Pergantian kepala divisi di Yayasan Airlangga Balikpapan sejak bediri 1 januari 1993 sudah sering dilakukan proses pemilihan kepala divisi dengan metode konvensional yang sifatnya tertutup melalui rapat Yayasan yang tidak melibatkan pihak luar sudah di tinggal oleh pihak pengelolah, proses pemilhan dengan membentuk panitia di harapkan dapat memberikan calon kandidat kepalah divisi yang susai dengan kebutuhan akan pimpinan yang lebih inovatif . .Decision support system merupakan alat bagi pengambil keputusan namun tidak untuk menggantikan peran Yayasan Airlangga, Metode TOPSIS adalah suatu metode yang bisa di terapkan dalam proses pemilihan kandidat kepala divisi yayasan Airlangga Balikpapan . Menentukan kereteria, bobot dan alternative setiap orang berbeda - beda hal ini menyebabkan keputusan sangat sulit untuk bisa dilakukan memerlukan banyak pilihan, waktu dan biaya. Tujuan dari Penelitian yang dilakukan adalah untuk memberikan salah satu pilihan solusi atau pertimbangan dalam menyeleksi calon kepala divisi dalam menentukan pemimpin yang terbaik yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan dari Yayasan