Teknologi informasi semakin canggih konsumen lebih menyukai belanja melalui media online. Shopping lifestyle mempunyaidampakShoppingLifestyledan FashionInvolvement terhadapImpulseBuyingmahasiswa UNIPA Surabaya jurusan&nbsp; PGSD Angkatan 2017 yang menggunakan aplikasi belanja shopee. Penelitian dengan data kuantitatif.Purposive Sampling yang digunakandalam teknik ini, populasi penelitian ini merupakan seluruh mahasiswa PGSD Angkatan 2017 UNIPA Surabaya yang pernah melakukan transaksi pembelian di shopee,dan sampel diambil dengan jumlah 55 responden.Teknik pengambilan datanya menggunakan kuesionerkemudian, analisisregresilinier berganda danuji f serta ujit Hasil tersebutdapat dilihat bahwa ShoppingLifestyle dan Fashion Involvement mempunyai keterkaitanpadaImpulse Buying mahasiswa PGSD Angkatan 2017 pengguna shopee UNIPA Surabaya

Nafisa Dina Amron

Yuni Sukandani

English

Multi hosted jurnal Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Journal of Sustainability Business Research ISSN : 2746 – 8607Vol 2 No 1 Maret  2021168Fakultas Ekonomi Dan Bisnis – Universitas PGRI Adi Buana Surabaya“Pengaruh Shopping Lifestyle dan Fashion Involvement Terhadap ImpulseBuying Mahasiswa PGSD Angkatan 2017 Pengguna Aplikasi Shopee UNIPASurabayaNafisa Dina Amron1,Yuni Sukandani2Universitas PGRI Adi Buana Surabaya1,2Email dinafisa03@gmail.comABSTRAKTeknologi informasi semakin canggih konsumen lebih menyukai belanja melalui media online. Shoppinglifestyle mempunyai dampak Shopping Lifestyle dan Fashion Involvement terhadap Impulse Buying mahasiswaUNIPA Surabaya jurusan  PGSD Angkatan 2017 yang menggunakan aplikasi belanja shopee. Penelitian dengandata kuantitatif. Purposive Sampling yang digunakandalam teknik ini, populasi penelitian ini merupakan seluruhmahasiswa PGSD Angkatan 2017 UNIPA Surabaya yang pernah melakukan transaksi pembelian di shopee,dan sampel diambil dengan jumlah 55 responden. Teknik pengambilan datanya menggunakan kuesionerkemudian, analisis regresi linier berganda dan uji f serta uji t Hasil tersebut dapat dilihat bahwa ShoppingLifestyle dan Fashion Involvement mempunyai keterkaitan pada Impulse Buying mahasiswa PGSD Angkatan2017 pengguna shopee UNIPA Surabaya.Kata kunci:Shopping Lifestyle, Fashion Involvement, Impulse BuyingABSTRACTLifestyle Shopping and Fashion Involvement in Impulse Buy UNIPA Surabaya students majoring in PGSD2017 who use the shopee shopping application. This research uses quantitative methods. The data collectiontechnique uses purposive sampling, the participation of this research is the 2017 PGSD UNIPA Surabayastudent who has made a purchase transaction at Shopee, and the sample is taken by 55 respondents. Thetechniq of answer the uses a inquiry, then the data are analyzed by testing the validity and reliability. Multiplelinear regression analysis and f and t were performed to determine the effect of independent variables onvariables that had previously been tested by classic assumptions. The results showed that Lifestyle Shoppingand Fashion Involvement affected Impulse of Buying PGSD students of 2017 UNIPA shopee users.Keyword:Shopping Lifestyle, Fashion Involvement, Impulse BuyingPENDAHULUANSeiring dengan perkembangan teknologi dan internet yang semakin pesat memudahkanmasyarakat untuk melakukan segala sesuatu untuk memenuhi kebutuhan. Penggunaan media internetyang semakin canggih perlahan mulai mengubah pola gaya hidup masyarakat menjadi konsumtifdikarenakan mobilitas masyarakat yang semakin