Kriya Topeng menjadi salah satu Icon di Kampung Budaya Polowijen. Hal ini disebabkan Polowijen mempunyai tokoh pendiri topeng yang dikenal sebagai maestro yaitu Mbah Reni. Kampung Budaya Polowijen ini diresmikan oleh Walikota Malang sebagai kampung tematik pada 02 April 2017. Sampai saat ini Kampung Budaya Polowijen (KBP) berhasil membuat kerajian topeng kurang lebih 20 buah dengan berbagai karakter tokoh topeng setiap bulannya. Berdasarkan hasil dari observasi yang telah dilakukan oleh tim peneliti di KBP, maka permasalah yang sedang dihadapi oleh para pengrajin yakni: (1) Pemasaran, hingga sekarang topeng KBP hanya mengandalkan promosi kepada para wisatawan yang berkunjung ke KBP, (2) Produksi topeng yang masih terbatas, dikarenakan kurangnya SDM untuk memahat topeng, (3) tidak tersedianya Showroom yang difungsikan untuk menaruh topeng yang sudah jadi, (4) Keterbatasan modal untuk pengembangan topeng. Dari permasalahan tersebut tim pengabdian memberikan solusi untuk memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi oleh para pengrajin topeng KBP. Pada tahun pertama yang apat dilakukan oleh tim adalah memperkuat promosi pada penjualan topeng KBP dengan cara mengadakan sosialisasi dan pelatihan tentang pemasaran produk. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk meningkatankan ekonomi masyarakat sekitar KBP, meningkatkan jumlah penjualan topeng KBP serta membantu mitra untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang dihaapinya. Selain itu, diharapkan pula dengan kegiatan ini dapat menciptakan ekonomi kreatif dimana topeng merupakan salah satu kriya yang menjadi bagian dari sub sector ekonomi kreatif. Dengan bekal ekonomi kreatif yang mampu menggerakan pertumbuhan ekonomi masyarakat disekitar lokasi KBP. Serta diharapkan pula dengan adanya program ini dapat menambah kesejateraan masyarakat di KBP