research

Analisis Kerusakan Formasi Berdasarkan Data Pressure Build Up Dengan Metode Horner Plot Untuk Menentukan Kerusakan Fomasi Sumur X Pada Lapangan Pertamina Ep Asset 1 Field Rantau

Abstract

Kerusakan formasi adalah salah satu penyebab terjadinya penurunan laju produksi suatu sumur, seperti pada Pertamina EP Asset 1 Field Rantau pada sumur x yang mengalami penurunan laju produksi yang diduga mengalami kerusakan formasi. Untuk menentukan adanya kerusakan formasi suatu sumur dapat dilakukan uji pressure build up dengan metode Horner Plot. Uji pressure build up dilakukan dengan cara memproduksi suatu sumur dalam selang waktu tertentu dengan laju aliran yang konstant, kemudian menutup sumur tersebut. Dari uji tersebut akan didapat data yaitu data petrofisik (kedalaman lapisan, ketebalan lapisan, dan porositas), data fluida reservoir (faktor volume formasi, kompressibilitas total, dan viskositas oil), dan data pendukung lainnya (laju aliran fluida, jari-jari sumur, waktu produksi, tekanan stastik sumur dan tekanan kepala sumur). Dari uji pressure build up juga didapat data tekanan, Perubahan waktu (Δt), serta temprature, sehingga dapat dihitung horner time. Dari data tersebut dapat dibuat kurva horner plot antara tekanan (PWS) dengan horner time. Dari kurva Horner Plot diperoleh persamaan logarithmic y=-18,2.ln(x)+674,0 dengan nilai R²=0,99. Dari persamaan ini dapat digunakan untuk menetukan slope, tekanan dasar sumur (Pwf), tekanan reservoir (P*), tekanan 1 jam (P1jam). Hasil analisis dari data yang didapat yaitu permeabilitas 49,466 mD, skin +34,840, Perubahan tekanan akibat skin (ΔPskin) 382,370 psi, productivity indexs ideal 0,738 bbl/day.psi, productivity indexs actual 0,208 bbl/day.psi, dan flow efficiency 0,282 dengan radius investigation 2397,400 ft yang menunjukan bahwa sumur X lapangan Pertamina EP Asset 1 Field Rantau mengalami kerusakan formasi

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image

    Available Versions

    Last time updated on 19/08/2017