tinggi.Kebutuhan masyarakat yang semakin hari semakin bertambah membuat masyarakat yangberpadat waktu seringkali mencari kebutuhan yang bersifat  yang praktis dan instan. Hal inilah yangakan membuka kesempatan bagi para pelaku bisnis mencari upaya dalam menembus pasar yangJournal of Sustainability Business Research ISSN : 2746 – 8607Vol 2 No 1 Maret  2021169Fakultas Ekonomi Dan Bisnis – Universitas PGRI Adi Buana Surabayasemakin luas. Salah satu hal yang menjadi peluang bagi para pembisnis dalam ritel adalah e-commerce. .Berdasarkan dari pengamatan peneliti dalam kehidupan sehari-harinya banyak mahasiswajurusan PGSD Universitas PGRI Adibuana Surabaya yang telah berperilaku konsumtif. Hal tersebutdapat terlihat dari banyaknya mahasiswa PGSD yang lebih menyukai membeli  suatu produk ataubarang melalui media online. Jika diperhatikan mahasiswa lebih meminati produk fashion.Setiap bisnis pastinya berharap untuk mendapatkan banyak konsumen, oleh karena itu parapebisnis tentunya berusaha untuk menarik minat beli konsumen. Salah satunya adalah perusahaanritel e-commerce yang sekarang sudah menjadi alternatif mahasiswa untuk membeli suatu produk.Applikasi shopee terbilang applikasi yang paling banyak digunakan oleh konsumen dikalanganmahasiswa Unipa Surabaya karena kualitas produk yang diberikan termasuk baik sehingga penilaiankonsumen yang pernah mencobanya terbilang baik, akan tetapi mahasiswa terkadang sering membeliproduk online tanpa berpikir panjang.TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITI TERDAHULUPeneliti terdahulu dalam penelitian ini adalah:1. Graciella Tansah Gunawan Tony Sitinjak (2018) dengan hasil penelitiannya nilai F diperoleh nilai0.220. Hal ini menunjukkan bahwa nilai t hitung > t tabel adalah 2.595 > 0.220. sedangkan hasildari didapatkan t hitung 2.944 berarti nilai thitung>ttabel adalah 2.944 > 0.220. Gaya HidupBerbelanja (X2) adalah sebesar 0.412 dengan besar nilai t hitung adalah 5.4642. Rahmad Hidayat, Inggit Kusni Tryanti (2018) hal inidapat dilihat dari penelitiannya nilai signifikansitsebesar 0,007 di variable Fashion Involvement, variabel Shopping Lifestyle bernilai 0,000,,danImpulsive Buying sebesar 0,000. Hal ini diketahui bahwa F 0.000 < 0.05 signifikan lebih kecil dari0,053. Diah Pradiatiningtyas (2019) penelitiannya dan mendapatkan hasil yaitu nilai t hitung > t tabeladalah 2.755 > 0.878. shopping lifestyle (X2) adalah sebesar 0.652 dengan besar nilai t hitungadalah 5.0244. Widia Sefiska Rahma, Whyosi Septrizola (2019) hasil penelitiannya.Didapatkan nilai thitung besar dari ttabel yaitu sebesar 8,013 > 1,660 atau nilai signifikan lebihkecildari 0.05 yaitu 0.000 < 0.05Perilaku konsumenIalah perilaku konsumen dalam kegiatan sehari-harinya dengan membeli, dan mengonsumsi produkuntuk kebutuhannya.A. Gaya Hidupadalah kebiasaan konsumen dalam melakukan kegatan sehari-hari kegiatan dengan caramembeli sesuatu dengan uang demi memuakan hasrat mereka.Journal of Sustainability Business Research ISSN : 2746 – 8607Vol 2 No 1 Maret  2021170Fakultas Ekonomi Dan Bisnis – Universitas PGRI Adi Buana SurabayaAdapun indikator shopping lifestyle menurut Cobb dan Hoyer dalam Rahmat Hidayat Inggit KusniTryanti,menggunakan indikator sebagai berikut :1. Tawaran lklan2. Merk Terkenal3. KualitasB. Keterlibatan (involvement).Menurut Japariyanto dalam Graciella Tansah Gunawan, Tony Sitinjak yaitu sebagai berikut:1. Model yang terbaru2. Fashion mendukung aktivitas3. Model berbeda4. Pakaian menunjukkan karateristik5. Mengetahui