Melons grown hydroponically have the problem of low fruit yield per plant. Efforts to overcome this can be done by adding foliar fertilizer and boron. Therefore, this research aims to obtain the best type of foliar fertilizer for melon yield, the best boron concentration for melon yield, and the interaction between the addition of foliar fertilizer and boron concentration on melon yield. This research used a Factorial Randomized Group Split Plot Design (RAK) with 3 replications. The first factor (main plot) is foliar fertilizer (without foliar fertilizer, Growmore 2 g.l-l, and Gandasil 2 g.l-l), while the second factor (sub plot) is boron concentration (0 mg.l-l, 0.5 mg. l-l, 0.6 mg.l-l, 0.7 mg.l-l, and 0.8 mg.l-l). Observation parameters consisted of fruit diameter (cm), fruit weight (grams), fruit flesh thickness (cm), and dissolved solids (°brix). The research results showed that Gandasil 2 g.l-l gave higher yields when compared to without foliar fertilizer and Growmore 2 g.l-l on the soluble solids parameter (fruit sweetness), boron concentration of 0.7 mg.l-l gave better results on fruit weight, fruit diameter, fruit flesh thickness and soluble solids (fruit sweetness), and there was no interaction between the type of foliar fertilizer treatment and boron concentration on all parameters observed.Melon yang dibudidayakan secara hidroponik memiliki permasalahan hasil buah per tanaman rendah. Upaya untuk mengatasi hal tersebut dapat dilakukan dengan penambahan pupuk daun dan boron. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jenis pupuk daun terbaik terhadap hasil melon, konsentrasi boron terbaik terhadap hasil melon, dan interaksi antara penambahan pupuk daun dan konsentrasi boron terhadap hasil melon. Penelitian ini menggunakan Rancangan Split Plot Acak Kelompok ( RAK ) Faktorial dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama (petak induk) yaitu pupuk daun (tanpa pupuk daun, Growmore 2 g.l-l, dan Gandasil 2 g.l-l), sedangkan faktor yang kedua (petak anak) yaitu konsentrasi boron (0 mg.l-l, 0,5 mg.l-l, 0,6 mg.l-l, 0,7 mg.l-l, dan 0,8 mg.l-l). Parameter pengamatan terdiri dari diameter buah (cm), bobot buah (gram), tebal daging buah (cm), dan padatan terlarut (°brix). Hasil penelitian menujukkan bahwa Gandasil 2 g.l-l memberikan hasil yang lebih tinggi jika dibandingkan tanpa pupuk daun dan Growmore 2 g.l-l pada parameter padatan terlarut, konsentrasi boron 0,7 mg.l-l memberikan hasil yang lebih baik pada parameter bobot buah, diameter buah, tebal daging buah dan padatan terlarut, dan tidak terjadi interaksi antara perlakuan jenis pupuk daun dan konsentrasi boron pada seluruh parameter yang diamati.  
