Kearifan lokal pada intinya kegiatan yang melindungi dan melestarikan alam dan lingkungan. Oleh karena itu, penting untuk mengkaji dan melestarikan kearifan lokal yang berkembang di masyarakat. Karena Kearifan lokal terbentuk sebagai proses interaksi antara manusia dengan lingkungannya dalam rangka memenuhi berbagai kebutuhannya. Walaupun kearifan lokal bersifat lokal tapi mengandung nilai-nilai moral universal. Terbukti industri kreatif memiliki peran yang cukup signifikat terhadap perkembangan PDB Nasional. Pada tahun 2017 industri kreatif mampu menyumbang sekitar Rp 952 triliun atau 7,28% terhadap total PDB Nasional. Industri ekonomi kreatif tumbuh 4,95% pada tahun 2017, angka tersebut meningkat dibandingkan pada tahun 2016 yang hanya tumbuh sebesar 4,41%. Kontribusi terbesar berasal dari sektor kuliner sebanyak 41%, mode atau fashion 17% dan kerajinan 14,9%. Terkait pariwisata yang merupakan bagian tak terpisahkan dari ekonomi kreatif, oleh karena itu para pelaku ekonomi kreatif harus menciptakan daya tarik tersendiri. Tujuan dari penilitian ini adalah merumuskan strategi pemberdayaan masyarakat pada pelaku ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal (batik) di Kota Malang. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah anasilis AHP dan ANP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa batik dapat dijadikan sebagai peluang bisnis yang menjajikan serta sebagai wadah pembelajaran dan pelestarian budaya dengan terciptanya motif batik berbasis kearifan lokal. Serta tumbuhnya ekonomi kreatif ditengah-tengah masyarakat tentunya sangat berdampak pada kehidupan masyarakat khususnya dalam segi perekonomiannya