banyak model pakaian.6. Pakaian model favorit7. Mengutamakan membeli barang fashionC. Impulse BuyingIndikator menurut Rook dalam Putri dan Edwar sebagai berikut:1. Spontanitas (spontanity).2. Kegarahan dan stimulisasi ( excitement and silmulation)3. Ketidakpedulian akan akibat (disregant for consequence)Kerangka KonseptualBerikut gambaran kerangka konseptual:gambar.1H1H2H3Dari gambar diatas dapat dijelaskan shopping lifestyle atau gaya hidup berbelanja menjadi suatualasan konsumen dalam melakukan impulse buying atau pembelian tak terduga. Gaya hidupkonsumen yang semakin modern, selain shopping lifestyle, fashion involvement atau keterlibatanproduk perkembangan gaya tarik konsumen salah satunya yaitu fashion . Ketertarikan  atas barangfashion tersebut diinginkan ini biasanya memberi dampak pada konsumen yang berkeinginkan untukberbelanja tanpa memikirkan manfaat atau kegunaan produk tersebut sehingga mendukung terjadinyaimpulse buying.Fashioninvolvement (X2)Impulsebuying(Y)Shopping lfesttle(x1)Journal of Sustainability Business Research ISSN : 2746 – 8607Vol 2 No 1 Maret  2021171Fakultas Ekonomi Dan Bisnis – Universitas PGRI Adi Buana SurabayaHipotesisHipotesis sebgai berikut:H1 : Shopping lifestyle berkaitan dengan terhadap impulsive buyingH2: Fashion involvement berkaitan dengan impulsive buyingH3 : Shopping lifestyle dan Fashion involvement berkaitan dengan impulsive buyingMETODEPurposiv sampling merupakan pengambilan dalam datanya, dengan dampak variabel shoppinglifestyle dan variabel fashion involvement terhadap impulse buying. Dan dengan angket/kuesionerdisebarkan ke mahasiswa. Tetapi sebelum memberikan  kuesioner, peneliti menanyai terlebih dahulukepada calon responden apakah pernah atau tidaknya mahasiswa melakukan transaksi pembelian dishopee, agar kuesioner tepat pada target yang dituju.Populasi mahasiswa PGSD angkatan 2017 UNIPA Surabaya.Sampel Responden yang sudah mengisi kuesioner diketahui yaitu 55 mahasiswa.Hasil Analisis dan PembahasanPenelitian ini menganalisis menggunakan mahasiswa PGSD dengan perhitungan program SPSS 24.Uji Instrumen PenelitanBerikut langkah-langkah pengujian instrumen:Uji Validitasdiketahui nilai kritis pada seluruh item adalah lebih besar dari nilai correlation yaitu nilai correlation >nilai r tabel. Sehingga instrument penelitian ini artinya dinyatakan vallidUji ReliabilitasBerikut merupakan tabel reliabilitas tabel.1Variabel Cronbach'sAlphaKriteria KeteranganX1 ,931 >0,6 RealibelX2 ,980 >0,6 RealibelY ,967 >0,6 RealibelSumber: Lampiran Output  SPSS, Data diolaUji Asumsi Klasikdilakukan peneliti valid atautidaknya darihasil pengujian berikut:Journal of Sustainability Business Research ISSN : 2746 – 8607Vol 2 No 1 Maret  2021172Fakultas Ekonomi Dan Bisnis – Universitas PGRI Adi Buana SurabayaA. Uji NormalitasBerikut ini adalah hasil pengujian Kolmogorov-Smirnor(K-S) dengan menggunakan hipotesissebagai berikut: tabel.2UnstandardizedResidualKeteranganTestStatistic 0,081NormalAsymp.Sig.(2-tailed) 0,200c,dberarti signifikan pada Asymp.Sig.