Kertas kemasan/bungkus banyak kita jumpai di masyarakat, terutama kertas bungkus warna coklat yang digunakan sebagai pembungkus makanan. Kertas bungkus warna coklat merupakan kemasan yang paling sederhana. Guna memenuhi fungsinya sebagai pembungkus makanan, maka kertas bungkus warna coklat umumnya berlapis plastik tipis dari resin (food paper wrap) untuk meningkatkan kekuatan, daya proteksi (tidak bocor), dan ketahanan panas. Pada riset/penelitian pembuatan kertas ini, variabel bebas yang digunakan adalah jumlah PVA (1%, 2%, 3%, 4%, dan 5%) dengan variabel tetap metode proses, total bahan 100 gram. langkah pertama yaitu membuat pulp dari ampas tebu dengan menambahkan larutan NaOH 3% dan dimasak dalam autoklaf dengan suhu 120oC selama 60 menit, lalu dikeringkan menggunakan oven pada suhu 60 oC selama 3 jam. Ampas tebu hasil autoklaf yang telah dikeringkan kemudian dimasukkan dalam beaker glass, ditambah dengan aquadest dan dimasak pada suhu 70°C hingga mendidih. pulp yang telah mendidih kemudian ditambah dengan PVA, pati aren dan gliserol. Kertas kemudian dicetak menggunakan nampan plastik dan diratakan. Selanjutnya kertas dilakukan proses pengeringan menggunakan oven pada suhu 70°C hingga kering. Lalu dilakukan uji ketebalan kertas, uji gramatur, uji morfologi, uji organoleptik, untuk melihat hasil pengaruh PVA terhadap karakteristik kertas