual (gambar) pada anak hiperaktif, dapat disimpulkan bahwa media visual (gambar) memudahkan anak dalam memahami konsep dan membantu dalam generalisasi. Disamping itu dapat meningkatkan kemampuan bahasa, kognitif, afektif dan psikomotorik pada anak. Hal ini terbukti bahwa anak hiperaktif berhasil menguasai materi pelajaran yang diberikan oleh guru pembimbing/terapis melalui media visual

    Similar works