Penyesuaian diri sangat penting dalam proses pembelajaran daring yang menggunakan sejumlah aplikasi seperti zoom dan whatssap group dan mengumpulkan buku setiap minggunya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kontrol diri dengan penyesuaian diri remaja selaam mengikuti pembelajaran daring. Subjek yang dilibatkan berjumlah 180 remaja di Sekip Bendung. Teknik sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Aada dua alat yang digunakan yaitu skala kontrol diri dan skala penyesuaian diri. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi sederhana dengan bantuan SPSS versi 20.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara kontrol diri dengan penyesuaian diri. Kontrol diri yang dimiliki remaja di Sekip Bendung, Palembang berhubungan dengan tingkat penyesuaian diri mereka

Dwi Hurriyati

Mardiana

English

Jurnal Online Fakultas Psikologi dan Kesehatan (Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya)

__________________ Corresponding Author: Dwi Hurriyati (e-mail: dwi.hurriyati@binadarma.ac.id) Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Bina Darma, Jl. Jenderal A.Yani No.3 Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia      Kontrol Diri dan Penyesuaian Diri Selama Pembelajaran Online    Mardiana1, Dwi Hurriyati1 1Fakultas Psikologi, Universitas Bina Darma Palembang  DOI: http://doi.org/10.29080/jpp.v13i1.696     Abstract : Adjustment is very important in the online learning process which uses some applications such as zoom and whatsapp groups. This research aims to study the correlation between self-control and self-adjustment during online learning. The subjects involved were 180 teenagers in Sekip Bendung. The sampling technique used is simple random sampling. There are two instruments used, namely the self-control scale and the self-adjustment scale. The data was analyzed using simple regression with SPSS version 20.0. The results showed that there was a significant correlation between self-control and adjustment. Self-control correlate with adjustment in which the higher self-control felt the higher adjustment teenagers had.   Keywords : Self-control,  Adjusment, Teenager    Abstrak : Penyesuaian diri sangat penting dalam proses pembelajaran daring yang menggunakan sejumlah aplikasi seperti zoom dan whatssap group dan mengumpulkan buku setiap minggunya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kontrol diri dengan penyesuaian diri remaja selaam mengikuti pembelajaran daring. Subjek yang dilibatkan berjumlah 180 remaja di Sekip Bendung. Teknik sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Aada dua alat yang digunakan yaitu skala kontrol diri dan skala penyesuaian diri. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi sederhana dengan bantuan SPSS versi 20.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara kontrol diri dengan penyesuaian diri. Kontrol diri yang dimiliki remaja di Sekip Bendung, Palembang berhubungan dengan tingkat penyesuaian diri mereka.   Kata kunci : Kontrol Diri, Penyesuaian Diri, Remaja     Pendahuluan Penyesuaian diri adalah reaksi individu terhadap rangsangan dari dalam diri atau reaksi terhadap situasi yang berasal dari luar diri atau lingkungan (Ghufron & Risnawita, 2017). Pendapat lain menyatakan bahwa penyesuaian diri adalah proses mempelajari tindakan atau sikap yang baru untuk menghadapi sejumlah situasi baru (Dayu, 2017). Penyesuaian diri juga merupakan proses alami dan terjadi secara dinamis yang dilakukan Jurnal Penelitian Psikologi http://jurnalfpk.uinsby.ac.id/index.php/jpp ISSN 2087-3441 (printed) 2549 9882 (online) Mardiana dan Hurriyati D, Kontrol Diri dan Penyesuaian Diri Selama Pembelajaran Online    Jurnal Penelitian Psikologi Vol 13 No 1 April 2022 32  oleh individu dengan tujuan mengubah perilaku agar membentuk hubungan dan sikap yang lebih sesuai dengan kondisi (Aminah, Sobari, & Fatimah 2021) Individu yang mampu menyesuaikan diri dengan baik memiliki persepsi yang akurat terhadap realita, mampu  beradaptasi dengan stress dan kecemasan, mempunyai gambaran diri