(2-tailed) yaitu 0,200c,d> 0,05. Diketahui bahwa data berdistribusinormal, karena memenuhi dasar pengambilan keputusan normalnya data dalam penyebaran.B.Uji Multikolinieritastabel.3Uji MultikolinieritasVariabel Tolerance VIF KeteranganShoppingLifestyle (X1)FashionInvolvement(X2),,992,9921,0081,008NonMultikolinnneritasSumber: Lampiran Output  SPSS, Data diolahvariabel Shopping Lifestyle (X1), dan Fashion Involvement (X2) lebih besar dari 0,1. Akan tetapi padatabel VIF dari X1, dan X2 < 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ketidakmemungkinkanmultikolinieritas.C. Uji autokorelasiautokorelasi dengan ketentuan berikut:AngkaD-W berada di antara nilai Du dan 4-Du padatabel DW. Jika nilai Du < Dw < 4-Du maka tidak adaautokorelasi.Padatabel.4 dapat diketahui bahwa nilai D-Wsebesar 1,990 berada diantara nilai Du dan 4-Du dengan diperoleh nilai Du (1,640) dan 4-Du (2,360),Model B t tabel SigShopping Lifestyle(X1)FashionInvolvement(X2)0,3580,4452,8963,5850,0060,001KeteranganKonstanta                = 11,789R Square                  = 0,273N                               = 55Sig.                            = 0,05 (5%)Dependen variabel = Impluse BuyinngModel Durbin-WatsonRegression 1,990Keterangan:-α                                      = 0,05-DependentVariable     =Impluse Buying-JumlahData(N)             =55 RespondenJournal of Sustainability Business Research ISSN : 2746 – 8607Vol 2 No 1 Maret  2021173Fakultas Ekonomi Dan Bisnis – Universitas PGRI Adi Buana Surabayasehingga 1,640 < 1,990< 2,360 artinya dapat disimpulkan bahwa residual variabel Shopping Lifestyle(X1), dan Fashion Involvement (X2), telah memenuhi asumsi independen atau tidak ada autokorelasi.D.Uji Heteroskedastisitasdapat dilihat dan ditarik sebuah kesimpulan bahwa tidakada pola tertentu karena titik menyebar pada sumbu 0 memilikipola tak berbentuk pada sumbu Y.. Analisis Regresi Linier Berganda1. Dari pengujian didapatkan hasil telah diperolehpersamaan regresi sebagai berikut:Y=11,789 +0,358X1 + 0,445X2a.Nilai konstanta (a) sebesar 11,789kedua variabel bebas  dianggap constant, makavariabel Impluse Buying (Y) nilainya sebesar 11,789.b.Nilai koefisien variabel Shopping Lifestyle (X1) sebesar 0,358Artinya jika nilai untuk variabel Shopping Lifestyle (X1) meningkat 1%, maka diperkirakan untuknilai variabel dari Impluse Buying (Y) meningkat sebesar 0,368.c.Nilai koefisien keterlibatan fashion(X2) bernilai 0,445. maksudnya jika nilai untuk variableFashion Involvement(X2) meningkat 1 %, maka diperkirakan nilai dari variable Impluse Buying(Y)akan meningkat sebesar 0,445.Pembuktian Hipotesis KesatuPembuktian hipotesis satu yang berbunyi “Shopping Lifestyle berpengaruh terhadap ImpluseBuying”. Pengujian uji t. Dilihat dari hasil nilai t-hitung Shopping Lifestyle (X1) sebesar 2,896dengan tingkat signifikansi 0,006, maka (0,006< 0,05).  Artinya Shopping Lifestyle (X1)berpengaruh positif terhadap variabel Impulse Buying (Y),  sehingga hipotesis yang diajukan olehpeneliti telah diterima dan terbukti kebenarannya.Pengujian Hipotesis KeduaVariabel t Hitung Sig Ket.ShoppingLifestyle (X1)2,896 0,006 SignifikanFashionInvolvement(X2)3,585 0,001 SignifikanJournal of Sustainability Business Research ISSN : 2746 – 8607Vol 2 No 1 Maret  2021174Fakultas Ekonomi Dan Bisnis – Universitas PGRI Adi Buana Surabayavariabel Fashion Involvement(X2) mendapatkan  t-hitung sebesar 3,585 dengan nilai signifikansi0,001 yang mana (0,001< 0,05). Hal tersebut berarti pada hipotesis kedua diterima dan terbuktikebenarannyaUji F SimultanBerdasarkan hasil uji dengan spss versi 24, diperoleh hasil tabel sebagai berikut:Variabel F Hitung SigShopping Lifestyle (X1), danFashion Involvement (X2)9,751 0,000Sumber: lampiran  Output  SPSS 24.0 (data diolah)diketahui bahwa hasil dari uji F dengan program SPSS didapatkan nilai F hitung sebesar 9,751yang berarti  variabel Shopping Lifestyle (X1), dan Fashion Involvement (X2) terkait simultanberpengaruh pada variabel