research

Karakteristik Teritorialitas Ruang pada Permukiman Padat di Perkotaan

Abstract

Perkembangan kota yang begitu cepat telah menimbulkan permasalahan yang berkaitan dengan pertambahan jumlah penduduk yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Pertumbuhan jumlah penduduk di permukiman menuntut tersedianya fasilitas bagi masyarakat, tidak tersedianya ruang terbuka di kawasan permukiman, cenderung menciptakan ‘ruang' sebagai tempat untuk beraktifitas yang dilakukan oleh setiap penghuni masing-masing rumah. Dengan kondisi tersebut setiap penghuni secara tidak sadar telah membentuk/mensetting ruang luar sebagai area yang dimilikinya (teritori). Fasilitas yang disediakan atau yang direncanakan ternyata juga menimbulkan persoalan seperti tidak berfungsinya fasilitas tersebut sebagaimana mestinya. Selain itu terbatasnya jumlah lahan merupakan masalah tersendiri yang menyebabkan terkonsentrasinya penduduk dalam satu area, sehingga menimbulkan kawasan permukiman yang padat penghuni dan padat bangunan dengan fasilitas lingkungan yang kurang memadai. Padatnya bangunan rumah tinggal dalam kawasan permukiman tentunya sulit menyediakan fasilitas ruang terbuka sebagai ruang bersama. Keterbatasan ruang dan tekanan lingkungan (environment press) akibat kepadatan manusia dan bangunan, cenderung “menguasai” ruang-ruang yang direncanakan ataupun tidak direncanakan baik secara publik maupun privat, seperti lapangan, taman-taman, dan jalan-jalan lingkungan sebagai ruang untuk berinteraksi dengan komunitasnya. Dalam teritorialitas akan terjadi interaksi/hubungan beberapa unsur yaitu unsur pengguna yang berkegiatan dan ruang yang mewadahi. Dalam melihat teritorialitas maka yang dapat dilihat adalah hubungan yang terjadi antar unsur yang ada di dalam teritorialitas. Untuk melihat konsep hubungan maka dapat menggunakan tolok ukur hubungan berupa kualitas dan hubungan pengguna dan ruang/lingkungan

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image

    Available Versions

    Last time updated on 07/01/2018