yang positif tentang dirinya, mampu mengungkapkan perasaan, serta memiliki relasi interpersonal yang baik (Aminah, Sobari, & Fatimah,2021) Respon penyesuaian diri baik atau buruk, secara sederhana dapat dipandang sebagai suatu upaya organisme untuk mengurangi ketegangan dan memelihara keseimbangan yang ada di sekitarnya  (Dariyo, 2004). Pada saat masuk ke dalam lingkungan atau situasi yang baru akan timbul masalah sendiri bagi individu karena adanya perbedaan lingkungan fisik dan sosial  (Widihapsari and Susilawati 2018). Penelitian (Margareta, Hidayati, and Maulana 2022) menunjukan bahwa ada penyesuaian diri siswa dalam belajar online di masa pandemi covid-19 “cukup” dari berbagai aspek, meliputi, tidak menunjukan adanya ketengangan emosinal yang berlebihan, tidak menunjukan adanya mekanisme pertahan yang salah, tidak menunjukan adanya frustasi diri, memiliki pertimbangan yang rasional dalam pengarahan diri, mampu belajar dari pengalaman, bersikap realistik dan objektif. Hasil penelitian Wijanarko dan Syafiq (2013) menunjukkan individu dapat menyesuaikan diri dengan cara menghindari masalah (avoidance), mengatasi masalah secara aktif, (active coping), mengatur emosi, pikiran dan tindakan (self-control). Ghufron dan Risnawita (2017) menambahkan bahwa self-control membantu individu mengatasi masalah dan berbagai hal merugikan. Self-control adalah pengaturan proses fisik, psikologis dan perilaku individu. Individu dengan self-control yang baik memiliki ciri  tekun dan mampu bertahan dengan segala rintangan, menyesuaikan diri dengan aturan dan norma yang berlaku, tidak emosional, serta toleransi terhadap situasi yang tidak disenangi (Ghufron & Risnawitaq, 2017).  Ghufron dan Risnawita (2012) berpendapat bahwa kemampuan self-control mencakup, mengontrol perilaku yang meliputi kemampuan mengatur pelaksanaan dan kemampuan mengatur stimulus, mengontrol kognitif yang meliputi kemapuan untuk memperoleh informasi dan kemampuan melakukan penilaian, serta mengontrol keputusan. Chaplin (Titisari, 2017) berpendapat bahwa definisi dari self-control merupakan kemampuan untuk membimbing tingkah laku sendiri dalam menekan dan merintangi impuls atau tingkah laku yang bersifat impulsif. Self-control ini berfungsi sebagai kemampuan untuk menahan tingkah laku yang dapat merugikan orang lain, dimana mereka memiliki self-control yang baik juga dan akan mengikuti peraturan yang ada. Menurut (Dariyo 2004) individu yang memiliki self-control diri yang baik, memiliki kemampuan dalam penyesuaian diri yang baik di lingkungan sosialnya. Respon penyesuaian dri baik atau buruk, secara sederhana dapat dipandang sebagai suatu upaya organisme untuk mereduksi atau menjauhi ketegangan dan untuk memelihara keseimbangan yang lebih dan didukung oleh pengendalian diri dari pengaruh perilaku yang tidak sesuai dengan harapan lingkungan sosial yang ada disekitarnya dalam penyesuaian diri.  Adapun hasil penelitian Mujiburrahman dan Al-Qadri (2021) menunjukkan bahwa kontrol diri yang dimiliki siswa berhubungan erat dengan penyesuaian diri. Siswa yang memiliki penyesuaian diri yang tinggi akan mampuh menginterprestasikan setiap stimulus yang diberikan, mempertimbangkannya dan memilih tindakan yang akan di lakukan dengan meminimalkan konsekuensi atau dampak yang tidak di inginkan. Sebaliknya, siswa yang memiliki kontrol diri yang rendah, mereka akan kesulitan dalam mengarahkan dan mengatur perilaku sehinggga mereka akan cendrung menundah tuntan tugas sebagai siswa, dan mengalihkannya kepada kegiatan yang lebih menyenangkan. Pandemi corona yang melanda Indonesia sejak awal Maret 2020 memaksa siswa harus mampu menyesuaikan diri menggunakan teknologi pembelajaran daring. Daring Mardiana dan Hurriyati D, Kontrol Diri dan Penyesuaian Diri Selama Pembelajaran Online    Jurnal Penelitian Psikologi Vol 13 No 1 April 2022 33  adalah suatu sistem pembelajaran yang digunakan sebagai wadah atau tempat dalam proses belajar mengajar yang dilaksanakan secara jarak jauh tanpa harus bertatap muka dengan secara langsung antara guru dan siswa (Setiawan, 2020). Perubahan yang terjadi menuntut para siswa mampu mengontrol dan mengarahkan tindakan, sikap maupun perilaku. Semua yang dilakukan untuk dapat mencapai tujuan yaitu mampu diterima oleh lingkungan. Maka dari itu penyesuaian diri sangat penting pada remaja dalam proses pembelajaran yang menggunakan media zoom, whatssap group dan mengumpulkan buku setiap minggunya. