Pemberitaan mengenai TPST Bantargebang tidak jarang mendapat sorotan menyedihkan dari media. Namun, untuk memberikan pembanding dari media-media lain yang hanya menyoroti kesengsaraan dan kemiskinan yang ada di TPST Bantargebang, media Asumsi.co melalui program berita Distriknya menghadirkan sebuah tayangan yang ingin memperlihatkan sudut pandang lain dari kehidupan yang ada di TPST Bantargebang. Metode yang digunakan pada penelitian ini ialah Analisis Wacana Kritis dari Teun A. Van Dijk yang mengacu pada 3 dimensi yaitu Analisis Teks, Kognisi Sosial, dan Konteks Sosial. Penelitian ini juga menggunakan dokumentasi, observasi, dan wawancara sebagai teknik pengumpulan data. Hasil dari penelitian menunjukan dalam melakukan konstruksi pada realitas yang ada pada kehidupan masyarakat TPST Bantargebang, media Asumsi.co melupakan beberapa realitas lain yang tidak kalah penting untuk dibahas. Program berita Distrik media Asumsi.co hanya menyoroti bagaimana kemampuan adaptasi yang dimiliki masyarakat TPST Bantargebang, dan melupakan mengapa kemampuan adaptasi tersebut dapat muncul serta melupakan realitas dimana sampah-sampah yang ada di TPST Bantargebang telah dan akan terus mendatangkan banyak dampak pada kehidupan jika tidak segera ditemukan solusi penyelesaiannya. Penelitian ini diharap dapat memberikan referensi maupun bahan literasi mengenai analisis tayangan media dengan menggunakan Analisis Wacana Kritis