Diversifikasi Rasa Baru Apem Yaqowiyyu Jatinom untuk Meningkatkan Kualitas Produk Unggulan di Kabupaten Klaten

Abstract

Apem yaqowiyyu is a traditional snack at every breakfast event in Jatinom District, Klaten Regency. Gradually, apem yaqowiyyu began to be sold every day without waiting for the Saparan ceremony. One of the existing and productive producers of Apem Yaqowiyyu is UKM Apem Yaqowiyyu Bunda Santi. A total of 6 people, namely Mrs. Santi and five workers, have been able to produce apem yaqowiyyu to meet the needs of the local community and tourists. In carrying out business, these SMEs have a significant production problem. The problem is that the limited apem owned is not durable and long-lasting, and the number of variants over the years of opening a business is only five flavors. Solutions that can be resolved based on an agreement between the PKM team and partners are solving production problems. The solution to the production problem is the addition of 5 new flavors that the general public likes. The resulting PKM results are six new flavor variants based on research innovation and science and technology application to partners, including Mocca A, Mocca B, Pisang Kepok, Pisang Raja, Baked Plantain, and Raisins. Based on the PKM team and partner assessment results, Mocca A is in great demand and has the potential to have a high selling value because the quality of the apem filling is premium class.Apem yaqowiyyu merupakan jajanan tradisional yang hadir disetiap acara Saparan di Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten. Berangsur-angsur, apem yaqowiyyu mulai dijual setiap harinya tanpa harus menunggu waktu upacara Saparan tersebut. Salah satu produsen Apem Yaqowiyyu yang eksis dan produktif adalah UKM Apem Yaqowiyyu Bunda Santi. Berjumlah 6 orang yaitu 1 pemilik yaitu Ibu Santi dan 5 pekerja telah mampu memproduksi apem yaqowiyyu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat dan pelancong. Dalam melaksanakan usaha, UKM ini memiliki masalah utama yaitu masalah produksi. Permasalahannya adalah keterbatasan apem yang dimiliki tidak awet dan tahan lama dan jumlah varian selama bertahun-tahun membuka usaha hanya 5 rasa. Solusi yang dapat diselesaikan berdasarkan kesepakatan antara tim PKM dengan mitra adalah menyelesaikan permasalahan produksi. Penyelesaian masalah produksi adalah penambahan 5 varian rasa baru yang disukai masyarakat pada umumnya. Hasil PKM yang dihasilkan adalah terdapat 6 varian rasa baru berdasarkan inovasi riset dan penerapan IPTEK kepada mitra yang meliputi Mocca A, Mocca B, Pisang Kepok, Pisang Raja, Pisang Raja yang dioven, dan Kismis. Berdasarkan hasil penilaian mitra dan tim PKM, Mocca A sangat diminati dan berpotensi memiliki nilai jual yang tinggi karena kualitas isian apem adalah kelas premium

    Similar works