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melihat bagaimana hubungan antara kontrol diri dan penyesuaian diri  selama belajar online pada siswa. Metode Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional yang menguji hubungan antara variabel self-control dan penyesuaian diri. Populasi penelitian terdiri dari 180 remaja di daerah Sekip Bendung Palembang. Sejumlah 125 sample dipilih melalui simple random sampling. Instrumen yang digunakan adalah skala self-control yang menggunakan aspek-aspek dari Averil (Ghufron and Risnawitaq S 2017)  sedangkan skala penyesuaian diri mengacu pada sejumlah aspek yang disampaikan Scheneider (Ghufron and Risnawitaq, 2017). Selanjutnya data dianalisis menggunakan uji regresi sederhana dengan uji asumsi normalitas dan linieritas.  Nilai signifikansi normalitas penyesuaian diri p= (0,151) sedangkan self-control            p= (0,368). Kedua data yang diperoleh berdistribusi normal karena memenuhi kaidah                    p > 0,05.   Tabel 1 Hasil Uji Normalitas Variabel KS-Z P Keterangan Penyesuaian Diri 1,137 0,151 Normal Self-control 0,918 0,368 Normal  Tabel 2 menunjukkan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dengan nilai F = 604,543 dan p= 0,000. Nilai p merupakan seberapa linier hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.  Nilai p= 0,000 > 0,01 menunjukkan terdapat hubungan yang linier antara Self-control dan Penyesuaian diri.  Tabel 2 Hasil Uji Linearitas Variabel F P Keterangan Self-control (X) dengan Penyesuaian diri (Y) 604,543 0,000 Linier Hasil Penelitian Gambaran umum data penelitian dapat dilihat pada tabel berikut  Tabel 3 Deskripsi Data Penelitian Variabel Skor Yang Diperoleh (Empirik) Skor Yang Dimungkinkan (Hipotetik) Mean SD X Min X Max Mean SD X Min X Max Penyesuaian diri 107,94 15,621 79 149 132 29,33 44 220 Self- control 108.75 15,944 75 142 138 30,66 46 230 Skor empirik merupakan skor yang di dapat di lapangan sedangkan skor hipotetik merupakan skor yang diharapkan dapat dicapai oleh sampel penelitian. Mean empirik  Mardiana dan Hurriyati D, Kontrol Diri dan Penyesuaian Diri Selama Pembelajaran Online    Jurnal Penelitian Psikologi Vol 13 No 1 April 2022 34  variabel penyesuaian diri sebesar 107,94 adapun mean hipotetik sebesar 132. Selanjutnya mean empirik pada variabel self-control sebesar 108,75 dan mean hipotetik adalah 138.    Data penyesuaian diri dikelompokkan ke dalam kategorisasi tinggi, sedang, dan rendah. Adapun gambaran kategorisasinya terlihat pada table berikut.   Tabel 4 Kategorisasi Sampel Penelitian Alat Ukur Penyesuaian diri       Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari sebanyak 124 remaja Sekip Bendung yang dijadikan subjek penelitian, terdapat 22 remaja (17,7%) dengan  tingkat penyesuaian diri yang tinggi. Selanjutnya 85 remaja (68,5%) memiliki penyesuaian diri sedang dan 17 remaja (13,7%) dengan tingkat penyesuaian diri yang rendah. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa mayoritas remaja di Sekip bendung memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan baik.   Tabel berikut adalah kategorisasi kontrol diri yang ada pada subjek penelitian.   Tabel 5  Kategorisasi Sampel Penelitian Alat Ukur Self-control        Berdasarkan tabel di atas terlihat 24 remaja (19,4%) memiliki self-control yang tinggi, 82 remaja (66,1%) dengan self-control sedang dan 18 remaja (14,5%) memiliki self-control yang rendah. Dari gambaran tersebut dapat dikatakan bahwa rata-rata self-control remaja di Sekip Bendung ada pada tingkatan yang tinggi. Selanjutnya adalah hasil uji regresi sederhana yang digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Berdasarkan tabel 6 diperoleh hasil nilai korelasi antara variabel Self-Control dengan Penyesuaian Diri yaitu r = 912 dengan nilai R square = 0,832, nilai p = 0,000 dimana p > 0,01. Ini berarti bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara Self-Control dengan Penyesuaian Diri pada remaja di RT. 33-34 Sekip Bendung. Besarnya sumbangan efektif yang diberikan oleh variabel Self-Control terhadap Penyesuaian Diri adalah sebesar 83,2% (R2 = 0,832).  