IbM Pemanfaatan Limbah Ampas Aren Menjadi Briket di Kabupaten Kendal

Abstract

Desa Mluro Kecamatan Boja Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah merupakan sentra industri pati aren, terdapat 27 pengrajin pati aren dengan kebutuhan bahan baku batang aren untuk produksi  mencapai  150 ton per hari. Limbah ampas pati aren yang dihasilkan dari proses produksi tepung aren mencapai 100 ton/ hari. Hasil tinjauan lapangan dan pembicaraan dengan dua kelompok pengrajin ditemukan permasalahan yang sedang dihadapi yaitu masalah limbah ampas aren yang belum dimanfaatkan, sehingga perlu diajarkan teknologi pembuatan briket ampas aren. Pelaksanaan program Iptek bagi Masyarakat (IbM) di Kabupaten Kendal telah dapat di selesaikan dengan baik. Hasil pelaksanaan program tampak adanya perubahan pada kelompok masyarakat sebagai berikut : terserapnya teknologi pembuatan briket oleh pengajin pati aren, kemauan untuk membuat briket sebagai sumber penghasilan, memberi tambahan lapangan kerja bagi warga sekitar, menjalin kerjasama dengan pengusaha yang bersedia membeli produk briket, mengatasi pencemaran sungai. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa briket biomassa berkarbonasi dari limbah ampas pati aren, mampu menghasilkan nilai kalor sebesar  5234,5 kkal/kg (lebih tinggi dari SNI nilai kalor briket biomassa: 5000 kkal/kg ).Kata kunci : briket, karbonisasi, limbah ampas aren. Abstract. Kendal Regency, Central Java Province is the center of the palm starch industry, there are 27 palm starch craftsmen with the raw material needs of palm stems for production reaching 150 tons per day. The waste of palm starch dregs produced from the production process of palm flour reaches 100 tons/day. From the results of field reviews and discussions with the two groups of craftsmen, it was found that the problem that is being faced by the palm starch craftsman groups is the problem of palm pulp waste that has not been utilized, so it is necessary to teach the technology of making palm dregs briquettes. The implementation of the IbM program in Kendal Regency has been completed. From the results of the program implementation, it appears that there are changes as follows: the absorption of technology for making briquettes by palm starch craftsmen, the willingness to make briquettes as a source of income, providing employment for local residents, establishing cooperation with entrepreneurs who are willing to buy briquette products, overcoming river pollution. Carbonated biomass briquettes from palm starch waste are able to produce a calorific value of 5234.5 kcal/kg (higher than the SNI calorific value of biomass briquettes: 5000 kcal/kg).Keywords: briquettes, carbonization, palm pulp waste.

    Similar works