PENGARUH TEMPERATUR PEMERAMAN PADA PERILAKU GESER TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI DENGAN SEMEN
- Publication date
- Publisher
Abstract
Pengaruh temperatur peneraman pada kekuatan beton, mortar atau tanah berbutir kasar yang distabilisasi
dengan semen sudah banyak dilaporkan didalam literatur. Namun demikian, pengaruh tempertaur
pemeraman pada tanah lempung yang distabilisasi dengan semen masih belum banyak dilakukan.
Perbedaan mendasar antara kedua hal tersebut adalah adanya reaksi posolanik yang terjadi didalam tanah
yang distabilisasi dengan semen yang menghasilkan perilaku geser yang lebih kompleks dibandingkan
dengan pada beton, mortar maupun tanah berbutir yang distabilisasi dengan semen. Serangkaian
pengujian dilakukan pada penelitian ini untuk mengkaji perbedaan tersebut dengan menggunakan
lempung lokal yang diambil dari Wates yang distabilisasi dengan semen portland biasa (ordinary
portland cement). Sejumlah komposisi campuran lempung Wates- semen diperam dengan temperatur
pemeraman yang berbeda ( 25, 30, 40, dan 50OC). Kuat geser tanah tersebut diuji di dalam alat kuat tekan
bebas dengan waktu pemeraman yang berbeda β sampai dengan 56 (limapuluh enam) hari (7, 14,21, 28,
36, dan 56 hari) . Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Kuat tekan bebas tanah lempung anorganik yang
distabilisasi dengan semen meningkat dengan bertambahnya suhu pemeraman pada waktu pemeraman
yang sama akibat tingginya derajat sementasi dan reaksi posolanik.Pada kandungan semen rendah, reaksi
posolanik tetap berlangsung oleh adanya disosiasi silikat dan aluminat pada temperatur tinggi. Kadar air
pada saat pencampuran berpengaruh pada hasil kuat tekan bebas walaupun waktu dan suhu pemeraman
sama.Jika dibandingkan dengan hasil-hasil penelitian terdahulu yang diacu dari referensi, hasil penlitian
menunjukkan kecenderungan yang mirip