Tabel 6 Hasil Uji Regresi Sederhana Variabel r R2 p Keterangan Self-Control Dengan Penyesuaian Diri 0,912 0,832 0,000 Sangat Signifikan  Kategorisasi N % Tinggi  22 17,7% Sedang 85 68,5% Rendah  17 13,7% Total 124 100% Kategorisasi N % Tinggi 24 19,4% Sedang  82 66,1% Rendah 18 14,5% Total 124 100% Mardiana dan Hurriyati D, Kontrol Diri dan Penyesuaian Diri Selama Pembelajaran Online    Jurnal Penelitian Psikologi Vol 13 No 1 April 2022 35  Pembahasan Hasil uji regresi sederhana menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kontrol diri dengan penyesuaian diri. Hasil tersebut dapat dilihat dari nilai koesifien korelasi r = 0,912 dengan nilai signifikansi (p) = 0,000 atau dengan kata lain p > 0,01. Hasil uji tersebut menunjukkan hubungan yang sangat signifikan antara self-control dengan penyesuaian diri dalam pembelajaran daring pada remaja di Sekip Bendung. Menurut Dariyo (2004) individu yang memiliki self-control diri yang baik, akan mampu menyesuaikan diri dengan baik di lingkungan sosialnya. Penyesuaian diri yang baik atau buruk dilihat sebagai upaya mengurangi ketegangan dan memelihara keseimbangan. Penelitian Mujiburrahman dan Al-Qadri (2021) bahwa kontrol diri yang dimiliki siswa berhubungan erat dengan penyesuaian diri. Siswa yang memiliki penyesuaian diri yang tinggi akan mampuh menginterprestasikan setiap stimulus yang diberikan, mempertimbangkannya dan memilih tindakan yang akan di lakukan dengan meminimalkan konsekuensi atau dampak yang tidak di inginkan Besarnya nilai sumbangan self-control terhadap penyesuaian diri terlihat dari nilai R square sebesar 0,832. Nilai 0.832 menunjukkan bahwa 83,2 % self-control menyumbang terhadap penyesuaian diri remaja di Sekip Bendung selama pembelajaran daring.  Ada 17,7 % faktor lain yang juga berpengaruh terhadap penyesuaian diri tetapi tidak diteliti dalm penelitian ini.  Adapun faktor lain yang juga berpengaruh terhadap penyesuaian diri menurut Schneider  (Ali dan Asrori 2018) adalah kondisi fisik terkait seperti hereditas dan kondisi fisik, sistem tubuh dan kesehatan tubuh, kepribadian seperti, modifiability, pengaturan diri atau self-control, relisasi diri, dan intellegensi, proses belajar, seperti, belajar, pengalaman, serta latihan, dan determinasi diri, dan lingkungan seperti, keluarga, masyarakat dan agama serta budaya. Dari hasil deskripsi data berdasarkan kategori penyesuaian diri mayoritas subjek memiliki tingkat penyesuaian diri yang tinggi. Adapun bentuk perilaku remaja yang menunjukkan penyesuaian diri yang tinggi adalah mendiskusikan resiko apa yang akan mereka terima jika tidak mengikuti pembelajaran, mencari cara memahami materi saat mengalami kesulitan, serta menghubungi guru mereka saat mengalami kendala jaringan atau terlambat mengerjakan tugas. Pada remaja yang memiliki penyesuaian diri sedang terlihat perilaku tidak banyak berkomentar bahkan cenderung memilih diam. Adapun penyesuaian diri yang rendah dapat dilihat pada remaja yang tidak melakukan interaksi dengan guru ataupun teman sekolahnya serta tidak berkomunikasi.  