Pengeprasan tebu merupakan pemotongan sisa-sisa tunggul tebu setelah penebangan yang dilakukan pada posisi tepat atau lebih rendah dari permukaan tanah, setelah dilakukan pengeprasan dilapangan terdapat rata-rata persentase potongan utuh paling banyak didapat pada perlakuan dengan jumlah 12 mata pisau kepras sebesar 91,11%, dan terendah didapat pada perlakuan dengan jumlah 10 mata pisau sebesar 84,44%. Rata-rata persentase keprasan pecah yang paling tinggi terdapat pada P2 yaitu sebesar 13,33%, sedangkan yang terendah terdapat pada P3 yaitu sebesar 6,67%. Rata-rata keprasan pecah pada semua perlakuan sama yaitu sebesar 2.22