PERBANDINGAN METODE PEMBUATAN SHAFT UNTUK PEKERJAAN JACKING PIPE DENGAN METODE CAISSON SHAFT SINKING DAN SHEET PILE SHAFT : STUDI KASUS PROYEK PEMBANGUNAN JARINGAN IPAL PALEMBANG PAKET B2A
Pekerjaan jacking merupakan suatu metode pekerjaan yang sering dipakai dalam pembangunaninfrastruktur suatu kota, khususnya terkait dengan pembangunan infrastruktur yang ada di dalam tanahseperti pemasangan pipa, pembuatan terowongan, pembuatan rel kereta bawah tanah, dan lainsebagainya. Salah satu pekerjaan yang merupakan bentuk aplikasi dari metode jacking adalah pekerjaanpemasangan pipa, atau biasa disebut pipe jacking. Cara kerja dari metode pipe jacking yakni mendorongpipa ke dalam tanah yang bersamaan dengan proses pengikisan tanah tersebut dengan mata bor(cuttinghead). Pada pekerjaan pipe jacking, terdapat suatu galian yang disebut sebagai shaft / pit yangmerupakan titik awal dan titik akhir dari satu trase pekerjaan pipe jacking. Terdapat 2 jenis shaft dipekerjaan jacking, yakni departure shaft yang berguna untuk menentukan titik awal kedalaman pipa yangdirencanakan sekaligus sebagai tempat meletakkan mesin jacking, dan arrival shaft yang merupakan titikakhir dari trase pipe jacking. Pada Proyek IPAL Palembang Paket B2 A terdapat 2 metode pembuatanshaft yang diaplikasikan yakni metode sheetpile shaft dan caisson shaft sinking. Masing-masing metodememiliki kelebihan dan kekurangan yang dapat ditinjau dari segi waktu, biaya, serta mutunya. Pemilihanmetode pembuatan shaft erat kaitannya dengan kondisi lokasi, ketersediaan akses, kebutuhan area ataukapasitas mesin jacking. Hal ini menjadi beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan metode pekerjaanpembuatan shaft. Metode penelitian yang digunakan yakni metode gabungan data observasi denganwawancara dengan responden di Proyek IPAL Palembang Paket B2 A, dengan membandingkan pekerjaanpembuatan shaft sheetpile dan caisson shaft dari segi waktu, biaya dan mutu pada pekerjaan pipe jackingRCP 1000 menggunakan mesin MTs 1000. Setelah dianalisa, metode sheetpile shaft memiliki waktu yangrelatif lebih lama dan memerlukan biaya yang lebih besar jika dibandingkan dengan metode caisson shaft,namun caisson shaft memerlukan material khusus yang memiliki keterbatasan terhadap proses pengadaandan pengiriman ke lokasi, tidak seperti metode sheetpile shaft yang memiliki fleksibilitas lebih tinggi dalamketersediaan alat dan materialnya