Kategori kontrol diri menggambarkan 24 % dari siswa di sekolah mampu dalam mengontrol diri dengan baik. Hal ini senada dengan pendapat Goldfriend dan Merbaum (Ghufron and Risnawitaq S,2017) dimana kemampuan untuk menyusun, membimbing, mengatur dan mengarahkan bentuk perilaku yang dapat membawa individu ke arah konsekuensi positif. Akan tetapi, hasil penelitian ini lebih nbanyak menunjukkan 82 % dari siswa di sekolah masih terdapat kontrol diri cukup baik (sedang) yang menggambarkan masih ada siswa di sekolah yang kurang mampu dalam hal mengontrol diri dan perlunya peningkatan dalam hal mengontrol diri yang baik. Simpulan dan Saran Self-control berhubungan signifikan dengan penyesuaian diri dalam pembelajaran daring pada remaja di Sekip Bendung Palembang. Semakin tinggi kontrol diri yang dimiliki remaja maka semakin tinggi pula tingkat penyesuaian diri mereka. Mayoritas subjek yang terlibat dalam penelitian ini memiliki tingkat penyesuaian diri yang tinggi dan sedang. Kontrol diri para subjek mayoritas juga berada pada kategori tinggi dan sedang. Ada sejumlah perilaku yang terlihat pada subjek dengan penyesuaian diri tinggi seperti mencari tau alasan untuk apa belajar daring, menghubungi guru jika mengalami kesulitan Mardiana dan Hurriyati D, Kontrol Diri dan Penyesuaian Diri Selama Pembelajaran Online    Jurnal Penelitian Psikologi Vol 13 No 1 April 2022 36  jaringan, serta berusaha mencari jalan memahami materi. Adapun mereka dengan penyesuaian sedang lebih memilih untuk tidak banyak komentar atau bahkan diam sedangkan kategori rendah cenderung tidak mau berkomunikasi dengan guru atau teman. Remaja sebaiknya dapat membuat kelompok belajar melalui grup whatsaap atau mengikuti les bersama dalam menyesuaikan diri denga pembelajaran daring. atkan media online yang digunakan saat belajar saat ini, mengerjakan tugas-tugas sekolah tepat waktu, mentaati aturan sekolah, mengunakan fasilitas belajar sebagaimana mestinya. Orangua juga dapat memberikan motivasi dan mendampingi anak belajar saat daring. Pendampingan dapat berupa bantuan saat mengerjakan tugas, menjadi guru bagi anak, memenuhi fasilitas belajar, dan mendengarkan keluh kesah yang dialami selama belajar daring. Penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan penyesuaian diri dapat melibatkan variabel lain secara bersama sehingga dapat terlihat bagaimana sumbangan kontrol diri pada penelitian yang berbeda jumlah variable dan subjeknya Daftar Pustaka Aminah, A., Sobari, T., & Fatimah, S. (2021). Hubungan Self-efficacy Dengan Kematangan Karier Peserta Didik Kelas Xii Sma. Jurnal Fokus, 4(1), 39–48. Ali, Mohammad, And Asrori, Mohammad. 2018. Mohammad Ali, Mohammad Asrori. (2018). Psikologi Remaja. Jakarta: Pt. Bumi Aksara. Jakarta: Pt. Bumi Aksara. Dariyo, Agus. 2004. Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta: Grasindo. Dayu. 2017. “Kemandirian Dan Penyesuaian Diri Remaja   Yang Menjadi Orangtua Tunggal.” Jurnal Psikoborneo 5(1):96–101. Ghufron, M. Nur, And Rini Risnawitaq S. 2017. Teori-Teori Psikologi. Yogyakarta: Ar- Ruzz Media. Margareta, Yulina, Novi Wahyu Hidayati, And Riki Maulana. 2022. “Analisis Penyesuaian Diri Dalam Belajar Online Masa Pandemi Covid-19 Siswa Kelas X Sman 1 Sekadau.” Bikons: Jurnal Bimbingan Konseling 2(1). Mujiburrahman, Dan  Al-Qadri. 2021. “Hubungan Antara Kemampuan Kontrol Diri Dengan Penyesuaian Diri Pada Siswa Kelas Xi Sma Negeri 1 Taliwang.” Jurnal Realita Bimbingan Dan Konseling (Jrbk) 6(2). Setiawan, Adib. 2020. Lembar Kegiatan Literasi Saintifik Untuk Pembelajaran Jarak Jauh Topik Penyakit Coronavirus 2019 (Covid-19). April 2020. Universitas Pahlawan: Jurnal Ilmu Pendidikan. Titisari, H. T. D. (2018). Hubungan Antara Penyesuaian Diri Dan Kontrol Diri Dengan Perilaku Delikuen Pada Siswa Sma Muhammadiyah 1 Jombang. 73 Universitas Sriwijaya Psikodimensia, 16(2), 131. Widihapsari, I., And L. Susilawati. 2018. “Widihapsari, I., & Susilawati, L. (2018). Peran Kecerdasan Emosional Dan Dukungan Sosial Terhadap Penyesuaian Diri Mahasiswa Baru Universitas Udayana Yang Berasal Dari Luar Pulau Bali. Jurnal Psikologi Udayana, 5(1), 48–62.” Jurnal Psikolohi Udayana 5(1):48–62. Wijanarko, E., & Syafiq, M. (2013). Studi Fenomenologi Pengalaman Penyesuaian Dirimahasiswa Papua Di Surabaya. Jurnal Psikologi: Teori & Terapan, 3(2), 79–92.   

Kontrol Diri dan Penyesuaian Diri Selama Pembelajaran Online

http://jurnalfpk.uinsby.ac.id/index.php/JPP/article/download/696/322

Kontrol Diri dan Penyesuaian Diri Selama Pembelajaran Online

Abstract

Similar works

Full text

Available Versions

Jurnal Online Fakultas Psikologi dan Kesehatan (Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya)