Abstrak: Tata rias pengantin merupakan wujud kebudayaan yang konkrit. Lamongan merupakan kota yang terbagi atas beberapa wilayah kecamatan yang ada di Jawa Timur yang mempunyai ciri khas sendiri dalam tata rias pengantinnya, seperti pengantin Bekasri Lamongan yang ciri khasnya terletak pada busananya. Pengantin Bekasri merupakan tata rias pengantin yang belum banyak dikenal oleh masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui pengetahuan masyarakat desa Mekanderejo tentang pengantin Bekasri sebelum dilakukan pengenalan tentang pengantin Bekasri Lamongan; 2) Untuk mengenalkan tata rias Bekasri Lamongan pada masyarakat khususnya masyarakat kecamatan Kedungpring; 3) Untuk mengetahui respon masyarakat kecamatan Kedungpring setelah dilakukannya pengenalan tata rias pengantin Bekasri Lamongan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data dengan menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi dan angket dimana sasaran dalam penelitian ini adalah masyarakat desa Mekanderejo kecamatan Kedungpring kabupaten Lamongan. Analisis respon masyarakat dilakukan untuk mengumpulan data respon masyarakat terhadap pengenalan yang sudah dilakukan, dihitung dengan presentase. Hasil penelitian ini diperoleh dari data angket yang menunjukkan bahwa masyarakat tertarik dengan adanya sosialisasi ini dan memahami materi pengenalan tata rias pengantin Bekasri karena peneliti dalam menyampaikan materi menarik dan mudah dipahami oleh masyarakat. Selain itu adanya handout dan power point serta wujud asli model berbusana pengantin Bekasri menambah daya tarik masyarakat untuk ikut serta dalam pengenalan tata rias Bekasri Lamongan.
Kata Kunci : tata rias, tata rias pengantin Bekasri Lamongan, respon masyarakat.
Abstract: Bridal make up is a form of culture that is concrete. Lamongan is a city which is divided into several districts that existed in East Java that has its own characteristics in her bridal makeup, Bridal Bekasri the Lamongan as his trademark lies in the clothes. Bridal Bekasri bridal makeup is yet little known by the public. The purpose of this research is to 1) to find out the knowledge society village of Mekanderejo about bridal Bekasri prior to the introduction of the bride Bekasri Lamongan; 3) to know the response of the community sub-district of Kedungpring after doing bridal makeup Bekasri introduction of Lamongan. This type of research is descriptive qualitative. Method of collecting data using interviews, observation, documentation and question form where a target in this research is the villagers Mekanderejo sub Kedungpring Lamongan. Analysis of the response of the community was done to collect data on the response of the community against the introduction of the already made, calculated by percentage. Analysis of the response of the community was done to collect data on the response of the community against the introduction of the already made, calculated by percentage. The results of this research were obtained from data now to suggest that the public is interested in the presence of this material and understand socialization introduction Bekasri bridal makeup because researchers in presenting the material interesting and easily understood by the public. In addition the existence of handouts and PowerPoints and original bridal dress form model Bekasri allure people to participate in the introduction of Cosmetology Bekasri Lamongan.
Keywords: makeup, makeup groom Bekasri Lamongan, the response of the community