Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Purworejo
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui proses pembuatan tempe di desa Purbowangi kecamatan Buayan kabupaten Kebumen. (2) Mengetahui besarnya biaya, penerimaan, pendapatan, dan keuntungan, kelayakan produksi tempe, dan analisis sensitivitas di desa Purbowangi kecamatan Buayan kabupaten Kebumen. (3) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi tempe di desa Purbowangi kecamatan Buayan kabupaten Kebumen.
Sampel penelitian pengrajin tempe berjumlah 65 pengrajin yang ditentukan dengan rumus Yamane dengan presisi 10%. Pengambilan sampel daerah menggunakan purposive sampling dengan mempertimbangkan desa tersebut memiliki industri tempe terbanyak. Teknik pengambilan sampel industri menggunakan proportional random sampling. Metode analisis fungsi produksi Cobb Douglas, analisis biaya, analisis kelayakan dan analisis sensitivitas.
Hasil penelitian diketahui bahwa ada 6 tahapan proses produksi tempe yaitu pebersihan, perebusan, perendaman, pemecahan, penirisan dan inokulasi, pembungkusan dan inkubasi. Biaya rata-rata produksi tempe sebesar Rp. 16.765.849/bulan, penerimaan sebesar Rp. 20.267.720/bulan, pendapatan sebesar Rp. 5.610.910/bulam, dan keuntungan sebesar Rp. 4.676.612/bulan. Usaha tempe di desa Purbowangi layak diusahakan dengan nilai R/C sebesar 1,35 dan nilai p/C sebesar 35/bulan. Analisis sensitivitas dihitung Berdasarkan BEP harga jual produk. Harga saat BEP sebesar Rp. 1.044 dan jika terjadi penurunan harga melebihi 17,25% industtri tempe akan mengalami kerugian. Berdasrkan uji F dipengaruhi secara bersama-sama oleh modal, kedelai, ragi, TKDK, lama usaha dan jenis kemasan. Sedangkan Berdasarkan uji T dari 6 variabel terdapat 2 variabel yang tidak berpengaruh yaitu ragi dan TKDK, sedangkan 4 variabel berpengaruh yaitu modal, kedelai, lama usaha dan jenis kemasan.
Kata Kunci: faktor produksi, tempe, kelayakan, sensitivita