Impluse Buying (Y). Artinya bahwa hipotesis ketiga diterima dan terbuktikebenarannya.Pembahasan Penelitian1. pada gaya hidup berbelanja mempunyai keterkaitan parsial pada pembelian tak terencana. Hasilpada nilai t hitung yaitu 2,896 sig 0,0006, nilai signifikansi sebesar 0.006 < 0,05 Hal ini sependapatdengan penelitian dari Graciella Tansah Gunawan dan Tonny Sitinjak (2019) yang menyatakanbahwa variabel gaya hidup berbelanja(X2) dengan besar nilai t hitung adalah 2.595 dan Sig. 0.005< 0.05.2. Variable keterlibatan fashion mempunyai keterkaitan pada pembelian tak terencana, karena nilaithitung yaitu 3,585 sig.0,001, yang mana (0,001 < 0,005). Hasil tersebut sependapat ini sejalanRahmad Hidayat, Inggit Kusni Tryanti (2018)...3.nilai signifikansi di uji F 0,000< 0,005. Dan nilai R Square yaitu 0,273 menunjukkan keduavariabel bebas tersebut berpengaruh secara silmutan pada pembelian tak terencana. diterima. Hasilini sependapat dengan penelitian yang sebelumnya Widia Sefiska Rahmadan, Whyosi Septrizola(2019). Terdapat ketrkaitan positif antara gaya hidupdalam berbelanja dengan pembelian takterencana. Dan terdapat kesamaan dengan Nadya Muslimatul Ummah dan Siti Azizah RahayuIMPLIKASIShopping lifestyle pada mahasiswa PGSD angkatan 2017 pengguna applikasi shopee membuktikanbahwa semakin tinggi gaya hidup berbelanja seseorang,karena adanya keinginan menimbulkanpembelian yang terencana fashion involvement berpengaruh terhadap impulse buying saran untukperusahaan Sebaiknya mengadakan perbaikan tampilan fitur lebih lengkap agar konsumen lebihJournal of Sustainability Business Research ISSN : 2746 – 8607Vol 2 No 1 Maret  2021175Fakultas Ekonomi Dan Bisnis – Universitas PGRI Adi Buana Surabayamudah melakukan kegiatan berbelanja secara online. Impulse Buying mahasiswa PGSD penggunaapplikasi shopee UNIPA Surabaya.KETERBATASAN PENELITIANPemilihan sampel menggunakan purposive sampling, dalam penelitian ini permasalahanya masihdapat dikembangkan dalam variabel lain berbagai ide yang sangat luas sehingga dikemukakan nilaivariable dalam informasi lebih luas dan komprehensif maka pengetahuan yang dapat disajikan lebihjuga akan semakin tinggi, luas dan mendalam.DAFTAR RUJUKANBuchari, Alma. 2018. Manajemen Pemasaran & Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta.Febriani, Purwanto. (2019). Pengaruh Shopping Lifestyle Dan Fashion Involvement Terhadap ImpulseBuying Pada Konsumen Hijab Butik Rabani Jombang.Jurnal Riset Manajemen dan BisnisDewantara. 2(2):53-62Ferdinand, A. 2014 Metode Penelitian Manajemen,5th ed. Semarang: Badan Penerbit UniversitasDiponegoroRerung, Rintho Rante. 2018. E-commerce Menciptakan Daya Saing Melalui Teknologi Informasi.Yogjakarta: Deepublish (Grup penerbitan CV Budi Utama)Sugiyono, 2019. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D Bandung: ALFABETASujarweni, Wiratna V. 2019. SPSS Untuk Penelitian.Bandung : Pustaka BaruSusilowati, Dwi. 2017. Skripsi. “Pengaruh Shopping Lifestyle dan Fashion Involvement TerhadapImpulse Buying Behavior City of Tomorrow Surabaya”

PengaruhShoppingLifestyle danFashion InvolvementTerhadap ImpulseBuyingMahasiswaPGSD Angkatan 2017 Pengguna Aplikasi Shopee UNIPA Surabaya

http://jurnal.unipasby.ac.id/index.php/jsbr/article/view/3434

PengaruhShoppingLifestyle danFashion InvolvementTerhadap ImpulseBuyingMahasiswaPGSD Angkatan 2017 Pengguna Aplikasi Shopee UNIPA Surabaya

Abstract

Similar works

Full text

Available Versions

Multi hosted jurnal Universitas PGRI Adi Buana Surabaya